Hari TUHAN

Talmidim Yeshua HaMashiach

Parashat Chayei Sarah “Hidup Sarah”

Bacaan Torah minggu ke-5

Parashat Chayei Sarah “Hidup Sarah”

חַיֵּי שָׂרָה

  • Torah: Kej 23:1-25:18
  • Haftarah: 1 Raj 1:1-31
  • Brit Chadashah: Mat 1:1-17; 1 Kor 15:50-57

Ringkasan Bacaan Torah:

Parashah minggu lalu (Vayeira) menceritakan bagaimana YHVH setia kepada Abraham dan Sarah dengan secara ajaib memberi mereka seorang putra (Ishak) di usia tua mereka. Meskipun demikian, Abraham menghadapi ujian terbesarnya dengan diminta mempersembahkan anaknya sebagai korban di Gunung Moriah, tempat Bait Suci yang akan datang. Karena kesediaan Abraham untuk taat, YHVH berjanji bahwa Dia akan melipatgandakan keturunannya seperti bintang-bintang di langit dan bahwa dalam keturunannya (tunggal) semua bangsa di bumi akan diberkati.

Parashah minggu ini, Chayei Sarah – “hidup Sarah” – dimulai (secara paradoks) dengan kisah kematian Sarah:

וַיִּהְיוּ֙ חַיֵּ֣י שָׂרָ֔ה מֵאָ֥ה שָׁנָ֛ה וְעֶשְׂרִ֥ים שָׁנָ֖ה וְשֶׁ֣בַע שָׁנִ֑ים שְׁנֵ֖י חַיֵּ֥י שָׂרָֽה׃

vaiyihyu chaiyei Sarah me’ah shanah ve’esrim shanah vesheva shanim shenei chaiyei Sarah.

Dan hidup Sarah ada seratus dua puluh tujuh tahun, tahun-tahun hidup Sarah. Kejadian 23:1

Abraham berkemah pada berbagai waktu di pohon-pohon Mamre, tepat di sebelah timur Hebron, dan ini adalah tempat di mana Sarah, ibu dari orang-orang Yahudi, mati pada umur 127 (beberapa orang bijak Yahudi mengatakan bahwa guncangan jiwa dari Akedah – pengurbanan Ishak yang hampir terjadi – adalah yang membunuhnya). Sesudah berkabung untuk Sarah, Abraham berbicara kepada anak-anak Het (b’nei Chet) mengatakan bahwa ia adalah ger v’toshav (seorang asing dan pendatang) di antara mereka, dan meminta untuk menguburkan istrinya di Gua Makhpelah di dekatnya (dianggap oleh orang-orang bijak sebagai tempat peristirahatan Adam dan Hawa). Abraham menanyakan tentang harga gua dan padang, dan tanpa negosiasi apa pun, membayar Efron, orang Het itu, yang meminta harga 400 sheqel perak – harga selangit – di hadapan seluruh pemimpin orang Het. Dia kemudian menguburkan Sarah di gua di antara orang-orang Het. (Bersikerasnya Abraham atas pemisahan situs pemakaman Yahudi dan telah menjadi bagian dari hukum Yahudi sampai hari ini; mencerminkan peran orang Yahudi dalam kehidupan dan masyarakat – sebagai “seorang asing dan pendatang” – di sini, namun tidak di sini.)

Sesudah itu, hamba Abraham, Eliezer dari Damaskus (yang awalnya dianggap Abraham akan menjadi ahli warisnya), membuat perjanjian dengan Abraham untuk menemukan bagi putranya Ishak seorang istri dari antara kerabatnya yang tinggal di Mesopotamia – dan bukan dari antara orang Kanaan. Eliezer (אֱלִיעֶזֶר literal: “Elohimku akan menolong”) mengambil sumpah dan memulai perjalanan 550 mil (885 km) ke Haran (juga disebut kota Nahor dan tempat di mana bapanya Terah mati), mengambil sepuluh unta yang sarat dengan hadiah-hadiah dalam pencarian pengantin bagi Ishak.

Di sebuah desa dekat Kota Nahor, Eliezer membuat unta-untanya berlutut dan meminta sebuah tanda dari YHVH: ketika para gadis akan datang ke sumur, ia akan meminta sedikit air untuk diminum, tetapi perempuan yang menawarkan untuk juga menimba air bagi unta-untanya, akan menjadi gadis yang dipilih oleh YHVH bagi putra Abraham.

Seolah telah disuratkan oleh hashgachah (pemeliharaan YHVH), sebelum dia selesai berdoa, Rivkah (Ribka), anak perempuan keponakan Abraham, keluar dengan kendi air di bahunya. Eliezer berlari kepadanya dan memintanya minum, dan sesudah ia memberinya sedikit air, dengan murah hati menawarkan untuk menimba air juga bagi kesepuluh untanya. Sesudah dia “lulus ujian,” Eliezer memberikan cincin-cincin dan gelang-gelang mahal dan menanyakan status keluarganya. Ketika dia mempelajari bahwa YHVH telah membimbingnya langsung kepada saudara dekat Abraham (Ribka adalah cucu dari saudara laki-laki Abraham, Nachor), dia sangat bersukacita dan berterima kasih kepada YHVH atas bimbingan dan keberhasilannya.

Sementara itu Ribka berlari pulang untuk memberi tahu keluarganya apa yang terjadi dan saudara lelakinya Lavan (Laban) keluar untuk mengundang Eliezer datang dan dijamu dalam keramahan mereka. Eliezer setuju tetapi menolak untuk makan bersama mereka hingga dia dengan jelas memberitahukan tujuan misinya dan menggenapi janjinya kepada tuannya Abraham.

Eliezer kemudian menceritakan kembali seluruh kisah perjalanannya dari Abraham di Kanaan, termasuk doanya kepada YHVH untuk tanda dari istri bagi putra Abraham, dan bagaimana Ribka telah lulus ujian ilahi. Dia kemudian bertanya kepada keluarga Ribka apakah mereka akan menunjukkan kebaikan kepada kerabat mereka Abraham dengan menyetujui untuk memberikan Ribka menjadi istri Ishak, sehingga Eliezer akan tahu apakah akan “berpaling ke kanan atau ke kiri.”

Baik Betuel maupun Laban setuju bahwa YHVH memang memilih Ribka untuk menjadi istri putra Abraham dan tidak keberatan dengan perjodohan itu. Sesudah mendengar ini, Eliezer memberi Ribka hadiah-hadiah lebih banyak dan juga memberikan hadiah-hadiah kepada seluruh keluarga. Mereka kemudian makan bersama dan bermalam.

Pagi berikutnya, Eliezer ingin pergi ke Kanaan bersama Ribka, tetapi orang tuanya ingin dia tinggal sepuluh hari lagi. Ketika mereka akhirnya menanyai Ribka apakah dia mau segera pergi, dia bilang dia mau, dan pergi ke Kanaan tanpa penundaan lebih lanjut bersama pelayan-pelayan wanitanya. Eliezer kemudian membawa Ribka kembali ke tanah Kanaan, tempat ia bertemu dan menikahi Ishak. Ishak mencintainya dan dihiburkan atas kehilangan ibunya, Sarah.

Kita kemudian diberitahu bahwa, sesudah kematian Sarah, Abraham menikah lagi dengan seorang perempuan bernama Keturah (beberapa mengklaim bahwa dia sebenarnya Hagar) yang melahirkan enam putra lagi. Abraham belakangan memberikan hadiah-hadiah kepada anak-anak ini sebagai warisan, tetapi menyisakan segala miliknya kepada Ishak, pewaris keluarga yang ditetapkan (dan eksklusif).

Parashah berakhir dengan kematian Abraham (pada umur 175), dan bagaimana kedua putranya (Ishak dan Ishmael) menguburkannya di Gua Makhpelah di samping istrinya, Sarah. Sebagai catatan tambahan, kita juga diberitahu tentang keturunan Ishmael dan kematiannya (pada usia 137).

Ringkasan Bacaan Haftarah:

Haftarah untuk Parashat Chayei Sarah membandingkan secara kontras antara usia tua dan kematian Raja Daud dengan Abraham. Keduanya orang yang tua; keduanya telah menunjuk penerus; tetapi rumah Abraham penuh dengan shalom dan anugerah, sedangkan rumah Daud penuh dengan perselisihan dan intrik.

Ketika Raja Daud menjadi tua dan bersiap untuk mati, putranya yang manja, Adoniyahu (Adonia) berusaha untuk merebut takhta bagi dirinya sendiri (Tanakh menjelaskan sumber pemberontakan ini sebagai kurangnya pendisiplinan seorang bapa, lihat 1 Raja-raja 1:6). Seperti intervensi Sarah untuk menyingkirkan Ishmael dari garis keturunan yang dipilih, istri Daud Bat Sheva (Batsheba), ibu Salomo (bersama dengan nabi Nathan) menyadarkannya untuk memadamkan pemberontakan dan untuk mendeklarasikan Salomo sebagai penerus yang sah atas takhta.

Karena Raja Daud mewakili permulaan dari dinasti Raja-Raja Yahudi yang pada akhirnya akan muncul dalam pribadi Mashiach, adalah penting bahwa penetapan ilahi atas Salomo harus terjadi, sesuai dengan nubuat. Ini akan memastikan bahwa Bait Suci akan dibangun dan bahwa Mashiach pada akhirnya akan datang untuk menebus Israel. Yeshua sang Mashiach adalah keturunan langsung dari Raja Salomo (Mat. 1:7; Luke 3:20-31).

Ringkasan Brit Chadashah:

Bacaan dari Brit Chadashah berkaitan dengan Benih Besar Abraham dan Putra Daud, Yeshua Mashiach Israel.

Dalam bacaan dari Matius, silsilah Yesus diberikan melalui garis keturunan Yusuf (Lukas memberikan silsilah lain yang menelusuri bapa leluhur dari Maria). Matius mengikuti garis Yusuf (bapa sah Yesus), melalui putra Daud, Salomo, sementara Lukas mengikuti garis Maria (saudara sedarah Yesus), melalui putra Daud, Nathan. Lewat kedua jalur itu, Yesus adalah keturunan Raja Daud dan karenanya berhak menjadi Mashiach Israel.

Perikop dari 1 Korintus 15 memberi tahu kita bahwa daging dan darah tidak dapat mewarisi kerajaan Elohim, juga tidak dapat “yang fana mewarisi yang tidak fana.” Sarah mati. Abraham mati. Raja Daud mati. Tetapi ada sebuah misteri yang menanti kita semua, karena pada suara “shofar terakhir”, dalam sekejap mata, orang mati akan dibangkitkan dan ditransformasi menjadi tubuh-tubuh kekal (techiyat hametim). Ketika ini terjadi, kematian itu sendiri akan “ditelan dalam kemenangan” karena Yeshua, TUHAN kita membebaskan kita dari kelalah (kutuk) dari putusan hukum terhadap kita. Karena kasih dan anugerah Elohim, kita dapat bersukacita bahwa “kasih lebih kuat daripada maut,” dan kemenangan akhir akan kebinasaan karena dosa selamanya akan dibalikkan demi Yeshua, TUHAN dan Penebus kita.

Bacaan Torah

Kutipan parashat Hayyei Sarah diambil dari Alkitab Bahasa Ibrani – Inggris – Indonesia – Interlinear:

Haftarah (Kitab Nabi-nabi)

Daud dalam Masa Tuanya

1Raja 1:

  1. Dan Raja Daud sudah tua, sudah lanjut umur. Dan mereka menyelimuti dia dengan kain, tetapi dia tidak menjadi hangat.
  2. Lalu hamba-hambanya berkata kepadanya, “Biarlah mereka mencari seorang gadis muda untuk tuanku raja, seorang perawan, dan dia akan berdiri di hadapan raja, dan menjadi perawat bagi dia, dan berbaring di pelukanmu, dan tuanku raja akan menjadi hangat.”
  3. Maka mereka mencari seorang gadis muda yang cantik di seluruh wilayah Israel. Dan mereka mendapatkan Abisag, gadis Sunem, lalu membawanya masuk kepada raja.
  4. Gadis itu sangatlah cantik, dan dia menjadi perawat bagi raja dan melayani dia. Namun raja tidak menyetubuhinya.

Adonia Mengangkat Dirinya menjadi Raja

  1. Dan Adonia, anak Hagit, meninggikan dirinya sendiri dengan berkata, “Aku akan menjadi raja.” Dan dia mempersiapkan sebuah kereta perang untuk dirinya, dan orang berkuda, serta lima puluh orang yang berlari di depannya.
  2. Dan ayahnya, selama hidupnya belum pernah menegurnya dengan berkata, “Mengapa engkau berbuat begitu?” Dan dia pun sangat elok perawakannya, dan ibunya melahirkan dia setelah Absalom.
  3. Dan berundinglah dia dengan Yoab anak Zeruya, dan dengan Imam Abyatar. Dan mereka membantu, pergi mengikuti Adonia.
  4. Tetapi Imam Zadok, dan Benaya anak Yoyada, dan Nabi Natan, dan Simei, dan Rei, dan para perwira perkasa Daud tidak bergabung dengan Adonia.
  5. Lalu Adonia mengurbankan domba, dan lembu jantan, dan ternak yang gemuk di dekat Batu Ular yang ada di dekat En-Rogel. Dan dia memanggil semua saudaranya, anak-anak raja, dan seluruh orang Yehuda, hamba-hamba raja.
  6. Namun dia tidak memanggil Nabi Natan, dan Benaya, dan para perwira perkasa, serta saudara laki-lakinya, Salomo.

Natan dan Batsheba di Hadapan Daud

  1. Lalu Natan berbicara kepada Batsheba, ibu Salomo, dengan berkata, “Apakah engkau belum mendengar bahwa Adonia, anak Hagit, telah memerintah, dan tuan kita Daud tidak mengetahuinya?”
  2. Dan sekarang, kemarilah, izinkanlah aku menasihatimu, dan selamatkanlah hidupmu dan hidup anakmu Salomo.
  3. Pergilah dan masuklah menghadap Raja Daud. Dan engkau harus mengatakan kepadanya, “Tuanku raja, bukankah engkau sendiri telah bersumpah kepada hambamu ini, dengan berkata: Sesungguhnya anakmu, Salomo, akan menjadi raja sesudah aku, dan dia akan duduk di atas takhtaku? Lalu mengapa sekarang Adonia menjadi raja?”
  4. Lihatlah, sementara engkau berbicara dengan raja, maka aku akan masuk menyusulmu dan akan mengukuhkan perkataanmu itu.
  5. Dan Batsheba masuk menghadap raja di ruang tengah. Dan raja sudah sangat tua dan Abisag, gadis Sunem itu, sedang melayani raja.
  6. Dan Batsheba membungkuk dan bersujud di hadapan raja. Dan raja berkata, “Apa yang harus aku perbuat bagimu?”
  7. Dan ia berkata kepadanya, “Tuanku, engkau telah bersumpah kepada hambamu ini demi YAHWEH, Elohimmu, dengan berkata: Sesungguhnya anakmu, Salomo, akan menjadi raja sesudah aku, dan dia akan duduk di atas takhtaku.
  8. Dan sekarang, lihatlah, Adonia telah menjadi raja. Dan sekarang, tuanku raja, engkau tidak mengetahuinya.
  9. Dan dia mengurbankan lembu jantan, ternak yang tambun, dan domba dalam jumlah yang banyak, dan telah memanggil semua anak raja, dan Imam Abyatar, dan Yoab, panglima pasukan. Tetapi dia tidak memanggil hambamu Salomo.”
  10. “Dan engkau, tuanku raja, mata seluruh orang Israel tertuju kepadamu, untuk memberitahukan kepada mereka siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku raja sesudah tuanku.
  11. Dan akan terjadi, pada waktu tuanku raja berbaring bersama para leluhurnya, anakku Salomo dan aku, akan dianggap pemberontak.”
  12. Dan lihatlah, ketika dia masih sedang berbicara dengan raja, maka Nabi Natan masuk.
  13. Dan mereka memberitahukan kepada raja, dengan berkata, “Lihatlah, Nabi Natan!” Dan dia masuk menghadap raja, lalu bersujud kepada raja dengan mukanya ke tanah.
  14. Dan Natan berkata, “Tuanku raja, apakah engkau telah berkata: Adonia akan menjadi raja sesudah aku, dan dia akan duduk di atas takhtaku?
  15. Sebab dia telah pergi pada hari ini dan mengurbankan lembu jantan, ternak yang tambun, dan domba dalam jumlah yang banyak; juga telah memanggil semua anak raja, dan para panglima pasukan, dan Imam Abyatar. Dan lihatlah, mereka sedang makan dan minum di hadapannya, dan mereka berkata: Hiduplah Raja Adonia!
  16. Tetapi sedangkan kepadaku, aku, hambamu ini, dan kepada Imam Zadok, dan kepada Benaya anak Yoyada, dan kepada hambamu Salomo, ia tidak memanggilnya.
  17. Jika hal ini terjadi dari tuanku raja, maka engkau tidak memberitahukan kepada hamba-hambamu ini, siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku raja sesudah tuanku.”

Salomo Diurapi Menjadi Raja

  1. Dan Raja Daud menjawab dan berkata, “Panggillah Batsheba menghadap aku.” Dan dia pun masuk menghadap raja, dan berdiri di hadapan raja.
  2. Dan raja bersumpah serta berkata, “Demi YAHWEH yang hidup, yang telah menebus jiwaku dari segala kesesakan,
  3. sesungguhnya sebagaimana aku telah bersumpah kepadamu demi YAHWEH, Elohim Israel, dengan berkata: Sesungguhnya anakmu Salomo akan memerintah sesudah aku, dan dia akan duduk di atas takhtaku sebagai penggantiku; sesungguhnya aku akan melakukannya hari ini.”
  4. Dan Batsheba membungkukkan mukanya ke tanah, dan bersujud kepada raja serta berkata, “Biarlah tuanku Raja Daud hidup selamanya.”

Brit Chadashah (Perjanjian Baru)

Matius 8:

Harga Mengikut Yeshua

  1. Dan setelah melihat kerumunan orang banyak di sekeliling-Nya, Yeshua memerintahkan untuk pergi ke seberang.
  2. Dan seorang ahli kitab, sambil mendekat, berkatalah kepada-Nya, “Rabboni, aku akan mengikuti-Mu ke mana pun Engkau pergi.”
  3. Namun Yeshua berkata kepadanya, “Rubah mempunyai liang, dan burung di langit mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat di mana Dia dapat membaringkan kepala-Nya.”
  4. Dan seorang dari para murid-Nya yang lain berkata kepada-Nya, “Tuhan, izinkanlah aku untuk pergi dahulu dan menguburkan ayahku.”
  5. Namun Yeshua berkata kepadanya, “Ikutlah Aku, dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”

Yudas Menggantung Diri

Matius 27:

  1. Maka Yudas, sang pengkhianat, setelah melihat bahwa Dia dijatuhi hukuman, ia menyesal dan mengembalikan tiga puluh keping perak itu kepada para imam kepala dan para tua-tua,
  2. sambil berkata, “Aku telah berdosa, mengkhianati darah yang tidak bersalah.” Namun mereka berkata, “Apa urusannya bagi kami? Engkau akan lihat.”
  3. Dan melemparkan keping-keping perak itu ke tempat suci, dia pergi. Dan setelah pergi, dia menggantung diri.
  4. Dan sambil mengambil keping-keping perak itu, para imam kepala berkata, “Tidak sah untuk memasukkan ini ke dalam perbendaharaan, karena ini adalah harga darah.”
  5. Dan setelah berunding, mereka membeli dengan uang itu ladang tukang periuk, untuk pekuburan bagi orang-orang asing.
  6. Oleh karenanya ladang itu disebut Ladang Darah sampai hari ini.
  7. Maka digenapilah apa yang difirmankan melalui Nabi Yeremia, ketika berkata, “Dan aku mengambil tiga puluh keping perak, harga dari Dia yang telah dihargai, yang kepadanya mereka dari bani Israel telah menetapkan harga,
  8. dan memberikan itu untuk ladang tukang periuk, seperti yang YAHWEH firmankan kepadaku.” (Zak. 11:12,13)

Harga Mengikut Yeshua

Lukas 9:

  1. Dan terjadilah ketika mereka sedang dalam perjalanan, seseorang berkata kepada-Nya, “Aku akan mengikuti Engkau ke mana pun Engkau pergi, Tuhan.”
  2. Dan Yeshua berkata kepadanya, “Rubah mempunyai liang, dan burung di langit mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat di mana Dia dapat membaringkan kepala-Nya.”
  3. Dan Dia berkata kepada yang lainnya, “Ikutlah Aku!” Namun dia berkata, “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu untuk menguburkan ayahku.”
  4. Namun Yeshua berkata kepadanya, “Biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka, tetapi engkau pergilah, beritakanlah kerajaan YAHWEH.”
  5. Dan juga seorang yang lain berkata, “Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah dahulu aku berpamitan kepada orang-orang di rumahku.”
  6. Namun Yeshua berkata kepadanya, “Tidak seorang pun yang menaruh tangannya ke atas bajak dan menoleh ke belakang, layak untuk kerajaan YAHWEH.”

Yohanes 4:

Yeshua dan Perempuan Samaria

  1. Sekarang orang-orang Farisi telah mendengar bahwa Yeshua menjadikan banyak murid-murid dan membaptis lebih banyak daripada Yohanes
  2. (meskipun sesungguhnya Yeshua sendiri tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya),
  3. Dia meninggalkan Yudea dan berangkat ke Galilea lagi.
  4. Dan Dia perlu melintas melalui Samaria.
  5. Dan Dia tiba ke sebuah kota Samaria yang disebut Sikhar, di dekat sebidang tanah yang telah Yakub berikan kepada anaknya, Yusuf.
  6. Dan ada di sana sebuah mata air milik Yakub, dan Yeshua kelelahan karena perjalanan itu. Dan Dia duduk di tepi sumur itu, dan itu kira-kira jam keenam.
  7. Seorang perempuan keluar dari Samaria untuk menimba air. Yeshua berkata kepadanya, “Berilah Aku sedikit untuk minum!”
  8. Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota agar mereka dapat membeli makanan.
  9. Maka perempuan Samaria itu berkata kepada-Nya, “Bagaimanakah Engkau, sebagai seorang Yahudi, meminta minum dari padaku, aku seorang perempuan Samaria?” Sebab orang-orang Yahudi tidak bergaul dengan orang-orang Samaria.
  10. Yeshua menjawab dan berkata kepadanya, “Jika engkau mengetahui karunia YAHWEH, dan siapa Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum, niscaya engkau telah meminta kepada-Nya, dan Dia telah memberikan kepadamu air hidup.”
  11. Perempuan itu berkata kepada-Nya, “Tuan, Engkau tidak punyai timba, dan sumur ini dalam. Lalu dari mana Engkau memiliki air hidup?
  12. Apakah Engkau lebih besar daripada bapak kami Yakub, yang telah memberikan kami sumur ini, dan dia dan anak-anaknya dan domba-dombanya telah minum dari padanya?”
  13. Yeshua menjawab dan berkata kepadanya, “Setiap orang yang minum dari air ini akan haus lagi;
  14. Tetapi setiap orang yang minum dari air yang Aku berikan kepadanya tidak akan haus sampai selamanya. Namun air yang Aku berikan kepadanya itu akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang akan terus memancar sampai hidup yang kekal.”
  15. Perempuan itu berkata kepada-Nya, “Tuan, berikanlah kepadaku air itu, supaya aku tidak akan haus, ataupun tidak perlu datang ke sini untuk menimba.”
  16. Yeshua berkata kepadanya, “Pergilah, panggillah suamimu dan datanglah ke sini!”
  17. Dan perempuan itu menjawab dan berkata, “Aku tidak mempunyai suami.” Yeshua berkata kepadanya, “Engkau berkata benar: Aku tidak mempunyai suami.
  18. Karena engkau sudah mempunyai lima suami! Dan yang sekarang engkau miliki bukanlah suamimu. Yang telah engkau katakan ini benar.”
  19. Perempuan itu berkata kepada-Nya, “Tuanku, aku memahami bahwa Engkau adalah seorang nabi.”
  20. Para leluhur kami telah bersujud dan menyembah di gunung ini, dan kamu berkata bahwa di Yerusalem adalah tempat di mana seharusnya menyembah.”
  21. Yeshua berkata kepadanya, “Perempuan, percayalah kepada-Ku bahwa waktunya datang ketika kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini atau pun di Yerusalem.
  22. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal; kami menyembah apa yang kami kenal, karena keselamatan berasal dari orang-orang Yahudi.
  23. Namun waktunya akan tiba, dan itu adalah sekarang, ketika penyembah-penyembah yang benar akan menyembah kepada Bapa dalam roh dan dalam kebenaran. Sebab Bapa pun mencari yang seperti itu, orang-orang yang menyembah Dia.
  24. Elohim adalah Roh, dan mereka yang menyembah Dia harus menyembah dalam roh dan kebenaran.”
  25. Perempuan itu berkata kepada-Nya, “Aku tahu bahwa Mesias akan datang. Pada waktu Dia itu datang, Dia akan mengajar kami segala sesuatu.”
  26. Yeshua berkata kepadanya, “AKULAH! Dia yang sedang berbicara kepadamu.”
  27. Dan pada saat itu murid-murid-Nya datang dan heran bahwa Dia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Namun demikian, tidak seorang pun berkata, “Apakah yang Engkau inginkan?” Atau, “Mengapa Engkau bercakap-cakap dengan dia?”
  28. Kemudian perempuan itu meninggalkan tempayan airnya dan pergi ke dalam kota serta berkata kepada orang-orang,
  29. “Mari, lihatlah Seorang yang telah mengatakan kepadaku segala sesuatu, apa saja yang telah aku perbuat. Bukankah Dia ini Mesias?”
  30. Karena itu, mereka keluar dari kota itu dan datang kepada-Nya.
  31. Namun sementara itu, murid-murid mendesak Dia sambil berkata, “Rabi, makanlah?”
  32. Namun Dia berkata kepada mereka, “Aku mempunyai makanan untuk dimakan yang tidak kamu kenal.”
  33. Maka murid-murid berkata seorang terhadap yang lain, “Tidak seorang pun membawakan dia makanan untuk dimakan?”
  34. Yeshua berkata kepada mereka, “Makanan-Ku adalah bahwa Aku harus melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku, dan bahwa Aku dapat menyelesaikan pekerjaan-Nya.
  35. Bukankah kamu berkata bahwa sesudah empat bulan lagi tibalah penuaian? Lihatlah, Aku berkata kepadamu, angkatlah matamu dan pandanglah ladang-ladang itu yang telah menguning dan matang untuk dituai.
  36. Dan dia yang menuai menerima upah dan mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal. Maka penabur dan penuai akan sama-sama bersukacita.
  37. Sebab dalam hal ini perkataan itu benar, bahwa yang satu menabur, yang lain menuai.
  38. Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang kamu tidak bersusah payah. Orang-orang lain telah bersusah payah, dan kamu telah masuk dalam jerih lelah mereka.”
  39. Dan banyak orang Samaria dari kota itu percaya kepada-Nya, karena perkataan perempuan itu yang bersaksi, “Dia telah mengatakan kepadaku segala sesuatu, apa saja yang telah aku perbuat.”
  40. Maka, tatkala orang-orang Samaria itu datang kepada-Nya, mereka meminta-Nya untuk tinggal bersama mereka. Dan Dia tinggal di sana dua hari.
  41. Dan lebih banyak lagi yang percaya karena firman-Nya.
  42. Dan mereka berkata kepada perempuan itu, “Kami bukan lagi percaya karena perkataanmu; karena kami sendiri telah mendengar, dan kami mengetahui bahwa Dia inilah sesungguhnya Mesias, Juruselamat dunia.”

Misteri dan Kemenangan

1 Korintus 15:

  1. Dan aku mengatakan hal ini, saudara-saudara, bahwa daging dan darah tidak dapat mewarisi kerajaan YAHWEH, demikian pula yang dapat binasa tidak dapat mewarisi yang tidak dapat binasa.
  2. Lihatlah, aku mengatakan sebuah misteri kepadamu: Kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah.
  3. Dalam seketika, dalam sekejap mata, pada sangkakala terakhir; sebab sangkakala akan berbunyi, dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam ketidakbinasaan, dan kita semua akan diubahkan.
  4. Sebab yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.
  5. namun bilamana yang dapat binasa ini telah mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini telah mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan digenapilah firman yang telah tertulis, “Kematian telah ditelan dalam kemenangan.” (Yes. 25:8)
  6. “Hai kematian, di manakah sengatmu? Hai Hades, di manakah kemenanganmu?” (Hos. 13:14)
  7. Dan, sengat kematian ialah dosa, dan kuasa dosa ialah Torah;
  8. namun syukur kepada YAHWEH yang memberikan kepada kita kemenangan melalui Tuhan kita Yeshua Mesias!
  9. Karena itu, hai saudara-saudaraku yang terkasih, jadilah kamu teguh, tidak tergoyahkan, melimpahlah selalu dalam pekerjaan YAHWEH, dengan mengetahui bahwa jerih payahmu tidaklah sia-sia di dalam YAHWEH.

Catatan Kitab Yashar

Pasal 24

Abraham membeli gua Makpelah sebagai milik untuk tempat penguburan. Yitschaq pergi ke rumah Shem dan Eber. Eliezer mengambil Ribqah sebagai istri bagi Yitschaq di rumah Bethuel.

  1. Sarah hidup seratus dua puluh tujuh tahun, dan Sarah mati. Maka Abraham bangkit sebelum dia mati untuk mencari tempat penguburan untuk menguburkan istrinya Sarah. Dia pergi dan berbicara kepada bani Heth, penduduk negeri itu, katanya,
  2. “Aku seorang asing dan pendatang di antara engkau di negerimu. Berikan kepadaku sebuah milik untuk tempat penguburan di tanahmu, supaya aku dapat menguburkan orangku yang mati dari hadapanku.”
  3. Bani Heth berkata kepada Abraham, “Lihatlah, negeri ini ada di hadapanmu, dalam kuburan-kuburan pilihan kami kuburkanlah orangmu yang mati, karena tidak seorang pun akan menahan engkau dari menguburkan orangmu yang mati.”
  4. Dan Abraham berkata kepada mereka, “Jika engkau bersedia menyetujui ini, pergi dan mohonkanlah bagiku kepada Ephron ben Zokhar, memintanya supaya dia memberikan kepadaku gua Makpelah, yang berada di ujung ladangnya, dan aku akan membelinya dari dia seberapa pun yang dia inginkan.”
  5. Ephron tinggal di antara bani Heth, dan mereka pergi dan memanggilnya, dan dia datang kepada Abraham. Ephron berkata kepada Abraham, “Lihatlah, semua yang engkau butuhkan akan hambamu lakukan.” Abraham berkata, “Tidak, namun aku akan membeli gua dan ladang yang engkau miliki dengan harga, supaya itu dapat menjadi sebuah milik untuk tempat penguburan selamanya.”
  6. Ephron menjawab dan berkata, “Lihatlah, ladang dan guanya ada di hadapanmu, berilah seberapa engkau kehendaki.” Dan Abraham menjawab, “Hanya dengan harga penuh akan aku beli dari tanganmu, dan dari tangan mereka yang pergi ke pintu gerbang kotamu, dan dari tangan keturunanmu selamanya.”
  7. Ephron dan seluruh saudaranya mendengar ini, dan Abraham menimbang bagi Ephron empat ratus sheqel perak di tangan Ephron dan di tangan seluruh saudaranya. Dan Abraham menuliskan jual beli ini, dan dia menuliskannya dengan disaksikan empat orang saksi.
  8. Inilah nama-nama saksi itu, Amigal ben Abishna orang Heth, Adichorom ben Ashunach orang Hivi, Abdon ben Achiram orang Gomer, Bakdil ben Abudish orang Zidon.
  9. Abraham mengambil kitab pembelian, dan meletakkannya dalam perbendaharaannya, dan inilah kata-kata yang Abraham tulis di dalam kitab, bunyinya,
  10. “Bahwa gua dan ladang yang Abraham beli dari Ephron orang Heth, dan dari keturunannya, dan dari mereka yang pergi keluar dari kotanya, dan dari keturunan mereka selamanya, adalah untuk dibeli Abraham dan bagi keturunannya dan bagi mereka yang berasal dari pinggangnya, sebagai milik untuk tempat penguburan selamanya.” Dan dia menempatkan meterai atasnya dan disaksikan dengan saksi-saksi.
  11. Dan ladang dan gua yang ada di dalamnya dan seluruh tempat itu ditetapkan bagi Abraham dan bagi keturunannya sesudah dia, dari bani Heth. Lihat itu sebelum Mamre di Hebron, yaitu di tanah Kanaan.
  12. Sesudah itu Abraham menguburkan istrinya Sarah di sana, dan tempat itu dan seluruh perbatasannya menjadi bagi Abraham dan bagi keturunannya sebuah milik untuk tempat penguburan.
  13. Abraham menguburkan Sarah dengan kebesaran seperti yang dilakukan pada pemakaman raja-raja, dan dia dikuburkan dalam pakaian yang sangat halus dan indah.
  14. Dan pengusung kerandanya adalah Shem, putranya Eber dan Abimelek, bersama dengan Aner, Eshkol dan Mamre, dan seluruh bangsawan negeri itu mengikuti usungan kerandanya.
  15. Umur Sarah adalah seratus dua puluh tujuh tahun dan dia mati. Abraham mengadakan ratapan yang sangat besar dan mendalam, dan dia melaksanakan upacara perkabungan selama tujuh hari.
  16. Dan seluruh penduduk negeri itu menghibur Abraham dan Yitschaq putranya karena Sarah.
  17. Ketika hari-hari perkabungan mereka berlalu Abraham melepas putranya Yitschaq, dan dia pergi ke rumah Shem dan Eber, untuk belajar jalan-jalan YAHWEH dan didikan-Nya, dan Abraham tinggal di sana tiga tahun.
  18. Pada waktu itu Abraham bangkit bersama seluruh hamba-hambanya, dan mereka pergi dan pulang kembali ke Beersheba. Abraham dan semua hamba-hambanya menetap di Beersheba.
  19. Pada pergantian tahun Abimelek raja Pelishtim mati dalam tahun itu. Dia berumur seratus sembilan puluh tiga tahun pada waktu kematiannya. Dan Abraham pergi dengan orang-orangnya ke negeri Pelishtim, dan mereka menghibur seisi rumah dan semua hamba-hambanya, dan sesudahnya dia kembali dan pulang ke rumah.
  20. Dan setelah kematian Abimelek orang-orang Gerar mengambil Benmalich putranya, dan dia baru berumur dua puluh tahun, dan mereka menjadikan dia menggantikan tempat ayahnya.
  21. Mereka menyebut namanya Abimelek seperti nama ayahnya, karena demikian kebiasaan mereka untuk dilakukan di Gerar. Maka Abimelek memerintah menggantikan Abimelek ayahnya, dan dia duduk di atas tahtanya.
  22. Lot ben Haran juga mati pada waktu itu, dalam tahun ketiga puluh sembilan dari hidup Yitschaq, dan seluruh umur Lot waktu ia hidup adalah seratus empat puluh tahun dan dia mati.
  23. Inilah anak-anak Lot, yang dilahirkan baginya oleh anak-anaknya perempuan, nama yang sulung adalah Moab, dan nama yang kedua adalah Benami.
  24. Kedua anak Lot pergi dan mengambil bagi mereka istri-istri dari tanah Kanaan, dan mereka melahirkan anak-anak baginya. Anak-anak lelaki Moab adalah Ed, Mayon, Tarsus, dan Kanvil, empat anak laki-laki. Merekalah bapa leluhur bani Moab sampai hari ini.
  25. Dan seluruh kaum keluarga anak-anak Lot pergi untuk menetap di mana pun mereka datang, karena mereka beranak cucu dan bertambah-tambah sangat banyak.
  26. Mereka pergi dan membangun sendiri kota-kota di negeri di mana mereka tinggal, dan mereka menyebut nama kota-kota yang mereka bangun itu sesuai nama-nama mereka.
  27. Nahor ben Terah, saudara Abraham, mati pada waktu itu dalam tahun keempat puluh dari hidup Yitschaq, dan seluruh umur Nahor adalah seratus tujuh puluh dua tahun dan dia mati dan dikuburkan di Charan.
  28. Ketika Abraham mendengar bahwa saudaranya telah mati dia sangat berduka cita, dan dia berkabung atas kematian saudaranya berhari-hari.
  29. Abraham memanggil Eliezer kepala hamba-hambanya, untuk memberikan dia perintah mengenai rumahnya, dan dia datang dan berdiri di hadapannya.
  30. Abraham berkata kepadanya, “Lihatlah aku telah tua, aku tidak tahu hari kematianku, karena aku telah lanjut umur. Maka sekarang bangkitlah, pergilah dan jangan mengambil istri bagi anakku dari tempat ini dan dari negeri ini, dari antara anak-anak perempuan Kanaan yang di antaranya kita tinggal.
  31. Tapi pergilah ke negeriku dan ke tempat kelahiranku, dan ambillah dari sana seorang istri bagi anakku. YAHWEH Elohim surga dan bumi yang mengambil aku dari rumah ayahku dan membawa aku ke tempat ini, dan berfirman kepadaku, “Kepada keturunanmu akan Aku berikan negeri ini sebagai warisan untuk selamanya, Dia akan mengirim malaikat-Nya di hadapanmu dan membuat perjalananmu berhasil, sehingga engkau mendapatkan seorang istri bagi anakku dari keluargaku dan dari rumah ayahku.
  32. Dan hamba itu menjawab tuannya Abraham dan berkata, “Lihatlah, aku pergi ke tempat kelahiranmu dan ke rumah ayahmu, dan mengambil seorang istri bagi anakmu dari sana. Tapi jika perempuan itu tidak mau mengikuti aku ke negeri ini, haruskah aku membawa anakmu kembali ke negeri tempat kelahiranmu?”
  33. Abraham berkata kepadanya, “Perhatikan, jangan engkau bawa anakku ke sana lagi, karena YAHWEH yang di hadapannya aku berjalan, Dia akan mengirim malaikat-Nya di hadapanmu dan membuat perjalananmu berhasil.”
  34. Eliezer melakukan seperti yang Abraham perintahkan kepadanya. Dan Eliezer bersumpah kepada Abraham tuannya mengenai hal ini. Eliezer bangkit dan mengambil sepuluh unta dari unta-unta tuannya, dan sepuluh orang dari hamba-hamba tuannya bersamanya, dan mereka bangkit dan pergi ke Charan, kota Abraham dan Nahor, untuk mengambil seorang istri bagi Yitschaq ben Abraham. Dan sementara mereka pergi Abraham menyuruh orang ke rumah Shem dan Eber, dan mereka membawa dari sana putranya Yitschaq.
  35. Yitschaq pulang ke rumah ayahnya di Beersheba, sementara Eliezer dan orang-orangnya datang ke Charan. Mereka berhenti di kota di dekat tempat minum hewan, dan dia membuat unta-untanya berlutut di dekat air dan mereka tinggal di sana.
  36. Eliezer, hamba Abraham, berdoa dan berkata, “Ya Elohim Abraham tuanku, kirimkan kepadaku, aku mohon, keberhasilan pada hari ini dan tunjukkanlah kebaikan kepada tuanku, supaya Engkau menetapkan pada hari ini seorang istri bagi putra tuanku dari keluarganya.”
  37. Dan YAHWEH mendengarkan seruan Eliezer, demi hamba-Nya Abraham, dan dia kebetulan bertemu dengan anak perempuan Bethuel ben Milkah, istri Nahor, saudara Abraham, dan Eliezer datang ke rumahnya.
  38. Eliezer menceritakan kepada mereka semua perkaranya, dan bahwa dia adalah hamba Abraham, dan mereka sangat bersukacita atasnya.
  39. Mereka semuanya memberkati YAHWEH yang membawa hal ini. Mereka memberikan kepadanya Ribqah bath Bethuel, sebagai istri bagi Yitschaq.
  40. Perempuan muda ini sangat cantik parasnya, dia seorang perawan. Ribqah berumur sepuluh tahun pada waktu itu.
  41. Bethuel dan Laban dan anak-anaknya mengadakan perjamuan pada malam itu. Eliezer dan orang-orangnya datang dan makan dan minum dan bersukacita di sana malam itu.
  42. Eliezer bangun pagi harinya, dia dan orang-orang yang ada bersamanya. Dia memanggil seisi rumah Bethuel, katanya, “Lepaskanlah aku pergi supaya aku pulang kepada tuanku.” Maka bangkitlah mereka dan melepaskan Ribqah dan pengasuhnya Deborah bath Uz. Mereka memberinya perak dan emas, hamba laki-laki dan hamba perempuan, dan mereka memberkati dia.
  43. Mereka melepas Eliezer pergi bersama orang-orangnya, dan hamba-hamba itu membawa Ribqah. Dia pergi dan kembali kepada tuannya di tanah Kanaan.
  44. Yitschaq mengambi Ribqah dan dia menjadi istrinya, dan dia membawanya ke kemahnya.
  45. Yitschaq berumur empat puluh tahun ketika dia mengambil Ribqah, anak perempuan pamannya Bethuel, sebagai istri.

Pasal 25

Abraham mengambil Qeturah sebagai istri. Generasi anak-anak lelaki Qeturah dan Yishmael.

  1. Pada waktu itu Abraham mengambil lagi seorang istri pada masa tuanya, dan namanya adalah Qeturah, dari tanah Kanaan.
  2. Dia melahirkan baginya Zimran, Yoqshan, Medan, Midyan, Yishbaq dan Shuach, enam anak laki-laki. Anak-anak Zimran adalah Abihen, Molich dan Narim.
  3. Anak-anak lelaki Yoqshan adalah Sheba dan Dedan, dan anak-anak lelaki Medan adalah Amida, Yoab, Gochi, Elisha dan Nothach. Anak-anak lelaki Midyan adalah Ephah, Epher, Chanok, Abida dan Eldaah.
  4. Anak-anak lelaki Yishbaq adalah Makiro, Beyodua dan Tator.
  5. Anak-anak lelaki Shuach adalah Bildad, Mamdad, Munan dan Meban. Semuanya ini adalah kaum keluarga anak-anak Qeturah perempuan Kanaan yang dia lahirkan bagi Abraham orang Ibhri.
  6. Abraham melepas semuanya ini pergi, dan dia memberikan mereka hadiah-hadiah. Mereka pergi dari putranya Yitschaq untuk menetap di mana pun mereka menemukan tempat.
  7. Semuanya ini pergi ke pegunungan di timur, dan mereka membangun sendiri enam kota di mana mereka tinggal sampai hari ini.
  8. Namun anak-anak Sheba dan Dedan, anak-anak Yoqshan, dengan anak-anak mereka, tidak tinggal dengan saudara-saudara mereka di kota-kotanya, dan mereka melakukan perjalanan dan berkemah di negeri-negeri dan padang belantara sampai hari ini.
  9. Dan anak-anak Midyan ben Abraham, pergi ke timur tanah Kush, dan mereka menemukan di sana suatu lembah yang besar di negeri timur. Mereka tinggal di sana dan membangun sebuah kota, dan mereka tinggal di dalamnya. Itulah negeri Midyan sampai hari ini.
  10. Midyan tinggal di kota yang dia bangun, dia dan lima orang putranya dan semua milik kepunyaannya.
  11. Inilah nama anak-anak lelaki Midyan menurut nama mereka di kota-kota mereka. Ephah, Epher, Chanok, Abida dan Eldaah.
  12. Anak-anak lelaki Ephah adalah Methach, Meshar, Avi dan Tsanua. Anak-anak lelaki Epher adalah Ephron, Zur, Alirun dan Medin. Anak-anak lelaki Chanok adalah Reuel, Rekem, Azi, Alyoshub dan Alad.
  13. Anak-anak lelaki Abida adalah Chur, Melud, Kerury, Molchi. Anak-anak lelaki Eldaah adalah Miker, dan Reba, dan Malchiyah dan Gabol. Inilah nama-nama orang Midyan menurut kaum keluarga mereka. Setelah itu kaum keluarga Midyan tersebar ke seluruh negeri Midyan.
  14. Inilah keturunan Yishmael ben Abraham, yang dilahirkan Hagar hamba Sarah bagi Abraham.
  15. Yishmael mengambil seorang istri dari tanah Mesir, namanya adalah Ribah, yang juga bernama Meribah.
  16. Ribah melahirkan bagi Yishmael Nebayoth, Qedar, Adbeel, Mibsam dan saudari mereka Bosmath.
  17. Yishmael mengusir istrinya Ribah, dan dia pergi dari padanya dan kembali ke Mesir ke rumah ayahnya, dan dia menetap di sana. Karena dia sangat buruk di mata Yishmael, dan di mata ayahnya Abraham.
  18. Yishmael kemudian mengambil seorang istri dari tanah Kanaan, dan namanya adalah Malchuth, dan dia melahirkan baginya Mishma, Dumah, Massa, Chadar, Tema, Yetur, Naphish dan Qedemah.
  19. Inilah anak-anak lelaki Yishmael, dan inilah nama-nama mereka, yaitu dua belas pangeran sesuai bangsa mereka. Kaum keluarga Yishmael kemudian tersebar, dan Yishmael membawa anak-anaknya dan semua harta benda yang dia peroleh, bersama semua orang di rumahnya dan semua milik kepunyaannya, dan mereka pergi dan menetap di mana mereka menemukan tempat.
  20. Mereka pergi dan tinggal di dekat padang gurun Paran. Tempat kediaman mereka antara Chavilah sampai Shur, yaitu sebelum Mesir jika engkau pergi menuju ke Asshur.
  21. Yishmael dan anak-anaknya lelaki tinggal di negeri itu, dan bagi mereka dilahirkan anak-anak. Mereka beranak cucu dan bertambah-tambah sangat banyak.
  22. Inilah nama anak-anak lelaki Nebayoth anak sulung Yishmael, Mend, Send, Mayon. Dan anak-anak lelaki Qedar adalah Alyon, Kezem, Chamad dan Eli.
  23. Anak-anak lelaki Adbeel adalah Chamad dan Yabin. Anak-anak lelaki Mibsam adalah Obadyah, Ebedmelek dan Yeush. Inilah kaum keluarga anak-anak Ribah istri Yishmael.
  24. Anak-anak lelaki Mishma ben Yishmael adalah Shamua, Zecaryon dan Obed. Anak-anak lelaki Dumah adalah Kezed, Eli, Machmad dan Amed.
  25. Anak-anak lelaki Massa adalah Melon, Mula dan Ebidadon. Anak-anak lelaki Chadar adalah Azur, Minzar dan Ebedmelek. Anak-anak lelaki Tema adalah Seir, Sadon dan Yakol.
  26. Anak-anak lelaki Yetur adalah Merith, Yaish, Alyo, dan Pachoth. Anak-anak lelaki Naphish adalah Ebed-Tamed, Abiyasaph dan Mir. Anak-anak lelaki Qedemah adalah Calip, Tachti, dan Omir. Inilah anak-anak Malchuth istri Yishmael menurut kaum keluarga mereka.
  27. Semuanya ini adalah kaum keluarga Yishmael menurut generasi mereka. Mereka tinggal di negeri-negeri itu di mana mereka mendirikan sendiri kota-kota sampai hari ini.
  28. Dan Ribqah bath Bethuel, istri Yitschaq ben Abraham, mandul pada waktu itu, dia tidak punya keturunan. Yitschaq tinggal bersama ayahnya di tanah Kanaan, dan YAHWEH menyertai Yitschaq. Arpakshad ben Shem ben Noah mati pada waktu itu, dalam tahun keempat puluh delapan dalam hidup Yitschaq, dan seluruh umur Arpakshad waktu ia hidup adalah empat ratus tiga puluh delapan tahun, dan dia mati.

More>>

Referensi:

Chayei Sarah Commentary 2009

Chayei Sarah Commentary 2009

Chayei Sarah Summary

Hari TUHAN

Talmidim Yeshua HaMashiach

Kitab Henokh

Berita untuk Generasi Akhir Zaman