Hari TUHAN

Talmidim Yeshua HaMashiach

Parashat Ha’azinu “Berilah Telinga”

ULANGAN-COVER-PRINT
Alkitab Interlinear ULANGAN Ibrani Inggris Indonesia

Bacaan Torah minggu ke-53

Parashat Ha’azinu “Berilah Telinga”

הַאֲזִינוּ

  • Torah: Ul 32:1-32:52
  • Haftarah: 2 Sam 22:1-51
  • Brit Chadashah: Rom 10:14-11:12

Ringkasan Bacaan Torah:

Dalam parashah minggu lalu (Vayelekh), Musa menyelesaikan amanatnya yang panjang untuk orang-orang Israel dan menugaskan Yoshua untuk menjadi penggantinya. YHVH kemudian menubuatkan bahwa setelah kematian Musa, orang Israel akan “berzinah mengikuti elohim asing” dan melanggar perjanjian dengan Dia. Mengingat hal ini, Musa diperintahkan untuk mengajar orang Israel nyanyian profetik besar yang disebut “Ha’azinu.”

Bagian minggu ini (selalu dibaca selama masa Hari Raya-Hari Raya Besar) memberikan kata-kata dari nyanyian profetik ini, yang menubuatkan seluruh sejarah Israel (masa lalu, sekarang ini dan penebusan masa depan) dan yang memperingatkan orang-orang Israel untuk tidak menyimpang dari jalan yang telah diperintahkan Elohim. Tersusun dalam bentuk suatu “nubuatan”, Ha’azinu berisi kata-kata terakhir nubuat Musa yang diberikan kepada orang Israel sebelum dia mendaki ke Gunung Nebo untuk mati.

Kata-kata nubuatan itu dimulai dengan:

הַאֲזִ֥ינוּ הַשָּׁמַ֖יִם וַאֲדַבֵּ֑רָה וְתִשְׁמַ֥ע הָאָ֖רֶץ אִמְרֵי־ פִֽי׃

ha’azinu hashshamayim va’adabberah vetishma’ ha’aretz ‘imrei- fi.

“Berilah telinga surga, dan aku akan berbicara, dan bumi akan mendengar perkataan-perkataan mulutku.” Ul 32:1

Ha’azinu adalah salah satu dari dua nyanyian dalam Torah yang dikaitkan dengan Musa, yang lainnya adalah Shirat ha-yam (Nyanyian Lautan) dalam Keluaran 15. Tidak seperti nyanyian pujian sebelumnya kepada YHVH, untuk mujizat besar penebusan, nyanyian ini berfungsi sebagai “saksi” untuk bersaksi melawan orang Israel, dan dimaksudkan untuk mengajar secara profetik kepada orang-orang Israel mengenai konsekuensi mengerikan apabila mereka murtad dari YHVH. Kata-kata dari para nabi selanjutnya, terutama Yeremia dan Yesaya, mungkin telah mencontoh nyanyian agung Musa yang tercatat dalam pasal Torah ini.

Perhatikan bahwa Ha’azinu selalu dibaca selama Hari Raya-Hari Raya Agung, seringkali selama masa Shabbat Shuvah (“Shabbat kembali”), dan karenanya kadang-kadang merupakan bagian terakhir dari Siklus Bacaan Torah untuk tahun itu (bagian terakhir, V’zot Ha-Berakhah, hanya dibaca pada Simchat Torah). Orang bijak membuat hubungan: Meskipun dari awal sejarah kita, kita telah meninggalkan YHVH dan telah dihukum, penghukuman kita selalu sampai kepada akhirnya dan penebusan disediakan untuk orang-orang Yahudi. Untuk itulah kita harus kembali kepada YHVH, yang telah membuat penebusan (kapparah) bagi kita …

Musa memulai nyanyian profetik besarnya dengan memanggil surga dan bumi untuk menjadi saksi-saksi atas peringatan-peringatan profetiknya. Dia kemudian membandingkan kesetiaan YHVH dengan jalan-jalan yang rusak dari bangsa pilihan-Nya. Jika anak-anak Israel dapat bertanya kepada generasi yang lebih tua, mereka akan memahami bagaimana YHVH telah memilih mereka dari antara semua bangsa untuk menjadi saksi-saksi khusus milik-Nya sendiri di seluruh bumi. Tetapi “Yeshurun menjadi gemuk, meninggalkan Elohim yang membuat dia, dan menolak Batu Karang keselamatannya.” Karena itu, YHVH menyembunyikan wajah-Nya dari Israel dan menyatakan:

Mereka membuat Aku cemburu dengan yang bukan Elohim, mereka membuat Aku murka dengan kesombongan mereka. Sebab itu Aku akan membuat mereka cemburu terhadap yang bukan umat (בְּלֹא־ עָם belo- ‘am) dan akan membuat mereka marah terhadap bangsa lain yang bebal (בְּגוֹי נָבָל begoy naval) (Ul. 32:21).

Terlebih lagi, karena ketidaktaatan mereka, YHVH akan mengusir mereka ke dalam galut (pengasingan) dengan pedang dan penganiayaan. Baik tua maupun muda akan dibinasakan oleh penyakit dan oleh kekejaman banyak musuh-musuh mereka. Bahkan, jika bukan karena kepedulian YHVH terhadap reputasi-Nya di antara bangsa-bangsa, Dia pada akhirnya akan menghancurkan orang-orang Yahudi dari muka bumi (Ul 32:26-27). Karena itu, Israel harus menyadari bahwa hanya melalui pemberian kasih karunia YHVH mereka terus dipertahankan sebagai umat sampai hari ini.

Terlepas dari banyaknya malapetaka dan kemalangan yang akan diderita orang-orang Yahudi di pengasingan mereka yang panjang, nyanyian ini berakhir dengan janji bahwa YHVH akan membalaskan darah para hamba-Nya dan pada akhirnya direkonsiliasi dengan umat dan negeri pilihan-Nya.

Bagian ini diakhiri dengan Musa naik Gunung Nebo sehingga dia bisa melihat Tanah Perjanjian sebelum dia mati.

Catatan: Dalam ayat 32:44 kita membaca bahwa Musa dan Yoshua mengajarkan Ha’azinu kepada Israel, meskipun teksnya berbunyi Hoshia ben Nun dan bukannya Yehoshua dalam ayat ini. Menurut Rashi, Torah memanggil Yoshua dengan nama aslinya (yaitu, nama sebelum diubah menjadi Yehoshua tepat sebelum dosa para pengintai) untuk mengungkapkan kerendahan hatinya yang besar. Penafsiran ini selaras dengan pentingnya Yod yang ditambahkan kepada namanya. Ketika Musa selesai melafalkan nyanyian ini, ia menyuruh orang-orang untuk menempatkan peringatan-peringatannya ke dalam hati dan untuk memperingatkan anak-anak mereka, karena nyawa mereka dipertaruhkan (Ul 32:45-47).

כִּ֠י לֹֽא־ דָבָ֨ר רֵ֥ק הוּא֙ מִכֶּ֔ם כִּי־ ה֖וּא חַיֵּיכֶ֑ם וּבַדָּבָ֣ר הַזֶּ֗ה תַּאֲרִ֤יכוּ יָמִים֙ עַל־ הָ֣אֲדָמָ֔ה אֲשֶׁ֨ר אַתֶּ֜ם עֹבְרִ֧ים אֶת־ הַיַּרְדֵּ֛ן שָׁ֖מָּה לְרִשְׁתָּֽהּ׃ פ

ki lo- davar req hu mikkem ki- hu’ chaiyeikhem uvaddavar hazzeh ta’arikhu yamim ‘al- ha’adamah ‘asher ‘attem ‘ovrim ‘et- haiyarden shammah lerishtah.

“Sebab ini bukanlah perkataan yang sia-sia bagimu, tetapi itulah hidupmu, dan dengan perkataan ini kamu akan lanjut umurmu di negeri yang ke sana kamu seberangi Yordan untuk memilikinya.” (Ulg 32:47)

Anda selalu mendengarkan seseorang…

Setiap tahun tepat setelah masa khidmat Rosh Hashanah kita membaca parashat Ha’azinu, nyanyian profetik besar yang Musa perintahkan untuk mengajar orang-orang Yahudi sebelum dia mati. Dalam Sefer Torah (gulungan Torah), nyanyian tersebut ditulis dalam format dua kolom dengan spasi ekstra. Setiap baris shirah (nyanyian) disesuaikan dengan unit paralel kedua (Talmud: Shabbat 103b).

Ha’azinu mengingatkan kita bahwa kepada siapa kita mengarahkan pendengaran kita pada akhirnya akan menentukan nasib kita. Itu dimulai,

“Berilah telinga surga (הַאֲזִינוּ הַשָּׁמַיִם ha’azinu hashshamayim), dan aku akan berbicara, dan bumi akan mendengar (וְתִשְׁמַע הָאָרֶץ vetishma ha’aretz) perkataan-perkataan mulutku” (Ul. 32:1). Permohonan kepada surga dan bumi sebagai “saksi-saksi” menghubungkan kondisi manusia di dalam tatanan alam semesta yang diputuskan secara ilahi. Kita “terikat” oleh kesaksian surga (pernyataan khusus) dan bumi (pernyataan alamiah), dua kesaksian abadi yang setia tentang realitas. Nyanyian ini berisi pengajaran, dimaksudkan untuk mengajarkan kita sesuatu. Dimulai dengan tenang: “seperti rintik hujan di atas tunas muda, dan seperti siraman hujan di atas rerumputan ….” Di sini Roh meminta kepada yang rendah hati untuk minum dari pesan yang diberikan dari atas. Perhatikan dulu kol demamah dakkah (קוֹל דְּמָמָה דַקָּה), “suara bisikan lembut” dan terimalah proklamasi Nama YHVH dan kebesaran-Nya (Ul 32:3, lihat juga Kel 34:6-7). Pahami sifat-sifat-Nya (middot): YHVH adalah Batu Karang (הַצּוּר hatztzur), perbuatan-perbuatan-Nya sempurna, dan semua jalan-Nya adil. Dia adalah Elohim yang Setia, tanpa kecurangan, selamanya benar dan jujur (Ul 32:3-4).

Dunia ini memiliki pesan-pesannya atau “nyanyian-nyanyiannya” sendiri, yang selalu berfokus pada rasa takut dan pembelaan diri yang egois. Kita tergoda, bukan? Untuk mendengarkan dan menerima pendakwaan semacam itu tanpa refleksi serius ….

Bagaimanapun, kita selalu mendengarkan seseorang, tetapi pertanyaan yang paling penting adalah kepada siapa? Suara batin jiwa Anda mendapatkan pesannya dari suatu tempat. Tragisnya, banyak opini kita dibentuk dari memperhatikan “suara dunia,” yaitu, pergaulan, nyanyian dan film-film dari budaya pop, dan terutama propaganda (yakni, “berita-berita”) yang dirancang untuk memanipulasi dan memperbudak orang banyak….

Kepada siapakah Anda mencodongkan telinga? Kata ha’azinu (הַאֲזִינוּ) berasal dari kata kerja azan (אָזַן), seperti halnya kata Ibrani untuk “telinga” (yakni, ozen: אֹזֶן). Midrash Rabbah mengatakan bahwa telinga (אֹזֶן) memberi kehidupan kepada semua organ tubuh. Bagaimana bisa demikian? Dengan mendengarkan (שׁמע, shema) kepada Torah. Gagasan ini diulangi dalam Perjanjian Baru: “Iman timbul dari pendengaran akan Firman Elohim” (Rm. 10:17). Firman YHVH (דְּבַר־אֱלֹהִים devar Elohim) adalah hidup kita. Mendengarkan suara-suara lain (terlepas dari apa yang tampaknya dimaksudkan untuk kebaikan) berarti memisahkan diri Anda dari Sumber kehidupan itu sendiri …. Mendengar dan mentaati saling terkait, dan “mendengar” pesan-pesan dari dunia yang rusak ini pada akhirnya membuat Anda menjadi musuh Elohim (Yakobus 4:4). Dunia ini selalu menyampaikan pesannya kepada umatnya, yakni “angkatan yang bengkok dan berbelat-belit” (Ul 32:5). Bagaimana lagi cara politisi mengambil keuntungan dari konstituen mereka?

Jadi apa pesan dari nyanyian profetik ini? Tentang apa semua ini? Ha’azinu pada dasarnya adalah tentang sejarah Israel: masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Dimulai dengan Penciptaan itu sendiri dan pendirian 70 bangsa (Ul 32:7-8). Selanjutnya dikatakan bahwa YHVH memilih Israel sebagai “bagian” umat-Nya (Ul 32:9). Elohim menemukan mereka di padang gurun dan melindungi mereka “seperti biji mata-Nya” (ayat 10). Dia seperti elang yang mengerami sarangnya, “mengepak-kepak di atas anak-anaknya,” menudungi mereka dengan sayap-sayapnya, dan membawa mereka melintasi tempat-tempat tinggi. Dalam istilah puitis, YHVH menyusui mereka dengan “madu yang keluar dari batu karang” dan memberi mereka makan lemak domba (ayat 11-14). Tapi Yeshurun (יְשֻׁרוּן, istilah panggilan sayang untuk Israel dari kata yashar, yang berarti “tegak lurus”) “tumbuh gemuk dan menendang,” meninggalkan Elohim yang membuat dia, dan “mengolok-olok” (נבל) Batu Karang Keselamatannya (צוּר יְשֻׁעָתוֹ tzur yeshu’ato) (ayat 15). Israel kemudian berpaling kepada apa yang disebut elohim lain, bahkan berkorban untuk setan-setan (“bukan elohim”), mengabaikan pesan bapa leluhur (ayat 17). Israel “melupakan” YHVH yang memberi mereka kehidupan (ayat 18). Ini memprovokasi Dia untuk “menyembunyikan wajah-Nya dari mereka” (hester panim, Ketidakhadiran Ilahi). Orang-orang Yahudi akan digiring ke pengasingan dan diprovokasi tanpa henti oleh “bangsa-bangsa yang bebal” (Ul 32:21; lihat Rm. 10:19, Hos. 1:9-10) – mungkin merupakan sebuah permainan ironis bagi Israel karena telah “mengolok-olok” Batu Karang mereka. Kemalangan dan malapetaka akan menjadi upah dari kelalaian mereka. Bahkan, Elohim mungkin akan menghancurkan Israel sepenuhnya seandainya bukan demi Nama-Nya dan reputasi-Nya di antara bangsa-bangsa (ayat 26-27). Bagaimanapun YHVH tidak akan pernah mengijinkan musuh-musuh Israel berpikir bahwa kekuatan mereka ada di belakang pendisiplinan-Nya atas umat-Nya …. Tidak, dan meskipun terlepas dari klaim duniawi mereka maka sebaliknya, Hari Malapetaka mereka akan segera tiba: Elohim Sendiri akan membalas dan memberikan hukuman ke atas bangsa-bangsa di akhir zaman (ayat 35).

Pada “akhir dari Akhir Zaman,” ketika Elohim melihat “bahwa kekuatan mereka telah hilang dan tidak ada yang tersisa,” Dia akan mengingat belas kasihan-Nya dan mencurahkan penghiburan kepada umat-Nya Israel. Kemudian Dia akan menghakimi bumi dan “Hari YHVH” (יוֹם יְהוָה yom Adonai) yang sangat mengerikan akan datang. Bangsa-bangsa akan dihakimi dengan penghakiman-penghakiman malapetaka (ayat 37-43). Elohim akan membalaskan darah anak-anak-Nya, membalas kepada semua orang yang membenci Dia, dan menebus Israel (וְכִפֶּר vekhiper) pada Hari yang besar dan dahsyat itu (ayat 43). Ini adalah puncak penggenapan dari Yom Kippur….

Apakah Anda memperhatikan? Bawalah kebesaran Nama YHVH dengan menjaga firman-Nya di dalam hatimu. “Sebab ini bukanlah perkataan yang sia-sia bagimu, tetapi itulah hidupmu, dan dengan perkataan ini kamu akan lanjut umurmu” (Ul. 32:47).

Pelajarilah Torah! Peganglah kebenaran. Perolehlah da’at Torah – perspektif Torah – dan bacalah di antara baris-baris “berita-berita” dunia. Jangan mengindahkan pesan-pesan dunia ini dan hidup di dalam keputusasaannya saat ini (atau janjinya, tergantung dari situasinya). Berhentilah bermain sandiwara. Perhatikanlah baik-baik pesan kehidupan.

Waktunya singkat dan hari-hari ini adalah jahat. Akan ada hari Perhitungan. Pada Hari itu, apa yang paling berharga bagi Anda akan disingkapkan satu kali dan untuk selamanya. Topeng-topeng semuanya akan terlepas. Kebenaran dari apa yang Anda sembah akan dinyatakan kepada semua. Anda kemudian harus memberi pertanggungjawaban untuk bagaimana Anda menghabiskan hidup Anda, pesan apa yang Anda percayai, dan suara apa yang Anda perhatikan ….

Ringkasan Bacaan Haftarah:

Haftarah untuk Parashat Ha’azinu adalah nyanyian lain, yaitu, hallel Raja Daud untuk pembebasan YHVH dari musuh-musuhnya. Dikejar-kejar oleh Saul, tanpa jalan keluar yang nyata untuk melarikan diri, Daud berseru kepada YHVH dalam kesedihan mendalam. YHVH campur tangan dan menyelamatkannya, menuntunnya untuk meninggikan YHVH sebagai Batu Karangnya, Tempat Pengungsian, Perisai, Sumber Keyakinan, dan Keberaniannya.

חַי־ יְהוָ֖ה וּבָר֣וּךְ צוּרִ֑י וְיָרֻ֕ם אֱלֹהֵ֖י צ֥וּר יִשְׁעִֽי׃

chai- YHVH uvarukh tzuri veyarum ‘elohei tzur yish’i.

YAHWEH hidup! Dan diberkatilah Batu Karangku, dan ditinggikanlah Elohimku, Batu Karang keselamatanku. (2 Samuel 22:47)

Nyanyian ini adalah nubuat dari hari ketika seluruh Israel akan diselamatkan setelah Kesengsaraan Besar, ketika Melekh Yeshua (Raja Yesus) membebaskan Israel dari semua musuhnya.

Ha’Azinu and Shabbat Shuvah

Shabbat antara Rosh Hashanah dan Yom Kippur disebut Shabbat Shuvah – “Shabbat Kembali,” dan kita membaca bagian-bagian yang memanggil kita untuk kembali kepada YHVH selama masa ini. Shabbat ini disebut “shuvah” karena Haftarah dimulai, Shuvah Yisrael ‘ad Adonai Eloheikha (שׁוּבָה יִשְׂרָאֵל עַד יְהוָה אֱלֹהֶיךָ): “Kembalilah, Israel, kepada YHVH, Elohimmu!”

שׁ֚וּבָה יִשְׂרָאֵ֔ל עַ֖ד יְהוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ כִּ֥י כָשַׁ֖לְתָּ בַּעֲוֹנֶֽךָ׃

shuvah Yisra’el ‘ad YHVH ‘eloheikha ki khashaleta ba’avonekha.

קְח֤וּ עִמָּכֶם֙ דְּבָרִ֔ים וְשׁ֖וּבוּ אֶל־ יְהוָ֑ה אִמְר֣וּ אֵלָ֗יו כָּל־ תִּשָּׂ֤א עָוֹן֙ וְקַח־ ט֔וֹב וּֽנְשַׁלְּמָ֥ה פָרִ֖ים שְׂפָתֵֽינוּ׃

qechu ‘immakhem devarim veshuvu ‘el- YHVH ‘imru ‘elav kol- tissa ‘avon veqach- tov uneshallemah farim sefateinu.

“Kembalilah hai Israel, kepada YAHWEH, Elohimmu! Sebab kamu telah jatuh oleh kejahatanmu. Bawalah sertamu kata-kata dan berbaliklah kepada YAHWEH. Katakanlah kepada-Nya: Engkau menyingkirkan segala kesalahan, maka ambillah kebaikan, dan biarlah kami membayar anak-anak lembu ucapan kami.” (Hosea 14:1-2)

Ringkasan Brit Chadashah:

Bacaan dari Brit Chadashah mengingatkan kembali pada shirah Musa, dan khususnya pada Ulangan 31:21, “Jadi aku akan membuat mereka cemburu dengan mereka yang bukan umat; Aku akan memprovokasi mereka untuk marah dengan bangsa yang bebal.”

Karena tujuan-tujuan kedaulatan YHVH, bangsa Israel, yang dikasihi karena ia berasal dari Elohim, telah menjadi tegar tengkuk sampai semua orang yang dipanggil YHVH dari antara bangsa-bangsa lain telah “dicangkokkan ke dalam” Pohon Zaitun Elohim. Selama zaman kasih karunia ini, mereka yang disebut “bukan umat-Ku” dimaksudkan untuk “memprovokasi kecemburuan Israel” melalui pesan, “Engkau umat-Ku.” (lihat Hosea 2:23).

Setelah zaman kasih karunia ini genap, seluruh Israel akan diselamatkan (Rm. 11:26), dan bangsa perjanjian yang asli akan sepenuhnya dipulihkan dan ditebus. Yom Kippur akan menjadi hari raya yang digenapi pada Hari yang besar itu. Maka perkataan para nabi akan terbukti benar dan YHVH akan terbukti benar. Israel akan dihiasi dengan kehormatan dan berkat di atas semua bangsa di bumi, dan “saudara-saudara akhir zaman” kita pada akhirnya akan pulang dari masa pengasingan mereka yang panjang!

Referensi:

עברית לנוצרים – ג”ן פרסונס

Hari TUHAN

Talmidim Yeshua HaMashiach

Kitab Henokh

Berita untuk Generasi Akhir Zaman