Hari TUHAN

Talmidim Yeshua HaMashiach

Parashat Terumah “Persembahan angkatan”

Bagian Torah pekan ke-19:

תְּרוּמָה

Parashat Terumah “Persembahan angkatan”

  • Torah: Keluaran 25:1-27:19
  • Haftarah: 1 Raja 5:26(12)-6:13*
  • Brit Chadashsah: 2 Korintus 9:1-15; Matius 5:33-37

* Nomor ayat dari haftarah diambil dari Alkitab Ibrani (nomor ayat dari Alkitab Kristen dituliskan dalam tanda kurung).

Ringkasan Bacaan Torah:

Bagian Torah minggu lalu (Mishpatim) menjelaskan bagaimana orang Yisra’el menjadi am kadosh (umat kudus) dengan masuk ke dalam perjanjian dengan YHVH di Gunung Sinai. Ketentuan-ketentuan perjanjian ditulis dalam Sefer HaBrit (“Kitab Perjanjian”), yang berisi berbagai hukum untuk mengatur umat itu di Negeri Perjanjian. Ketika umat itu setuju untuk menaati ketentuan-ketentuan perjanjian, Mosheh mengambil darah kurban dan memercikkannya ke atas mereka dengan berkata, “Lihat! Darah perjanjian yang YHVH potong dengan kalian atas semua kata-kata ini” (Kel. 24:8). Mosheh kemudian mendaki kembali gunung itu untuk menerima luchot ha’even (loh-loh batu) yang ditulisi Sepuluh Perintah, dan untuk mempelajari tambahan Torah dari YHVH.

Parashat Terumah dibuka dengan YHVH berfirman kepada Mosheh:

וַיְדַבֵּר יְהוָה אֶל־מֹשֶׁה לֵּאמֹֽר׃

דַּבֵּר אֶל־בְּנֵי יִשְׂרָאֵל וְיִקְחוּ־לִי תְּרוּמָה מֵאֵת כָּל־אִישׁ אֲשֶׁר יִדְּבֶנּוּ לִבֹּו תִּקְחוּ אֶת־תְּרוּמָתִֽי׃

25:1 Dan YHVH berfirman kepada Mosheh, dengan berkata,

25:2 Berbicaralah kepada anak-anak Yisra’el dan mereka akan mengambil bagi-Ku persembahan angkatan dari» semua orang yang hatinya rela, kalian akan mengambil » persembahan angkatan-Ku.

Terumah (תְּרוּמָה) artinya “kontribusi,” “persembahan (yang diangkat),” “pemberian sukarela”, berasal dari akar kata רוּם rum yang artinya “menaikkan”, “mengangkat”, “meninggikan”.

Dalam parashah minggu ini, YHVH meminta bantuan “dari setiap orang yang hatinya mendorongnya” untuk menyediakan bahan-bahan untuk Mishkan kodesh (Tabernakel kudus), sebuah bangunan yang akan melambangkan Kehadiran-Nya di antara orang Yisra’el selama pengembaraan mereka ke negeri Kanaan. (Kata mishkan (מִשְׁכָּן) berasal dari akar (שָׁכַן shakhan) yang artinya “tinggal” atau “berdiam”, dari mana kata shekhinah (שְׁכִינָה) berasal. Kemah suci ini dimaksudkan untuk menjadi “tempat tinggal Elohim di antara umat itu” di mana kurban-kurban dipersembahkan dan Elohim akan berkomunikasi dengan umat itu melalui Mosheh dan Kohen Gadol (Imam Besar). Instruksi-instruksi terperinci untuk membangun Mishkan sesuai dengan pola yang diberikan kepada Mosheh disediakan dalam bagian ini (Mishkan kemudian menjadi model untuk Beit Hamikdash (Bait Suci) di Yerushalem, dan bahkan untuk arsitektur sinagoga di kemudian hari).

Mishkan terdiri dari dua bagian utama: Halaman Luar disebut chotzeir (berisi mezbah untuk kurban-kurban darah dan bejana perunggu yang digunakan oleh para imam), dan bangunan mirip kemah yang disebut ohel. Ohel itu sendiri dibagi menjadi dua ruang: (1) haKodesh atau Tempat Kudus, sebuah ruang luar di mana hanya para imam yang melakukan tugas-tugas kudus yang memiliki akses (yang berisi shulchan (meja roti sajian), menorah (kaki dian) dan mizbeach HaKatoret (mezbah dupa)); dan (2) Kodesh Kodeshim, atau Kudus dari yang Kudus-kudus (Ruang Mahakudus), ruang paling dalam yang hanya dimasuki oleh Kohen Gadol (Imam Besar) padam Yom Kippur, dan yang berisi aron ha’brit (Tabut Perjanjian yang berisi dua loh-loh berisi Sepuluh Perintah).

@

Sisa parashah kadang-kadang disebut tzuvui haMishkan, perintah-perintah untuk membangun Mishkan sesuai dengan pola yang diberikan kepada Mosheh di atas Gunung Sinai (itu dimulai dari bagian dalam ke bagian luar – dari Kudus dari Yang Kudus-kudus (Ruang Mahakudus) ke Halaman Luar). Setiap komponen Mishkan, sampai kepada detail-detail terkecil, dipenuhi dengan makna simbolis tentang bagaimana mendekati YHVH di bawah ketentuan-ketentuan brit yashanah (Perjanjian Lama Mosheh dengan imamat Levi sebagai ekspresi-ekspresi ritualistiknya).

Dari mana orang Yisra’el mendapatkan material-material yang dibutuhkan untuk membangun mishkan? Lagi pula, material-material berikut ini yang dibutuhkan: emas, perak, tembaga, wol yang dicelup warna ungu dan wol yang dicelup warna biru, linen, rambut kambing, kulit “anjing laut” (tachash), shittim (akasia), minyak zaitun, rempah-rempah, dan berbagai batu permata. Benda-benda ini biasanya tidak kelihatan tergeletak di sekitar padang gurun ….

Berbagai midrashim menyatakan bahwa emas dan permata berasal dari menjarahi orang Mitzrayim (meskipun beberapa permata langka ditemukan di padang gurun bersama manna yang jatuh); pohon-pohon akasia berasal dari Ya’aqov, yang memprediksi kebutuhan ini 300 tahun sebelumnya; dan balok ekstra panjang yang diperlukan (yaitu, balok tengah untuk mishkan) berasal dari pohon yang ditanam Avraham sendiri, yang ditebang para malaikat dan dibawa ke padang gurun bagi orang Yisra’el.

Menurut Midrash Rabbah, mishkan itu dipersamakan dengan penciptaan alam semesta:

  • Mengenai pekerjaan hari pertama penciptaan, dikatakan “Yang membentangkan langit seperti tabir” (Mzm. 104:2). Mengenai pembuatan Mishkan, dikatakan, “Dan haruslah engkau membuat tenda dari bulu kambing untuk menjadi kemah bagian atas tabernakel. Engkau harus membuat sebelas lembar tenda” (Kel. 26:7).
  • Mengenai pekerjaan hari kedua penciptaan, dikatakan, “Cakrawala akan ada di tengah-tengah air, dan dia ada untuk membuat pemisahan antara air dengan air” (Kej. 1:6). Mengenai pembuatan Mishkan dikatakan, “Dan tabir akan memisahkan bagi kalian antara yang kudus dan antara yang kudus dari yang kudus-kudus.” (Kel. 26:33).
  • Mengenai pekerjaan hari ketiga penciptaan, dikatakan, “Air akan berkumpul dari bawah langit pada satu tempat” (Kej. 1:9). Mengenai pembuatan Mishkan dikatakan, “Dan engkau akan membuat sebuah bejana tembaga dan alasnya dari tembaga untuk membasuh” (Kel. 30:18).
  • Mengenai pekerjaan hari keempat penciptaan, dikatakan, “Benda-benda penerang akan ada di cakrawala langit” (Kej. 1:14). Mengenai pembuatan Mishkan dikatakan, “Dan engkau akan membuat menorah emas tahir” (Kel. 25:31).
  • Mengenai pekerjaan hari kelima penciptaan, dikatakan, “Dan hewan terbang akan terbang di atas bumi” (Kej. 1:20). Mengenai pembuatan Mishkan dikatakan, “Dan keruv-keruv akan merentangkan sayap-sayap ke atas.” (Kel. 25:20).
  • Pada hari keenam manusia diciptakan [untuk menghuni dan mengolah bumi]. Mengenai Mishkan, Elohim berfirman kepada Mosheh, “Dan engkau, buatlah mendekat kepadamu » Aharon saudaramu” [untuk melakukan pelayanan di Tempat Kudus]” (Kel. 28:1).
  • Pada hari ketujuh kita menuliskan, “Dan langit dan bumi diselesaikan, … Dan Elohim menyelesaikan pada hari ketujuh pekerjaan-Nya … Dan Elohim memberkati … dan Dia membuat »dia kudus …” (Kej. 2:1-3). Mengenai pembuatan Mishkan dikatakan: “Dan semua pelayanan tabernakel kemah pertemuan diselesaikan … dan Mosheh memberkati »mereka …

Dan terjadilah pada hari Mosheh menyelesaikan untuk mendirikan » tabernakel … dan dia menguduskan »dia” (Kel. 39:32-43; Bil. 7:1).

Tujuan Mishkan adalah untuk menyediakan cara-cara simbolis bagi seorang Yisra’el di bawah perjanjian Mosheh untuk datang ke hadapan Hadirat YHVH. Perhatikan bahwa di bawah syarat-syarat ini, pendekatan kepada Yang Kudus didasarkan pada pengakuan hukum moral-Nya (seperti yang diungkapkan dalam Sefer HaBrit, dan khususnya, Sepuluh Perintah), tetapi akses bagi orang berdosa itu diberikan dengan kemurahan melalui ritual-ritual kurban darah sebagaimana dimediasi oleh imam Levi yang ditunjuk. Penebusan hanya dimungkinkan melalui ketaatan pada pola-pola dan ritual-ritual yang ditentukan (yang kemudian dipindahkan ke Beit HaMikdash yang terletak di Moriah). Karena ritual-ritual darah membentuk dasar untuk berlakunya perjanjian, seharusnya tidak mengejutkan bahwa Realitas Surgawi akan ditemukan dalam kurban darah Yeshua sang Mashiach sebagai Kohen Gadol dari Brit Chadashah (untuk informasi tambahan, lihat artikel tentang Yom Kippur dan Moriah).

Ringkasan Bacaan Haftarah

Dalam bacaan Torah, orang Yisra’el mulai membangun Mishkan, “kemah yang mudah diangkut” yang dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain bersama umat itu di padang gurun. Dalam Haftarah, Raja Shalomo mengarahkan orang-orang Yahudi untuk mulai membangun Bait Suci yang dirancang untuk menjadi “tempat kediaman” bagi Hadirat Ilahi di Yerushalem.

Gagasan tentang Bait Suci datang dari Raja David, yang mengubah konsep Mishkan menjadi visi “Rumah bagi YHVH.” Namun, David dicegah untuk membangun Bait Suci, karena ia manusia perang, dan karenanya tugas itu diberikan kepada putranya Shalomo, yang memulai pembangunannya pada tahun ke-480 setelah Eksodus dari Mitzrayim, selama tahun keempat masa pemerintahannya. Itu dibangun menurut model Mishkan, meskipun secara proporsional itu dua kali ukurannya dan fitur semacam serambi ditambahkan, bersama dengan perluasan tiga lantai ditambahkan di sekeliling bangunan. Keseluruhan struktur dibangun tanpa bantuan peralatan-peralatan besi, karena besi sering digunakan dalam peperangan, dan Bait Suci itu diciptakan untuk mendirian kehidupan dan damai sejahtera bagi umat itu. Elohim berjanji kepada Shalomo bahwa Bait Suci akan tetap berdiri hanya jika orang-orang Yahudi tetap setia kepada-Nya. Pada 586 SM, Bait Suci dihancurkan oleh Nebukadnezar, setelah berdiri selama 410 tahun.

Seperti yang dikatakan Midrash, “Negeri Yisra’el terletak di tengah-tengah dunia, dan Yerushalem di tengah-tengah negeri Yisra’el, dan Bait suci di tengah-tengah kota Yerushalem, dan Kudus dari yang Kudus-kudus di tengah-tengah Bait Suci, dan dan batu fondasi di mana dunia diletakkan, berada di depan tabut” (Midrash Tillin Terumah, Kedoshim). Dalam hubungan ini dapat ditambahkan bahwa frasa, sha’alu shalom Yirushalayim, “berdoalah untuk damai sejahtera Yerushalem” (dari Mzm. 122: 6) sebenarnya mengacu pada Mesias Yeshua. Kata sha’alu sebenarnya berarti “menanyakan” (seperti dalam meminta sheilah, sebuah pertanyaan). Shalom adalah Nama Yeshua, karena Dia sesungguhnya adalah Sar Shalom (Pemimpin Damai Sejahtera). Kata Yerushalem berarti “pengajaran damai sejahtera” (kata “Yeru” pada bagian depan berasal dari akar kata yang sama dengan Torah, yang artinya mengajar), sehingga frasa tersebut dapat dijelaskan sebagai “tanyakanlah tentang Penguasa Damai Sejahtera dan Pengajaran-Nya.” Bagaimanapun, kita tahu bahwa Yeshua sesungguhnya adalah Raja Yerushalem (Mat. 5:35) yang akan segera kembali untuk memerintah atas seluruh bumi.

Ringkasan Bacaan Brit Chadashah

Torah menghimbau, dalam nama YHVH, bahwa kita harus menjadi orang yang bermurah hati, mencerminkan kebaikan hati-Nya. Sesungguhnya, memberi kepada orang lain mengimpartasikan berkat Elohim, Alkitab menyatakan: “Dan mereka akan mengambil bagi-Ku persembahan” (וְיִקְחוּ־לִי תְּרוּמָה veyiqchu-li terumah), dan bukannya: “Berikan bagi-Ku persembahan,” karena kita menerima lebih banyak daripada yang kita berikan melalui tindakan-tindakan tzedaqah. (Kel. 25:1-2).

Orang-orang bijak awal menjelaskan bahwa ketika kita memberi tzedakah (sedekah), itu mungkin kelihatan seperti kita memberikan sesuatu dari harta kita sendiri demi orang lain, tetapi dalam kebenarannya kita sebenarnya mengambil, karena kita secara spiritual menerima kembali lebih banyak daripada yang kita berikan (baik dalam kehidupan ini dan khususnya di dunia yang akan datang). Upah yang kita dapatkan sebagai imbalan untuk pemberian kita selalu jauh lebih besar daripada apa pun yang semula kita berikan (Mal. 3:10), dan ini menyiratkan bahwa memberi sesungguhnya merupakan semacam “menerima …” Ini sesuai dengan ajaran Yeshua: “Berilah, maka akan diberikan kepadamu; suatu takaran yang baik, yang telah dipadatkan, dan yang telah diguncangkan dan yang terlimpah, mereka akan memberikan ke pelukanmu. Sebab dengan ukuran yang sama yang kamu mengukurkan, hal itu akan diukurkan kembali kepadamu.” (Luk. 6:38). Demikian juga Dia berkata, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, apa saja yang telah kamu lakukan kepada seseorang yang terkecil dari saudara-saudara-Ku ini, kamu telah melakukannya kepada-Ku” (Mat. 25:40). “Siapa yang berbelaskasihan kepada orang miskin, dia memiutangi YHVH dan Dia akan membalaskan pahalanya kepadanya” (Ams. 19:17). Orang-orang bijak menganggap tindakan memberi kepada orang lain adalah salah satu perintah terbesar, karena merupakan esensi Elohim untuk memberi kepada ciptaan-Nya, dan melalui pemberian seperti itulah kita dimungkinkan untuk melihat Hadirat Ilahi, seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, “Aku akan memandang wajah-Mu dalam tzedakah” (Mzm. 17:15).

Bacaan Brit Chadashah berkenaan dengan berat-berkat pemberian tzedakah bahkan ketika ada di bawah ketentuan-ketentuan Perjanjian Baru. Ada tertulis bahwa “Elohim mengasihi pemberi yang gembira (ἱλαρὸν hilaron)” (2 Kor. 9:7). Pengikut Mesias Yeshua harus ditandai dengan kebaikan (טוֹבָה tovah) yang dinyatakan dalam kemurahan hati (נְדִיבוּת nedivut). Buah Roh (פְּרִי הָרוּחַ peri haruach) yang tercantum dalam Gal. 5:22-23 mengenapi ketentuan-ketentuan Torah, tetapi itu merupakan hasil pertumbuhan supernatural dari anugerah dan kasih Elohim di dalam hati orang yang percaya di dalam Yeshua sebagai Mesias (lihat Yoh. 15:1-8). Hidup kita dikuduskan di dalam cara di mana mereka awalnya dibenarkan: sepenuhnya oleh iman di dalam kasih dan anugerah Elohim.

Salah satu middot ha-lev (kualitas hati) dari jiwa yang benar adalah memberi kepada orang lain. Ini hanyalah bagian dari etos jiwa Yahudi. Rabbi Asi berkata, “Sedekah sama pentingnya dengan seluruh mitzvot lainnya digabungkan”. Dan Rabbi Yehudah juga berkata, “Sepuluh hal sulit telah diciptakan di dunia. Batu karang itu keras, tetapi besi menghancurkannya. Besi itu keras, tetapi api melunakkannya. Api itu kuat, tetapi air memadamkannya. Air itu berat, tetapi awan membawanya. Awan itu tebal, tetapi angin mencerai-beraikan mereka. Angin itu kuat, tetapi tubuh menahannya. Tubuh itu kuat, tetapi ketakutan menghancurkannya. Ketakutan itu kuat, tetapi air anggur melenyapkannya. Air anggur itu kuat, tetapi tidur meniadakannya. Kematian lebih kuat dari semuanya, tapi tzedakah (sedekah) melepaskan dari kematian, seperti ada tertulis, צְדָקָה תַּצִּיל מִמָּֽוֶת tzedaqah tatzil mimmavet– “sedekah membebaskan dari maut” (Ams. 10:2).

Hari TUHAN

Talmidim Yeshua HaMashiach

Kitab Henokh

Berita untuk Generasi Akhir Zaman