Hari TUHAN

Talmidim Yeshua HaMashiach

Parashat Mas’ei “Perjalanan-perjalanan”

BILANGAN-COVER-PRINT
Alkitab Interlinear: BILANGAN – Ibrani – Inggris – Indonesia

 

Bacaan Alkitab Minggu ke-43:

מַסְעֵי

Parashat Mas’ei “Perjalanan-perjalanan”

  • Torah: Bilangan 33:1-36:13
  • Haftarah: Yeremia 2:4-28; 3:4
  • Brit Chadashah: Yakobus 4:1-12

Ucapan Berkat Sebelum Studi Torah

Merupakan tradisi untuk mengucapkan kata-kata berkat sebelum melakukan studi Torah – Talmud Torah. Dalam ucapan berkat berikut ini, perhatikan kata la’asoq, yang artinya melibatkan diri, atau membenamkan diri (itu berasal dari akar kata Ibrani yang artinya “sibuk”). Jadi ucapan berkat ini adalah tentang “menyibukkan diri” dengan mempelajari Torah, memperhatikan baik-baik instruksi Elohim bagi kehidupan kita.

בָּרוּךְ אַתָּה יְהוָה אֱלֹהֵינוּ מֶלֶךְ הָעוֹלָם אֲשֶׁר קִדְּשָׁנוּ בְּמִצְוֹתָיו וְצִוָּנוּ לַעֲסוֹק בְּדִבְרֵי תוֹרָה

barukh ‘attah YHVH ‘eloheinu melekh ha’olam ‘asher qiddeshanu be’mitzvotav ve’tzivvanu la’asoq be’divrei torah

Diberkatilah Engkau YHVH Elohim kami, raja alam semesta, yang menguduskan kami dalam perintah-perintah-Mu dan memerintahkan kami untuk menyibukkan diri kami dalam kata-kata Torah.

Mengapa kata “la’asoq” (לעסוק) digunakan ketimbang “lomed” (mempelajari) dalam kata-kata berkat ini? Dikatakan bahwa meskipun tidak semua orang punya waktu atau energi untuk mempelajari Torah seperti yang dimaksud kata “lomed” (לומד), setiap orang dapat mengikuti, menghadiri, terlibat, dan membenamkan diri, atau dengan kata lain, sibuk dengan hal-hal yang berhubungan dengan praktek Torah.

Ringkasan Bacaan Torah:

Bagian Torah pekan lalu (Mattot) berakhir dengan orang Israel berkemah di sebelah timur Sungai Yordan, dekat dataran Moab, siap untuk akhirnya memasuki Tanah Perjanjian. Untuk mengantisipasi kembalinya mereka ke tanah itu, bagian minggu ini dimulai dengan Musa menceritakan 42 tempat-tempat yang telah disinggahi orang Israel selama 40 tahun mengembara di padang gurun – dari perkemahan pertama mereka setelah Eksodus (disebut Sukkot) ke perkemahan mereka saat ini di seberang sungai dari tanah Kanaan.

Parashah dimulai:

אֵ֜לֶּה מַסְעֵ֣י בְנֵֽי־ יִשְׂרָאֵ֗ל אֲשֶׁ֥ר יָצְא֛וּ מֵאֶ֥רֶץ מִצְרַ֖יִם לְצִבְאֹתָ֑ם בְּיַד־ מֹשֶׁ֖ה וְאַהֲרֹֽן׃

‘elleh mas’ei venei- Yisra’el ‘asher yatze’u me’eretz Mitzrayim letziv’otam beyad- Mosheh ve’Aharon

Bilangan 33:1 Inilah perjalanan-perjalanan anak-anak Yisra’el ketika mereka keluar dari negeri Mitzrayim pada pasukan-pasukan mereka dalam tangan Mosheh dan Aharon.

Menceritakan Perjalanan

Sejak mereka meninggalkan Ramses di Mesir hingga tiba di dataran Moab (di perbatasan Tanah Perjanjian), Israel berkemah di 42 lokasi yang disebutkan. Sebelum Dosa Mata-mata (di Kadesh), Israel telah berkemah di 14 lokasi dalam perjalanan ke negeri itu, tetapi kemudian dipaksa untuk mengembara selama 38 tahun lagi hingga generasi asli yang berdosa itu telah mati. Itu menyisakan 28 lokasi lagi yang terdaftar. Namun, delapan dari 28 lokasi ini adalah tempat Israel berkemah selama tahun ke-40 mereka di padang gurun (setelah kematian Harun), jadi kita memiliki 20 lokasi di mana Israel berkemah selama periode sekitar 38 tahun – rata-rata satu lokasi untuk setiap dua tahun di padang gurun.

Selama seluruh waktu ini, YHVH menunjukkan chesed (kebaikan) kepada orang-orang Israel, ketika orang-orang diberi makan manna, diberi air minum dari Batu Karang yang secara ajaib menyertai mereka, tidak diganggu oleh para perampok atau binatang liar, dan dikelilingi oleh awan kemuliaan Shechinah dari YHVH El-Shadday.

Mandat untuk Memiliki Tanah Kanaan

Setelah menceritakan berbagai lokasi perjalanan, Elohim memberi tahu Musa bahwa ketika orang Israel harus menyeberangi Sungai Yordan ke tanah Kanaan, mereka harus mengusir semua penduduk asli dan sepenuhnya menghancurkan semua jejak budaya dan kepercayaan mereka. Secara khusus, mereka harus menghancurkan semua berhala mereka dan menghancurkan semua tempat tinggi mereka. Setelah ini, tanah Kanaan akan dibagi dengan undi menurut suku-suku Israel, berdasarkan ukuran masing-masing suku (suku-suku Ruben, Gad, dan setengah Manashe sudah menerima warisan mereka). Elohim kemudian memperingatkan Musa bahwa jika orang-orang tidak mau menghalau penghuni negeri itu, mereka akan menjadi jerat bagi Israel, dan Elohim akan menghakimi dan mengasingkan Israel sebagaimana Dia bermaksud untuk melakukan terhadap mereka ….

Penaklukan Perbatasan-perbatasan

Batas-batas Tanah Perjanjian kemudian diberikan (Bil. 34:1-15). Perhatikan bahwa perbatasan- perbatasan ini tidak sama dengan yang dijelaskan sebelumnya kepada Abraham (Kej. 15:18-21), karena wilayah itu akan diberikan kepada Israel setelah Mesias kembali untuk memulihkan Zion selama Kerajaan Seribu Tahun (lihat Yehezkiel 47:15 48:35). Selama waktu itu, Yerusalem akan menjadi pusat bumi dan diganti nama menjadi YHVH Shammah (יְהוָה שָׁמָּה), “YHVH di sana.”

Sementara janji sebelumnya bahwa Israel akan menduduki ‘dari Sungai Nil hingga Efrat’ menunggu penggenapannya, dalam bagian Torah ini deskripsi tanah yang dijanjikan terbatas pada “tanah Kanaan menurut perbatasan-perbatasannya” (34:2-13) yaitu, kepada wilayah lokal yang diduduki oleh tujuh bangsa Kanaan yang tinggal di sana pada saat penaklukan di bawah Yoshua.

Beberapa pengajar Teologia Penggantian (“Replacement Theologians“) mengklaim bahwa janji Elohim kepada Israel telah digenapi di bawah pemerintahan Raja Salomo, tetapi ini sama sekali tidak benar. Bagian-bagian tertentu dari Lebanon dan Suriah saat ini (di sebelah utara) tidak pernah dimiliki atau dianeksasi, bahkan pada masa pemerintahan Salomo. Perbatasan-perbatasan profetik negeri itu tidak sesuai dengan pemukiman historis Israel mana pun, sehingga kepemilikan tanah seperti yang dijanjikan kepada Abraham (dan seperti yang dinubuatkan oleh para nabi) masih menunggu penggenapannya. Ini penting, karena ini menyanggah pandangan “amillennial” bahwa Gereja telah menggantikan Israel dan bahwa janji tentang tanah itu telah digenapi pada zaman kuno. Menurut Rasul Paulus, keturunan Abraham (yaitu, baik “ranting-ranting asli” dan mereka yang “dicangkokkan” ke dalam berkat perjanjian asli yang diberikan kepada Israel) suatu hari akan mewarisi seluruh bumi (lihat Rom. 4:13). Dengan kata lain, pada akhirnya perbatasan-perbatasan Israel akan mencakup seluruh dunia …

Kota-kota Perlindungan – Arei Miklat (עָרֵי מִקְלָט)

“Kota-kota perlindungan” (עָרֵי מִקְלָט arei miklat) kemudian ditetapkan sebagai tempat-tempat perlindungan dan tempat-tempat pengasingan bagi mereka yang terlibat dalam pembunuhan tak sengaja. Tiga kota harus didirikan di sebelah timur Yordan, dan tiga di barat (di Tanah Perjanjian). Jika ada orang Israel yang terlibat dalam pembunuhan tidak disengaja, dia dapat melarikan diri ke ir miklat untuk berlindung dari go’el hadam – “penebus darah” (yakni, pembalas), biasanya kerabat terdekat korban. Go’el hadam dapat secara sah mengeksekusi si pembunuh hanya jika dia berada di luar salah satu arei miklat.

Harus ditekankan bahwa kota-kota perlindungan tidak dimaksudkan untuk menampung orang-orang pembunuh, yang akan diadili di pengadilan dan dihukum mati di tangan pembalas hutang darah. Hukuman mati membutuhkan kesaksian dari setidaknya dua saksi dan mengakui tidak ada “tebusan” (tawar-menawar) yang ditawarkan sebagai pengganti eksekusi untuk si pembunuh. Di sisi lain, seseorang yang bertanggung jawab atas pembunuhan tidak disengaja orang lain diharuskan untuk tinggal di dalam batas-batas kota perlindungan sampai kematian Imam Besar, dimana sesudah waktu itu ia bebas untuk kembali ke rumahnya tanpa takut akan pembalasan dari seorang pembalas hutang darah.

Seseorang yang dibuang ke kota perlindungan harus tetap di sana hingga kematian Imam Besar, tetapi bagaimana kematian Imam Besar “mengganti kerugian” untuk hilangnya nyawa? Menariknya, orang-orang bijak Yahudi melaporkan bahwa para pengungsi di kota itu tidak sabar menunggu kematian Imam Besar sehingga mereka bisa dibebaskan dan dikembalikan kepada keluarga mereka. Analogi yang mengejutkan bagi kita yang percaya dalam Yeshua sebagai Imam Besar kita menurut peraturan Malki-Tzedek! Hanya kematian seorang Imam Besar yang bisa menebus untuk kehilangan nyawa dan membebaskan mereka yang ditawan oleh karena dosa!

Karena mereka tidak diberikan wilayah di Tanah Perjanjian, orang-orang Lewi diberikan 48 kota terpisah (enam di antaranya adalah kota-kota perlindungan). Masing-masing dari setiap kota orang Lewi memiliki daerah terbuka hampir setengah mil di sekelilingnya. Ketika mereka tidak bertugas untuk melayani di Mishkan (dan kemudian di Bait Elohim), orang-orang Lewi harus mengajar Torah kepada orang-orang dan cara-cara untuk berkenan kepada YHVH. Dengan cara ini Elohim menempatkan para guru Torah di seluruh Tanah Perjanjian. Menurut orang-orang bijak, semua 48 kota orang Lewi juga berfungsi sebagai arei miklat dan karenanya merupakan pusat-pusat teshuvah (pertobatan) dan belajar bagi Israel.

Kasus Zelophehad

Para pemimpin suku Manashe kemudian datang ke hadapan Musa untuk membahas implikasi hukum dari kasus Zelophehad (yaitu, Tzelafchad: צְלָפְחָד), yang adalah seorang lelaki dari suku Manashe yang mati di padang gurun tanpa memiliki seorang putra untuk menjadi ahli warisnya, tetapi hanya anak-anak perempuan yang diizinkan YHVH untuk mewarisi bagian bapa mereka di negeri itu. Para pemimpin ini sekarang khawatir bahwa jika anak-anak perempuan ini menikah dengan laki-laki dari suku lain, warisan asli akan berpindah ke suku lain, sehingga mengurangi warisan yang diberikan kepada suku mereka sendiri.

Musa kemudian memutuskan bahwa untuk mencegah pemindahan warisan dari satu suku ke suku yang lain, anak-anak perempuan Zelophehad hanya diizinkan menikahi lelaki dalam suku mereka sendiri. Oleh karena itu menjadi hukum umum bahwa tidak ada warisan kaum keluarga yang dapat ditransfer kepada suku lain, dan perempuan mana pun yang memiliki tanah warisan hanya dapat menikahi seseorang dalam sukunya sendiri.

Kitab Bilangan – dan narasi historis Torah itu sendiri – diakhiri dengan penyelesaian dari pertanyaan hukum ini tepat sebelum orang Israel menyerbu tanah Kanaan di bawah kepemimpinan Yoshua. Kitab ini diakhiri dengan pernyataan ini: “Inilah perintah-perintah dan keputusan-keputusan (הַמִּצְוֹת וְהַמִּשְׁפָּטִים) yang YHVH memerintahkan dalam tangan Mosheh kepada anak-anak Yisra’el di dataran-dataran Mo’av, di Yarden Yerecho.”

Ringkasan Bacaan Haftarah:

Ada tiga Haftarot yang dibaca selama Tiga Minggu Dukacita. Secara kolektif mereka kadang-kadang disebut “Haftarah Teguran.” Dalam ketiganya, Yeremia menggambarkan hukuman-hukuman yang akan menimpa orang-orang jika mereka tidak kembali kepada YHVH, tetapi juga menjanjikan penebusan jika mereka melakukannya. Pilihan ada di tangan mereka.

Bagian dari Yeremia ini adalah teguran pedih dan menusuk dari kemurtadan Israel dari YHVH. Karena itu penghakiman adalah pasti, dan bahwa orang-orang akan dibawa ke pembuangan.

Ringkasan Brit Chadashah:

Perikop dari Yakobus membahas tentang kesombongan dan perzinahan rohani yang ditimbulkannya. Persahabatan dengan dunia adalah permusuhan terhadap Elohim. Ketika kita merendahkan diri di hadapan Elohim, Dia akan mengangkat kita. Tentu saja, Israel harus berperang melawan tujuh bangsa Kanaan dan tidak berteman dengan mereka, dan karena itu kita dapat melihat aplikasinya dengan parashah bacaan Torah minggu ini. Syukurlah, sebagai penerima dari kehidupan Yeshua yang berkemenangan, kita beroperasi dari tempat kemenangan – dan tidak perlu berjuang untuk itu. Dia adalah Istirahat kita dan Pemenang atas semua kuasa kegelapan, diberkatilah Dia.

Ucapan Berkat Sesudah Studi Torah

Sebagaimana kebiasaan untuk mengucap berkat sebelum melakukan Talmud Torah – studi Torah, demikian juga kita mengucap berkat sesudah studi kita:

בָּרוּךְ אַתָּה יְהוָה אֱלֹהֵינוּ מֶלֶךְ הָעוֹלָם אֲשֶׁר נָתַן לָנוּ תּוֹרַת אֱמֶת ־ יֵשׁוּעַ מְשִׁיחֵנוּ ־ וְחַיֵּי עוֹלָם נָטַע בְּתוֹכֵנוּ; בָּרוּךְ אַתָּה יְהוָה נוֹתֵן הַתּוֹרָה

barukh attah YHVH ‘eloheinu melekh ha’olam ‘asher natan lanu torat emet – Yeshu’a meshichenu – vechayye olam nata’ betokhenu; barukh attah YHVH noten hatorah

Diberkatilah engkau, YHVH Elohim kami, raja semesta, yang memberi kepada kami Torah kebenaran – Yeshua Mesias kami – dan hidup kekal ditempatkan di tengah-tengah kami; diberkatilah engkau YHVH, pemberi Torah.

Referensi:

עברית לנוצרים – ג”ון פרסונס

 

Hari TUHAN

Talmidim Yeshua HaMashiach

Kitab Henokh

Berita untuk Generasi Akhir Zaman