Hari TUHAN

Talmidim Yeshua HaMashiach

Parashat Lekh-Lekha “Pergilah Dirimu”

Bacaan Torah Shabbat ke-3

Parashat Lekh-Lekha “Pergilah Dirimu”

לֶךְ־לְךָ

  • Torah: Kej 12:1-17-27
  • Haftarah: Yes 40:27-41:16
  • Brit Chadashah: Rom 4:1-25; Gal 4:21-5:1; Ibr 11:8-10

Ringkasan Bacaan Torah:

Parashah minggu lalu (Noach) menunjukkan bagaimana YHVH secara ajaib melindungi Nuh dan keluarganya dari bencana penghakiman. Sama seperti ada sepuluh generasi dari Adam hingga Nuh, demikian juga ada sepuluh generasi dari Nuh hingga Abram. Dan sama seperti Nuh menjadi bapa dari 70 bangsa, maka Abram akan menjadi bapa bagi orang-orang Yahudi, yang melaluinya Benih yang Dijanjikan – Mashiach dan Juruselamat dunia – pada akhirnya akan datang.

Parashah dimulai dengan :

וַיֹּ֤אמֶר יְהוָה֙ אֶל־ אַבְרָ֔ם לֶךְ־ לְךָ֛ מֵאַרְצְךָ֥ וּמִמּֽוֹלַדְתְּךָ֖ וּמִבֵּ֣ית אָבִ֑יךָ אֶל־ הָאָ֖רֶץ אֲשֶׁ֥ר אַרְאֶֽךָּ׃

vaiyomer YHVH ‘el- ‘Avram lekh- lekha me’artzekha umimmoladtekha umibeit ‘avikha ‘el- ha’aretz ‘asher ‘ar’eka.

Dan YHVH berfirman kepada Avram, “Pergilah dirimu dari negerimu, dan dari kaum keluargamu dan dari rumah bapamu ke negeri yang akan Aku perlihatkan kepada engkau (Kej 12:1).

Abram berusia 75 tahun, menikah dengan (saudara tirinya) Sarai, dan adalah wali dari keponakannya, Lot (putra Haran (הָרָן), almarhum saudaranya) ketika ia menerima janji warisan ilahi. Karena ketaatannya kepada panggilan Elohim, ia meninggalkan Haran (חָרָן charan), melakukan perjalanan ke negeri Kanaan, dan di sana ia membangun sebuah mezbah bagi YHVH (antara Betel dan Ai).

Dia kemudian melakukan perjalanan ke selatan, menuju Negev, ketika imannya segera diuji. Kelaparan di Tanah Perjanjian memaksanya untuk pergi ke Mesir, di mana ia berkonspirasi dengan Sarai untuk berpura-pura menjadi saudara dan saudari (bukan suami dan istri) supaya ia tidak akan dibunuh demi dia (Sarai). Benar saja, Sarai dibawa ke istana Firaun untuk menjadi bagian dari harem kerajaan, dan Firaun memberi Abram ternak, unta, dan hamba-hamba demi dia. Namun, YHVH mengirim “tulah-tulah besar” kepada rumah Firaun sampai diketahui bahwa alasan bagi kesengsaraannya adalah bahwa Sarai adalah istri Abram. Firaun kemudian membebaskan Sarai dan melepas Abram dengan semua miliknya.

Sesudah Abram kembali ke negeri Kanaan, Lot berpisah darinya dan memilih untuk menetap di kota jahat Sodom, di mana dia menjadi tawanan selama perang Kedorlaomer (dan tiga sekutunya) melawan lima kota di Lembah Sodom. Sesudah mengetahui bahwa keponakannya menjadi seorang tawanan, Abram berangkat dengan kelompok kecil dan menyelamatkannya, mengalahkan keempat raja itu karena campur tangan ilahi demi dirinya.

Sesudah kemenangannya atas raja-raja bumi, Abram bertemu dengan Malki-Tzedek yang misterius (מַלְכִּי־צֶדֶק Malki-Tzedeq), Raja Salem dan imam dari Elohim Yang Mahatinggi (El Elyon), yang membawakan dia roti dan anggur, dan yang memberkati dia sebagai berikut :

בָּר֤וּךְ אַבְרָם֙ לְאֵ֣ל עֶלְי֔וֹן קֹנֵ֖ה שָׁמַ֥יִם וָאָֽרֶץ׃ וּבָרוּךְ֙ אֵ֣ל עֶלְי֔וֹן אֲשֶׁר־ מִגֵּ֥ן צָרֶ֖יךָ בְּיָדֶ֑ךָ

barukh ‘Avram le’el ‘elyon qoneh shamayim va’aretz. uvarukh ‘el ‘elyon ‘asher- miggen tzareikha beyadekha.

“Diberkatilah Avram bagi El-Elyon, pemilik surga dan bumi. Dan diberkatilah El-Elyon, yang menyerahkan musuh-musuhmu ke dalam tanganmu” (Kej 14:19-20).

Malki-Tzedek lebih lanjut disinggung oleh Raja Daud dalam Mazmur 110:4, dan jelas merupakan gambaran Putra yang Lebih Besar dari Daud itu sendiri, yang digambarkan sebagai Kohen Gadol (Imam Besar) agung kita menurut aturan Malki-Tzedek (Ibr 5:10, 6:20; 7:1-28). Kepada Malki-Tzedeklah Abram (dan selanjutnya, sistem imamat Lewi yang dilembagakan oleh keturunannya, Musa) memberikan ma’aser (persepuluhan) dan penghormatan – dan seharusnya demikian, karena Yeshua adalah Imam Besar agung dari perjanjian yang lebih baik yang didasarkan pada janji-janji yang lebih baik dari YHVH (Ibr 8:6). Memang, Yeshua sendiri adalah Benih yang Dijanjikan dari Abraham yang menyelamatkan dunia dari kelalah (kutuk) yang disebabkan oleh pelanggaran Adam. Adalah sangat profetik tentang bagaimana Abram ditemui oleh Yang Datang sebagai Imam Elohim Yang Mahatinggi, dan bagaimana Dia memberinya token roti dan anggur – lambang yang sangat mengingatkan yang diberikan Yeshua kepada murid-murid-Nya sebagai saksi kematian-Nya untuk dosa-dosa mereka (1 Kor 11:23-26).

Abram kemudian diberi sebuah penglihatan dari Firman YHVH (devar-Adonai) di mana dia diyakinkan lagi bahwa, meskipun usianya sangat besar, dia akan mem-bapa-i seorang anak dan bahkan menjadi bapa leluhur dari kaum-kaum yang sangat banyak.

“Sekarang, tataplah ke langit, dan hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat untuk menghitung »mereka!” Dan Dia berfirman kepadanya, “Demikianlah benihmu akan ada.” Dan dia percaya di dalam YHVH, dan Dia memperhitungkan itu kepadanya sebagai kebenaran (Kej 15:5-6)

YHVH kemudian memeteraikan janji-Nya kepada Abram dengan “Perjanjian (unilateral) di Antara Bagian-bagian” (בְּרִית בֵּין הַבְּתָרִים berit bein habetarim) dan kemudian menubuatkan tentang 400 tahun pengasingan Israel (di Mesir). Namun demikian, YHVH bersumpah untuk memberikan kepada keturunannya Negeri Perjanjian, yang terbentang “dari sungai Mesir hingga sungai besar, sungai Efrat.”

Sepuluh tahun berlalu, dan Abram dan Sarai masih belum memiliki anak. Dalam sebuah jeda iman, Sarai mendesak Abram untuk tidur dengan pelayan perempuan Mesir-nya, Hagar, supaya menghasilkan pewaris keluarga. Abram setuju, tetapi segera sesudah itu Hagar menjadi tidak respek kepada nyonyanya dan akhirnya lari meninggalkan keluarga itu ketika Sarai mulai memperlakukan dia dengan kasar. Namun, Malaikat YHVH (malakh Adonai) mengintervensi dan menyuruhnya kembali kepada Sarai. Bahkan, Malaikat itu mengatakan kepadanya bahwa dia sedang mengandung seorang putra, yang disebut Ishmael (“Elohim akan mendengar”), yang akan menjadi bapa leluhur suatu bangsa yang besar. Hagar percaya akan janji itu, kembali ke rumah, dan memanggil YHVH El Roi (Elohim yang melihat aku). Abram berumur 86 tahun ketika putranya lahir.

Tiga belas tahun berikutnya berlalu, Abram sekarang berusia 99 tahun, dan YHVH menampakkan diri kepadanya lagi untuk menegaskan kembali janji perjanjian-Nya untuk membuat dia bapa dari banyak bangsa. YHVH melambangkan komitmen-Nya dengan mengganti nama Abram (אברם “bapa yang ditinggikan”) menjadi Abraham (אברהם “bapa orang banyak”) – menambahkan huruf ה Hei kepada namanya. YHVH juga mengubah nama Sarai (שרי “puteri”) menjadi Sarah (שרה “perempuan bangsawan”), dan sekali lagi berjanji bahwa seorang putra akan dilahirkan bagi mereka. Mendengar hal ini, Abraham tertawa, dan bertanya-tanya bagaimana seorang laki-laki yang berusia 100 tahun dapat menjadi bapa seorang anak dengan seorang perempuan yang berusia 90 tahun, tetapi YHVH mengatakan kepadanya bahwa anak yang dijanjikan itu – yang namanya akan disebut Yitzchak (יצחק “dia tertawa”) – akan menjadi pewaris sah Abraham yang dengannya YHVH akan menegakkan perjanjian-Nya.

Parashah ditutup dengan YHVH memerintahkan Abraham untuk menyunat dirinya sendiri dan keturunannya di sepanjang generasi-generasi sebagai tanda perjanjian yang dibuat di antara mereka.

Ringkasan Bacaan Haftarah:

Haftarah untuk Lekh Lekha berasal dari nabi Yesaya. Dalam Parashah, adalah jelas bahwa kemudaan Abraham dan Sarah dipulihkan secara supernatural kepada mereka, karena mereka menjadi saluran dari Benih yang Dijanjikan terlepas dari kebinasaan akibat usia tua. Seperti juga dalam Haftarah, mereka yang menanti-nantikan YHVH dikatakan “akan memperbarui kekuatan, mereka akan naik dengan sayap seperti rajawali; mereka akan berlari dan tidak menjadi lesu, mereka akan berjalan dan tidak menjadi lelah” (Yes 40:31).

Rashi menulis tentang sifat “seperti cacing” yang dilekatkan kepada Yakub: Jangan takut, hai cacing Yakub, hai orang-orang Israel, Aku akan menolongmu,” firman YHVH, dan Penebusmu, adalah Yang Mahakudus Israel (Yes 41:14).

“Mengapa Israel dibandingkan dengan cacing? Untuk mengatakan kepada Anda – sama seperti seekor cacing menghancurkan sebatang pohon dengan mulutnya, meskipun ia lunak dan pohon itu keras, demikian juga, Israel, dengan kekuatan doa, akan mengalahkan musuh-musuh mereka yang kuat seperti pohon.” Chaz’l (orang-orang bijak) lain mengatakan bahwa “cacing” di sini bukan metafora untuk orang-orang Yahudi tetapi lebih merupakan simbol dari sumber tertinggi dari keputusasaan – yakni, kematian. Elohim akan menyelamatkan umat-Nya bahkan dari ini.

Sungguh. Yeshua adalah Mashiach yang menyelamatkan umat-Nya Israel dari dosa-dosa mereka – dan dari vonis tertinggi dari dosa, yaitu, kematian. Dia adalah “Yang Pertama dan Yang Terakhir” dan tidak ada Juruselamat lain selain Dia. Seluruh Israel perlu memeluk Dia sebagai Juruselamat dan TUHAN mereka yang telah lama hilang. Adalah melalui karya ke-imam-besar-an-Nya sebagai Kohen Gadol dari Brit Chadashah (Perjanjian Baru) maka seluruh Israel, bahkan seluruh dunia, diselamatkan.

Ringkasan Brit Chadashah:

Avraham Avinu, bapa kita Abraham, dibenarkan oleh iman dalam janji-janji YHVH – bukan oleh perbuatan-perbuatan – dan bahkan ritual sunat (brit milah) dilembagakan sesudah ia dinyatakan benar oleh keyakinannya yang teguh di dalam YHVH untuk menggenapi janji-janji-Nya.

Dalam Kitab Galatia, Rasul Paulus meminta kepada mereka yang ingin tetap di bawah Torah Musa untuk mempertimbangkan apa yang dikatakan Torah mengenai dua putra Abraham, Ishmael, anak dari seorang perempuan budak, dan Ishak, anak dari seorang perempuan merdeka. Karena Ishmael dilahirkan “menurut daging,” yaitu, melalui rancangan dan usaha manusia, sedangkan Ishak dilahirkan melalui janji dan kuasa Elohim. Di sini Paulus lebih lanjut menyatakan bahwa Hagar mewakili perjanjian Elohim yang dibuat dengan Israel di Gunung Sinai, yang melahirkan anak-anak untuk perbudakan, karena anak-anaknya adalah mereka yang menanggapi dengan aspirasi: “semua kata-kata yang difirmankan YHVH akan kami lakukan” כָּל־ הַדְּבָרִ֛ים אֲשֶׁר־ דִּבֶּ֥ר יְהוָ֖ה נַעֲשֶֽׂה kol- haddevarim ‘asher dibber YHVH na’aseh (Kel 24:3; Ul 5:27), sedangkan Sarah mewakili perjanjian yang Elohim buat dengan Israel melalui Anak Perjanjian, Yeshua, yang melahirkan anak-anak yang merdeka dan para pewaris kasih karunia Elohim.

Bacaan dari kitab Ibrani menjelaskan bagaimana Yeshua adalah Imam Besar agung dari Perjanjian Baru YHVH. Sebagai Kohen Gadol menurut aturan Malki-Tzedek, hak Yeshua untuk menduduki jabatan muncul dari sumpah Elohim, dan bukan melalui keturunan fisik atau pelayanan-pelayanan lahiriah yang dilakukan di Bait Suci duniawi. Bahkan, jika keselamatan dapat dicapai melalui keimaman Lewi (seperti ekspresi seremonial Torah Musa), maka tidaklah perlu bagi Dia untuk menjadi perantara kita di hadapan Elohim. Tetapi melalui pengurbanan-Nya demi kita, sebuah harapan yang lebih baik diperkenalkan, dan itulah cara bagaimana kita mendekat kepada Elohim.

Ketika Yeshua mati, dilaporkan bahwa parochet (tirai) yang memisahkan Hakodesh (tempat suci) dari Kodesh Hakodashim (Kudus dari yang Kudus-kudus) – bagian paling suci dari seluruh Bait Suci – terbelah dua, dari atas ke bawah (Mat 27:50-51). Hanya Kohen Gadol yang diizinkan untuk melintasi parochet satu kali setiap tahun (pada Yom Kippur) untuk melakukan penutupan pendamaian bagi dosa-dosa umat (Imamat 16). Pengurbanan Yeshua untuk kita membuka jalan ke dalam Kehadiran Elohim yang benar bagi mereka yang datang untuk percaya di dalam Dia.

Dibenarkan oleh Iman

Beberapa orang Kristen mungkin terkejut mengetahui bahwa gagasan “pembenaran oleh iman” tidak asing bagi theologi Yahudi (dan tentu saja bukan pertama kali diproklamirkan melalui Martin Luther atau para “Reformis” lainnya). Sebagai contoh, Talmud (Makkot 23b-24a) mengatakan, “Musa memberi Israel 613 perintah (mitzvot), Daud mereduksinya menjadi sebelas (Mazmur 15), Yesaya menjadi enam (Yesaya 33:15-16), Mikha menjadi tiga (Mikha 6:8), Yesaya mereduksi mereka kembali menjadi dua (Yesaya 56:1); tetapi adalah Habakuk yang memberikan satu perintah penting: vetzaddiq be’emunato yichyeh, yang secara literal artinya: “orang benar, dalam imannya dia akan hidup”.

וְצַדִּ֖יק בֶּאֱמוּנָת֥וֹ יִחְיֶֽה׃

vetzaddiq be’emunato yichyeh.

… dan orang benar akan hidup dalam imannya (Hab 2:4).

Dalam Perjanjian Baru, rasul Paulus berbuat demikian juga menyaring berbagai perintah-perintah Torah kepada prinsip iman yang sama ini (lihat Rm. 1:17, Gal. 3:11, dan Ibr. 10:38).

Torah

Kutipan parashat Lekh L’kha diambil dari Kitab Kejadian Bahasa Ibrani – Inggris – Indonesia – Interlinear. Versi lengkap dapat diperoleh di sini.

Haftarah (Kitab Nab-nabi)

Yesaya 40:

  1. Mengapakah engkau berkata, “Ya Yakub,” dan berbicara, “Ya Israel, jalanku tersembunyi dari YAHWEH, dan keadilanku dilewati oleh Elohimku.”
  2. Tidakkah engkau tahu? Tidakkah engkau dengar? Elohim yang kekal, YAHWEH, Dialah yang menciptakan ujung-ujung bumi; Dia tidak menjadi lemah, dan tidak menjadi lesu, terhadap pengertian-Nya tidak pernah ada penelitian.
  3. Dia memberikan kekuatan kepada yang lemah, dan kepada yang tidak berdaya Dia menambahkan kekuatan.
  4. Bahkan orang-orang muda menjadi letih dan lesu, dan teruna-teruna akan jatuh tersandung;
  5. tetapi orang yang menanti-nantikan YAHWEH, akan memperbarui kekuatan, mereka akan naik dengan sayap seperti rajawali; mereka akan berlari dan tidak menjadi lesu, mereka akan berjalan dan tidak menjadi lelah.

Jangan Takut karena Aku Besertamu

Yesaya 41:

  1. “Jadilah tenang di hadapan-Ku, hai orang-orang pesisir, dan biarlah bangsa-bangsa memperbaharui kekuatan mereka.” Mereka datang mendekat, kemudian mereka bicara, “Biarlah kami mendekat bersama-sama untuk penghakiman.”
  2. Siapakah yang membangkitkan orang yang benar dari timur? Dia memanggilnya ke kaki-Nya, Dia memberikan bangsa-bangsa ke hadapannya dan menaklukkan raja-raja; Dia memberikan mereka seperti debu pada pedangnya, seperti jerami diterbangkan oleh busur panahnya.
  3. Dia mengejar mereka, dengan selamat dia melewati jalan yang tidak pernah dilalui dengan kakinya.
  4. “Siapakah yang telah merencanakan dan mengerjakannya, yang memanggil keluar dari generasi ke generasi sejak permulaannya? Aku, YAHWEH, yang pertama dan yang terakhir, Akulah Dia.”
  5. Orang-orang pesisir melihatnyadan takut, ujung-ujung bumi akan gemetar, mereka telah datang mendekat, ya, mereka datang.
  6. Setiap orang menolong sesamanya, dan berkata kepada saudaranya, “Jadilah kuat!”
  7. Maka pematung menguatkan hati orang-orang yang memoles dengan emas, dan dia yang memipihkan dengan palu, yang menempa landasan logam, berkata kepada yang mematri, “Itu adalah baik.” Dan dia membuatnya kuat dengan paku-paku, itu tidak akan goyah.
  8. Namun engkau hai Israel, hamba-Ku, Yakub, yang sudah Aku pilih, benih sahabat-Ku Abraham;
  9. yang telah Aku teguhkan dari ujung-ujung bumi, Dan Aku telah memanggil kamu dari penjuru-penjurunya, dan Aku berkata kepadamu, “Kamulah hamba-Ku, Aku telah memilihmu, dan tidak menolakmu.
  10. Jangan takut, karena Aku bersamamu, jangan memandang sekitar, karena Akulah Elohimmu, Aku akan menguatkanmu, ya, Aku akan menolongmu, ya, aku akan menopangmu dengan tangan kanan kebenaran-Ku.
  11. Lihatlah mereka akan menjadi malu dan direndahkan, semua yang marah terhadapmu, mereka akan menjadi seperti tidak ada, dan mereka yang melawanmu akan binasa.
  12. Engkau akan mencari mereka tetapi tidak akan menemukan mereka, orang-orang yang berselisih denganmu akan menjadi tidak ada, bahkan orang-orang perangmu seperti kehampaan.
  13. Sebab Aku, YAHWEH, Elohimmu, yang menguatkan tangan kananmu, yang berfirman kepadamu: Janganlah takut! Aku akan menolongmu.
  14. Jangan takut, hai cacing Yakub, hai orang-orang Israel, Aku akan menolongmu,” firman YAHWEH, dan Penebusmu, adalah Yang Mahakudus Israel.
  15. “Lihatlah, Aku menjadikan engkau sebagai alat penggaru baru yang tajam, yang memiliki mulut-mulut, Engkau akan mengirik dan menghancurkan gunung-gunung, dan bukit-bukit akan kaubuat seperti sekam.
  16. Engkau akan menampi mereka, dan angin akan membawa mereka pergi, dan badai akan menyerakkan mereka. Dan Engkau akan bersukacita dalam YAHWEH, Engkau akan bermegah di dalam Yang Mahakudus Israel.

Brit Chadashah (Perjanjian Baru)

Khotbah Stefanus

Kisah 7:

  1. Dan berkatalah imam besar, “Lalu, apakah hal ini mungkin seperti itu?”
  2. Dan dia menjawab, “Hai para pria, saudara-saudara dan bapak-bapak, dengarkanlah! Elohim kemuliaan telah menampakkan diri kepada leluhur kita, Abraham, ketika masih berada di Mesopotamia, sebelum ia tinggal di Haran.
  3. Dan Dia berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak keluargamu, dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.
  4. Lalu, setelah keluar dari negeri orang Kasdim, ia tinggal di Haran. Dan dari sana, setelah ayahnya meninggal, Elohim memindahkannya ke negeri ini, tempat yang sekarang kamu berdiam.
  5. Tetapi di sini Dia tidak memberikan warisan kepadanya, bahkan pijakan kaki pun tidak. Namun Dia berjanji kepadanya untuk memberikannya sebagai milik, bahkan kepada benihnya sesudah dia, padahal tidak ada anak padanya.
  6. Dan Elohim berfirman demikian, bahwa benihnya akan menjadi pendatang di negeri lain, dan mereka akan memperbudak serta menindasnya empat ratus tahun.
  7. Dan Elohim berfirman: Aku akan menghukum bangsa yang terhadapnya mereka melayani sebagai budak. Dan setelah itu mereka akan keluar dan beribadah kepada-Ku di tempat ini.
  8. Dan Dia memberikan perjanjian sunat kepadanya; dan demikianlah dia memperanakkan Ishak dan dia menyunatnya pada hari kedelapan. Dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan kedua belas leluhur kita.

Roma 3:

  1. Namun kita mengetahui bahwa apa saja yang torah katakan, dia berbicara kepada mereka yang ada di dalam torah, sehingga setiap mulut dibungkam dan seluruh dunia berada di bawah penghakiman Elohim.
  2. Sebab semua manusia tidak akan dibenarkan di hadapan-Nya atas dasar perbuatan-perbuatan torah; karena pengenalan akan dosa itu melalui torah.

Kebenaran Elohim Melalui Iman

  1. Dan sekarang, tanpa torah kebenaran Elohim telah dinyatakan, karena disaksikan oleh Torah dan Para Nabi.
  2. Dan kebenaran Elohim yang melalui iman YESHUA HaMashiakh adalah bagi semua orang dan atas semua orang yang percaya, karena tidak ada perbedaan;
  3. sebab semua orang telah berdosa dan kekurangan kemuliaan Elohim.
  4. Dengan dibenarkan secara cuma-cuma oleh anugerah-Nya melalui penebusan, yaitu di dalam HaMashiakh YESHUA,
  5. yang telah Elohim rencanakan sebagai pendamaian melalui iman dalam darah-Nya, sebagai bukti kebenaran-Nya, sehubungan dengan berlalunya dosa-dosa, yang telah terjadi sebelumnya, dalam kelapangan hati Elohim,
  6. dengan bukti kebenaran-Nya pada saat sekarang, sehingga Dia ternyata benar dan membenarkan orang atas dasar iman YESHUA.
  7. Jadi, di manakah kemegahan itu? Ia telah disingkirkan! Melalui torah apa? Perbuatan? Bukan, melainkan melalui torah iman.
  8. Oleh karena itu kami memperhitungkan, manusia dibenarkan oleh iman tanpa perbuatan-perbuatan torah.
  9. Atau, apakah Dia Elohim milik Yahudi saja, dan bukan milik bangsa-bangsa lain juga? Ya, milik bangsa-bangsa lain juga.
  10. Sebab sesungguhnya, Elohim itu Esa. Dialah yang akan membenarkan kebersunatan karena iman dan ketidakbersunatan melalui iman.
  11. Dengan demikian, apakah kami meniadakan torah melalui iman? Tidaklah mungkin! Sebaliknya, kami meneguhkan torah.

Abraham Dibenarkan Karena Iman

Roma 4:

  1. Selanjutnya, akan kita katakan apa mengenai Abraham leluhur kita untuk menyingkapkannya secara jasmani?
  2. Sebab jika Abraham dibenarkan atas dasar perbuatan, maka ia mempunyai kemegahan, tetapi bukan di hadapan Elohim.
  3. Sebab kitab suci mengatakan apa? “Adapun Abraham percaya kepada Elohim dan hal itu diperhitungkan sebagai kebenaran kepadanya.”
  4. Namun kepada orang yang bekerja, upah tidak diperhitungkan sebagai anugerah, tetapi sebagai utang.
  5. Dan kepada orang yang tidak bekerja tetapi percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, maka imannya diperhitungkan sebagai kebenaran.
  6. Sama seperti Daud menyebut bahagia orang yang kepadanya Elohim memperhitungkan kebenaran tanpa perbuatan-perbuatan,
  7. “Berbahagialah mereka yang pelanggaran-pelanggarannya dihapuskan, dan yang dosa-dosanya ditutupi.
  8. Berbahagialah orang yang kepadanya YAHWEH tidak memperhitungkan kesalahan.”
  9. Jadi, apakah kebahagiaan ini datang atas kebersunatan saja, atau atas ketidakbersunatan juga? Sebab, kami mengatakan bahwa iman telah diperhitungkan kepada Abraham sebagai kebenaran.
  10. Lalu, bagaimana hal itu diperhitungkan? Dalam kebersunatan, atau dalam ketidakbersunatan? Bukan dalam kebersunatan, sebaliknya dalam ketidakbersunatan.
  11. Dan dia telah menerima tanda kebersunatan, suatu meterai kebenaran iman dalam ketidakbersunatan, supaya dia menjadi bapak semua orang yang beriman melalui ketidakbersunatan, sehingga kebenaran dapat diperhitungkan juga kepada mereka,
  12. dan bapak kebersunatan bagi orang-orang yang bukan hanya karena kebersunatan, tetapi juga mereka yang mengikuti langkah-langkah iman bapak kita Abraham ketika masih dalam ketidakbersunatan.

Janji Direalisasikan Melalui Iman

  1. Sebab janji kepada Abraham atau kepada keturunannya untuk menjadi pewaris dunia, bukanlah melalui torah melainkan melalui kebenaran iman.
  2. Sebab jika mereka yang dari torah menjadi ahli waris, maka iman itu telah disia-siakan dan janji itu telah ditiadakan.
  3. Sebab torah membuahkan murka, karena di mana tidak ada torah, pelanggaran pun tidak ada.
  4. Sebab, hal ini berasal dari iman, yaitu berdasarkan anugerah, supaya janji itu menjadi teguh bagi semua keturunan, bukan hanya bagi dia yang dari torah, tetapi juga bagi dia yang dari iman Abraham yang adalah leluhur kita semua,
  5. –sebagaimana telah tertulis, “Aku menetapkan engkau sebagai bapak banyak bangsa,”– di hadapan Dia yang ia percayai, Elohim, yang menghidupkan orang-orang mati dan yang memanggil segala sesuatu yang tidak ada menjadi ada.
  6. Yang percaya melampaui pengharapan atas pengharapan, supaya ia menjadi bapak banyak bangsa, sesuai dengan apa yang telah difirmankan, “Akan menjadi demikianlah keturunanmu.”
  7. Dan dengan tidak menjadi lemah dalam iman, dia tidak memedulikan tubuhnya sendiri yang hampir mati –kira-kira berumur seratus tahun– dan matinya rahim Sara,
  8. sebaliknya dia tidak dibimbangkan oleh ketidakpercayaan terhadap janji Elohim, malah dia diteguhkan oleh iman dengan memberikan kemuliaan kepada Elohim,
  9. dan dengan diyakinkan sepenuhnya, bahwa apa yang telah Dia janjikan, Dia juga sanggup melaksanakannya.
  10. Oleh karena itu pula, hal itu diperhitungkan sebagai kebenaran baginya.
  11. Namun hal itu tidak ditulis bagi dia sendiri saja, bahwa hal itu diperhitungkan kepadanya,
  12. melainkan bagi kita juga; yang bagi kita akan segera diperhitungkan, yaitu bagi yang percaya kepada Dia yang telah membangkitkan YESHUA Tuhan kita dari antara orang mati,
  13. yang telah diserahkan karena kesalahan-kesalahan kita dan telah dibangkitkan demi pembenaran kita.

Perdamaian dengan Elohim Melalui Iman

Roma 5:

  1. Sebab itu, setelah dibenarkan oleh iman, kita memiliki damai sejahtera dengan Elohim melalui Tuhan kita YESHUA HaMashiakh;
  2. melalui Dia juga, kita telah mendapatkan jalan masuk ke dalam anugerah ini dengan iman, yang dengannya kita berdiri dan bermegah atas pengharapan akan kemuliaan Elohim.
  3. Dan bukan hanya itu, tetapi kita juga bermegah dalam kesukaran, karena mengetahui bahwa kesukaran itu membuahkan ketabahan,
  4. dan ketabahan membuahkan karakter yang teruji, dan karakter yang teruji, pengharapan;
  5. dan pengharapan tidak mempermalukan, karena kasih Elohim telah dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh Kudus yang dikaruniakan kepada kita.
  6. Sebab ketika kita masih lemah, HaMashiakh telah mati ganti orang-orang durhaka, menurut saatnya.

Galatia 3:

  1. Selanjutnya, Dia yang menyalurkan sepenuhnya Roh kepada kamu, dan mengerjakan mukjizat-mukjizat di antara kamu, apakah itu karena perbuatan-perbuatan torah atau karena pendengaran iman?
  2. Sebagaimana Abraham beriman kepada Elohim dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran,
  3. maka kamu mengetahui bahwa mereka yang karena iman, merekalah anak-anak Abraham.
  4. Dan kitab suci, yang telah melihat sebelumnya bahwa Elohim membenarkan bangsa-bangsa lain karena iman, telah memberitakan sebelumnya kepada Abraham bahwa: “Segala bangsa akan diberkati di dalam engkau!”
  5. Jadi, mereka yang karena iman, mereka diberkati bersama Abraham yang setia.

Orang Benar Akan Hidup Oleh Iman

  1. Sebab, semua yang ada karena perbuatan-perbuatan torah, mereka ada di bawah kutuk, sebab telah tertulis, “Terkutuklah setiap orang yang tidak bertekun dalam segala hal yang tertulis di dalam Kitab Torah untuk melakukannya.”
  2. Tetapi bahwa tidak seorang pun dibenarkan di dalam torah di hadapan Elohim, jelas, sebab: “Orang benar akan hidup karena iman.”
  3. Tetapi torah bukanlah karena iman, melainkan: “Orang yang melakukannya akan hidup olehnya.”
  4. HaMashiakh telah menebus kita dari kutuk torah dengan telah menjadi kutuk demi kita, sebab telah tertulis, “Terkutuklah setiap orang yang tergantung pada kayu salib.”
  5. Supaya di dalam HaMashiakh YESHUA berkat Abraham dapat sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga kita dapat menerima janji mengenai Roh melalui iman.

Torah dan Janji

  1. Saudara-saudara, aku berkata secara manusia, suatu perjanjian manusia sekalipun, setelah disepakati, tidak seorang pun menolak atau menambahi.
  2. Dan, janji-janji itu telah diturunkan kepada Abraham dan benihnya. Dia tidak berfirman, “. . dan kepada benih-benih,” seolah-olah atas banyak, padahal hanya atas satu, “. . dan kepada benihmu,” yang adalah HaMashiakh.
  3. Dan aku mengatakan ini: torah yang muncul empat ratus tiga puluh tahun kemudian tidak dapat membatalkan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya oleh Elohim di dalam HaMashiakh hingga meniadakan janji itu.
  4. Sebab jika warisan itu karena torah, ia bukan lagi karena janji. Tetapi kepada Abraham, Elohim telah memberi anugerah melalui janji.

Mesias Telah Membebaskan Kita

Galatia 5:

  1. Oleh karena itu, berdirilah teguh dalam kemerdekaan yang di dalamnya HaMashiakh telah membebaskan kita, dan janganlah kamu dibebani lagi dengan kuk perhambaan.
  2. Lihatlah, aku, Paulus, berkata kepadamu, bahwa jika kamu disunat, HaMashiakh sama sekali tidak akan berguna bagimu.
  3. Dan aku bersaksi lagi kepada setiap orang yang disunat, bahwa dia adalah orang yang berutang untuk melakukan seluruh torah.
  4. Kamu telah tersingkir dari HaMashiakh, siapa pun kamu yang dibenarkan dalam torah, kamu telah menjauh dari anugerah.
  5. Sebab oleh Roh, karena iman, kita sungguh-sungguh menantikan pengharapan kebenaran.
  6. Sebab di dalam HaMashiakh YESHUA, bukanlah sunat ataupun tak sunat yang berpengaruh apa-apa, melainkan iman yang bekerja melalui kasih.

Kolose 2:

  1. Di dalam Dia, kamu telah disunat dengan sunat yang tidak dilakukan oleh tangan, tetapi dengan penanggalan tubuh dosa secara lahiriah oleh sunat HaMashiakh,
  2. dengan dikuburkan bersama Dia dalam baptisan, bersama Dia pula kamu telah dibangkitkan oleh iman daya kerja Elohim, yang membangkitkan Dia dari antara yang mati.
  3. Dan kamu, yang mati dalam kesalahan-kesalahan dan dalam ketidakbersunatan dagingmu, telah Dia hidupkan bersama dengan-Nya, dengan mengampunkan seluruh pelanggaran itu kepadamu,
  4. sesudah menghapuskan dari diri kita catatan utang dalam ketentuan-ketentuan yang berlawanan dengan kita, dan Dia sudah menyingkirkannya dari antara kita dengan memakukannya pada salib,
  5. dengan melucuti penguasa-penguasa dan otoritas-otoritas, Dia telah mempertontonkan secara terbuka saat melakukan perarakan atas mereka dalam hal itu.

Aturan Imamat Melkisedek

Ibrani 7:

  1. Sebab Melkisedek inilah raja Salem, imam Elohim Yang Mahatinggi, yang menyongsong Abraham ketika kembali dari penaklukan raja-raja, dan yang memberkati dia;
  2. kepadanya juga Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Yang di satu sisi pertama-tama ditafsirkan sebagai raja kebenaran, kemudian di sisi lain juga sebagai raja Salem, yang artinya raja damai.
  3. Dia tanpa ayah, tanpa ibu, tanpa silsilah, juga tanpa permulaan waktu, dan tanpa mempunyai akhir kehidupan, namun karena dijadikan serupa Putra Elohim, Dia tetap tinggal sebagai imam sampai seterusnya.
  4. Dan lihatlah betapa besarnya Dia ini, yang kepada-Nya Abraham, leluhur itu, bahkan memberikan sepersepuluh dari jarahannya.
  5. Dan sesungguhnya, mereka dari antara anak-anak Lewi yang menerima jabatan imam, mereka memiliki perintah untuk mengumpulkan persepuluhan umat menurut torah, mereka adalah saudara-saudara-Nya, meskipun berasal dari kandung benih Abraham.
  6. Namun Dia yang tidak segaris silsilah dengan mereka, Dia telah mengumpulkan persepuluhan Abraham, dan Dia telah memberkati dia yang memiliki janji-janji itu.
  7. Dan tanpa segala pertentangan, yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.
  8. Dan di sini, sesungguhnya manusia-manusia yang mati, mereka menerima persepuluhan, namun di sana, disampaikan kesaksian, bahwa dia hidup.
  9. Dan sebagaimana firman mengatakan, melalui Abraham, Lewi yang menerima persepuluhan pun dipungut persepuluhan.
  10. Sebab ia masih berada di dalam kandung benih leluhurnya, ketika Melkisedek menyongsongnya.

Yeshua dan Melkisedek

  1. Selanjutnya, jika memang kesempurnaan adalah melalui keimaman Lewi –karena atas dasar itulah umat telah menerima torah– apa perlunya lagi muncul seorang imam yang lain menurut peraturan Melkisedek dan tidak dikatakan menurut peraturan Harun?
  2. Sebab ketika keimaman diubah, maka akan terjadi perubahan torah karena kebutuhan.
  3. Sebab Dia yang atas-Nya hal-hal ini disebutkan, Dia termasuk dalam suku yang lain, yang dari padanya tidak ada seorang pun yang pernah memberi perhatian kepada mezbah.
  4. Sebab sudah jelas bahwa Tuhan kita berasal dari Yehuda, yang mengenai suku ini Musa tidak pernah mengatakan apa pun mengenai keimaman.
  5. Dan hal itu jauh lebih nyata lagi, jika dimunculkan seorang imam lain menurut keserupaan Melkisedek,
  6. yang dijadikan bukan berdasarkan torah dari perintah yang bersifat kedagingan, melainkan berdasarkan kuasa kehidupan yang tak berkesudahan.
  7. Sebab Dia memberi kesaksian, “Engkau adalah imam untuk selamanya menurut peraturan Melkisedek.”
  8. Sebab memang terjadi sebuah pembatalan dari perintah yang lemah dan tidak bermanfaat yang dikeluarkan sebelumnya melalui Dia.
  9. Sebab torah tidak menyempurnakan suatu pun, selain sebuah perkenalan akan suatu pengharapan yang lebih baik, yang melaluinya kita mendekat kepada Elohim.

Ibrani 11:

  1. Dengan iman, ketika dipanggil keluar, Abraham taat untuk pergi ke tempat yang akan segera dia terima sebagai milik pusaka, dan dia pergi dengan tidak mengetahui ke mana dia pergi.
  2. Dengan iman, dia hidup sebagai orang asing di tanah perjanjian seperti di negeri asing, dengan tinggal di dalam kemah-kemah bersama Ishak dan Yakub, sesama pewaris dari janji yang sama.
  3. Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai fondasi-fondasi, yang perancang dan pembangunnya ialah Elohim.
  4. Dengan iman juga, Sara sendiri telah menerima kekuatan sebagai dasar pembenihan, dan dia telah melahirkan di saat usia lanjutnya, karena dia menganggap Dia yang berjanji itu setia.
  5. Karena itu pula, dari satu orang, dan orang inilah yang telah dinyatakan mati pucuk, mereka yang sama seperti bintang-bintang di langit dalam jumlahnya dan seperti pasir di tepi pantai laut yang tidak terhitung, telah dilahirkan.

Catatan Kitab Yashar

Pasal 11

Pemerintahan Nimrod yang fasik. Berhala Terah, ayah Abram. Abram di hadapan raja Nimrod.

  1. Nimrod ben Kush masih berada di tanah Shinar, dan dia memerintah atasnya dan tinggal di sana. Dia mendirikan kota-kota di tanah Shinar.
  2. Inilah nama-nama keempat kota yang dia dirikan, dan dia menyebut namanya sesuai peristiwa yang terjadi kepada mereka pada waktu mendirikan menara.
  3. Dia menyebut nama yang pertama Babel, katanya, “Karena di sanaYAHWEH mengacaukan bahasa seluruh bumi.” Dia menyebut nama yang kedua Erek, “Karena dari sana Elohim menyerakkan mereka.”
  4. Yang ketiga dia sebut namanyaAkkad, katanya,”Ada peperangan besar di tempat itu.”Dan yang keempat dia sebut namanya Kalneh, “Karena para pemuka dan orang-orang perkasanya binasa di sana, dan mereka menyakitkan hati YAHWEH, mereka memberontak dan berdosa terhadap Dia.”
  5. Ketika Nimrod telah mendirikan kota-kota ini di tanah Shinar, dia menaruh di dalamnya peringatan bagi orang-orangnya, para pemukanya dan orang-orang perkasanya yang tersisa dalam kerajaannya.
  6. Nimrod tinggal di Babel, dan di sana dia membaharui kekuasaannya atas sisa-sisa rakyatnya, dan dia memerintah dengan aman. Rakyat dan para pemuka Nimrod menyebut namanya Amraphel, katanya, “Di menara itu para pemuka dan orang-orangnya jatuh karena niatnya.”
  7. Meskipun demikian, Nimrod tidak kembali kepada YAHWEH, dan dia terus dalam kefasikan dan mengajarkan kefasikan kepada anak-anak manusia. Mardon, putranya, lebih jahat dari ayahnya, dan terus menambahkan kejijikan ayahnya.
  8. Dia menyebabkan anak-anak manusia berdosa, karenanya dikatakan, “Dari yang jahat keluar kejahatan.”
  9. Pada waktu itu ada perang antara kaum keluarga anak-anak Cham, selagi mereka tinggal di kota-kota yang mereka dirikan.
  10. Kedorlaomer, raja Elam, pergi dari kaum keluarga anak-anak Cham, dan dia berperang dengan mereka dan menaklukkannya. Dia pergi ke lima kota di lembah dan dia berperang melawan mereka dan dia menaklukkan mereka, dan mereka ada dibawah kekuasaannya.
  11. Mereka melayaninya dua belas tahun, dan mereka memberikan kepadanya upeti tahunan.
  12. Pada waktu itu matilah Nahor ben Serug, dalam tahun keempat puluh sembilan dari hidup Abram ben Terah.
  13. Dalam tahun kelima puluh dari hidup Abram ben Terah, Abram meninggalkan rumah Noah dan pergi ke rumah ayahnya.
  14. Abram mengenal YAHWEH, dan dia hidup dalam jalan-jalan dan pengajaran-pengajaran-Nya, dan YAHWEH Elohimnya menyertainya.
  15. Terah ayahnya pada waktu itu, masih menjadi panglima pasukan raja Nimrod, dan dia masih mengikuti elohim asing.
  16. Abram datang ke rumah ayahnya dan melihat dua belas ilah berdiri di kuil-kuil mereka, dan amarah Abram menyalaketika dia melihat patung-patung di rumah ayahnya ini.
  17. Abram berkata, “Demi YAHWEH yang hidup, patung-patung ini tidak akan tinggal di rumah ayahku. Demikianlah akan dilakukan YAHWEH yang menciptakan aku kepadaku jika dalam waktu tiga hari aku tidak menghancurkan mereka semuanya.”
  18. Abram pergi dari mereka, dan amarahnya membara dalam hatinya. Abram bergegas dan pergi dari ruangan itu ke pelataran luar ayahnya. Dia mendapati ayahnya duduk di pelataran, dan semua hamba-hambanya bersamanya, dan Abram datang dan duduk di hadapannya.
  19. Abram bertanya kepada ayahnya, katanya, “Bapa, katakan kepadaku dimanakahElohim yang menciptakan langit dan bumi, dan seluruh anak-anak manusia dimuka bumi, yang menciptakan engkau dan aku.” Dan Terah menjawab anaknya Abram dan berkata, “Lihatlah, mereka yang menciptakan kita semuanya ada bersama kita di dalam rumah.”
  20. Abram berkata kepada ayahnya, “Tuanku, tunjukkan mereka kepadaku, aku mohon.” Maka Terah membawa Abram ke dalam ruangan di pelataran dalam, dan Abram melihat, dan lihatlah, seluruh ruangan penuh ilah-ilahdari kayu dan batu, dua belas patung besar dan yang lebih kecil lainnya tidak terhitung jumlahnya.
  21. Terah berkata kepada anaknya, “Lihatlah, inilah mereka yang menjadikan segala yang engkau lihat di atas bumi, dan yang menciptakan aku dan engkau, dan seluruh umat manusia.”
  22. Terah sujud menyembah kepada ilah-ilahnya, dan kemudian dia pergi dari mereka, dan Abram anaknya juga pergi bersamanya.
  23. Ketika Abram telah meninggalkan mereka, dia pergi kepada ibunya dan duduk di hadapannya, dan dia berkata kepada ibunya, “Lihatlah, ayahku telah memperlihatkan kepadaku mereka yang menjadikan langit dan bumi, dan seluruh anak-anak manusia.
  24. Karenanya sekarang, bergegaslah dan ambillah seekor anak kambing dari kawanan domba, dan buatlah daripadanya makanan yang lezat, supaya aku dapat membawanya kepada ilah-ilahayahku sebagai persembahan kepada mereka untuk dimakan. Barangkali aku mungkin dapat diterima oleh mereka.”
  25. Dan ibunya melakukan demikian, dan dia mengambil seekor anak kambing, dan memasak makanan lezat dari padanya, dan membawanya kepada Abram. Abram mengambil makanan lezat itu dari ibunya dan menghidangkannya ke hadapan ilah-ilahayahnya. Dia datang mendekati mereka supaya mereka dapat makan. Terah ayahnya, tidak mengetahui hal itu.
  26. Abram melihat pada hari itu ketika dia duduk di antara mereka, bahwa mereka tidak bersuara, tidak mendengar, tidak bergerak, dan tidak satu pun dari mereka dapat mengulurkan tangannya untuk makan.
  27. Dan Abram mencemooh mereka, katanya, “Sesungguhnya makanan lezat yang aku persiapkan tidak berkenan kepada mereka, atau mungkin itu terlalu sedikit bagi mereka, dan karena itu mereka tidak mau makan. Karenanya besok aku akan mempersiapkan masakan lezat yang masih segar, lebih baik dan lebih banyak dari ini, supaya aku bisa melihat hasilnya.”
  28. Keesokan harinya Abram mengarahkan ibunya mengenai makanan lezat, dan ibunya bangkit dan mengambil tiga anak kambing terbaik dari kawanan domba, dan dia membuatnya menjadi beberapa makanan yang sangat lezat, seperti yang diinginkan anaknya, dan dia memberikannya kepada Abram. Terah ayahnya tidak mengetahui hal itu.
  29. Abram mengambil makanan lezat dari ibunya, dan membawanya ke hadapan ilah-ilahayahnya di dalam ruangan. Dia datang mendekati supaya mereka mau makan, dan dia menghidangkannya di hadapan mereka. Abram duduk di hadapan mereka seharian, berpikir mungkin mereka akan makan.
  30. Abram memandang mereka, dan lihatlah, mereka tidak bersuara ataupun mendengar, dan tidak satu pun yang mengulurkan tangannya kepada makanan itu untuk dimakan.
  31. Pada petang hari itu di dalam rumah, Abram diselubungi oleh roh Elohim.
  32. Dan dia berseru dan berkata, “Celakalah ayahku dan generasi fasik ini, yang hatinya condong kepada kesia-siaan, yang melayani berhala-berhala dari kayu dan batu yang tidak bisa makan, mencium, mendengar maupun berbicara, yang punya mulut tetapi tidak bisa berbicara, punya mata tetapi tidak bisa melihat, punya telinga tetapi tidak bisa mendengar, punya tangan tetapi tidak bisa merasakan, dan kaki yang tidak bisa bergerak. Seperti merekalah orang yang membuatnya dan yang percaya kepada mereka.”
  33. Ketika Abram melihat semua hal ini amarahnya menyala-nyala terhadap ayahnya, dan dia bergegas dan mengambil sebuah kapak di tangannya, dan mendatangi ruangan ilah-ilah, dan dia menghancurkan semua ilah-ilah ayahnya.
  34. Ketika dia selesai menghancurkan berhala-berhala itu, dia menaruh kapak di tangan ilah besar yang ada di hadapan mereka, dan dia pergi keluar. Terah ayahnya pulang ke rumah, karena dia mendengar di pintu suara ayunan kapak. Jadi Terah masuk ke dalam rumah untuk mengetahui apa yang terjadi.
  35. Terah, yang mendengar suara keributan karena kapak di dalam ruangan berhala, berlari ke dalam ruangan kepada berhala-berhala itu, dan dia menjumpai Abram sedang keluar.
  36. Terah memasuki ruangan dan mendapati seluruh berhala telah jatuh dan hancur, dan kapak ada di tangan berhala yang paling besar, yang tidak hancur, dan makanan lezat yang dibuat Abram anaknya masih ada di hadapan mereka.
  37. Ketika Terah melihat semuanya ini amarahnya meluap-luap, dan bergegas pergi dari ruangan itu kepada Abram.
  38. Dia mendapati Abram anaknya sedang duduk di dalam rumah, dan dia berkata kepadanya, “Apa yang telah engkau perbuat kepada ilah-ilahku?”
  39. Abram menjawab Terah ayahnya dan berkata, “Tidak begitu tuanku, karena aku menyajikan makanan lezat kepada mereka, dan ketika aku datang mendekati mereka membawa makanan supaya dimakan, mereka semua bersamaan mengulurkan tangannya untuk makan sebelum yang paling besar mengulurkan tangannya untuk makan.
  40. Yang besar melihat perbuatan yang dilakukan mereka di hadapannya, dan amarahnya berkobar-kobar dengan dahsyatterhadap mereka, dan dia pergi dan mengambil kapak yang ada di dalam rumah dan mendatangi mereka dan menghancurkan mereka semuanya. Lihatlah, kapaknya masih ada di tangannya seperti yang engkau lihat.”
  41. Amarah Terah menyala terhadap anaknya Abram, ketika dia mengatakan seperti ini. Dan Terah berkata kepada anaknya Abram dalam amarahnya, “Dongeng apa yang telah engkau ceritakan? Engkau berkata bohong kepadaku.
  42. Apakah ada didalam ilah-ilahini roh, jiwa atau kuasa untuk melakukan semua yang engkau katakan kepadaku? Tidakkah mereka kayu dan batu, dan bukankah aku sendiri yang membuat mereka? Bagaimana engkau bicara bohong seperti itu, mengatakan bahwa ilah yang besar yang ada bersama mereka memukul semuanya? Engkaulah yang menaruh kapak di tangannya, dan berkata dia memukul mereka semuanya.”
  43. Abram menjawab ayahnya dan berkata kepada dia, “Dan bagaimana engkau dapat melayani berhala-berhala ini yang didalamnya tidak ada kuasa untuk melakukan apa-apa? Dapatkah berhala-berhala yang engkau percayai ini melepaskan engkau? Dapatkah mereka mendengar doa-doamu ketika engkau memanggil mereka? Dapatkah mereka melepaskan engkau dari tangan musuh-musuhmu, atau akankah mereka berperang bagimu dalam peperangan melawan musuh-musuhmu, sehingga engkau melayani kayu dan batu yang tidak bisa berbicara maupun mendengar?
  44. Sesungguhnya tidak baik bagimu maupun anak-anak manusia yang bersamamu, melakukan hal-hal ini. Apakah engkau begitu tolol, begitu bodoh atau kurang pengertian sehingga engkau mau melayani kayu dan batu, dan berbuat seperti demikian?
  45. Dan melupakan YAHWEH Elohim yang menjadikan langit dan bumi, yang menciptakan engkau di bumi, dan karenanya mendatangkan malapetaka besar ke atas jiwamu dalamhal ini dengan melayani batu dan kayu?
  46. Tidakkah bapa leluhur kita pada zaman dahulu berdosa dengan cara seperti demikian, dan YAHWEH Elohim semesta alam mendatangkan air bah ke atas mereka dan menghancurkan seluruh bumi?
  47. Bagaimana engkau dapat terus berbuat demikian dan melayani ilah-ilah dari kayu dan batu, yang tidak dapat mendengar, maupun bicara, atau melepaskan engkau dari penindasan, yang karenanya mendatangkan kemarahan Elohimsemesta alam ke atasmu?
  48. Maka sekarang bapaku, berhentilah berbuat demikian, dan janganlah membawa malapetaka ke atas jiwamu dan jiwa seisi rumahmu.”
  49. Dan Abram bergegas dan lari dari hadapan ayahnya, dan mengambil kapak dari ilah ayahnya yang paling besar, dan dengan itu Abram menghancurkannya dan melarikan diri.
  50. Terah, melihat semua yang dilakukan Abram, bergegas pergi dari rumahnya, dan dia pergi kepada raja dan dia datang kepada Nimrod dan berdiri di hadapannya. Dia bersujud kepada raja, dan raja berkata, “Apa yang engkau inginkan?”
  51. Dia berkata, “Aku mohon tuanku, dengarkanlah aku – Lima puluh tahun yang lalu seorang anak telah dilahirkan bagiku, dan demikian telah dia perbuat kepada ilah-ilahku dan demikian telah diakatakan. Maka sekarang tuanku dan raja, kirimlah orang kepadanya supaya dia menghadap kepadamu, dan hakimilah dia menurut hukum, supaya kita dapat dilepaskan dari kejahatannya.”
  52. Raja mengirim tiga orang hambanya, dan mereka pergi dan membawa Abram ke hadapan raja. Nimrod dan seluruh pemukanya dan hamba-hambanya pada hari itu duduk di hadapannya, dan Terah juga duduk di hadapan mereka.
  53. Raja berkata kepada Abram, “Apa yang telah engkau perbuat kepada ayahmu dan kepada ilah-ilahnya?” Abram menjawab raja seperti kata-kata yang dia katakan kepada ayahnya, dan dia berkata, “Ilah besar yang ada di antara mereka di dalam rumah itu melakukan kepada mereka apa yang telah engkau dengar.”
  54. Raja berkata kepada Abram, “Punyakah mereka kuasa untuk berbicara dan makan dan berbuat seperti yang engkau katakan?” Abram menjawab raja, katanya, “Dan jika tidak ada kuasa di dalam mereka mengapa engkau melayani mereka dan menyebabkan anak-anak manusia berbuat kesesatan melalui kebodohanmu?
  55. Apakah engkau membayangkan bahwa mereka dapat melepaskan engkau atau melakukan sesuatu yang kecil maupun besar, sehingga engkau harus melayani mereka? Dan mengapa engkau tidak merasakan Elohimsemesta alam, yang menciptakan engkau dan pada-Nya ada kuasa untuk membunuh dan membiarkan hidup?
  56. Ya raja yang bodoh, dungu dan bebal, celakalah engkau selamanya.
  57. Aku berpikir engkau akan mengajarkan hamba-hambamu jalan yang benar, tapi engkau tidak melakukannya. Engkau memenuhi seluruh bumi dengan dosa-dosamu dan dosa-dosa rakyatmu yang mengikuti jalan-jalanmu.
  58. Tidakkah engkau tahu, atau tidakkah engkau dengar, bahwa kejahatan yang engkau perbuat, nenek moyang kita berbuat dosa yang sama pada zaman dahulu kala.Dan Elohim yang kekal mendatangkan air bah ke atas mereka dan menghancurkan mereka semuanya, dan juga menghancurkan seluruh bumi karena mereka? Akankah engkau dan rakyatmu bangkit sekarang dan melakukan perbuatan yang sama, untuk mendatangkan amarahYAHWEH Elohimsemesta alam, dan untuk mendatangkan malapetaka ke atasmu dan seluruh bumi?
  59. Maka sekarang tinggalkan perbuatan jahat yang engkau lakukan, dan layanilah Elohim semesta alam, karena jiwamu ada dalam tangan-Nya, maka itu akan menjadi baik bagimu.
  60. Dan jika hatimu yang jahat tidak mau mendengarkan kata-kataku untuk membuat engkau meninggalkan jalan-jalanmu yang jahat, dan untuk melayani Elohim yang kekal, maka engkau akan mati dengan penghinaan di kemudian hari, engkau, dan rakyatmu dan semua yang berhubungan denganmu, yang mendengarkan kata-katamu atau berjalan dalam jalan-jalanmu yang jahat.”
  61. Dan ketika Abram telah selesai berbicara di hadapan raja dan para pemuka, Abram mengangkat matanya ke surga dan berkata, “YAHWEH melihat semua orang fasik, dan Dia akan menghakimi mereka.”

Pasal 12

Abram dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Mimpi raja Nimrod. Abram lari ke rumah Noah.

  1. Ketika raja mendengar kata-kata Abram, dia memerintahkan supaya Abram dimasukkan dalam penjara, dan Abram sepuluh hari ada dalam penjara.
  2. Pada hari yang terakhir raja memerintahkan supaya semua raja, para pemuka dan gubernur dari berbagai provinsi dan orang-orang bijak datang kepadanya, dan mereka duduk di hadapan raja. Abram masih berada didalam rumah tahanan.
  3. Raja berkata kepada para pemuka dan orang bijak, “Sudahkah kalian dengar apa yang Abram ben Terah, perbuat kepadanya? Demikianlah dia lakukan kepadanya, dan aku memerintahkan supaya dia dibawa ke hadapanku, dan dia berbicara. Hatinya tidak kuatir, tidak juga dia gelisah di hadapanku, dan lihatlah, sekarang dia ditahan dalam penjara.
  4. Maka sekarang putuskan penghakiman apa yang pantas bagi orang ini yang telah mencela raja, yang berkata-kata dan melakukan semua yang engkau dengar.”
  5. Dan mereka semuanya menjawab raja, katanya, “Seorang yang telah mencela raja harus digantung diatas pohon. Tetapi karena dia telah melakukan semua yang dia katakan, dan telah merendahkan elohimkita, karenanya dia harus dibakar sampai mati, karena inilah hukum dalam hal ini.
  6. Jika berkenan kepada raja untuk melakukan ini, biarlah raja memerintahkan hamba-hambanya untuk menyalakan api siang dan malam dalam tungku perapianmu, maka kami akan melemparkan orang ini ke dalamnya.” Dan raja melakukannya, dan dia memerintahkan hamba-hambanya supaya mereka mempersiapkan api selama tiga hari tiga malam dalam tungku perapian raja, yaitu yang di Kasdim. Maka raja memerintahkan mereka mengambil Abram dari penjara dan membawanya keluar untuk dibakar.
  7. Seluruh hamba-hamba raja, para pemuka,penguasa, gubernur, dan hakim-hakim, dan seluruh penduduk negeri, kira-kira sembilan ratus ribu orang, berdiri di seberang perapian untuk melihat Abram.
  8. Seluruh kaum perempuan dan anak-anak memenuhi atap-atap dan menara-menara untuk melihat apa yang akan dilakukan kepada Abram, dan mereka semuanya berdiri bersama-sama di kejauhan. Tidak ada seorang pun yang tertinggal yang tidak datang pada hari itu untuk melihat peristiwa itu.
  9. Ketika Abram tiba, para ahli tenung raja dan orang-orang bijak memandang Abram, dan mereka berteriak kepada raja, katanya, “Tuan kami yang berkuasa, sesungguhnya inilah orang yang kami ketahui sebagai anak yang pada saat kelahirannya sebuah bintang besar menelan empat bintang, yang telah kami beritahukan kepada raja sejak lima puluh tahun yang lalu.
  10. Lihatlah sekarang, ayahnya juga melanggar perintahmu, dan mencemoohmu dengan membawa kepadamu seorang anak yang lain, yang telah engkau bunuh.”
  11. Dan ketika raja mendengar kata-kata mereka, dia amat sangat murka, dan dia memerintahkan Terah untuk dibawa ke hadapannya.
  12. Raja berkata, “Sudahkah engkau dengar apa yang dikatakan para ahli tenung? Sekarang katakan kepadaku sebenarnya, apa yang engkau perbuat? Jika engkau mengatakan kebenaran, engkau akan dibebaskan.”
  13. Dan melihat amarahraja yang sangat berkobar-kobar, Terah berkata kepada raja, “Tuanku dan raja, engkau telah mendengar kebenarannya, dan apa yang dikatakan para orang bijak itu benar.” Maka raja berkata, “Bagaimana engkau dapat melakukan hal ini, untuk melanggar perintahku dan memberikan kepadaku seorang anak yang tidak engkau peranakkan, dan menerima ganti rugi karena dia?”
  14. Terah menjawab raja, “Karena rasa belas kasihanku yang kuatkepada putraku, pada waktu itu, dan aku mengambil anak hambaku perempuan, dan aku membawa dia kepada raja.”
  15. Raja berkata, “Siapa yang menyarankan kepadamu hal ini? Katakan kepadaku, jangan menyembunyikan apa pun dari padaku, maka engkau tidak akan mati.”
  16. Terah sangat ketakutan di hadapan raja, dan dia berkata kepada raja, “Adalah Haran anak sulungku yang menyarankan kepadaku hal ini.” Haran pada waktu Abram dilahirkan berumur tiga puluh dua tahun.
  17. Namun Haran tidak menyarankan ayahnya apa pun, karena Terah mengatakan hal ini kepada raja supaya dia dapat menyelamatkan nyawanya dari raja, karena dia sangat gentar. Dan raja berkata kepada Terah, “Haran anakmu laki-laki yang menyarankan kepadamu hal ini harus mati di dalam api bersama-sama Abram. Karena hukuman mati ada atas dia karena memberontak melawan keinginan raja dengan melakukan hal ini.
  18. Haran pada waktu itu cenderung mengikuti jalan-jalan Abram, namun dia menyimpan hal itu dalam hati.
  19. Haran berkata dalam hatinya, “Lihatlah sekarang, raja telah menangkap Abram karena perbuatan yang telah Abram lakukan, dan akan terjadi, jika Abram menang melawan raja aku akan mengikuti dia, namun jika raja yang menang aku akan mengikuti raja.”
  20. Ketika Terah telah mengatakan hal ini kepada raja mengenai Haran anaknya, raja memerintahkan Haran untuk ditawan bersama Abram.
  21. Mereka membawa keduanya, Abram dan Haran saudaranya, untuk melemparkan mereka ke dalam api. Dan seluruh penduduk negeri dan hamba-hamba raja dan para pemuka dan seluruh perempuan dan anak-anak ada di sana, berdiri hari itu di hadapan mereka.
  22. Hamba-hamba raja mengambil Abram dan saudaranya, dan mereka melucuti mereka dari seluruh pakaiannya kecuali pakaian bawahan yang mereka kenakan.
  23. Mereka mengikat tangan dan kakinya dengan tali lenan, dan hamba-hamba raja mengangkat mereka dan melemparkan keduanya ke dalam perapian.
  24. YAHWEH mengasihi Abram dan berbelaskasihan kepadanya, dan YAHWEH turun dan melepaskan Abram dari api dan dia tidak terbakar.
  25. Namun seluruh tali yang dengannya mereka mengikat dia terbakar, sementara Abram tetap dan berjalan-jalan di dalam api.
  26. Haran mati ketika mereka melemparkan dia ke dalam api, dan dia terbakar menjadi abu, karena hatinya tidak sempurna dengan YAHWEH. Dan orang-orang yang melemparkan dia ke dalam api, lidah api menjilat mereka, dan mereka terbakar, dan dua belas orang dari mereka mati.
  27. Abram berjalan di tengah-tengah api tiga hari tiga malam, dan seluruh hamba-hamba raja melihat dia berjalan-jalan di dalam api.Maka mereka datang dan memberitahu raja, katanya, “Lihatlah, kami melihat Abram berjalan di tengah-tengah api, bahkan pakaian bawahan yang dia kenakan tidak terbakar, namun tali yang dengannya dia diikat telah terbakar.”
  28. Ketika raja mendengar kata-kata mereka, hatinya tawar dan dia tidak mempercayai mereka. Jadi dia mengirim para pemuka lainnya yang setia untuk memeriksa hal ini, dan mereka pergi dan melihatnya dan mengatakan hal itu kepada raja. Dan raja bangkit dan melihatnya, dan dia melihat Abram berjalan ke sana kemari di tengah-tengah api, dan dia melihat tubuh Haran terbakar, dan raja amat sangat takjub.
  29. Raja memerintahkan Abram supaya dibawa keluar dari api, dan hamba-hambanya mendekatinya untuk membawa dia keluar namun mereka tidak dapat, karena api itu mengitarinya dan lidah api naik ke arah mereka dari tungku perapian.
  30. Hamba-hamba raja lari darinya, dan raja menghardik mereka, katanya, “Segeralah dan bawa Abram keluar dari api supaya kamu tidak mati.”
  31. Maka hamba-hamba raja mendekati lagi untuk membawa Abram keluar, dan lidah api menyambar mereka dan membakar wajah mereka sehingga delapan orang dari mereka mati.
  32. Ketika raja melihat bahwa hamba-hambanya tidak dapat mendekati api supaya jangan terbakar, raja memanggil Abram, “Ya hamba Elohim yang ada di surga, pergilah dari tengah-tengah api dan datanglah kemari ke hadapanku.” Dan Abram mendengarkan perkataan raja, dan dia keluar dari api dan datang dan berdiri di hadapan raja.
  33. Ketika Abram keluar, raja dan seluruh hamba-hambanya melihat Abram datang ke hadapan raja, dengan pakaian bawahannya masih terpasang, karena itu tidak terbakar, namun tali yang dengannya dia diikat telah terbakar.
  34. Maka raja berkata kepada Abram, “Bagaimana bisa engkau tidak terbakar didalam api?”
  35. Abram berkata kepada raja, “Elohim surga dan bumi yang kepada-Nya aku percayai dan yang memiliki segalanya didalam kuasa-Nya, Dia melepaskan aku dari perapian yang kedalamnya engkau telah mencampakkan aku.”
  36. Haran, saudara Abram telah terbakar menjadi abu. Mereka mencari mayatnya dan mereka menemukannya terbakar.
  37. Haran berumur delapan puluh dua tahun ketika dia mati di dalam perapian di Kasdim. Dan raja, para pemuka, dan seluruh penduduk negeri, melihat bahwa Abram dilepaskan dari dalam api, mereka datang dan bersujud kepada Abram.
  38. Maka Abram berkata kepada mereka, “Jangan bersujud kepadaku, tapi bersujudlah kepada Elohim seluruh bumi yang menjadikan kalian, dan layanilah Dia, dan hiduplah dalam jalan-jalan-Nya karena Dialah yang melepaskan aku keluar dari dalam api ini, dan Dialah yang menciptakan jiwa dan roh semua manusia, dan membentuk manusia didalam rahim ibunya, dan yang membawanya keluar ke dalam dunia. Dialah yang akan melepaskan mereka yang percaya kepada-Nya dari semua penderitaan.”
  39. Hal ini dipandang sangat ajaib dimata raja dan para pemuka, bahwa Abram diselamatkan dari api,tapi Haran yang telah terbakar. Raja memberikan Abram banyak persembahan dan dia memberikan dua orang kepala pelayannya dari istana raja, nama yang seorang Oni dan nama yang lainnya adalah Eliezer.
  40. Semua raja, para pemuka dan hamba-hamba memberikan Abram banyak hadiah perak dan emas dan mutiara.Maka raja dan para pemuka melepaskannya, dan dia pergi dalam damai.
  41. Abram pergi dari hadapan raja dalam damai, dan banyak hamba-hamba raja mengikuti dia, kira-kira tiga ratus orang bergabung kepadanya.
  42. Abram kembali pada hari itu dan pergi ke rumah ayahnya, dia dan orang-orang yang mengikutinya. Abram melayani YAHWEH Elohimnya sepanjang umur hidupnya, dan dia berjalan didalam jalan-jalan-Nya dan mengikuti hukum-Nya.
  43. Sejak hari itu dan seterusnya, Abram mencondongkan hati anak-anak manusia untuk melayani YAHWEH.
  44. Pada waktu itu Nahor dan Abram mengambil istri bagi diri mereka, anak-anak perempuan Haran saudara mereka. Istri Nahor adalah Milkah dan nama istri Abram adalah Sarai. Sarai, istri Abram, mandul, dia tidak punyaketurunan pada waktu itu.
  45. Dua tahun berlalu sejak Abram keluar dari perapian, itu adalah tahun kelima puluh dua dari hidupnya, lihatlah, raja Nimrod duduk di Babel di atas tahtanya, dan raja jatuh tertidur dan bermimpi,bahwa dia sedang berdiri bersama para pasukan dan tentaranya di suatu lembah di seberang perapian raja.
  46. Dia mengangkat wajahnya dan melihat seorang manusia yang serupa seperti Abram keluar dari perapian. Dia datang dan berdiri di hadapan raja dengan pedang terhunus ,dan dia meloncat kepada raja dengan pedangnya ketika raja melarikan diri dari orang itu, karena dia takut. Dan selagi dia berlari, orang itu melemparkan sebutir telur ke atas kepala raja, dan telur itu berubah menjadi suatu sungai yang besar.
  47. Raja bermimpi seluruh pasukannya tenggelam ke dalam sungai itu dan mati. Maka raja melarikan diri dengan tiga orang yang ada di depannya dan dia meloloskan diri.
  48. Raja melihat orang-orang ini dan mereka mengenakan pakaian bangsawan seperti pakaian raja, dan memiliki penampilan dan kemegahan raja-raja.
  49. Selagi mereka berlari, sungai itu berubah lagi menjadi sebutir telur di hadapan raja. Dan dari telur itu menetas seekor burung muda yang mendatangi raja, dan terbang di atas kepalanya dan mencungkil keluar mata raja.
  50. Raja sangat sedih karena penglihatan itu, dan dia terbangun dari tidurnya, hatinya gelisah dan dia merasakan ketakutan yang besar.
  51. Pada pagi harinya raja bangkit dari tempat tidurnya dengan ketakutan, dan dia memerintahkan semua orang berhikmat dan para penyihir untuk datang kepadanya, ketika raja menceritakan mimpinya kepada mereka.
  52. Salah seorang hamba raja yang bijaksana, yang bernama Anuki, menjawab raja, katanya, “Ini tidak lain adalah kejahatan Abram dan keturunannya yang akan muncul melawan tuanku dan raja di kemudian hari.”
  53. Lihatlah, harinya akan datang ketika Abram dan keturunannya dan anak-anak seisi rumahnya akan berperang melawan raja, dan mereka akan membunuh seluruh tentara dan pasukan raja.
  54. Lalu tentang apa yang engkau katakan mengenai tiga orang yang engkau lihat sama seperti engkau, yang melarikan diri, ini artinya hanya engkau bersama tiga orang raja dari antara para raja di bumi yang akan ada bersamamu di dalam peperangan.
  55. Lalu mengenai apa yang engkau lihat sebuah sungai yang berubah menjadi sebutir telur seperti semula, dan burung muda yang mencungkil matamu, ini artinya tidak lain adalah keturunan Abram yang akan membunuh raja di kemudian hari.
  56. Inilah mimpi raja, dan inilah tafsirnya, dan mimpi ini benar, dan tafsirnya yang hambamu berikan ini benar.
  57. Maka sekarang ya raja, sesungguhnya engkau mengetahui bahwa sekarang ini telah lima puluh dua tahun sejak para orang bijakmu melihat hal ini pada saat kelahiran Abram. Dan jika raja membiarkan Abram untuk hidup di bumi, itu akan menghancurkan tuanku dan raja, karena sepanjang umur hidup Abram, baik engkau maupun kerajaanmu tidak akan berdiri, karena hal ini sudah diketahui sejak permulaan pada saat kelahirannya. Mengapakah tuanku raja tidak membunuh dia, supaya kejahatannya dapat dijauhkan dari padamu di kemudian hari?”
  58. Nimrod mendengarkan perkataan Anuki, dan dia mengirimkan beberapa orang hambanya secara rahasia untuk pergi dan menangkap Abram, dan membawanya ke hadapan raja untuk dibunuh.
  59. Eliezer, hamba Abram yang raja berikan kepadanya, pada waktu itu ada di hadapan raja, dan dia mendengar apa yang Anuki nasihatkan kepada raja, dan apa yang raja telah katakan untuk membuat Abram mati.
  60. Maka Eliezer berkata kepada Abram, “Lekas, bangkitlah dan selamatkan jiwamu, supaya engkau tidak mati di tangan raja, karena demikianlah dia melihat didalam mimpi mengenai engkau, dan demikianlah Anuki menafsirkannya, dan demikianlah juga Anuki telah menasihati raja mengenai engkau.”
  61. Abram mendengarkan perkataan Eliezer. Abram bergegas dan lari menyelamatkan diri ke rumah Noah dan anaknya Shem. Dia menyembunyikan diri di sana dan mendapatkan suatu tempat yang aman. Maka hamba-hamba raja datang ke rumah Abram untuk mencari dia, namun mereka tidak dapat menemukannya. Mereka mencari di seluruh negeri tetapi dia tidak dapat ditemukan. Mereka pergi dan mencari ke segala penjuru namun dia tidak dapat ditemukan.
  62. Dan ketika hamba-hamba raja tidak dapat menemukan Abram, mereka kembali kepada raja. Amarah raja terhadap Abram terhenti, karena mereka tidak menemukan dia, dan raja teralihkan pikirannya dari hal Abram ini.
  63. Abram menyembunyikan diri di rumah Noah selama satu bulan, hingga raja melupakan hal ini, namun Abram masih takut kepada raja. Terah datang menemui Abram anaknya secara sembunyi-sembunyi di rumah Noah. Terah adalah orang yang sangat terpandang di mata raja.
  64. Abram berkata kepada ayahnya, “Tidakkah engkau tahu apa yang dipikirkan raja untuk membunuh aku, dan melenyapkan namaku dari bumi karena pertimbangan dari penasihat-penasihatnya yang jahat?
  65. Sekarang, siapakah yang engkau miliki disini dan apakah yang engkau punyai di negeri ini? Bangkitlah, marilah kita pergi bersama-sama ke tanah Kanaan, supaya kita terlepas dari tangannya, supaya jangan engkau binasa juga karena dia di kemudian hari.
  66. Tidakkah engkau tahu dan tidakkah engkau dengar, bahwa bukanlah karena kasih maka Nimrod memberikan kepadamu semua kehormatan ini, namun hanya demi keuntungannya dia melimpahkan semua kebaikan ini kepadamu.
  67. Dan jika dia melakukan kepadamu kebaikan yang lebih besar lagi dari ini, sesungguhnya itu hanyalah kesia-siaan duniawi, karena kekayaan dan harta benda tidak dapat menyelamatkan pada hari murka dan amarah.
  68. Maka sekarang dengarkanlah perkataanku, dan marilah kita bangkit dan pergi ke tanah Kanaan, diluar jangkauan tangan Nimrod. Dan layanilah YAHWEH yang menciptakan engkau di bumi dan semuanya akan menjadi baik bagimu, dan buanglah segala hal sia-sia yang engkau kejar.”
  69. Abram selesai berbicara, ketika Noah dan anaknya Shem menjawab Terah, katanya, “Benarlah apa yang dikatakan Abram kepadamu.”
  70. Terah mendengarkan perkataan Abram anaknya, dan Terah melakukan semua yang Abram katakan, karena hal ini berasal dari YAHWEH, supaya raja tidak dapat menyebabkan Abram mati.

Pasal 13

Abram meninggalkan Ur Kasdim menuju tanah Kanaan. Abram mendirikan mezbah. Pembaharuan perjanjian YAHWEH dengan Abram.

  1. Terah mengambil anaknya Abram dan cucunya Lot ben Haran, dan Sarai menantunya, istri anaknya Abram, dan semua orang seisi rumahnya dan pergi bersama mereka dari Ur Kasdim ke tanah Kanaan. Dan ketika mereka sampai di tanah Charan, mereka menetap di sana, karena itu tanah yang sangat baik untuk menggembalakan, dan karena cukup luas bagi mereka yang menyertainya.
  2. Orang-orang tanahCharan melihat bahwa Abram baik dan benar dengan Elohim dan manusia, dan bahwa YAHWEH Elohimnya menyertai dia, dan sebagian orang di tanah Charan datang dan bergabung dengan Abram. Dia mengajar mereka didikanYAHWEH dan jalan-jalan-Nya. Orang-orang ini tinggal bersama Abram di rumahnya dan mereka mengikut dia.
  3. Abram berdiam di negeri itu tiga tahun, dan setelah berlalu tiga tahun, YAHWEH menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya, “Akulah YAHWEH yang membawa engkau keluar dari Ur Kasdim, dan melepaskan engkau dari tangan semua musuh-musuhmu.
  4. Maka sekarang, jika engkau mendengarkan suara-Ku dan berpegang pada perintah-perintah-Ku, ketetapan-ketetapan-Ku dan hukum-hukum-Ku, maka akan Aku akan buat musuh-musuhmu jatuh di hadapanmu, dan Aku akan melipatgandakan keturunanmu seperti bintang-bintang di langit, dan Aku akan mengirimkan berkat-Ku ke atas seluruh pekerjaan tanganmu, dan engkau tidak akan kekurangan apa pun.
  5. Bangkitlah sekarang, bawalah istrimu dan semua milik kepunyaanmu dan pergilah ke tanah Kanaan dan tinggallah di sana, dan di sana Aku akan menjadi Elohim bagimu, dan Aku akan memberkati engkau.” Maka Abram bangkit dan mengambil istrinya dan semua milik kepunyaannya, dan dia pergi ke tanah Kanaan seperti yang difirmankan YAHWEH kepadanya. Abram berumur lima puluh tahun ketika dia pergi dari Charan.
  6. Dan Abram datang ke tanah Kanaan dan tinggal di tengah-tengah kota, dan di sana dia memasang kemahnya di antara anak-anak Kanaan, penduduk negeri itu.
  7. Dan YAHWEH menampakkan diri kepada Abram ketika dia datang di tanah Kanaan, dan berfirman kepadanya, “Inilah tanah yang Aku berikan kepadamu dan kepada keturunanmu sesudah engkau untuk selama-lamanya, dan Aku akan membuat keturunanmu seperti bintang-bintang di langit, dan Aku akan berikan kepada keturunanmu sebagai warisan seluruh negeri yang engkau lihat.”
  8. Dan Abram mendirikan sebuah mezbah di tempat dimana Elohimtelah berfirman kepadanya, dan di situ Abram memanggil nama YAHWEH.
  9. Pada waktu itu, pada akhir tiga tahun Abram tinggal di tanah Kanaan, dalam tahun itulah Noah mati, yaitu pada tahun kelima puluh delapan dalam hidup Abram. Seluruh umur Noah waktu ia hidup adalah sembilan ratus lima puluh tahun dan dia mati.
  10. Abram tinggal di tanah Kanaan, dia, istrinya, dan semua milik kepunyaannya, dan mereka semua yang menyertainya, bersama dengan mereka yang bergabung kepadanya dari antara orang-orang di negeri itu. Tetapi Nahor, saudara Abram, dan Terah ayahnya, dan Lot ben Haran dan semua milik kepunyaan mereka tinggal di Charan.
  11. Dalam tahun kelima Abram tinggal di tanah Kanaan, orang-orang Sodom dan Amorah dan semua kota-kota di lembah memberontak dari kekuasaan Kedorlaomer, raja Elam. Karena seluruh raja kota-kota di lembah itu melayani Kedorlaomer selama dua belas tahun, dan memberikan kepadanya upeti tahunan, namun pada waktu itu dalam tahun ketiga belas, mereka memberontak terhadap dia.
  12. Dan dalam tahun kesepuluh Abram tinggal di tanah Kanaan, ada peperangan antara Nimrod raja Shinar dan Kedorlaomer raja Elam, dan Nimrod datang untuk berperang dengan Kedorlaomer dan untuk menaklukkan dia.
  13. Karena Kedorlaomer pada waktu itu salah satu pemimpin pasukan Nimrod, dan ketika seluruh orang-orang di menara itu tersebar dan mereka yang tertinggal juga terserak ke seluruh muka bumi, Kedorlaomerpergi ke negeri Elam dan memerintah atasnya dan memberontak melawan tuannya.
  14. Pada waktu itu ketika Nimrod melihat kota-kota di lembah telah memberontak, dia datang dengan angkuh dan kemarahan untuk berperang dengan Kedorlaomer. Dan Nimrod mengumpulkan semua pemuka dan rakyatnya, kira-kira tujuh ratus ribu orang, dan pergi melawan Kedorlaomer, dan Kedorlaomerkeluar untuk menyongsong dia dengan lima ribu orang laki-laki, dan mereka bersiap untuk berperang di lembah Babel yang ada di antara Elam dan Shinar.
  15. Seluruh raja berperangdi sana, dan Nimrod dan orang-orangnya terpukul di hadapan orang-orang Kedorlaomer, dan di sana mati dari antara orang-orang Nimrod kira-kira enam ratus ribu orang, dan Mardon, putra raja juga gugur bersama mereka.
  16. Nimrod melarikan diri dan kembali dengan malu dan aib ke negerinya, dan dia ada di bawah kekuasaan Kedorlaomer untuk waktu yang lama. Kedorlaomer kembali ke negerinya dan mengirimkan para pemuka dari pasukannya kepada raja-raja yang tinggal di sekelilingnya, kepada Aryok raja Ellasar, dan Tidal raja Goyim, dan membuat perjanjian dengan mereka, dan mereka semua taat kepada perintahnya.
  17. Pada tahun kelima belas Abram tinggal di tanah Kanaan, yaitu dalam tahun ketujuh puluh dari hidup Abram, maka YAHWEH menampakkan diri kepada Abram dalam tahun itu dan Dia berfirman kepadanya, “Akulah YAHWEH yang membawa engkau keluar dari Ur Kasdim untuk memberikan kepadamu negeri ini sebagai warisan.
  18. Maka sekarang berjalanlah di hadapan-Ku dan jadilah sempurna dan peganglah perintah-perintah-Ku, karena kepadamu dan kepada keturunanmu Aku akan memberikan negeri ini sebagai warisan, mulai dari sungai Mizraim sampai kepada sungai besar Perath.
  19. Dan engkau akan pergi kepada bapa leluhurmu dalam damai dan lanjut usia, dan generasi yang keempat akan kembali ke sini ke negeri ini dan akan mewarisinya untuk selama-lamanya.” Maka Abram mendirikan sebuah mezbah, dan dia memanggil nama YAHWEH yang menampakkan diri kepadanya, dan dia mempersembahkan korban di atas mezbah kepada YAHWEH.
  20. Pada waktu itu Abram kembali dan pergi ke Charan untuk melihat ayah dan ibunya, dan seisi rumah ayahnya. Abram dan istrinya dan semua milik kepunyaannya kembali ke Charan, dan Abram tinggal di Charan lima tahun.
  21. Dan banyak orang di Charan, kira-kira tujuh puluh dua orang, mengikuti Abram dan Abram mengajar mereka didikanYAHWEH dan jalan-jalan-Nya, dan dia mengajar mereka mengenal YAHWEH.
  22. Pada waktu ituYAHWEH menampakkan diri kepada Abram di Charan, dan Dia berfirman kepadanya, “Lihat, Aku telah berfirman kepadamu dua puluh tahun yang lalu,
  23. ‘Pergilah dari negerimu, dari tempat kelahiranmu dan dari rumah ayahmu, ke negeri yang telah Aku tunjukkan kepadamu untuk memberikannya kepadamu dan kepada anak cucumu, karena di negeri itulah Aku akan memberkati engkau, dan menjadikan engkau bangsa yang besar, dan membuat namamu masyhur, dan melalui engkau bangsa-bangsa di bumi akan diberkati.’
  24. Maka sekarang bangkitlah, pergilah dari tempat ini, engkau, istrimu, dan semua milik kepunyaanmu, juga setiap orang yang lahir di rumahmu dan semua orang yang engkau peroleh di Charan, dan bawalah mereka keluar bersamamu dari sini, dan bangkitlah untuk kembali ke tanah Kanaan.”
  25. Maka Abram bangkit dan membawa istrinya Sarai dan semua milik kepunyaannya dan semua yang lahir baginya di dalam rumahnya dan semua orang yang dia peroleh di Charan, dan mereka pergi ke tanah Kanaan.
  26. Abram pergi dan kembali ke tanah Kanaan, menurut firmanYAHWEH. Lot putra saudaranya Haran, ikut pergi bersamanya, dan Abram berumur tujuh puluh lima tahun ketika dia pergi dari Charan untuk kembali ke tanah Kanaan.
  27. Dan dia datang ke tanah Kanaan menurut firmanYAHWEH kepada Abram.Dia memasang kemahnya dan dia tinggal di lembah Mamre, dan bersamanya ada Lot putra saudaranya, dan semua milik kepunyaannya.
  28. Dan YAHWEH menampakkan diri lagi kepada Abram dan berfirman, “Kepada keturunanmu akan Aku berikan negeri ini.” Dan dia di sana mendirikan sebuah mezbah bagi YAHWEH yang menampakkan diri kepadanya, yang masih ada sampai hari ini di lembah Mamre.

Pasal 14

Par’oh (Firaun) Rikayon menguasai Mesir.

  1. Pada waktu itu, di tanah Shinar, ada seorang berhikmat yang memiliki pengertian dalam segala hikmat, dan bagus penampilannya, namun dia miskin dan melarat. Namanya Rikayon dan dia kesulitan menopang hidupnya.
  2. Dia memutuskan untuk pergi ke Mesir, kepada Oswiris ben Anom raja Mesir, untuk menunjukkan kepada raja hikmatnya. Karena mungkin dia mendapatkan kemurahan di matanya, untuk mengangkatnya dan memberinya pemeliharaan, dan Rikayon melakukannya.
  3. Ketika Rikayon datang ke Mesir dia bertanya kepada penduduk Mesir mengenai raja. Maka penduduk Mesir mengatakan kepadanya kebiasaan raja Mesir, karena menurut kebiasaan raja Mesir dia pergi dari istana kerajaan dan dapat dilihat semua orang satu hari dalam setahun, dan setelah itu raja akan kembali ke istananya dan tinggal di sana.
  4. Dan pada hari ketika raja pergi keluar dia menjalankan penghakiman di negeri, dan setiap orang yang punya tuntutan datang ke hadapan raja hari itu untuk mendapatkan permintaannya.
  5. Ketika Rikayon mendengar kebiasaan di Mesir dan bahwa dia tidak dapat datang ke hadapan raja, dia sangat sedih dan amat kecewa.
  6. Pada petang harinya Rikayon pergi dan mendapati sebuah reruntuhan rumah, yang dulunya rumah tempat pembakaran roti di Mesir. Dia tinggal di sana sepanjang malam dengan sakit hati dan menderita kelaparan, dan tidur menjauh dari matanya.
  7. Rikayon mempertimbangkan dalam hatinya apa yang harus dia perbuat di kota sampai kemunculan raja, dan bagaimana dia dapat bertahan hidup di sana.
  8. Dia bangun pagi harinya dan berjalan berkeliling, dan menjumpai dalam perjalanannya mereka yang menjual sayuran dan berbagai jenis benih yang mereka sediakan bagi penduduk.
  9. Rikayon ingin melakukan seperti itu supaya dapat bertahan di kota, namun dia tidak mengenal kebiasaan orang-orang, dan dia seperti orang buta di antara mereka.
  10. Dia pergi dan mendapatkan sayuran untuk dijual kepada mereka demi memenuhi kebutuhannya, namun gerombolan perusuh berkumpul di sekitarnya dan mempermainkan dia, dan merampas sayurannya dan tidak meninggalkan apa-apa.
  11. Dia bangit dari sana dengan sakit hati, dan pergi dengan mengeluh ke rumah pembakaran di mana dia tinggal sepanjang kemarin malam, dan dia tidur di sana pada malam kedua.
  12. Pada malam itu dia mempertimbangkan lagi dalam hatinya bagaimana dia dapat menyelamatkan diri dari kelaparan, dan dia memikirkan cara bagaimana bertindak.
  13. Dia bangun pada pagi harinya dan bertindak dengan cerdik, dan pergi lalu menyewa tiga puluh orang perusuh yang kuat-kuat, dengan membawa senjata perang di tangan mereka, dan dia memimpin mereka ke atas makam orang Mesir, dan dia menempatkan mereka di sana.
  14. Dia memerintahkan mereka, katanya, “Beginilah titah raja, ‘Kuatkanlah dirimu dan jadilahgagah berani, dan jangan biarkan seorang pun dikubur di sini sampai dua ratus keping perak diberikan, kemudian dia boleh dikuburkan.” Dan orang-orang itu melakukan seperti perintah Rikayon kepada penduduk Mesir sepanjang tahun itu.
  15. Dalam waktu delapan bulan Rikayon dan orang-orangnya mengumpulkan kekayaan sangat banyak dari perak dan emas. Rikayon mengambil sangat banyak kuda dan hewan-hewan lain, dan dia menyewa lebih banyak orang. Dia memberikan mereka kuda dan mereka tetap ada bersamanya.
  16. Ketika tahun berlalu, pada waktu raja pergi ke kota, seluruh penduduk Mesir berkumpul bersama-sama untuk berbicara kepadanya mengenai perbuatan Rikayon dan orang-orangnya.
  17. Dan raja pergi pada hari yang ditentukan, dan seluruh orang Mesir datang ke hadapannya dan menangis kepadanya, katanya,
  18. “Semoga raja hidup selamanya. Apakah yang engkau lakukan di kota kepada hamba-hambamu, tidak mengijinkan mayat dikuburkan sampai begitu banyak perak dan emas harus diberikan? Adakah hal yang seperti ini dilakukan di seluruh bumi, sejak zaman raja-raja dahulu bahkan sejak zaman Adam, sampai hari ini, bahwa orang mati tidak boleh dikuburkan kecuali dengan suatu ketetapan harga?
  19. Kami tahu adalah kebiasaan para raja untuk menarik pajak tahunan dari orang-orang hidup, namun engkau tidak hanya melakukan ini, bahkan dari orang mati engkau juga menarik pajak hari demi hari.
  20. Sekarang, ya raja, kami tidak dapat menanggung ini lagi, karena seluruh kota telah jatuh karena hal ini, dan tidakkah engkau mengetahuinya?”
  21. Dan ketika raja mendengar semua yang mereka katakan, dia sangat murka, dan amarahnya berkobar-kobar dalam hatinya karena hal ini, karena dia tidak tahu apa-apa tentang ini.
  22. Maka raja berkata, “Siapa dan di manakah dia yang berani melakukan kejahatan ini di negeriku tanpa perintahku? Sesungguhnya kamu akan mengatakan kepadaku.”
  23. Mereka menceritakan kepadanya semua perbuatan Rikayon dan orang-orangnya, dan amarah raja bangkit. Dia memerintahkan Rikayon dan orang-orangnya untuk dibawa ke hadapannya.
  24. Maka Rikayon mengambil kira-kira seribu anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, dan mengenakan kepada mereka pakaian sutra dan sulaman.Dia menaikkan mereka di atas kuda dan mengirimkan mereka kepada raja melalui orang-orangnya. Dan dia juga mengambil sejumlah besar perak dan emas dan batu-batu berharga, dan seekor kuda yang kuat dan indah, sebagai persembahan kepada raja, yang dengannya dia datang ke hadapan raja dan sujud kepadanyasampai ke tanah. Raja, hamba-hambanya dan seluruh penduduk Mesir kagum akan perbuatan Rikayon, dan mereka melihat kekayaannya dan persembahan yang dia bawa kepada raja.
  25. Hal itu sangat menyukakan hati raja dan dia kagum atasnya.Dan ketika Rikayon duduk di hadapannya raja menanyainya mengenai seluruh perbuatannya. Rikayon berkata-kata dengan bijak di hadapan raja, hamba-hambanya dan seluruh penduduk Mesir.
  26. Ketika raja mendengar kata-kata Rikayon dan hikmatnya, Rikayon mendapatkan kemurahan di matanya. Dia mendapatkan kemurahan dan kebaikan dari semua hamba-hamba raja dan seluruh penduduk Mesir, karena hikmatnya dan tutur katanya yang sangat baik, dan sejak saat itu mereka sangat mencintainya.
  27. Raja menjawab dan berkata kepada Rikayon, “Namamu tidak akan lagi disebut Rikayon, tetapi Par’oh akan menjadi namamu, karena engkau menarik pajak dari orang mati.” Dan dia menyebut namanya Par’oh.
  28. Raja dan rakyatnya mencintai Rikayon karena hikmatnya. Mereka merundingkan dengan seluruh penduduk Mesir untuk menjadikan dia seorang penguasa dibawah raja.
  29. Maka seluruh penduduk Mesir dan orang bijaknya berbuat demikian, dan itu dijadikan hukum di Mesir.
  30. Mereka menjadikan Par’oh Rikayon penguasa di bawah Oswiris raja Mesir, dan Par’oh Rikayon memerintah atas Mesir, mengelola keadilan di seluruh kota. Namun raja Oswiris akan menghakimi rakyat negeri itu satu hari dalam setahun, ketika dia keluar untuk menampakkan diri.
  31. Par’oh Rikayon dengan tipu muslihat merebut pemerintahan Mesir, dan dia menarik pajak dari seluruh penduduk Mesir.
  32. Seluruh penduduk Mesir sangat mencintai Par’oh Rikayon, dan mereka membuat keputusan untuk menyebut nama setiap raja yang memerintah atas mereka dan keturunan mereka di Mesir,Par’oh.
  33. Karena itu semua raja yang memerintah di Mesir mulai waktu itu disebut Par’oh sampai hari ini.

Pasal 15

Kelaparan di tanah Kanaan. Abram pergi ke Mizraim (Mesir). Par’oh mengambil Sarai sebagai istri. Tulah malaikat YAHWEH atas Mizraim. Perselisihan gembala Lot dengan Abram. Lot pindah ke Sodom.

  1. Pada tahun itu terjadi kelaparan hebat melanda seluruh tanah Kanaan, dan penduduk negeri itu tidak dapat tinggal karena kelaparan itu sangat parah.
  2. Abram dan semua milik kepunyaannya bangkit dan turun ke Mesir karena kelaparan itu, dan ketika mereka tiba di sungai Mizraim mereka tinggal di sana sementara waktu untuk beristirahat karena kelelahan di jalan.
  3. Abram dan Sarai sedang berjalan-jalan di tepi sungai Mizraim, dan Abram memandang istrinya Sarai yang sangat cantik.
  4. Abram berkata kepada istrinya Sarai, “Karena Elohim menciptakan engkau dengan wajah yang sangat cantik, aku takut kepada orang Mesir kalau-kalau mereka akan membunuh aku dan membawa engkau pergi, karena takut akan Elohim tidak ada di tempat ini.
  5. Sesungguhnya engkau harus melakukan hal ini, ‘Katakan bahwa engkau saudariku kepada semua orang yang menanyakan engkau, supaya aku baik-baik saja, dan supaya kita dapat hidup dan tidak dibunuh.'”
  6. Dan Abram memerintahkan hal yang sama kepada semua orang yang datang bersamanya ke Mesir karena kelaparan itu. Juga kepada keponakannya Lot dia memerintahkan, katanya, “Jika orang Mesir bertanya kepadamu mengenai Sarai katakan, ‘Dia saudarinya Abram.'”
  7. Namun meskipun dengan semua perintah ini Abram tidak mempercayai mereka, maka dia mengambil Sarai dan menempatkan dia di dalam sebuah peti dan menyembunyikannya di antara bejana-bejana mereka, karena Abram sangat khawatir mengenai Sarai karena kejahatan orang Mesir.
  8. Abram dan semua milik kepunyaannya bangkit dari sungai Mizraim dan datang ke Mesir. Mereka hampir masuk ke pintu gerbang kota ketika para penjaga berdiri di hadapan mereka dan berkata, “Berikan persembahan persepuluhan kepada raja dari yang engkau punya, maka engkau boleh masuk ke dalam kota.” Abram dan semua yang bersamanya melakukan demikian.
  9. Abram dan orang-orang yang ada bersamanya sampai di Mesir, dan ketika mereka datang mereka membawa peti yang di dalamnya Sarai disembunyikan dan orang Mesir melihat peti itu.
  10. Hamba-hamba raja mendekati Abram, katanya, “Apa yang engkau miliki di dalam peti yang belum kami lihat ini? Sekarang bukalah peti ini dan berilah persembahan persepuluhan kepada raja dari segala isinya.”
  11. Abram berkata, “Peti ini tidak akan aku buka, tapi semua permintaanmu atasnya akan aku berikan.” Maka perwiraPar’oh menjawab Abram, katanya, “Itu peti batu-batu berharga, berikan kami sepersepuluh bagian.”
  12. Abram berkata, “Semua yang engkau inginkan akan aku berikan, tetapi engkau tidak boleh membuka peti.”
  13. Namun perwira raja mendesakAbram, dan mereka menjangkau peti dan membukanya dengan paksa, dan mereka memandang, dan lihatlah, seorang wanita cantik ada di dalam peti.
  14. Ketika para perwira raja melihat Sarai mereka sangat terpesona karena kecantikannya, dan semua pemuka dan hamba-hamba Par’oh berkumpul untuk melihat Sarai, karena dia sangat cantik. Perwira raja berlari dan memberitahu Par’oh segala yang telah mereka lihat, dan mereka memuji Sarai di depan raja. Par’oh memerintahkan supaya dia dibawa, dan perempuan itu datang ke hadapan raja.
  15. Par’oh memandang Sarai dan dia sangat menyukakan hati raja. Dia terpesona dengan kecantikannya, dan raja sangat bersukacita karena dia, dan memberikan hadiah kepada mereka yang membawakannya kabar baik mengenai dia.
  16. Perempuan itu kemudian dibawa ke rumah Par’oh, dan Abram berdukacita karena istrinya, dan dia berdoa kepada YAHWEH supaya melepaskan dia dari tangan Par’oh.
  17. Sarai juga berdoa pada waktu itu dan berkata, “Ya YAHWEH Elohim, Engkau mengatakan kepada tuanku Abram untuk pergi dari negerinya dan dari rumah ayahnya ke tanah Kanaan. Dan Engkau berjanji untuk melakukan yang baik kepadanya jika dia melakukan perintah-perintah-Mu. Sekarang lihatlah, kami telah melakukan apa yang Engkau perintahkan kepada kami, dan kami meninggalkan negeri kami dan keluarga kami, dan kami pergi ke negeri asing dan kepada orang-orang yang tidak kami kenal sebelumnya.
  18. Kami datang ke negeri ini untuk menghindari kelaparan, dan malapetaka ini jatuh menimpa aku. Maka sekarang, ya YAHWEH Elohim, lepaskanlah kami dan selamatkanlah kami dari tangan penindas ini, dan lakukanlah yang baik kepadaku demi belas kasihan-Mu.”
  19. MakaYAHWEH mendengarkan perkataan Sarai, dan YAHWEH mengirimkan seorang malaikat untuk melepaskan Sarai dari kekuasaan Par’oh.
  20. Raja datang dan duduk di hadapan Sarai dan lihatlah, seorang malaikat YAHWEH berdiri di atas mereka, dan dia menampakkan diri kepada Sarai dan berkata kepadanya, “Jangan takut, karena YAHWEH telah mendengar doamu.”
  21. Raja mendekati Sarai dan berkata kepadanya, “Siapakah laki-laki itu yang membawamu ke sini?” Dan dia menjawab, “Dia saudaraku.”
  22. Dan raja berkata, “Menjadi kewajiban bagi kami untuk menjadikan dia besar, untuk mengangkat dia dan melakukan kepadanya semua yang baik yang engkau perintahkan kepada kami.” Pada waktu itu raja mengirimkan kepada Abram perak dan emas dan batu berharga berlimpah-limpah, bersamaan dengan ternak, hamba laki-laki dan hamba perempuan. Raja memerintahkan Abram dibawa, dan dia duduk di pelataran rumah raja, dan raja sangat memuliakan Abram malam hari itu.
  23. Raja mendekat dan berbicara kepada Sarai, dan dia mengulurkan tangannya untuk menjamahnya, ketika malaikat memukul dia dengan keras, dan dia sangat takut dan urung menjamahnya.
  24. Ketika raja datang mendekati Sarai, malaikat itu memukul dia sampai ke tanah, dan melakukan seperti itu sepanjang malam, dan raja sangat ketakutan.
  25. Dan malaikat itu pada malam itu memukul dengan keras seluruh hamba-hamba raja, dan seisi rumahnya, karena Sarai. Dan terjadi ratapan yang besar malam itu di antara orang-orang di rumah Par’oh.
  26. Par’oh yang melihat malapetaka yang jatuh menimpanya, berkata, “Sesungguhnya karena perempuan ini semua hal ini terjadi kepadaku.” Maka dia menjauhinya dan mengucapkan hal-hal yang menyenangkan kepadanya.
  27. Raja berkata kepada Sarai, “Katakan kepadaku, aku mohon, mengenai laki-laki yang bersamanya engkau datang kemari.” Dan Sarai menjawab, “Orang itu suamiku, dan aku berkata kepadamu bahwa dia saudaraku karena aku takut, kalau-kalau engkau membunuhnya dengan kejahatan.”
  28. Maka Raja menjauhi Sarai, dan tulah malaikat YAHWEH berhenti dari padanya dan dari seisi rumahnya. Dan Par’oh mengetahui bahwa dia dipukul karena Sarai, dan raja sangat tercengang karena hal ini.
  29. Dan pada pagi harinya raja memanggil Abram dan berkata kepadanya, “Apa yang telah engkau lakukan kepadaku ini? Mengapa engkau berkata, ‘Dia saudariku,’ sehingga aku mengambil dia bagiku sebagai istri, dan tulah yang berat ini datang ke atasku dan seisi rumahku.
  30. Maka sekarang inilah istrimu, bawalah dia dan pergilah dari negeri kami, supaya jangan kami semuanya mati karena dia.” Dan Par’oh mengambil lebih banyak ternak, hamba laki-laki dan hamba perempuan, dan perak dan emas, untuk diberikan kepada Abram, dan dia mengembalikan kepadanya Sarai istrinya.
  31. Dan raja mengambil seorang gadis yang dia peranakkan dari selirnya, dan memberikannya kepada Sarai sebagai hamba perempuan.
  32. Raja berkata kepada anak perempuannya ini, “Lebih baik bagimu putriku, untuk menjadi hamba perempuan di rumah orang ini daripada menjadi selir di rumahku, setelah kita melihat malapetaka yang jatuh menimpa kita karena perempuan ini.”
  33. Maka Abram bangkit, dan dia dan semua milik kepunyaannya pergi dari Mesir. Dan Par’oh memerintahkan beberapa orangnya untuk menyertai dia dan semua yang pergi bersamanya.
  34. Abram kembali ke tanah Kanaan, ke tempat di mana dia telah mendirikan mezbah, di mana dia pertama kali memasang kemahnya.
  35. Lot ben Haran, saudara Abram, memiliki sangat banyak ternak, kawanan domba dan kawanan lembu dan kemah-kemah, sebabYAHWEHmelimpahi mereka karena Abram.
  36. Dan ketika Abram tinggal di negeri itu, para gembala Lot berselisih dengan para gembala Abram, karena milik kepunyaan mereka terlalu banyak bagi mereka untuk tetap tinggal bersama-sama di negeri itu, dan negeri itu tidak dapat menanggungnya karena ternak mereka.
  37. Ketika gembala Abram pergi memberi makan kawanan dombanya, mereka tidak akan pergi ke padang milik orang-orang di negeri itu, namun para gembala kawanan ternak Lot melakukan yang sebaliknya, karena mereka memberi makan di padang milik orang-orang negeri itu.
  38. Dan orang-orang negeri itu melihat kejadian ini setiap hari. Mereka datang kepada Abram dan berselisih dengan dia karena para gembala Lot.
  39. Maka Abram berkata kepada Lot, “Apakah yang engkau perbuat kepadaku ini, untuk menjadikan aku dibenci penduduk negeri ini, karena engkau memerintahkan para gembalamu untuk memberi makan ternakmu di padang milik orang lain? Tidakkah engkau tahu bahwa aku ini orang asing di negeri ini di antara anak-anak Kanaan, dan mengapa engkau melakukan hal ini kepadaku?”
  40. Abram berselisih setiap hari dengan Lot karena hal ini, namun Lot tidak mau mendengarkan Abram. Dia terus melakukan hal yang sama dan penduduk negeri datang dan memberitahu Abram.
  41. Abram berkata kepada Lot, “Berapa lama engkau menjadi bagiku batu sandungan terhadap penduduk negeri ini? Sekarang aku mohon janganlah ada perselisihan lagi di antara kita, karena kita ini kerabat.
  42. Namun aku mohon, berpisahlah dari padaku, pergi dan pilihlah tempat di mana engkau dapat tinggal dengan ternakmu dan semua milik kepunyaanmu, namun jagalah jarak dari padaku, engkau dan seisi rumahmu.
  43. Dan janganlah takut pergi dari padaku, karena jika ada seorang pun yang melukai engkau, beritahukanlah kepadaku dan aku akan membalaskan bagimu kepadanya, hanya saja menyingkirlah dari padaku.”
  44. Ketika Abram mengatakan semua hal ini kepada Lot, maka bangkitlah Lot dan mengangkat matanya ke arah lembahYarden.
  45. Dia melihat seluruh tempat itu diairi dengan baik, dan baik bagi manusia juga untuk menggembalakan ternak.
  46. Dan Lot meninggalkan Abram untuk pergi ke tempat itu. Di sana dia memasang kemahnya dan menetap di Sodom, dan mereka berpisah satu sama lain.
  47. Abram tinggal di lembah Mamre, yaitu di Hebron, dan dia memasang kemahnya di sana, dan Abram tetap tinggal di tempat itu bertahun-tahun.

Pasal 16

Peperangan empat raja melawan Sodom dan kota-kotanya. Lot ditawan. Abram membebaskan Lot. Abram bertemu Adonizedek, Raja Yerushalaim, dan mempersembahkan sepersepuluh dari semua jarahannya. Janji YAHWEH kepada Abram. Sarah memberikan Hagar kepada Abram sebagai istri. Malaikat Elohim bertemu Hagar. Kelahiran Ishmael.

  1. Pada waktu itu Kedorlaomer raja Elam memanggil semua raja-raja tetangganya, kepada Nimrod, raja Shinar yang sekarang ada di bawah kekuasaannya, dan kepada Tidal, raja Goyim, dan kepada Aryok, raja Ellasar, yang dengannya dia membuat perjanjian, katanya, “Datanglah kepadaku dan bantulah aku, supaya kita dapat memukul semua kota-kota Sodom dan penduduknya, karena mereka telah memberontak melawan aku selama tiga belas tahun ini.”
  2. Dan keempat raja ini pergi dengan seluruh pasukan mereka, kira-kira delapan ratus ribu orang. Mereka pergi pada waktu itu, dan memukul setiap orang yang mereka jumpai di jalan.
  3. Lima raja Sodom dan Amorah, Shinab raja Admah, Shemeber raja Zeboim, Bera raja Sodom, Birsha raja Amorah, dan Bela raja Zoar, keluar untuk menyongsong mereka, dan mereka semuanya bergabung bersama di lembah Siddim.
  4. Kesembilan raja ini berperang di lembah Siddim, dan raja-raja Sodom dan Amorah terpukul di hadapan raja-raja Elam.
  5. Lembah Siddim penuh dengan sumur-sumur kapur dan raja-raja Elam mengejar raja-raja Sodom. Raja-raja Sodom dan pasukan mereka melarikan diri dan terperosok ke dalam sumur-sumur kapur. Dan semua yang masih tersisa pergi ke pegunungan untuk menyelamatkan diri.Lima raja Elam mendatangi mereka dan mengejarnya sampai ke pintu gerbang Sodom, dan mereka merampas semua yang ada di Sodom.
  6. Mereka menjarah seluruh kota-kota Sodom dan Amorah, dan mereka juga membawa Lot, putra saudara Abram, dan miliknya. Mereka merampas seluruh harta benda kota-kota Sodom, dan mereka pergi. Dan Unic, hamba Abram, yang ada dalam pertempuran, melihat hal ini, dan memberitahu Abram semua yang raja-raja ini perbuat terhadap kota-kota Sodom, dan bahwa Lot telah ditawan oleh mereka.
  7. Abram mendengar ini, dan dia bangkit bersama kira-kira tiga ratus delapan belas orang yang ada bersamanya. Malam itu dia mengejar raja-raja ini dan memukul mereka, dan mereka semuanya gugur di hadapan Abram dan orang-orangnya. Tidak ada yang tersisa kecuali empat raja yang melarikan diri, dan mereka pergi masing-masing memilih jalannya sendiri.
  8. Abram memperoleh kembali semua milik kepunyaan Sodom. Dia juga memperoleh kembali Lot dan semua miliknya, istri-istrinya dan anak-anak dan semua milik kepunyaannya, sehingga Lot tidak kurang apa-apa.
  9. Ketika dia kembali setelah memukul raja-raja ini, dia dan orang-orangnya melintasi lembah Siddim di mana raja-raja ini berperang.
  10. Bera raja Sodom, dan sisa-sisa orang yang ada bersamanya, keluar dari sumur kapur di mana mereka terperosok, untuk menyambut Abram dan orang-orangnya.
  11. Adonizedeq raja Yerushalaim, yang juga adalah Shem, pergi keluar bersama orang-orangnya untuk menyongsong Abram dan orang-orangnya, membawa roti dan anggur. Dan mereka ada bersama-sama di lembah Melek.
  12. Adonizedeq memberkati Abram, dan Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semua yang dia bawa dari jarahan musuh-musuhnya, karena Adonizedeq adalah seorang imam di hadapan Elohim.
  13. Semua raja Sodom dan Amorah yang ada di sana, bersama hamba-hambanya, mendekati Abram dan memohon kepadanya untuk mengembalikan hamba-hamba mereka yang dia jadikan tawanan, dan untuk mengambil bagi dirinya sendiri semua harta benda.
  14. Abram menjawab raja-raja Sodom, katanya, “Demi YAHWEH yang hidup yang menciptakan langit dan bumi, yang menebus jiwaku dari semua kesusahan, dan yang melepaskan aku hari ini dari musuh-musuhku, dan memberikan mereka ke dalam tanganku, aku tidak akan mengambil apa pun milik kepunyaanmu, supaya engkau tidak membesarkan diri kelak dengan berkata, ‘Abram menjadi kaya dari harta benda kami yang dia selamatkan.’
  15. Karena YAHWEH Elohim yang kepada-Nya aku percaya berfirman kepadaku, ‘Engkau tidak akan kekurangan apa-apa, karena Aku akan memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu.’
  16. Maka sekarang, lihatlah, inilah semua milik kepunyaanmu, bawalah itu dan pergilah. Demi YAHWEH yang hidup, aku tidak akan mengambil dari padamu mulai dari nyawa yang hidup sampai kepada tali sepatu dan benang, kecuali makanan dari mereka yang pergi bersama-sama aku ke pertempuran, juga bagian orang-orang yang pergi bersamaku, Aner, Eshkol, dan Mamre, mereka dan orang-orangnya, demikian juga mereka yang tinggal untuk menjaga barang-barang, mereka akan mengambil bagian mereka dari jarahan.”
  17. Dan raja-raja Sodom memberikan kepada Abram menurut semua yang dia katakan, dan mereka mendesak dia untuk mengambil apa pun yang dia pilih, tetapi dia tidak mau.
  18. Dia melepas raja-raja Sodom dan sisa-sisa pasukan mereka, dan dia memberikan perintah kepada mereka mengenai Lot. Maka mereka pergi ke tempatnya masing-masing.
  19. Lot, putra saudaranya, juga dia lepas bersama milik kepunyaannya, dan dia pergi bersama mereka. Lot kembali ke rumahnya, ke Sodom. Abram dan orang-orangnya kembali ke rumah mereka dilembah Mamre, yaitu di Hebron.
  20. Pada waktu itu YAHWEH sekali lagi menampakkan diri kepada Abram di Hebron, dan Dia berfirman kepadanya, “Jangan takut, upahmu sangat besar di hadapan-Ku, karena Aku tidak akan meninggalkan engkau, sampai Aku melipatgandakan engkau, dan memberkati engkau dan membuat keturunanmu seperti bintang-bintang di langit, yang tidak dapat diukur maupun dihitung.
  21. Dan Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri yang engkau lihat dengan matamu, kepada mereka akan Aku berikansebagai warisan untuk selamanya, hanya saja tetaplah kuat dan jangan takut, berjalanlah di hadapan-Ku dan jadilah sempurna.”
  22. Dalam tahun ke tujuh puluh delapan dari hidup Abram, pada tahun itu matilah Reu ben Peleg, dan seluruh umur Reu adalah dua ratus tiga puluh sembilan tahun, dan dia mati.
  23. Sarai bath Haran, istri Abram, masih mandul pada waktu itu. Dia tidak melahirkan bagi Abram baik anak laki-laki maupun perempuan.
  24. Dan ketika dia melihat bahwa dirinya tidak melahirkan anak-anak, dia mengambil hambanya Hagar, yang diberikan Par’oh kepadanya, dan dia memberikannya kepada Abram suaminya sebagai istri.
  25. Karena Hagar belajar semua jalan-jalan Sarai sebagaimana Sarai mengajarnya, dia sama sekali tidak kurang dalam mengikuti jalan-jalannya yang baik.
  26. Sarai berkata kepad Abram, “Lihat, inilah hambaku Hagar, pergilah kepadanya supaya dia dapat melahirkan di atas lututku, supaya aku juga mendapatkan anak-anak melalui dia.”
  27. Dan pada akhir tahun kesepuluh setelah Abram tinggal di tanah Kanaan, yaitu dalam tahun kedelapan puluh lima dari hidup Abram, Sarai memberikan Hagar kepadanya.
  28. Maka Abram mendengarkan perkataan istrinya Sarai, dan dia mengambil hambanya Hagar dan Abram menghampirinya dan dia mengandung.
  29. Dan ketika Hagar tahu bahwa dia mengandung, dia sangat bersukacita, dan nyonyanya dipandang rendah di matanya. Dia berkata dalam hatinya, “Ini hanya dapat terjadi karena aku lebih baik di hadapan Elohim dibandingkan Sarai nyonyaku, karena sepanjang hidup nyonyaku bersama YAHWEH, dia tidak mengandung, namun aku telah dibuat YAHWEH dalam waktu singkat untuk mengandung oleh Dia.”
  30. Ketika Sarai melihat bahwa Hagar telah mengandung oleh Abram, Sarai cemburu kepada hambanya, dan Sarai berkata dalam hatinya, “Ini sesungguhnya bukan lain karena dia lebih baik dari aku.”
  31. Dan Sarai berkata kepada Abram, “Kesalahanku ada atasmu, karena pada waktu engkau berdoa kepada YAHWEH untuk meminta anak-anak, mengapa engkau tidak berdoa bagiku, supaya YAHWEH memberikan aku keturunan dari padamu?
  32. Dan ketika aku berbicara kepada Hagar di hadapanmu, dia memandang hina kata-kataku, karena dia telah mengandung, dan engkau tidak berkata apa-apa kepadanya. Kiranya YAHWEH menghakimi antara aku dan engkau atas apa yang telah engkau perbuat kepadaku.”
  33. Maka Abram berkata kepada Sarai, “Lihatlah, hambamu ada dalam tanganmu, perbuatlah kepadanya apa yang engkau pandang baik.” Dan Sarai menindas dia, lalu Hagar melarikan diri dari padanya ke padang belantara.
  34. Dan seorang malaikat YAHWEH menemukan dia di tempat di mana dia melarikan diri, di tepi sumur, dan dia berkata kepadanya, “Jangan takut, karena aku akan melipatgandakan keturunanmu, karena engkau akan melahirkan seorang anak laki-laki dan engkau akan menyebut namanya Ishmael. Maka sekarang kembalilah kepada Sarai nyonyamu, dan tundukkanlah dirimu di bawah tangannya.”
  35. Hagar menyebut nama tempat sumur itu Beer-lahai-roi, itu berada di antaraQadesh dan padang gurun Bered.
  36. Dan Hagar pada waktu itu kembali ke rumah nyonyanya, dan di kemudian hari Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram. Abram memanggil namanya Ishmael. Abram berumur delapan puluh enam tahun pada waktu dia memperanakkannya.

Pasal 17

Perjanjian sunat antara YAHWEH dan Abram. YAHWEH mengganti nama Abram menjadi Abraham, Sarai menjadi Sarah.

  1. Pada waktu itu, dalam tahun kesembilan puluh satu dari hidup Abram, bani Kittim berperang dengan bani Tubal. Karena ketika YAHWEH telah menyerakkan anak-anak manusia di atas muka bumi, bani Kittim pergi dan memasuki lembah Canopia. Mereka membangun sendiri kota-kota di sana dan tinggal di tepi sungai Tibreu.
  2. Bani Tubal tinggal di Tuscanah, dan perbatasan mereka mencapai sungai Tibreu. Bani Tubal mendirikan sebuah kota di Tuscanah, dan mereka menyebut namanya Sabinah, menurut nama Sabinah ben Tubal ayahnya, dan mereka tinggal di sana sampai hari ini.
  3. Pada waktu itulah bani Kittim berperang dengan bani Tubal, dan bani Tubal terpukul di hadapan bani Kittim. Bani Kittim menyebabkan tiga ratus tujuh puluh orang mati dari antara bani Tubal.
  4. Pada waktu itu bani Tubal bersumpah kepada bani Kittim, katanya, “Engkau tidak akan kawin-mengawin di antara kami, dan tidak seorang pun akan memberikan anaknya perempuan kepada seorang pun dari anak-anak lelaki Kittim.”
  5. Karena semua anak-anak perempuan Tubal pada waktu itu cantik-cantik, tidak seorang pun perempuan didapati di seluruh dunia secantik anak-anak perempuan Tubal.
  6. Dan semua orang yang menginginkan kecantikan perempuan pergi kepada anak-anak perempuan Tubal dan mengambil istri-istri dari mereka.Anak-anak manusia, raja-raja dan para pangeran, yang sangat suka dengan kecantikan perempuan, mengambil istri-istri pada waktu itu dari antara anak-anak perempuan Tubal.
  7. Pada akhir tahun ketiga setelah bani Tubal bersumpah kepada bani Kittim untuk tidak memberikan anak-anak perempuan mereka sebagai istri, kira-kira dua puluh orang dari bani Kittim datang untuk mengambil beberapa anak perempuan Tubal, namun mereka tidak mendapati seorang pun.
  8. Karena bani Tubal memegang sumpah mereka untuk tidak kawin-mengawin dengan mereka, dan mereka tidak mau melanggar sumpahnya.
  9. Pada waktu hari-hari penuaian, bani Tubal pergi ke ladang untuk mengumpulkan tuaian, ketika para pemuda Kittim berkumpul dan pergi ke kota Sabinah. Setiap orang mengambil seorang perempuan muda dari antara anak-anak perempuan Tubal, dan mereka datang ke kota-kotanya.
  10. Dan bani Tubal mendengarnya dan mereka pergi untuk berperang dengannya, namun mereka tidak bisa mengalahkannya, karena pegunungan yang terlalu tinggi bagi mereka. Dan ketika mereka melihat bahwa mereka tidak bisa menang atasnya, mereka kembali ke negerinya.
  11. Pada pergantian tahun bani Tubal pergi dan menyewa kira-kira sepuluh ribu orang dari kota-kota yang ada di dekat mereka, dan mereka pergi berperang melawan bani Kittim.
  12. Bani Tubal pergi berperang dengan bani Kittim, untuk menghancurkan negerinya dan untuk menyusahkan mereka. Pada pertempuran ini bani Tubal menang atas bani Kittim. Bani Kittim, melihat bahwa mereka sangat terdesak, mengangkat anak-anak yang mereka peroleh dari anak-anak perempuan Tubal, ke atas tembok yang telah dibangun, di depan mata bani Tubal.
  13. Bani Kittim berkata kepada mereka, “Apakah engkau datang untuk berperang dengan anak-anakmu laki-laki dan perempuan, dan tidakkah kami dianggap daging dan tulangmu dari waktu itu hingga sekarang?”
  14. Ketika bani Tubal mendengarnya, mereka berhenti berperang dengan bani Kittim, dan mereka pergi.
  15. Dan mereka kembali ke kota-kotanya, dan bani Kittim pada waktu itu berkumpul dan mendirikan dua kota di tepi laut. Mereka menyebut namanya yang satu Purtu dan lainnya Ariza.
  16. Abram ben Terah pada waktu itu berumur sembilan puluh sembilan tahun.
  17. Pada waktu itu YAHWEH menampakkan diri kepadanya dan Dia berfirman kepadanya, “Aku akan membuat perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan melipatgandakan keturunanmu sangat banyak. Dan inilah perjanjian yang Aku buat antara Aku dan engkau, supaya setiap anak laki-laki disunatkan, engkau dan keturunanmu yang ada sesudah engkau.
  18. Pada umur delapan hari haruslah mereka disunatkan, dan perjanjian ini harus ada dalam dagingmu sebagai perjanjian kekal.
  19. Maka sekarang namamu tidak lagi disebut Abram tetapi Abraham, dan istrimu tidak lagi disebut Sarai tetapi Sarah.
  20. Karena Aku akan memberkati engkau berdua, dan Aku akan melipatgandakan keturunanmu sesudah engkau sehingga engkau akan menjadi suatu bangsa yang besar, dan raja-raja akan berasal dari padamu.”

<< Home

Hari TUHAN

Talmidim Yeshua HaMashiach

Kitab Henokh

Berita untuk Generasi Akhir Zaman