Hari TUHAN

Talmidim Yeshua HaMashiach

Parashat Re’eh “Lihatlah!”

ULANGAN-COVER-PRINT
Alkitab Interlinear ULANGAN Ibrani Inggris Indonesia

Bagian Torah ke-47

רְאֵה

Parashat Re’eh “Lihatlah!”

  • Torah: Ulangan 11:26-16:17
  • Haftarah: Yesaya 54:11-55:5
  • Brit Chadashah: Yohanes 7:37-52

Berkat atau Kutuk…

Bagian Torah kita minggu ini dimulai,

“Lihatlah (רְאֵה re’eh), aku memberikan ke muka kalian hari ini berkat (בְּרָכָה berakhah) dan laknat (קְלָלָֽה qelalah). » Berkat (אֶֽת־הַבְּרָכָה ‘et-habberakhah) ketika kalian mendengarkan kepada perintah-perintah YHVH, Elohim kalian, yang aku memerintahkan »kalian hari ini. Dan laknat (הַקְּלָלָה haqqelalah) jika kalian tidak mendengarkan kepada perintah-perintah YHVH, Elohim kalian, dan kalian menyimpang dari jalan yang aku memerintahkan »kalian hari ini, untuk berjalan mengikuti elohim lain-lain yang kalian tidak kenal. (Deuteronomy 11:26-28 [TORAH Indonesia])

Kita mendapatkan berkat (בְּרָכָה berakhah) Elohim jika kita mendengarkan kepada perintah-perintah YHVH, dan keputusan kita untuk menaati itu akan mewujudkan keadaan diberkati dengan berjalan di hadapan YHVH.

Dalam teks aslinya, perhatikan penanda objek langsung et (את) di depan kata “berkat”, אֶֽת־הַבְּרָכָה ‘et-habberakhah, yang mengacu kepada berkat dari “Aleph hingga Tav,” yaitu dari Yeshua, seperti yang dijabarkan dalam Imamat 26:3-13. Sebagaimana Raja David berkata, “Aku menempatkan YHVH di depanku terus-menerus…” (Mazmur 16:8). David membuat pilihan untuk “menempatkan” YHVH di depan matanya, karena dia memahami bahwa membuka matanya terhadap Realitas Ilahi adalah satu-satunya jalan kepada berkat sejati.

Sebaliknya, kita mendapatkan kutuk (קְלָלָֽה qelalah) Elohim ketika kita menutup telinga dan tidak mendengarkan kepada perintah-perintah YHVH, dan “melupakan” bahwa YHVH selalu hadir…. Menindas kebenaran Elohim selalu membawa kepada penyembahan berhala, yaitu peninggian diri sendiri. Perhatikan bahwa akar kata untuk kata “kutuk” (קָלַל qalal) artinya “meremehkan”, “merendahkan”, “memandang enteng”, dan karena itu melegalisasi sikap hati yang memberontak terhadap Elohim. Ini adalah prinsip middah keneged middah – kita diabaikan oleh YHVH sebagaimana kita mengabaikan Dia, sebaliknya kita juga akan dilihat oleh-Nya ketika kita benar-benar mencari wajah-Nya (Yes. 55:6-7). Jadi kita melihat bahwa berkat atau kutuk benar-benar berasal dari keputusan kita sendiri, dan Elohim menegakkan jalan yang telah kita pilih. Seperti yang dikatakan Raja David, “Tuhan menopang bagianku” (Mazmur 16:5), dan Salomo menulis, “Hati manusia merancangkan jalannya, tetapi YHVH menetapkan langkahnya. (Proverbs 16:9 [ILT3])

Chodesh Elul dan 40 Hari Teshuvah…

Shabbat sebelum dimulainya suatu bulan baru Yahudi (yaitu, Rosh Chodesh) disebut “Shabbat Mevarchim” (שבת מברכים), “Shabbat berkat” (untuk bulan baru).

Bulan terakhir kalender Yahudi (dihitung dari Tishri) disebut Elul (אֱלוּל), yang dimulai saat matahari terbenam pada hari Rabu, 16 Agustus tahun ini. Secara tradisional, Rosh Chodesh Elul menandai permulaan “Musim Teshuvah” selama empat puluh hari yang berpuncak pada hari raya khidmat Yom Kippur. Oleh karena itu, bulan Elul adalah waktu yang dikhususkan setiap tahun untuk mempersiapkan Yamim Nora’im, “Hari-Hari Kekaguman”, dengan menata rumah rohani kita masing-masing.

Selama waktu ini kita melakukan upaya tambahan untuk bertobat, atau “berbalik [shuv] kepada Elohim.” Dalam tradisi Yahudi, 40 hari ini kadang-kadang disebut Yemei Ratzon (יְמֵי רָצוֹן) – “Hari-hari perkenanan”, karena pada saat inilah YHVH mengampuni bangsa Yahudi sesudah dosa Anak Lembu Emas (Pirke d’Reb Eliezar). Beberapa orang bijak menyamakan 40 hari ini dengan jumlah hari yang dibutuhkan janin manusia untuk terbentuk di dalam rahim.

Tujuh Shabbat Terakhir Tahun Ini….

Bagian haftarah mingguan (yaitu, bacaan dari para Nabi) biasanya secara tematis dihubungkan dengan bagian Torah; namun, mulai dengan Puasa bulan Keempat, hari ke-17 Tammuz hingga akhir tahun Yahudi, hubungan ini berubah. Pertama-tama kita selalu membaca tiga bagian teguran profetik menjelang hari puasa Tishah B’Av.

Tiga Minggu Dukacita:

  1. Divrei Yirmiyahu (“Kata-kata Yeremia…”) – Yer. 1:1-2:3
  2. Shim’u Devar Adonai (“Dengarkan firman YHVH”) – Yer. 2:4-28; 4:1-2
  3. Chazon Yeshayahu (“Penglihatan Yesaya…”) – Yes. 1:1-27

Kemudian, setelah puasa Tishah B’Av, dan selama tujuh minggu berikutnya menjelang Rosh Hashanah (yaitu, tahun baru), kita membaca bagian-bagian penghiburan yang menubuatkan penebusan orang Yahudi di masa depan dan Era Mesianik yang akan datang.

Tujuh Minggu Penghiburan:

  1. Nachamu, Nachamu Ammi (“Hiburkan, hiburkan, umat-Ku”) – Yes. 40:1-26
  2. Va’tomer Tziyon (“Dan Zion berkata…”) – Yes. 49:14-51:3
  3. Aniyah So’arah (“Hai yang menderita dan dilanda badai”) – Yes. 54:11-55:5
  4. Anochi, Anochi hu (“Aku, Akulah Dia…”) – Yes. 51:12-52:12
  5. Rani Akarah (“Bernyanyilah, hai yang Mandul…”) – Yes. 54:1-10
  6. Kumi Ori (“Bangkit dan bersinarlah…” – Yes. 60:1-22)
  7. Sos Asis (“Aku akan sangat bersukacita…”) – Yes. 61:10-63:9

Haftarah Aniyah So’arah

Yang ketiga dari “Tujuh Minggu Penghiburan” menjelang Rosh Hashanah disebut Aniyah so’arah (עֲנִיָּה סֹעֲרָה ‘aniyah so’arah, “Hai orang yang sengsara, yang diterjang badai” Yes. 54:11-55:5), yang mengingatkan orang-orang Yahudi tentang perjanjian damai sejahtera Elohim yang kekal. Bahkan tentang orang Yahudi dikatakan,

Setiap senjata yang ditempa melawanmu tidak akan berhasil, dan setiap lidah yang akan bangkit melawanmu dalam penghakiman, kamu akan menyalahkannya. Inilah pusaka hamba-hamba YHVH, dan kebenaran mereka berasal dari Aku,” firman YHVH. (Isaiah 54:17 [ILT3])

Oleh karena itu YHVH mengundang orang-orang untuk minum dari air kehidupan:

Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku, dengarkanlah, maka jiwamu akan hidup, dan biarlah Aku mengikat perjanjian kekal denganmu, yaitu kasih setia yang diteguhkan kepada Daud. (Isaiah 55:3 [ILT3])

(Bandingkan Luk. 1:68-75; Kis. 13:34). Namun, bagaimanapun, ketika Shabbat ini jatuh pada Bulan Baru Elul, sebagai gantinya Yes. 66:1-24 akan dibacakan.

Catatan: Bulan baru Elul segera dimulai, yaitu pada hari Rabu, 16 Agustus tahun ini, yang mengawali 40 hari masa persiapan Hari Raya Besar Yahudi. Ini berarti Rosh Hashanah akan dimulai sekitar enam minggu (yaitu, Jumat, 15 September saat matahari terbenam). Menjelang Hari Raya Besar, merupakan tradisi untuk terlibat dalam cheshbon ha-nefesh (“akunting jiwa”) dan untuk mendapatkan penghiburan bahwa Elohim mengampuni dan mengasihi mereka yang dengan sungguh-sungguh berbalik kepada-Nya. Orang-orang bijak memilih tujuh “Haftarot penghiburan” ini untuk mendorong kita mempersiapkan hati kita untuk Hari Raya Agung yang akan datang.

Ringkasan Bacaan Torah

Parashat Re’eh dimulai dengan seruan dramatis kepada Israel untuk memilih untuk mematuhi perintah-perintah YHVH: “Lihat, Aku memberikan ke hadapan kalian hari ini berkat (בְּרָכָה berakhah) dan laknat (קְלָלָֽה kelalah)” – berkat jika engkau mengikuti jalan-jalan Elohim, tetapi laknat jika engkau berpaling kepada penyembahan berhala dan meninggalkan jalan YHVH. Suatu upacara kemudian akan diadakan antara gunung Gerizim dan Ebal pada waktu memasuki Tanah Perjanjian, di mana konsekuensi-konsekuensi dari berkat dan kutuk akan diucapkan (lihat Ul. 27:12-1; Yos. 8:30-35).

(Deut 11:26 [WLC])

רְאֵה אָנֹכִי נֹתֵן לִפְנֵיכֶם הַיֹּום בְּרָכָה וּקְלָלָֽה׃

 

(Deut 11:26 [ILT2])

Lihatlah! Aku memberikan ke hadapan kalian hari ini berkat dan laknat.

Doktrin bahwa manusia memiliki kehendak bebas (בְּחִירָה חָפשִׁית bechirah chofshit) dianggap sebagai prinsip dasar dan kebenaran dalam penalaran moral Yahudi, setidaknya menurut beberapa orang bijak Yahudi. Sebagai contoh, Rabbi Akiva dilaporkan pernah berkata: “Meskipun segala sesuatu telah praketahui oleh Elohim, namun kehendak bebas dianugerahkan kepada manusia” (Avot 3:19).

Konsep Arevut

Perhatikan bahwa kata kunci re’eh adalah tunggal (lihatlah engkau!), sedangkan kata ganti lifneikhem (di hadapan kalian) adalah jamak. Setiap orang harus secara pribadi melihat bahwa berkat dan kutuk akan mempengaruhi seluruh komunitas Israel. Nilai ini disebut arevut (עֲרֵבוּת), “tanggung jawab bersama,” dan pemahaman memperhatikan kesejahteraan sesama orang Yahudi diungkapkan dalam frasa kol Yisrael arevim zeh bazeh (כָּל יִשְׂרָאֵל עָרֵבִים זֶה בַּזֶה), “seluruh Israel bertanggung jawab terhadap satu sama lain”. Ini adalah nilai dasar dalam Yudaisme – untuk memelihara dan melindungi komunitas Yahudi dan untuk membantu setiap orang mempertahankan identitas dan tanggung jawab Yahudi terhadap satu sama lain. Ini melibatkan pemahaman menawarkan tochechah (koreksi) kepada sesama orang Yahudi untuk membantu mereka hidup dalam kebenaran pribadi (Im. 19:17): “Engkau harus benar-benar menegur sesamamu, dan engkau jangan menanggung dosa atasnya.”

Kurban-kurban hanya di tempat yang ditetapkan

Karena praktek-praktek penyembahan berhala begitu umum terjadi di Eretz Kanaan (termasuk kurban anak-anak kepada dewa-dewa palsu), umat Israel diperintahkan untuk menghancurkan semua benda yang berhubungan dengan avodah zarah (penyembahan berhala). Mereka tidak boleh melayani YHVH dengan cara yang bahkan secara samar-samar menyerupai adat istiadat kejijikan tujuh bangsa Kanaan dengan mezbah-mezbah mereka di atas puncak-puncak bukit dan di bawah pohon-pohon. Sebaliknya, orang-orang Yahudi diperintahkan untuk “mencari tempat yang akan dipilih YHVH, Elohimmu, dari semua sukumu untuk menempatkan Nama-Nya dan membuat tempat tinggal-Nya di sana.” Kurban-kurban dipersembahkan di tempat yang dipilih YHVH – dan tidak ada yang lain.

Ritual Penyembelihan

Penyembelihan binatang kosher (non-kurban) diizinkan untuk makanan, selama binatang itu dipersiapkan dengan baik (oleh seorang shochet) dan semua darahnya dikeluarkan (yaitu, dicurahkan, dan dagingnya digarami dan kemudian dicuci untuk menyingkirkan sisa-sisa darah). Binatang yang tidak disembelih dengan sepatutnya (menurut shechitah) disebut neveilah dan tidak boleh dimakan.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya dalam parashat Kedoshim, makan darah dilarang keras dan dihukum dengan kareit, hidupnya “dipotong pendek”. Hukuman yang sama berlaku bagi mereka yang terlibat dalam praktek menafsirkan pertanda-pertanda (ov) atau melakukan segala bentuk sihir (yidoni). Mungkin larangan ini berasal dari praktek orang Mesir kuno, yang biasa membunuh binatang dan meminum darah mereka dengan tujuan memprediksi masa depan.

Memberi Persepuluhan

Tiga jenis persepuluhan disebutkan dalam bagian Torah ini:

  1. Ma’aser Rishon: Sepersepuluh dari hasil petani diberikan kepada orang Lewi (yang tidak memiliki tanah mereka sendiri di Israel) sebagai persepuluhan. Jumlah ini untuk menyokong keimaman dan guru-guru Torah Israel.
  2. Ma’aser Sheni: Tanah itu sendiri diharuskan memberikan persembahan persepuluhan untuk kedua kalinya (tambahan) (setelah memisahkan Ma’aser Rishon) pada tahun ke-1, ke-2, ke-4, dan ke-5 dari siklus Shabbat tujuh tahun (shemittah). Hasil bumi ini dibawa ke tempat ibadah yang telah ditetapkan (belakangan ke Yerusalem) dan dimakan di sana dalam perayaan.
  3. Ma’aser Anni: Pada tahun ke-3 dan ke-6, ma’aser sheni diberikan kepada orang miskin, dan bukan dibawa ke tempat yang telah ditetapkan. Orang miskin kemudian dapat memetik hasil dari panen dan menikmati yang baik dari tanah.

Navi Sheker – Nabi Palsu

Jika seorang nabi (navi) atau pemimpi mimpi-mimpi (choleim chalom) muncul dan melakukan “tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban” dan memikat engkau untuk mengikuti elohim lain, engkau tidak boleh memperhatikan kata-katanya, tetapi pahami bahwa YHVH sedang menguji engkau untuk melihat apakah engkau mengasihi Dia dengan segenap hati dan jiwamu. Kita dapat membedakan jika seorang nabi adalah palsu dengan menguji mereka: Jika mereka mengklaim seorang dewa (berhala) berbicara kepada mereka, maka mereka berbohong, karena hanya YHVH yang adalah Elohim dan yang disebut elohim (dewa-dewa) lain adalah penyerupa (yaitu, setan-setan). Ujian lain adalah melihat apakah mereka memelihara mitzvot yang diberikan oleh Musa. Seorang nabi sejati tidak akan menambah atau mengurangi dari pesannya.

Hukuman untuk memberikan nevuah sheker (nubuat palsu) sangat berat: nabi palsu itu harus dihukum mati. Bahkan, jika bahkan seorang anggota keluarga dekat secara diam-diam menyarankan agar engkau meninggalkan YHVH untuk mengikuti elohim lain, engkau tidak boleh mendengarkan kepadanya melainkan menegurnya secara terbuka. Lalu “… engkau harus membunuh dia. Tanganmu harus menjadi yang pertama melawan dia untuk membunuh dia, dan kemudian tangan seluruh umat. Engkau harus merajam dia sampai mati dengan batu, karena dia berusaha untuk menarikmu menjauh dari YHVH Elohimmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan. Dan seluruh Israel akan mendengar dan takut dan tidak akan pernah lagi melakukan kejahatan semacam ini di antara kamu”.

Dan jika seluruh kota jatuh ke dalam penyembahan berhala, kota itu harus dihancurkan sama sekali (cherem). Ini disebut ir hanidachat – sebuah kota yang dikutuk karena penyembahan berhala. Seluruh penduduknya harus dihukum mati, dan seluruh harta benda mereka harus dibakar “sebagai persembahan bakaran sepenuhnya (kelil – sinonim dari olah) bagi YHVH Elohimmu”. Kota itu tidak boleh dibangun kembali.

Shemittah – Tahun Shabbat

Setiap tahun ketujuh adalah shemittah – waktu istirahat bagi tanah. Selain itu, Musa menambahkan bahwa tahun ketujuh harus menandai waktu shemitat kesafim – pembatalan hutang-hutang kepada sesama orang Yahudi:

“Pada akhir tujuh tahun, engkau harus mengadakan sebuah pembebasan (shemittah). Dan inilah cara pembebasan (shemittah) itu: Setiap orang yang berpiutang terhadap sesamanya haruslah membebaskannya (shamot); janganlah dia menuntut dari sesamanya atau saudaranya karena pembebasan sudah dinyatakan oleh YAHWEH (shemittah l’Adonai). Dari seorang asing engkau boleh menuntut, tetapi tanganmu harus melepaskan (tasmeit yadekha) apa pun yang ada padamu dan saudaramu, kecuali apabila tidak ada lagi orang yang membutuhkan di antaramu. Sebab, YAHWEH akan sangat memberkati engkau di negeri yang YAHWEH, Elohimmu, berikan kepadamu sebagai milik pusaka. (Ul. 15:1-4)

Setelah tahun shemittah berlalu, seorang Yahudi yang meminjamkan uang kepada orang lain tidak boleh lagi meminta pembayaran (ini tidak berlaku untuk pinjaman yang diberikan kepada orang asing). Musa lebih lanjut memperingatkan umat Israel untuk tidak menyesali pemberian mereka kepada saudara yang membutuhkan karena tahun Shemittah sudah dekat. Tidak – mereka diperintahkan untuk bermurah hati dan bersedia membantu orang miskin di antara mereka. Melakukan demikian itu menghasilkan sebuah janji: “karena YAHWEH, Elohimmu, akan memberkatimu untuk hal ini, dalam pekerjaanmu dan dalam segala yang dikerjakan tanganmu” (Ul. 15:10). Bahkan, jika orang Israel taat kepada perintah-perintah, YHVH menjanjikan mereka begitu banyak kelimpahan sehingga tidak akan ada orang miskin yang tinggal di negeri itu!

Praktek tzedakah (sedekah) yang teratur dan penghapusan hutang-hutang dimaksudkan untuk menyediakan sebuah komunitas umat yang bermartabat yang saling memperhatikan satu sama lain sebagai mishpachah (keluarga). YHVH tidak menciptakan sistem kasta di Israel. Ini mengarah kepada pemikiran pembuka dari parasha ini: kol Yisrael arevim zeh bazeh (כָּל יִשְׂרָאֵל עָרֵבִים זֶה בַּזֶה), “seluruh Israel bertanggung jawab terhadap satu sama lain”.

Bahkan, menurut banyak orang bijak Yahudi, pemberian tzedakah (sedekah) dapat mengubah keputusan malapetaka dari YHVH, selama itu disertai dengan teshuvah (pertobatan) sejati.

Catatan: Belakangan, ketika Hillel melihat orang-orang menahan diri dari meminjamkan dalam pelanggaran hukum Shemittah, ia menetapkan “prosbul” yang menjamin pelunasan pinjaman meskipun tahun Shabbat (Mishnah: Sheviit 10:3). Interpretasi Hillel berarti bahwa seorang kreditor bebas untuk menerima pembayaran hutang terlepas dari kedatangan tahun Shabbat, demikian seterusnya sampai si kreditor untuk pertama kali secara lisan melepaskan hutang.

Perbudakan Wajib

Jika seorang Israel mencuri uang dan tidak bisa membayarnya kembali, dia harus dijual sebagai budak selama enam tahun pelayanan wajib (uang hasil penjualan dibayarkan untuk pencurian). Namun, pada tahun ketujuh, ia harus dibebaskan.

Namun, ketika budak itu dibebaskan, dia harus diberi pemberian-pemberian dan perlengkapan-perlengkapan untuk memulai kehidupan kembali (Ul. 15:13-14). Namun, jika budak itu lebih suka tetap tinggal sebagai pelayan bagi tuannya, tuannya harus mengambil penusuk dan menindik telinga budak itu ke pintu, sebagai tanda kepemilikan untuk selama-lamanya.

Jantan Sulung (bechorim)

Semua yang jantan sulung dari kawanan ternak atau kawanan domba harus dikhususkan bagi YHVH. Mereka tidak boleh “bekerja” atau digunakan untuk hal yang cemar, tetapi hanya dikurbankan dan dimakan di hadapan YHVH di tempat yang ditetapkan. Namun, jika yang sulung itu memiliki cacat (mum), ia tidak boleh dikurbankan, meskipun itu boleh disembelih secara ritual dan dimakan seperti daging kosher lainnya.

Shelosh Regalim – Tiga Hari Raya Ziarah

Parasha diakhiri dengan peringatan bahwa seluruh Israel harus memelihara Shelosh Regalim, tiga hari raya ziarah utama: Paskah, Shavu’ot, dan Sukkot. Setiap orang Israel harus melakukan ziarah ke Mishkan (dan belakangan ke Beit Hamikdash) dan mempersembahkan kurban-kurban sesuai dengan kemampuannya. Ini adalah waktu-waktu sukacita dan persekutuan di hadapan YHVH sebagai am segulah – umat Elohim yang berharga.

Ringkasan Bacaan Haftarah

Haftarah dari Re’eh disebut “Haftarot Penghiburan” yang ketiga, memberikan dorongan bagi klal Yisrael meskipun menghadapi pengasingan. Meskipun Yerusalem terlantar, suatu hari YHVH akan “meletakkan fondasi-fondasinya dengan batu-batu permata” dan kemudian “semua anakmu akan diajar oleh YHVH, dan besarlah damai sejahtera anak-anakmu.”

Ini akan digenapi ketika bangsa Israel datang kepada air hidup yang diberikan secara cuma-cuma oleh Yeshua sang Mesias:  “Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku, dengarlah, dan jiwamu akan hidup, dan biarlah Aku membuat perjanjian kekal denganmu, yaitu kasih setia Daud yang diteguhkan” (Yes. 55:3).

Ketika orang-orang Yahudi akhirnya berbalik kepada TUHAN Yeshua dan menerima Dia sebagai Mashiach (sesudah Kesusahan Besar), janji-janji perjanjian yang diberikan kepada Israel akan digenapi selama pemerintahan 1.000 tahun Mashiach, dan bangsa-bangsa di dunia akan dikumpulkan kepada-Nya sebagai Raja dan Pemimpin mereka:

(Isa 55:4 [WLC])

הֵן עֵד לְאוּמִּים נְתַתִּיו נָגִיד וּמְצַוֵּה לְאֻמִּֽים׃

Lihatlah, Aku telah menetapkan dia sebagai seorang saksi bagi bangsa-bangsa. Seorang pemimpin dan yang memberi perintah pada kaum-kaum” (Yes. 55:4).

Catatan Gramatikal: Kata “kepada kaum-kaum” (לְאֻמִּֽים le’ummim) dalam pasuk ini tampaknya menjadi sinonim baik untuk goyim dan amim. Lemma-nya muncul dalam Kej. 25:23; 27:29; Mzm. 2:1; 7:8; 9:9; 44:3; 47:4; 65:8; 67:5; 105:44; 148:11; Ams. 11:26; 14:28, 34; 24:24; Yes. 17:12-; 34:1; 41:1; 43:4, 9; 49:1; 51:4; 55:4; 60:2; Yer. 51:58; Hab. 2:13.

Arti sebenarnya dari shoresh (akar kata) in tidak jelas, tetapi tampaknya menyiratkan “kebersamaan” atau “kumpulan.” Lamed dalam kata itu tampaknya bukan Lamed awalan, tetapi lebih merupakan bagian dari akar kata (oleh karena itu terjemahan “kepada bangsa-bangsa” atau “bagi kaum-kaum” adalah tidak tepat).

Dalam Kejadian 25:23, Ribka diberitahu bahwa dua bangsa (goyim) ada di dalam rahimnya dan dua kaum (l’ummim, bentuk jamak dari le’om) akan berasal dari padanya. Keturunan-keturunan Ishak akan terdiri dari dua tipikal kaum yang berbeda (maka diterjemahkan dalam KJV “two manner of people”, dua gaya kaum), masing-masing diidentifikasi oleh kualifikasi unik mereka (Ya’akov mewakili Israel; Esav mewakili Edom/dunia). Dalam Kejadian 27:29 ammim muncul sebagai bentuk puitis/paralel untuk l’ummim. Dalam Mazmur, le’om juga digunakan dalam paralelisme dengan goyim (misal, Mazmur 2:1; Mazmur 44:2) dan ammim (Mazmur 7:7).

Ringkasan Bacaan Brit Chadashah

Bacaan dari Injil Yohanes mengingatkan permohonan Yeshua kepada klal Yisrael untuk datang kepada-Nya dan dengan cuma-cuma menerima “air hidup” yang dijanjikan (pada “ritual pencurahan air” pada hari terakhir hari raya Sukkot).

Referensi:

עברית לנוצרים – ג”ון פרסונס

Hari TUHAN

Talmidim Yeshua HaMashiach

Kitab Henokh

Berita untuk Generasi Akhir Zaman