Imamat 23:2 (KJV) Berbicaralah kepada bani Israel, dan engkau harus berkata kepada mereka: Hari-hari raya (Ibrani: mo’edim) yang ditetapkan YAHWEH, harus kamu umumkan (Ibrani: qara’; proklamasikan, serukan, panggilan, undangan) sebagai pertemuan-pertemuan kudus, ini semua adalah hari-hari raya-Ku (Ibrani: mo’edim) yang telah ditetapkan.

Dalam Yudaisme Rabbinical, Rosh Hashanah (secara literal “kepala tahun”) dirayakan sebagai Tahun Baru Yahudi. Perayaan ini dijalankan pada dua hari pertama bulan Ibrani, Tishri, yang biasanya jatuh pada bulan September atau Oktober, dan menandai permulaan periode sepuluh hari doa, introspeksi diri dan pertobatan (Aseret Yemei Teshuvah – Sepuluh Hari Pertobatan), yang mencapai puncaknya pada hari puasa Yom Kippur (Hari Raya Pendamaian), pada tanggal 10 Tishri. Sepuluh hari ini disebut Yamim Nora’im, Hari-hari yang Diagungkan atau Hari-hari Kudus Besar. Rosh Hashanah juga memperingati penciptaan alam semesta oleh Elohim.

Elul dan Selichot

Pada minggu sebelum Rosh Hashanah, pada akhir bulan Ibrani terakhir, Elul, atmosfer pertobatan semakin intensif dengan tambahan selichot. Selichot adalah doa-doa khusus untuk pengampunan yang diucapkan pada jam-jam pagi hari di synagoga. Tambahan selichot membantu mempersiapkan seseorang untuk hari-hari refleksi dan introspeksi yang akan datang.

Pada hari sebelum Rosh Hashanah, yang disebut Erev Rosh Hashanah, kaum laki-laki Yahudi Orthodox akan menjalani mikveh (ritual pembasuhan). Parokhet (penutup tabut) di synagoga diganti menjadi kain putih polos, yang menyimbolkan kemurnian. Menjadi tradisi pada saat ini untuk saling memberi ucapan satu sama lain, “L’Shanah Tovah Tikatevu!” (“Semoga engkau dituliskan (di dalam Kitab Kehidupan) untuk tahun yang baik!”) dan jawaban responnya, “Gam lekha” (“Demikian juga engkau”).

Rosh Hashanah juga dinamai Yom Teru’ah, “Hari Raya Peniupan Sangkakala” (nama ini berubah pada masa Talmudic). Tradisi menyatakan bahwa alam semesta diciptakan Elohim pada Rosh Hashanah (atau pada hari ke-25 Elul, sehingga Rosh Hashanah menandai enam hari penciptaan, ketika Elohim menciptakan Adam dan Hawa).

Liturgi Rosh Hashanah

Dalam tradisi Yahudi, pada Rosh Hashanah, nasib orang-orang benar, tsaddikim, dituliskan dalam Kitab Kehidupan, dan nasib orang-orang fasik, resha’im, dituliskan dalam Kitab Kematian. Namun, banyak orang (bahkan mungkin kebanyakan orang) tidak akan dituliskan di salah satu kitab itu, namun punya waktu sepuluh hari – hingga Yom Kippur – untuk bertobat sebelum nasib mereka dimeteraikan.

Karena itu muncul istilah Aseret Yemei Teshuvah – Sepuluh Hari Pertobatan. Kemudian, pada Yom Kippur (Hari Raya Pendamaian – tanggal 10 Tishri), nama setiap manusia akan dimeteraikan di salah satu dari kedua kitab tersebut. Konsekuensinya, banyak doa-doa di synagoga berupa permohonan supaya dijadikan layak untuk dituliskan di dalam Kitab Kehidupan. Khotbah-khotbah mengenai perlunya pertobatan dan tentang penghakiman Elohim biasanya disampaikan pada waktu-waktu ini. Kekuasaan Elohim sebagai Raja juga ditekankan disepanjang ibadah-ibadah ini juga.

Pembacaan Torah untuk Rosh Hashanah

Yom Tov (Hari Raya) Rosh Hashanah Hari ke-1:

  • Pembacaan Torah: Kejadian 21:1-34; Bilangan 29:1-6
  • Haftarah (Bagian Kitab Nevi’im/Nabi-nabi): 1 Samuel 1:1-2:10
  • Brit Chadashah (Perjanjian Baru): 1 Tesalonika 4:13-18; 1 Korintus 15:51-54

Yom Tov (Hari Raya) Rosh Hashanah Hari ke-2:

  • Pembacaan Torah: Kejadian 22:1-22:24; Bilangan 29:1-6
  • Haftarah (Bagian Kitab Nevi’im/Nabi-nabi): Yeremia 31:1-19
  • Brit Chadashah (Perjanjian Baru): 1 Tesalonika 4:13-18; 1 Korintus 15:51-54

Bagian Torah untuk hari pertama Rosh Hashanah adalah tentang kelahiran Ishak, dan bagian untuk hari kedua adalah tentang Akedah, atau pengikatan Ishak. Musaf (ibadah tambahan) termasuk doa tambahan dari Amidah (doa) normal, menekankan Elohim sebagai Raja, mengingat hari-hari kita, dan panggilan shofar untuk menyongsong Kerajaan Messias pada Akhir Zaman.

Rosh Hashanah juga disebut “Yom ha-Zikaron“, “Hari Peringatan” (Imamat 23:24) merujuk kepada perintah mengingat untuk meniup shofar (teru’ah) untuk penobatan Elohim sebagai Raja Alam Semesta. Tiupan shofar dimaksudkan untuk menyentakkan kita dari tidur kita. Kita harus mengingat siapa diri kita dengan mengingat bahwa YHWH adalah Raja kita.

Imamat 23:24-25 (ILT) “berbicaralah kepada bani Israel, dengan mengatakan: Dalam bulan ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, haruslah itu menjadi sabat bagimu, suatu peringatan (Ibrani: zikron) peniupan nafiri (Ibrani: teru’ah), suatu pertemuan kudus. Kamu tidak boleh melakukan pekerjaan apa pun, dan kamu harus mempersembahkan persembahan api-apian kepada YAHWEH.”

Membunyikan Shofar

Shofar (sangkakala tanduk domba jantan) ditiupkan setidaknya 100 kali selama ibadah umum, sekaligus melaksanakan perintah Torah untuk membuat Teru’ah (“riuh/gaduh”) pada hari ini.

Ada 4 macam tiupan utama shofar:

  1. Tekiah – Tiupan tunggal panjang yang memanggil manusia untuk menyelidiki hatinya, meninggalkan jalan-jalannya yang salah, dan mencari pengampunan melalui pertobatan. Tekiah artinya “tiupan” atau “hembusan.” Ini juga merupakan panggilan untuk penyembahan. Tiupan shofar ini untuk mengumpulkan Israel dan orang-orang lain yang bergabung bersama mereka dari seluruh dunia untuk merayakan Hari Raya Peniupan Sangkakala. Tiupan ini dimulai dengan tiupan keras nada rendah yang pendek, dan ditahan sebentar pada nada tinggi dan diakhiri dengan hembusan pendek nada lebih tinggi. Ini dianggap sebagai tiupan puji-pujian terhadap perbuatan-perbuatan YHWH yang kreatif, sekaligus sebagai pentahbisan seorang Raja.
  2. Shevarim – Tiga tiupan pendek terputus-putus seperti ratapan yang bergetar, masing-masing tiupan dimulai nada rendah diakhiri nada tinggi, menjadikannya seperti suara gelombang. Shevarim artinya “pecah.” Ini panggilan untuk pertobatan. Tiupan shofar ini mencapai jiwa manusia untuk menegurnya supaya kembali kepada Elohim dengan hati yang hancur dan penyesalan. Itu melambangkan kesusahan yang timbul pada seseorang ketika dia menyadari perbuatan-perbuatannya yang jahat dan ingin mengubah jalan-jalannya. Itu terdengar seperti seseorang yang meratap dalam pertobatan.
  3. Teru’ah – Sembilan tiupan terputus-putus seperti gelombang sebagai tanda peringatan memanggil manusia untuk berdiri bagi panji-panji Elohim, ini tiupan peringatan perang. Teru’ah artinya “tiupan”, seperti halnya Yom Teru’ah. Ini juga adalah suara yang menandai dimulainya hari penghakiman YHWH.
  4. Tekiah Gadolah – Suara memanjang dan kuat tanpa terputus yang melambangkan permohonan akhir untuk pertobatan yang sungguh-sungguh dan pendamaian. Ini adalah “tiupan panjang sangkakala yang dahsyat bunyinya” yang dikenal dalam Alkitab sebagai Sangkakala Besar atau Tiupan Besar (Tekiah Gadolah; Tekiah: tiupan; Gadolah: besar). Suaranya mirip dengan Tekiah, kecuali nada tinggi dipertahankan selama mungkin dengan nafas yang ada. Suara itu juga diakhiri dengan tiupan pendek yang kuat dan keras, meniupkan seluruh nafas mencapai nada yang tinggi. Ini adalah tiupan pengharapan seperti yang dinubuatkan Yesaya tentang kebangkitan orang mati dari debu tanah.

Urutan tiupan mungkin bervariasi menurut berbagai tradisi Yahudi, dan itu mungkin diperdengarkan di beberapa bagian waktu berbeda dalam ibadah Rosh Hashanah (contohnya, pada permulaan ibadah, sesudah pembacaan Torah, sesudah pembacaan bagian-bagian berkat Amidah, dsb.). Jika Rosh Hashanah bertepatan dengan hari Shabbat, tidak ada tiupan shofar yang akan diperdengarkan (karena mengangkat shofar diperhitungkan sebagai pekerjaan), tapi shofar akan dibunyikan pada Hari Kedua Rosh Hashanah. Perayaan ini, seperti kebanyakan perayaan Yahudi, berlangsung selama dua hari karena sulitnya menentukan waktu yang tepat permulaan bulan baru. Seorang yang ahli meniup shofar dijuluki Baal Tekia.

Minhagim (tradisi-tradisi) pada Rosh Hashanah

Tradisi-tradisi khusus (minhagim) yang dijalankan pada Rosh Hashanah meliputi:

  1. Penyalaan lilin dan kiddush – Seperti halnya dengan seluruh hari-hari raya Yahudi, lilin-lilin dinyalakan sebelum dimulainya perayaan. Kiddush (pengudusan) juga diucapkan atas anggur.
  2. Mencelupkan apel (atau challah – roti kepang Yahudi) kedalam madu sebelum makan makanan perayaan, mempersembahkan permohonan untuk “tahun kedepan yang manis.”
  3. Roti-roti challah bundar dibentuk menyerupai mahkota untuk melambangkan ke-Raja-an Elohim, dan sebagai peringatan untuk mahkota kebenaran yang akan diterima mereka yang taat kepada YHWH. Seringkali roti-roti ini diberi pemanis seperti madu dan kismis.
  4. Tashlikh – pada 1 Tishri, pada siang hari, banyak orang Yahudi menjalankan ritual “tashlikh,” atau “melemparkan,” suatu upacara dimana orang Yahudi secara simbolis mencampakkan dosa-dosa mereka ke dalam air. Mereka berjalan ke air yang mengalir, seperti sungai kecil atau sungai, dan mengosongkan kantong-kantong mereka kedalam sungai, yang secara simbolis mencampakkan dosa-dosa mereka. Seringkali Mikha 7:18-20, Mazmur 118:5-9, dan Mazmur 33 dan 130 diucapkan selama upacara Tashlikh. Mikha 7:19 (ILT) Dia akan kembali, Dia akan menunjukkan belas kasihan kepada kita, Dia akan menginjak-injak kesalahan-kesalahan kita; dan Engkau akan melemparkan (Ibrani: tashlikh; mencampakkan) semua dosa mereka ke dalam tubir laut.

Sepuluh Hari Pertobatan

Seperti disebutkan di atas, kebanyakan orang tidak sepenuhnya benar (tsaddikim) maupun sepenuhnya jahat (resha’im) pada hari Rosh Hashanah. Aseret Yemei Teshuvah, atau Sepuluh Hari Pertobatan, memberikan waktu kepada mereka untuk bertobat dan berbalik dengan segenap hati kepada YHWH dengan tujuan supaya dimeteraikan di dalam Kitab Kehidupan. Teshuvah, Tehillah, dan Tzedakah – pertobatan, doa-doa, dan sedekah – merupakan  nilai-nilai spiritual pada Hari-hari Besar, dan suasana upacara Tashlikh didasarkan pada semakin banyaknya pelaksanaan hal-hal tersebut.

Yom Teru’ah atau Rosh Hashanah?

Di dalam Torah, hari pertama dari bulan ketujuh harus diperingati sebagai Yom Teru’ah, kadang-kadang diterjemahkan sebagai “Hari Raya Peniupan Sangkakala” (Bilangan 29:1, Imamat 23:24). Kata teru’ah artinya “seruan, teriakan, alarm, suara yang keras atau menimbulkan keriuhan/kegaduhan.” Karena itu, hari ini ditandai dengan membuat keriuhan sukacita kepada YHWH (Mazmur 81:1-4). Dari semua mo’edim (hari raya-hari raya), Yom Teru’ah sangatlah khusus, karena:

  1. Satu-satunya hari raya yang dimulai pada Bulan Baru.
  2. Tidak ada alasan jelas diberikan di Torah bagaimana pelaksanaannya, selain dari “beristirahat” dan untuk mempersembahkan kurban (Bilangan 29:1, Imamat 23:24).

Sesudah Bait Suci Kedua dihancurkan pada tahun 70 M, para rabbi-rabbi bijak dari Mishnah menetapkan kembali Yudaisme dan menghubungkan Yom Teru’ah dengan permulaan tahun baru sipil Yahudi. Yom Teru’ah kemudian menjadi dikenal sebagai “Rosh Hashanah” (kepala tahun).

Sangkakala dan Shofar

Sangkakala perak aslinya dipakai untuk memberi tanda pergerakan pasukan selama perjalanan ke Tanah Perjanjian (Bilangan 10:1-2). Belakangan, itu digunakan oleh orang-orang Lewi selama berbagai ritual-ritual Bait Suci, khususnya selama mempersembahkan kurban-kurban hewan (Bilangan 10:10). Sangkakala-sangkakala perak itu kadang-kadang juga digunakan pada waktu-waktu peperangan (Bilangan 10:9, 31:6; 2 Tawarikh 13:12-14).

Sangkakala perak ini perlu dibedakan dari sangkakala tanduk domba jantan (shofar) yang secara jelas diperintahkan untuk dibunyikan selama Yom Kippur (Imamat 25:9) dan selama Yovel (Tahun Yobel). Konsensus umum dikalangan para rabbi-rabbi bijak Yahudi adalah bahwa shofar, bukan sangkakala perak, yang seharusnya digunakan untuk memperingati Yom Teru’ah. Shofar adalah pengingat akan domba pengganti yang disediakan secara Ilahi sebagai tebusan bagi nyawa Ishak (Akedah) dan untuk diberikannya Torah kepada Israel di Gunung Sinai (Keluaran 19:16).

Penghakiman Yang Akan Datang

Menurut tradisi rabbinical akhir, pada Rosh Hashanah nasib orang-orang benar, tsaddikim, dituliskan dalam Kitab Kehidupan, dan nasib orang-orang jahat, resha’im, dituliskan dalam Kitab Kematian. Namun, sebagian besar manusia, tidak akan dituliskan dalam salah satu kitab itu, tapi diberikan waktu sepuluh hari – sampai Yom Kippur – untuk bertobat sebelum memeteraikan nasib mereka. Kemudian pada Yom Kippur, nama setiap orang akan dimeteraikan di dalam salah satu dari kedua kitab itu. Karena itu, sepuluh hari diantara Rosh Hashanah dan Yom Kippur disebut Aseret Yemei Teshuvah – “Sepuluh Hari Pertobatan” – karena pertobatan pribadi dapat mengubah ketetapan Ilahi untuk kebaikan…

Sebagai orang-orang percaya Messianis, kita memperingati tibanya Hari Penghakiman dan keadilan yang telah dijalankan melalui persembahan kurban Yeshua haMashiach (Yesus Kristus) bagi dosa-dosa kita (2 Korintus 5:21). Dia adalah penggenapan sempurna dari Akedah Ishak. Nama-nama orang percaya dituliskan di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba, atau Sefer HaChayim (Wahyu 13:8). Kita tidak percaya bahwa kita diterima dihadapan Elohim oleh karena perbuatan-perbuatan kebenaran kita sendiri (Titus 3:5-6), tapi itu juga bukan alasan bagi kita untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan kebenaran (karena itu adalah buah-buah Roh Kudus di dalam kehidupan orang percaya). Kitab Suci dengan tegas memperingatkan bahwa pada Hari Penghakiman yang akan datang, nama setiap orang yang tidak ditemukan tertulis di dalam Kitab Kehidupan akan dicampakkan ke dalam lautan api (Wahyu 20:15).

Yom YHWH – Hari TUHAN

Hari-hari Raya Musim Semi (Paskah, Buah Sulung, dan Shavuot/Pentakosta) sudah digenapi secara sempurna pada kedatangan Yeshua yang pertama. Dan Hari-hari Raya Musim Gugur (Yom Teru’ah, Yom Kippur, dan Sukkot/Tabernakel/Pondok Daun) akan digenapi pada kedatangan Yeshua yang kedua kali. Karena kedatangan-Nya yang pertama menggenai seluruh mo’edim (hari-hari raya) musim semi sampai hal-hal yang paling detail, kita percaya bahwa kedatangan-Nya yang kedua kali menandakan penggenapan yang sama seperti yang terungkap di dalam mo’edim musim gugur.

menorah

Sesudah musim panas atau musim penuaian (Yohanes 4:35), hari raya pertama musim gugur dalam kalender Yahudi adalah Yom Teru’ah, yang merupakan penggambaran “pengangkatan” kallat Mashiach (Pengantin Kristus) untuk masa Sheva Berachot (tujuh “hari” berkat yang mengiringi upacara pernikahan). Suara shofar surgawi yang terdengar di Gunung Sinai akan terdengar kembali dari Gunung Zion. Pertama-tama akan dikumpulkan bersama-sama semua orang yang mengikuti Mashicah (yaitu mereka yang dinyatakan sebagai orang benar karena hasil pengurbanan Yeshua haMashiach), yang kemudian mencapai kulminasi dengan pemahkotaan Raja dari Raja segala Raja-raja – Melech Malchei Ha-Melachim.

Karena itu Rosh Hashanah (atau tepatnya, Yom Teru’ah) merupakan waktu yang sakral yang memiliki nilai profetik penting bagi orang-orang percaya Messianis, karena selain itu memperingati penciptaan alam semesta oleh Elohim, juga merupakan “panggilan” bagi ciptaan baru atas perintah Yeshua, ketika suara shofar surgawi membuka Hari-hari Terakhir yang ditunggu-tunggu semua orang (1 Korintus 15:51-54; 1 Tesalonika 4:15-18). Itu juga menjadi penggambaran kedatangan Hari YHWH dan Masa Kesusahan Besar yang menandai penghakiman Elohim atas dunia yang tidak percaya…

Bersamaan dengan kemunculan Raja Besar, datanglah penghakiman besar. Marilah bersiap untuk berdiri dihadapan Raja yang Besar ini, dengan berpaling kepada-Nya hari ini, dan percaya akan penebusan dan kasih-Nya kepada kita…

Elohim sebagai Raja atas seluruh Bumi

Mishnah (Sanhedrin 38b) menyatakan bahwa Adam dan Chavvah (Hawa) diciptakan pada Rosh Hashanah (yakni 1 Tishri). Tapi bagaimana para rabbi bijak menentukan tanggal ini? Dengan menggeser huruf-huruf Ibrani pada kata pertama Kitab Suci Ibrani, Bereshit (Kejadian).

bereshit-1-tishri

Dengan kata lain, dengan menata huruf-huruf dalam kata Bereshit (“Pada mulanya”), dapat tersusun kata aleph b’Tishri (“pada 1 Tishri”), dan karena itu hari ini menjadi memiliki hubungan dengan peringatan penciptaan (atau lebih tepatnya, penciptaan Adam, yaitu pada hari keenam).

Karena itu Rosh Hashanah mewakili hari ketika Elohim mulai memerintah sebagai Raja Alam Semesta. Ketika Adam pertama kali membuka matanya dan kesadaran manusianya lahir, dia segera mengerti bahwa YHWH menciptakan segala sesuatu, termasuk dirinya. Menurut midrash, kata-kata pertama Adam adalah “YHWH adalah Raja untuk selama-lamanya.” Elohim kemudian berfirman, “Sekarang seluruh dunia akan tahu bahwa Akulah Raja,” dan Dia sangat puas. Karena itu kelahiran umat manusia merupakan Hari Penobatan Raja Alam Semesta. Mazmur 47 merayakan Elohim sebagai Raja, dan menyerukan “sorak-sorai” (teru’ah) dan tiupan shofar pada penobatan Elohim:

Mazmur 47:6 Elohim naik dengan sorak-sorai (Ibrani: teru’ah); YAHWEH diiringi bunyi sangkakala (Ibrani: shophar).

Suara shofar dimaksudkan membangunkan kesadaran kita bahw YHWH adalah Raja Alam Semesta.

Mazmur 89:16 (AYT) Berbahagialah bangsa yang mengetahui sorak-sorai sukacita (Ibrani: teru’ah), ya YHWH, mereka akan berjalan dalam terang wajah-Mu.

Kekristenan dan Rosh Hashanah

Ada banyak hal yang dapat dipelajari orang Kristen dari pelaksanaan perayaan Yahudi, Yamim Nora’im (Sepuluh Hari Pertobatan) dan Rosh Hashanah (atau Yom Teru’ah – Hari Raya Peniupan Sangkakala), yang berguna dalam perjalanan iman kita sebagai talmidim (murid-murid) Mashiach Yeshua.

Pertama, YHWH Elohim adalah Raja seluruh Bumi, Pencipta dan Penebus kita. Dia adalah Melech Gadol al-kol-ha’aretz, “Raja yang besar atas seluruh bumi” (Mazmur 47:2). Meskipun orang-orang Kristen harus mengakui pemerintahan-Nya yang benar dan ke-Raja-an-Nya setiap waktu, Rosh Hashanah adalah “peringatan yang dikuduskan” dari otoritas kreatif Elohim dalam hidup kita. Yeshua (Yesus) disebut Mashiach, istilah yang menunjukkan martabat dan kedudukan-Nya sebagai Raja. Dia jugalah Pencipta dan Pemelihara segala ciptaan (Kolose 1:17). Dia akan datang untuk memerintah dan berkuasa dari Yerusalem (Zion) di masa depan yang dekat. Orang-orang Kristen akan dihakimi berdasarkan perbuatan-perbuatan kebenaran mereka (2 Korintus 5:10) dan sistem pemerintahan dunia ini (dan Satan) akan dihakimi pada Masa Kesusahan Besar yang mendahului Kedatangan Kedua Yeshua haMashiach. Sama seperti ketika shofar surgawi ditiupkan dari Gunung Sinai, satu hari nanti itu juga akan dibunyikan dari Gunung Zion (Yesaya 27:13).

Yesaya 27:13 (AYT) Pada saat itu trompet yang besar (Ibrani: shofar gadol; sangkakala besar) akan ditiup. Orang-orang yang hampir binasa di tanah Asyur dan orang-orang yang terbuang di tanah Mesir akan datang menyembah YHWH di gunung yang suci di Yerusalem.

Sebagai satu-satunya Raja dan Hakim yang benar, Elohim memiliki Sefer HaChayim (Kitab Kehidupan), demikian juga Sefer Ha-Metim (Kitab Kematian). Kitab Suci memperingatkan dengan tegas bahwa pada Hari Penghakiman yang akan datang, setiap orang yang namanya tidak tertulis di dalam Kitab Kehidupan akan dilemparkan kedalam lautan api (Wahyu 20:15).

Kedua, bulan Elul dan persiapan Rosh Hashanah mengingatkan kita supaya bersiap untuk kemunculan segera Raja Yeshua. Meskipun kita tidak tahu hari maupun jam yang tepat dari kedatangan-Nya kembali untuk mengambil kerajaan-Nya di bumi, kita diperintahkan untuk berjaga dan bersiap untuk kemunculan-Nya yang segera. Karena itu kita harus tetap berada pada kondisi pertobatan (teshuvah) sementara kita berusaha merendahkan diri dan berjalan bersama Elohim kita.

Perjanjian Baru menghubungkan teshuvah dengan keselamatan (Ibrani: Yeshua). Pesan pertama Yeshua adalah “Bertobatlah dan percayalah kepada Injil (Ibrani: besorah)” (Markus 1:15). Paulus menghubungkan teshuvah dengan pengakuan dan percaya dalam kerja keselamatan Messias demi kita (Roma 10:8-13).

Roma 10:9-10 (ILT) Sebab jika kamu mengakui Tuhan Yeshua dengan mulutmu dan percaya dalam hatimu bahwa Elohim telah membangkitkan Dia dari antara yang mati, maka kamu akan diselamatkan. Sebab untuk pembenaran, dipercayai dengan hati, dan untuk keselamatan, diakui dengan mulut.

Teshuvah menyatakan secara tidak langsung respon kepada Pribadi Yeshua, yang didemonstrasikan melalui pengakuan bahwa Dialah YHWH, Elohim yang penuh belas kasihan dan kasih karunia. Suara shofar dimaksudkan untuk membangunkan hati kita dan bersiap menghadapi penghakiman yang akan datang.

Ketiga, Rosh Hashanah itu sendiri, atau Yom Teru’ah, mempunyai arti profetik signifikan dalam kehidupan orang Kristen. Peniupan shofar memiliki arti profetik pengangkatan gereja, dimana mereka yang menjadi bagian dari Pengantin Mashiach, gereja yang kudus dan benar, akan mengalami perubahan yang kekal.

1Korintus 15:51-52 (ILT) Lihatlah, aku mengatakan sebuah misteri kepadamu, sesungguhnya kita tidak akan meninggal semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dengan seketika, dalam sekejap mata, pada sangkakala (shofar) terakhir, sebab sangkakala (shofar) akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dengan tubuh yang tidak dapat binasa, dan kita akan diubahkan.

Talmud menyatakan bahwa pada Rosh Hashanah, orang-orang mati akan dibangkitkan (Rosh Hashanah 16b). Ini berhubungan dengan “sangkakala terakhir” yang disebutkan oleh Rasul Paulus (1 Korintus 15:52).

Keempat, upacara Tashlikh mengingatkan kita bahwa YHWH kita adalah Elohim dari permulaan yang baru, dan meskipun jika kita telah berdosa dan jatuh jauh dari pada-Nya, Dia setia untuk memulihkan kita dan mencampakkan dosa-dosa kita jauh daripada kita. Lagipula, Elohim mengutus Putra tunggal-Nya, Yeshua, untuk menjadi “Pembawa Dosa” dan Kapparah (upacara Yahudi dimana seekor ayam disembelih pada petang hari Yom Kippur, melambangkan kurban pembawa dosa manusia), supaya kita dapat mengambil penghiburan dalam pengampunan-Nya ketika kita bersungguh-sungguh mencari pertobatan dari semua pelanggaran dan kesalahan yang telah kita perbuat dan memulai hidup yang baru bersama Elohim.

Kelima, kita harus mengucap syukur kepada YHWH karena menuliskan nama-nama kita di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba, atau Sefer HaChayim. Tentu saja kita tidak mempercayai bahwa kita dijadikan diterima dihadapan YHWH hanya oleh perbuatan-perbuatan kebenaran kita sendiri (Titus 3:5-6), tapi itu bukan alasan untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan kebenaran (karena itu adalah buah-buah Roh Kudus dalam kehidupan kita sehari-hari). Lagipula, orang-orang percaya akan dihakimi berdasarkan apa yang mereka perbuat.

2Korintus 5:10 (TB) Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.

Wahyu 22:12 (ILT) Dan lihatlah, Aku datang segera! Dan upah-Ku ada bersama-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang sesuai dengan pekerjaannya (Yunani: ergon; pekerjaan, perbuatan).

Keenam, Akedat Yitzchak (“Pengikatan Ishak”) adalah tema utama pada Rosh Hashanah. Menurut tradisi Yahudi, Elohim memerintahkan Abraham bahwa sangkakala tanduk domba jantan (shofar) harus ditiup pada Rosh Hashanah untuk mengingatkan orang-orang akan kurban pengganti yang disediakan oleh YHWH sendiri – sebagai gema dari Kurban Pertama yang dipersembahkan di Taman Eden. Seberapa banyak lagi kita sebagai orang-orang yang percaya dalam kurban Yeshua yang lebih besar sebagai Anak Domba Elohim, seharusnya merayakan hari ini?

Ketujuh, kita mengantisipasi penggenapan profetik kesetiaan perjanjian YHWH kepada Israel ketika kita memahami bahwa Yamim Nora’im merupakan bayangan pertobatan bangsa Israel. Yom Kippur adalah hari raya yang menggambarkan pemulihan penuh bagi orang-orang Israel pilihan kepada seluruh janji-janji perjanjiannya dengan Yeshua sebagai Kohen Gadol (Imam Besar) Perjanjian Baru. Yeshua akan dinyatakan sebagai Mashiach, YHWH, dan Penebus. Maka “seluruh Israel akan diselamatkan” (Roma 11:26). Yang dimaksud seluruh Israel disini adalah “bangsa Israel lahiriah keturunan Abraham dan Goyim (bangsa-bangsa non-Yahudi) yang dipilih untuk diselamatkan oleh iman di dalam Yeshua haMashiach.”

Persiapan Rosh Hashanah

Bagaimana mempersiapkan Rosh Hashanah? Secara tradisional orang-orang Yahudi bersiap dengan melakukan tiga perbuatan berpaling:

  1. Berpaling kepada Elohim (tefillah)
  2. Berpaling kepada sesama yang telah dirugikan atau dilukai (teshuvah)
  3. Berpaling kepada mereka yang membutuhkan (tzedakah)

Dalam ketiga hal tersebut seseorang dapat kembali kepada Elohim hanya dengan memilih untuk hidup dalam kebenaran.

Doa-doa (tefillot) dinaikkan secara berjemaah, menekankan bahwa kita semua saling berhubungan. Ini adalah pemahaman dari kol Yisrael arevim zeh bazeh, “Seluruh Israel bertanggung jawab satu sama lain” (Talmud Shavuot 39a). Kita semuanya satu “tubuh” dan sekiranya salah satu anggota terluka, kita semua merasakannya (1 Korintus 12:26). Avinu Malkenu – “Bapa kami, Raja kami…” Teshuvah kita berarti bahwa kita secara jujur mengintrospeksi diri sendiri dan memperbaiki setiap kekurangan yang mungkin telah kita ciptakan dalam hubungan kita (Yakobus 5:16). Dan tzedakah kita berarti kita berpaling dari diri kita sendiri sepenuhnya, dan memikirkan kebutuhan orang lain dan kesejahteraan mereka lebih dari diri kita sendiri.

Kiranya berkenan kepada YHWH yang menolong kita semua berpaling kepada-Nya seumur hidup kita.

Beberapa Istilah yang Berhubungan dengan Rosh Hashanah

  1. Elul – Bulan yang mendahului bulan Tishri dan dikhususkan sebagai masa pertobatan dan persiapan untuk Yamim Nora’im, Hari-hari yang Diagungkan.
  2. Selichot – Doa-doa pertobatan yang biasanya diucapkan pada minggu terakhir bulan Elul.
  3. Erev Rosh Hashanah – Petang sebelum Rosh Hashanah ditandai dengan ibadah-ibadah tambahan di synagoga.
  4. L’Shanah Tovah Tikatevu – Kalimat tradisi ucapan pada Tahun Baru Yahudi yang artinya “Semoga engkau dituliskan (dalam Kitab Kehidupan) untuk tahun yang baik!” dan kadangkala disingkat “Shanah Tovah.”
  5. Rosh Hashanah – “Kepala Tahun.” Tahun Baru Yahudi. Diperingati tanggal 1 dan 2 Tishri.

Menurut Rabbinical, sebenarnya ada empat “Hari-hari Tahun Baru” dalam kalender Yahudi:

  • 1 Nisan – Tahun Baru Alkitab, kadangkala disebut Hari-hari Tahun Baru untuk raja-raja
  • 1 Elul – Hari Tahun Baru untuk persepuluhan
  • 15 Shevat (Tu B’shevat) – Hari Tahun Baru untuk pepohonan
  • 1 Tishri – Hari Tahun Baru untuk tahun-tahun dan permulaan Hari-hari yang Diagungkan
  1. Yom Teru’ah – “Hari Raya Peniupan Sangkakala” dan asal mula Rosh Hashanah. Teru’ah artinya suara yang riuh/gaduh, baik oleh peniupan shofar (misalnya Imamat 25:9), sangkakala perak (Bilangan 10:5-6) atau oleh seruan/sorak-sorai (Mazmur 100:1). Tujuan Yom Teru’ah adalah berseru kepada YHWH dalam doa – mirip dengan ekspresi dalam Mazmur seperti: Mazmur 47:2 (ILT) Hai semua bangsa, bertepuk tanganlah; berserulah kepada Elohim dengan suara nyaring.
  1. Yom Ha-Zikaron – “Hari Peringatan” (Imamat 23:24) dalam hubungannya dengan perintah mengingat untuk meniup shofar (teru’ah) untuk menobatkan Elohim sebagai Raja Alam Semesta. Tiupan shofar dimaksudkan untuk mengguncangkan kita dari tidur kita. Kita harus mengingat siapa sesungguhnya kita dengan memperingati bahwa YHWH adalah Raja kita.
  2. Yom Ha-Din – “Hari Penghakiman” ketika seluruh makhluk berdiri di hadapan Elohim. Menurut tradisi rabbinical, pada Rosh Hashanah, Elohim membuka tiga kitab. Yang pertama, orang-orang benar dituliskan untuk kehidupan dalam tahun mendatang. Yang kedua, orang-orang jahat dituliskan untuk kematian. Namun yang ketiga, nama-nama mereka yang belum diklasifikasikan (yaitu sebagian besar manusia) dituliskan sementara. Kemudian orang-orang ini punya waktu sepuluh hari untuk bertobat sebelum nasib mereka dimeteraikan pada Yom Kippur (Bavli Rosh Hashanah 16b).
  3. Shofar – Sangkakala tanduk domba jantan yang ditiup pada Tahun Baru Yahudi dan peristiwa-peristiwa khusus lainnya.
  4. Baal Tekia – Orang yang mahir meniup shofar selama ibadah-ibadah Rosh Hashanah.
  5. Tekiat Shofar – Peniupan shofar (sangkakala tanduk domba jantan) pada permulaan ibadah Tahun Baru dan pada penghujung Yom Kippur (Hari Raya Pendamaian).
  6. Tashlich – (“mencampakkan/membuang”). Upacara tradisi dimana seseorang secara simbolis mencampakkan dosa-dosa mereka kedalam air. Mereka berjalan ke air yang mengalir, seperti sungai kecil atau sungai, pada waktu siang hari pada hari pertama dan mengosongkan kantong-kantong mereka ke dalam sungai, secara simbolis membuang dosa-dosa mereka.
  7. Shabbat Shuvah – Hari Shabbat yang jatuh pada masa Aseret Yemei Teshuvah (Sepuluh Hari Pertobatan), biasanya dilaksanakan dengan mendengarkan khotbah-khotbah tentang pertobatan di dalam synagoga. Shabbat Shuvah disebut “Shabbat Kembali” karena pembacaan haftarah (bagian kitab Nevi’im, atau nabi-nabi) khusus dimulai dengan kata-kata Shuvah Yisrael “Kembali Ya Israel,” dari nubuat Hosea.
  8. Tzom Gedaliah – Puasa Gedaliah, salah satu dari hari-hari puasa kecil.
  9. Yamim Nora’im – Hari-hari yang Diagungkan atau Hari-hari Kudus Besar.
  10. Al Chet – Pengucapan dosa selama ibadah Yom Kippur. Viduy (pengakuan) dilakukan secara jemaah (“kami telah…”) menyebut satu persatu dosa yang dapat diingat yang mungkin telah dilakukan oleh komunitas Yahudi. Chet artinya “meleset dari sasaran” dan merupakan istilah umum untuk dosa dalam Ibrani.
  11. Teshuvah – Secara literal artinya “kembali,” istilah Ibrani untuk pertobatan.
  12. Machzor – Buku doa Hari Kudus Besar (seperti siddur – buku doa Yahudi, tetapi untuk Hari-hari Besar).
  13. Yom Kippur – Hari Raya Pendamaian dan Penghakiman pada 10 Tishri.
  14. Mechilah – Tradisi untuk pertama-tama meminta maaf kepada seseorang yang telah dilukai, dengan maksud supaya dosa-dosanya diampuni oleh Elohim pada Hari Raya Pendamaian.

Tradisi Ucapan Rosh Hashanah

Bentuk paling umum ucapan untuk Rosh Hashanah adalah “L’Shanah Tovah Tikatevu!” (“Semoga engkau dituliskan (dalam Kitab Kehidupan) untuk tahun yang baik!”). Jawaban umumnya adalah, “Gam lekha” (Demikian juga engkau) atau disingkat “Gamzu” (Kamu juga).

Baca juga:

Yom Teru’ah: Hari Yang Tidak Diketahui Seorang Pun!

Rosh Hashanah: Apa yang Diungkapkan Kalender Ibrani tentang Kedatangan Messias?

Referensi:

Yom Teruah: Day Of The Shofar Blast

Rosh Hashanah – Awakening to Judgment

What Is Rosh Hashanah?

Rosh Hashanah

When is Rosh Hashanah in 2016, 2017, 2018, 2019 and 2020?