Hari TUHAN

Talmidim Yeshua HaMashiach

Parashat Pinchas “Pinehas”

Bacaan Alkitab minggu ke-41:

פִּינְחָס

Parashat Pinchas “Pinehas”

  • Torah: Bilangan 25:10-30: 1
  • Haftarah: 1 Raja 18:46-19:21; Yer. 1:1-2:3*
  • Brit Chadashah: Roma 11:2-32

Ucapan Berkat Sebelum Studi Torah

Merupakan tradisi untuk mengucapkan kata-kata berkat sebelum melakukan studi Torah – Talmud Torah. Dalam ucapan berkat berikut ini, perhatikan kata la’asoq, yang artinya melibatkan diri, atau membenamkan diri (itu berasal dari akar kata Ibrani yang artinya “sibuk”). Jadi ucapan berkat ini adalah tentang “menyibukkan diri” dengan mempelajari Torah, memperhatikan baik-baik instruksi Elohim bagi kehidupan kita.

בָּרוּךְ אַתָּה יְהוָה אֱלֹהֵינוּ מֶלֶךְ הָעוֹלָם אֲשֶׁר קִדְּשָׁנוּ בְּמִצְוֹתָיו וְצִוָּנוּ לַעֲסוֹק בְּדִבְרֵי תוֹרָה

barukh ‘attah YHVH ‘eloheinu melekh ha’olam ‘asher qiddeshanu be’mitzvotav ve’tzivvanu la’asoq be’divrei torah

Diberkatilah Engkau YHVH Elohim kami, raja alam semesta, yang menguduskan kami dalam perintah-perintah-Mu dan memerintahkan kami untuk menyibukkan diri kami dalam kata-kata Torah.

Mengapa kata “la’asoq” (לעסוק) digunakan ketimbang “lomed” (mempelajari) dalam kata-kata berkat ini? Dikatakan bahwa meskipun tidak semua orang punya waktu atau energi untuk mempelajari Torah seperti yang dimaksud kata “lomed” (לומד), setiap orang dapat mengikuti, menghadiri, terlibat, dan membenamkan diri, atau dengan kata lain, sibuk dengan hal-hal yang berhubungan dengan praktek Torah.

Ringkasan Bacaan Torah:

Bacaan minggu lalu (Balak) memperkenalkan kita kepada Pinchas (Pinehas), putra imam Eleazar (dan cucu Harun), yang pada waktu pemberontakan di Baal Peor, dengan kecemburuan menyingkirkan kejahatan dari Israel dengan menikamkan tombak menembus seorang pemimpin suku yang sedang berzinah dengan seorang putri Midian. Karena kecemburuan Pinchas, Elohim menghentikan tulah dan Israel dilepaskan dari kehancuran.

Parashah minggu ini dimulai dengan YHVH memberi upah kepada Pinchas dengan menganugerahinya “perjanjian damai sejahtera” (בְּרִיתִי שָׁלוֹם beriti shalom) dan brit kehunat olam, perjanjian imamat abadi.

Parashah dimulai:

וַיְדַבֵּ֥ר יְהוָ֖ה אֶל־ מֹשֶׁ֥ה לֵּאמֹֽר׃

vaydabber YHVH ‘el- Mosheh le’mor

פִּֽינְחָ֨ס בֶּן־ אֶלְעָזָ֜ר בֶּן־ אַהֲרֹ֣ן הַכֹּהֵ֗ן הֵשִׁ֤יב אֶת־ חֲמָתִי֙ מֵעַ֣ל בְּנֵֽי־ יִשְׂרָאֵ֔ל בְּקַנְא֥וֹ אֶת־ קִנְאָתִ֖י בְּתוֹכָ֑ם וְלֹא־ כִלִּ֥יתִי אֶת־ בְּנֵֽי־ יִשְׂרָאֵ֖ל בְּקִנְאָתִֽי׃

Pinchas ben- ‘El’azar ben- ‘Aharon hakkohen heshiv ‘et- chamati me’al benei- Yisra’el beqan’o ‘et- qin’ati betokham velo’- khilliti ‘et- benei- Yisra’el beqin’ati

Dan YHVH berbicara kepada Mosheh, dengan berfirman, “Pinhas, anak El’azar, anak Harun itu, telah membuat » murka-Ku berbalik dari atas anak-anak Yisra’el dalam dia cemburu dengan » kecemburuan-Ku di tengah-tengah mereka, dan Aku tidak menghabisi » anak-anak Yisra’el dalam kecemburuan-Ku.” (Bilangan 25:10-11)

Pinchas – Tipikal Mesias

Ketika Harun menerima janji imamat dari YHVH, itu berarti bahwa anak-anaknya dan keturunan mereka akan menjadi bagian dari kelas Kohanim (imam). Namun, karena cucunya Pinchas telah lahir, ia tidak secara otomatis menerima kehormatan ini, terutama karena bapanya Eleazar (putra Harun) menikah dengan seorang pengantin Goyim (non Yahudi), yaitu, Eleazar menikahi seorang putri Midian dari Yitro [Putiel] sebagaimana disebutkan dalam Kel. 6:25.

Ketika Pinchas mempertaruhkan nyawanya dengan membunuh Zimri, nassi (pemimpin) dari suku Simeon, YHVH mengupahinya dengan menjadikan dia seorang kohen (imam) dan menjanjikan dia “perjanjian damai sejahtera”. Selanjutnya YHVH berjanji kepadanya – dan keturunannya sesudah dia – brit kehunat olam, “perjanjian imamat abadi, karena ia cemburu bagi Elohimnya dan membuat penebusan (kafar) bagi orang-orang Israel.” Ini adalah gambaran yang jelas tentang Yeshua sang Mashiach dan imamat-Nya yang lebih besar (yaitu, keturunan-keturunan-Nya dimana Dia menjadi anak sulung).

Vav yang Patah dan Yeshua

Soferut (yakni, hukum-hukum tentang seni penulisan Sefrei Torah/gulungan kitab-kitab Torah) mengharuskan bahwa semua huruf-huruf Ibrani “dibentuk dengan baik” – artinya, tidak boleh ada huruf-huruf yang menyentuh huruf-huruf lain dan tidak boleh ada huruf-huruf yang cacat, patah, atau tidak terbaca. Namun, ada pengecualian aneh pada aturan-aturan ini mengenai Vav yang muncul dalam kata “shalom” Bilangan 25:12:

לָכֵ֖ן אֱמֹ֑ר הִנְנִ֨י נֹתֵ֥ן ל֛וֹ אֶת־ בְּרִיתִ֖י שָׁלֽוֹם׃

lakhen ’emor hinni noten lo ‘et- beriti shalom

Karena itu katakanlah: Lihat, Aku memberikan kepadanya » perjanjian damai sejahtera-Ku.

Dalam gulungan Torah, kata shalom ditulis seperti ini:

----

Pada tingkatan “sod” (makna esoterik atau mistik dari teks Alkitab), kita dapat lebih jauh menganggap Vav yang patah ini sebagai gambaran Mesias yang dihancurkan untuk pembebasan final kita. Bagaimana bisa? Karena dalam bilangan Ibrani, Vav mewakili angka Manusia (yaitu 6), Vav yang rusak mewakili seorang manusia yang rusak. Dalam pasuk (ayat) khusus ini, manusia itu telah dipatahkan demi perjanjian damai sejahtera yang membawa penebusan kepada Israel – gambaran yang jelas tentang Yeshua sang Mashiach dan pembebasan final-Nya bagi kita. Perhatikan lebih lanjut bahwa kata shalom yang patah juga dapat dibaca sebagai שלים, yang artinya “lengkap” atau “genap” yang menunjukkan bahwa perjanjian itu adalah satu penyelesaian, finalitas, dan kesempurnaan.

Menurut midrash Yahudi, janji Elohim untuk memberkati Pinchas berarti bahwa dia tidak akan pernah mati! Beberapa orang bijak yang lebih esoterik bahkan mengklaim bahwa Pinchas masih hidup pada zaman para Hakim dan bahwa Pinchas dan Eliyahu haNavi (Elia) sebenarnya adalah orang yang sama! (jadi dalam tradisi Yahudi, Eliyahu (yang “diangkat” ke surga diubah menjadi seorang malaikat/utusan) sekarang menyatakan dirinya kepada beberapa tzaddikim besar pada kesempatan tertentu). Namun, sebagai orang percaya Mesianik, kita memahami bahwa janji kepada Pinchas sebenarnya adalah nubuat tentang kemuliaan imamat yang lebih besar dari Yeshua, yang tidak dapat dihancurkan dan kekal, dan bahwa kemuliaan kebangkitan-Nya kadang-kadang disingkapkan kepada mereka yang dipanggil oleh Bapa. Semoga YHVH Elohim Israel membuka mata hati untuk melihat ini …

Sensus Lain

Setelah tulah berakhir, YHVH memerintahkan Musa dan bapa Pinchas, Eleazar untuk melakukan sensus umat yang lain (ini terjadi 39 tahun setelah Keluaran dari Mesir). Setelah mendaftar penghitungan untuk masing-masing suku, jumlah total yang dihitung – laki-laki antara usia 20 dan 60, tidak termasuk suku Lewi – adalah 601.730 (1.820 lebih sedikit dari sensus sebelumnya, yang berjumlah 603.550) .

Perhatikan bahwa setelah sensus dilakukan, Torah memberi tahu kita bahwa tidak satu pun dari orang asli yang berusia di atas 20 tahun dimasukkan dalam penghitungan (Bil. 26:4). Menurut midrash, generasi asli mati seperti demikian: Setiap tahun sampai tahun keempat puluh, pada malam Kesembilan Av, Musa akan memerintahkan mereka, “Keluar dan gali!” Orang-orang kemudian akan keluar dari perkemahan, menggali kuburan mereka sendiri, dan tidur di dalamnya semalaman. Pagi berikutnya, seorang utusan akan menyatakan, “Biarlah yang hidup terpisah dari yang mati!” Banyak orang mati malam itu, tetapi yang lain akan kembali ke perkemahan untuk satu tahun lagi. Ini berlanjut sampai malam Kesembilan Av tahun ke-40.

Anak-anak perempuan Tzelafchad kemudian bertanya tentang hak waris mereka, karena bapa mereka telah mati di padang gurun dan mereka tidak memiliki saudara lelaki untuk membawa nama keluarga. Musa berkonsultasi dengan YHVH yang memasukkan penyediaan bagi para perempuan ini untuk menerima warisan di tanah perjanjian. Dengan kata lain, YHVH memberikan pengecualian pada hukum yibum (pernikahan saudara) dengan mengizinkan anak-anak perempuan ini mewarisi tanah.

Yosua Dipilih untuk Menggantikan Musa

YHVH kemudian memerintahkan Musa untuk mendaki gunung Avarim untuk “melihat negeri yang telah Kuberikan kepada anak-anak Israel … Dan engkau akan melihatnya; dan kemudian engkau akan dikumpulkan kepada kaummu, seperti Harun, saudaramu dikumpulkan.” … Musa tidak diizinkan masuk ke negeri itu, Anda ingat, karena di Kadesh ia memukul batu karang dua kali (Bil 20:7-11), sebuah dosa yang menghinakan Batu karang yang sebenarnya, Yeshua sang Mashiach (1 Kor 10:1-5).

Musa kemudian memohon kepada YHVH sebagai אֱלֹהֵי הָרוּחֹת לְכָל־ בָּשָׂר Elohei haruchot l’chol-basar (Elohim dari roh-roh semua daging) dan meminta-Nya untuk seorang penerus kepemimpinannya. Elohim memerintahkan agar Yehoshua ben Nun (“ikan”) ditugaskan melalui semikhah (penumpangan tangan formal) di hadapan Eleazar, Imam Besar dan seluruh orang Israel. Yehoshua (tipikal Yeshua) memimpin orang-orang itu ke Tanah Perjanjian, bukan Musa …

Menurut Midrash, Musa mengumpulkan seluruh Israel, mengenakan jubah dan mahkota di kepala Yeshoshua, dan mendudukkannya di atas takhta emas. Musa kemudian duduk bersama orang-orang lainnya seperti seorang murid di hadapan gurunya. Seluruh Israel mendengarkan sementara Yehoshua mengajar dari Torah. Musa melakukan ini setiap hari selama 30 hari sebelum kematiannya.

Hukum Korbanot Tambahan (kurban-kurban)

Dua pasal terakhir dari Parashah ini memberikan daftar terperinci dari persembahan-persembahan yang akan dilakukan di Mishkan. Persembahan harian, dengan persembahan tambahan untuk Shabbat, Rosh Chodesh (bulan baru), dan hari raya Paskah, Shavuot, Rosh Hashanah, Yom Kippur, Sukkot dan Shemini Atzeret semuanya tercantum di sini.

  • Tamid – Pengurbanan harian. Setiap pagi kohanim harus mempersembahkan seekor anak domba sebagai persembahan olah di mizbe’ach (mezbah). Persembahan ini harus diikuti dengan persembahan minchah (tepung) dan nesekh (minuman). Perhatikan bahwa sebenarnya ada dua persembahan tamid: persembahan pagi dan persembahan petang. Persembahan tamid juga dilakukan pada Shabbat (meskipun melibatkan melakhah). Tamid sekarang ini mengacu kepada ibadah doa harian yang diucapkan di sinagoge.
  • Musaf – Persembahan tambahan yang dilakukan pada Shabbat, Rosh Chodesh, dan pada setiap hari raya Yahudi (mo’edim). Musaf sekarang ini merujuk kepada ibadah tambahan yang terkait dengan Shabbat-shabbat dan perayaan-perayaan khusus. Biasanya, penambahan dilakukan untuk Shemoneh Esrei yang mencakup referensi kepada hari kudus tertentu atau ritualnya.

Ringkasan Bacaan Haftarah:

Haftarah untuk Pinchas berasal dari Melakhim Aleph (1 Raja-Raja). Perjumpaan kuasa nabi Elia sebelumnya dengan nabi-nabi palsu Baal dilaporkan kepada Ratu Izebel yang jahat, yang kemudian mengeluarkan surat perintah kematian untuk hidupnya. Elia lari sampai ke Beersheba dan kemudian pergi ke padang gurun. Kelelahan dan putus asa, dia meminta YHVH untuk mengambil nyawanya dan kemudian pergi tidur. Tetapi Malaikat YHVH dua kali datang mendampingi Elia dan memberinya makanan dan minuman, dan dia kemudian bangkit dan melakukan perjalanan “dalam kekuatan makanan itu” empat puluh hari dan empat puluh malam ke Gunung Sinai (Horeb), di mana dia mencari YHVH.

Di Sinai, Elia menemukan sebuah gua dan di sana menunggu. Setelah beberapa saat, ada angin besar dan kuat, tetapi YHVH tidak ada di dalam angin; sesaat kemudian, terjadi gempa bumi; tetapi YHVH tidak ada di dalam gempa bumi; kemudian ada api, tetapi YHVH tidak ada di dalam api … Akhirnya, Elia mendengar suara bisikan – kol demamah dakkah – dan nabi itu tahu bahwa itu adalah suara YHVH.

קוֹל דְּמָמָה דַקָּה

Setelah mencurahkan ratapannya, YHVH memerintahkan Elia untuk mengurapi Hazael sebagai raja Syria, Yehu sebagai raja Israel, dan Elisa untuk menggantikannya sebagai nabi. “Siapa pun yang lolos dari pedang Hazael akan dibunuh oleh Yehu, dan siapa pun yang lolos dari pedang Yehu akan dibunuh oleh Elisa.” Namun, YHVH akan meninggalkan di Israel 7000 orang sisa yang terpilih – “semua lutut yang belum pernah berlutut kepada Baal dan semua mulut yang belum pernah menciumnya.”

Haftarah berakhir dengan Elia menemukan Elisa dan melemparkan jubahnya kepadanya – sebuah tanda bahwa ia telah dipilih sebagai penerus Elia.

Ringkasan Brit Chadashah:

Rasul Paulus merujuk pada bagian Haftarah ini ketika dia mengajar gereja di Roma tentang sisa umat Israel yang terpilih (she’arit Yisrael):

Elohim tidak menolak umat-Nya yang telah Dia kenal sebelumnya. Atau, belumkah kamu mengetahui tentang Elia, apa yang kitab suci katakan? Betapa dia memohon dengan sangat kepada Elohim sehubungan dengan Israel, dengan berkata, “Ya YAHWEH, mereka telah membunuh nabi-nabi-Mu, menghancurkan mezbah-mezbah-Mu, dan hanya aku sendiri tertinggal, dan mereka memburu nyawaku.” Namun, jawaban ilahi mengatakan apa kepadanya, “Aku telah menyisakan bagi diri-Ku tujuh ribu pria yang tidak pernah bertekuk lutut pada Baal.” Demikianlah pula selanjutnya, pada saat sekarang terdapat suatu sisa menurut pilihan anugerah. (Rom 11:2-5)

Sisa umat Israel yang terpilih telah bertahan hingga hari ini, yaitu orang-orang Yahudi yang percaya dari hati pesan Injil dan menerima Yeshua sebagai Mashiach yang dijanjikan. Selama berabad-abad Goyim (bangsa-bangsa non Yahudi) telah mengambil bagian dalam anugerah yang diberikan kepada sisa Israel ini, tetapi Elohim selalu menyisakan bagi diri-Nya sebagian dari Israel yang “tidak bertekuk lutut kepada Baal.”

Berbicara secara kiasan, Paulus membandingkan orang Israel dengan pohon zaitun yang dibudidayakan. Karena ketidakpercayaan, banyak dari cabang pohon zaitun telah dipatahkan, dan “cabang-cabang pohon zaitun liar” telah dicangkokkan ke dalam pokok pohon. Ini adalah tindakan yang tidak wajar, dilakukan oleh tangan Elohim yang berkuasa. Namun, Goyim (bangsa-bangsa non Yahudi) harus rendah hati karena mereka dicangkokkan berdasarkan iman mereka, dan bukan karena jasa apa pun yang mereka miliki dalam diri mereka sendiri. Faktanya, Goyim (bangsa-bangsa non Yahudi) harus berhati-hati untuk tidak membanggakan posisi mereka bahkan sebagai orang-orang percaya yang dicangkokkan, karena mereka ditopang oleh “akar” – yaitu bapa Abraham dan keluarganya – dan bukan dengan melalui garis keturunan atau jasa-jasa mereka sendiri: “Ingat bukan kamu yang menopang akar itu, tetapi akar itu yang menopang kamu.”

Dalam kedua kasus itu, maka – apakah keturunan alami Abraham atau seorang Goyim (bukan Yahudi) – metafora pohon zaitun menggambarkan bahwa “ranting-ranting”, adalah mereka yang datang kepada YHVH dengan percaya dalam janji-janji pembebasan-Nya, sama seperti bapa Abraham. Semoga YHVH menolong kita semua untuk benar-benar percaya di dalam Dia …

Ucapan Berkat Sesudah Studi Torah

Sebagaimana kebiasaan untuk mengucap berkat sebelum melakukan Talmud Torah – studi Torah, demikian juga kita mengucap berkat sesudah studi kita:

בָּרוּךְ אַתָּה יְהוָה אֱלֹהֵינוּ מֶלֶךְ הָעוֹלָם אֲשֶׁר נָתַן לָנוּ תּוֹרַת אֱמֶת ־ יֵשׁוּעַ מְשִׁיחֵנוּ ־ וְחַיֵּי עוֹלָם נָטַע בְּתוֹכֵנוּ; בָּרוּךְ אַתָּה יְהוָה נוֹתֵן הַתּוֹרָה

barukh attah YHVH ‘eloheinu melekh ha’olam ‘asher natan lanu torat emet – Yeshu’a meshichenu – vechayye olam nata’ betokhenu; barukh attah YHVH noten hatorah

Diberkatilah engkau, YHVH Elohim kami, raja semesta, yang memberi kepada kami Torah kebenaran – Yeshua Mesias kami – dan hidup kekal ditempatkan di tengah-tengah kami; diberkatilah engkau YHVH, pemberi Torah.

Referensi:

עברית לנוצרים – ג”ון פרסונס

Hari TUHAN

Talmidim Yeshua HaMashiach

Kitab Henokh

Berita untuk Generasi Akhir Zaman