Hari TUHAN

Talmidim Yeshua HaMashiach

Parashat Vaiyeshev “Dan dia tinggal”

Bacaan Alkitab Minggu ke-9:

Parashat Vaiyeshev “Dan dia tinggal”

וַיֵּשֶׁב

  • Torah: Kej. 37:1-40:23
  • Haftarah: Amo. 2:6-3:8; Zak. 2:14-4:7 (chanukah)
  • Brit Chadashah: Mat. 1:1-6; 16-25

Ringkasan Bacaan Torah:

Bacaan Torah minggu lalu (Vaiyishlach) menceritakan bagaimana Yakub bergulat dengan Malakh Adonai (Malaikat YHVH) sebelum kembali ke Tanah Perjanjian untuk berdamai dengan saudara kembarnya yang terasing, Esau. Tidak lagi bernama Ya’akov (“pemegang tumit” [dari Esau]), tetapi Yisra’el (“bergumul dengan Elohim”), seorang Yakub yang telah berubah akhirnya kembali ke Hebron untuk menemui bapanya Ishak, 34 tahun setelah ia meninggalkan rumah. Namun, dalam perjalanan pulang, istri tercintanya Rahel mati ketika melahirkan putra keduanya yang kedua belas, Benyamin.

Parashah minggu ini dimulai dengan Yakub yang tinggal di tanah yang dijanjikan kepada Abraham dan Ishak bersama 12 putranya, tetapi narasi dengan cepat beralih kepada putra favorit Yakub, Yusuf, yang berusia tujuh belas tahun pada waktu itu. Parashah dimulai:

וַיֵּ֣שֶׁב יַעֲקֹ֔ב בְּאֶ֖רֶץ מְגוּרֵ֣י אָבִ֑יו בְּאֶ֖רֶץ כְּנָֽעַן׃

vaiyeshev ya’aqov be’eretz megurei ‘aviv be’eretz kena’an.

Dan Ya’aqov tinggal di negeri pengembaraan bapanya di negeri Kenaan. Kejadian 37:1

Pembacaan Torah dimulai, “Dan Yakub tinggal (vaiyeshev Ya’akov) di negeri pengembaraan bapanya, di negeri Kena’an” (Kej. 37:1), tetapi kemudian segera beralih kepada kisah Yusuf, yang berusia tujuh belas tahun pada saat itu: “Inilah silsilah-silsilah Ya’aqov: Yoseph adalah anak laki-laki tujuh belas tahun …” (Kej. 37:2). Mengapa toldot (silsilah) Yakub dimulai dengan Yusuf ketimbang dengan Ruben (putra sulung Leah)? Apakah Torah mengesankan bahwa Yusuf dianggap oleh Yakub sebagai putra “sulung” (pilihan)-nya?

Tidak diragukan bahwa Yakub dan Yusuf memiliki banyak kesamaan, dan ini pasti menyebabkan Yakub lebih memilih putra sulungnya (dari Rahel) di atas putra-putranya yang lain. Sebagai contoh, kedua laki-laki tersebut memiliki ibu yang tidak subur yang mengalami kesulitan dalam melahirkan; kedua ibu melahirkan dua putra; dan keduanya dibenci oleh saudara-saudara mereka. Selain itu, Torah menyatakan bahwa Yakub mengasihi Yusuf lebih daripada semua putra-putranya yang lain karena ia adalah putra dari masa tuanya, dan merupakan putra sulung (bechor) dari istri tercintanya, Rahel. Bahkan, Yakub membuatkan bagi Yusuf sebuah jubah berornamen untuk menunjukkan status istimewanya dalam keluarga. (Menurut midrash, “jubah lengan panjang”, atau ketonet passim (כְּתֹנֶת פַּסִּים), adalah pakaian yang sama yang dikenakan Leah dan Rahel pada malam pernikahan mereka, dan kemudian disimpan bagi ahli waris keluarga untuk dimiliki. Setelah Ruben meniduri hamba perempuan Rahel, Bilha, rupanya Yakub memberikan pakaian itu kepada Yusuf, dan dengan demikian menunjuk dia sebagai pewaris Israel yang ditetapkan.)

Sebagai putra kesayangan, tugas Yusuf adalah mengawasi kegiatan putra-putra gundik Yakub (Dan, Naphtali, Gad, dan Asher) dan membawa “laporan-laporan” tentang kegiatan mereka kepada Yakub. Namun, peranan sebagai mashgi’ach (yaitu, pengawas) dan anak yang istimewa terlalu berlebihan bagi saudara-saudara lainnya, dan mereka segera menjadi iri hati kepadanya dan dengan keras membencinya. Keadaan menjadi lebih buruk ketika Yusuf menceritakan beberapa mimpinya kepada saudara-saudaranya yang menubuatkan bahwa ia ditakdirkan untuk memerintah atas mereka, menambahkan kecemburuan dan kebencian mereka kepadanya (implikasi dari mimpi-mimpi itu adalah bahwa seluruh keluarga Yakub akan menjadi tunduk kepadanya). Yakub menegur Yusuf karena membangkitkan kebencian saudara-saudaranya, tetapi secara spiritual Yakub menyimpan dan menantikan penggenapan mimpi-mimpi itu.

Suatu hari, saudara-saudara Yusuf membawa kawanan lembu ke dekat Sikhem, tempat di mana Shimon dan Levi, dua putra Lea yang pemarah, sebelumnya membunuh seluruh penduduk kota karena pemerkosaan terhadap saudara perempuan mereka, Dinah. Yakub tampaknya masih khawatir tentang reputasi yang dimilikinya di daerah itu dan mengirim Yusuf untuk memeriksa kesejahteraan mereka. Namun, Yusuf menjadi tahu bahwa saudara-saudaranya telah pergi ke Dotan, dan ia mengikuti mereka ke sana.

Ketika akan tiba di Dotan, saudara-saudaranya “melihat dia dari jauh, dan sebelum dia mendekat kepada mereka, mereka bersekongkol terhadap dia untuk membunuhnya.” Namun, Ruben (putra sulung yang memalukan) mencoba untuk menggagalkan rencana mereka dengan menyarankan agar mereka hanya melemparkan dia ke dalam sumur untuk mengguncangkan dia sedikit (diam-diam dia berencana untuk kembali lagi nanti untuk menyelamatkan Yusuf). Ketika Yusuf akhirnya tiba, mereka melucuti jubah ornamentalnya dan (seperti yang disarankan Ruben) melemparkan dia ke dalam sumur terdekat. Kemudian mereka duduk untuk makan.

Segera saudara-saudara itu melihat beberapa saudara sepupu jauh mereka (orang Midian, keturunan dari Ishmael) menunggangi karavan yang mengangkut rempah-rempah menuju Mesir, dan Yehuda menyarankan bahwa lebih baik menjual Yusuf sebagai budak kepada mereka. Saudara-saudara itu menyetujui rencana baru ini, menjual Yusuf untuk 20 keping perak, dan menyaksikan sementara Yusuf diikat dan dibawa pergi ke Mesir.

Ruben, yang tidak ada ketika peristiwa ini terjadi, ketika kembali untuk mendapati bahwa Yusuf telah hilang dan ia mengoyakkan pakaiannya dalam ketakutan dan kecemasan. Saudara-saudaranya kemudian memutuskan untuk memalsukan kematian Yusuf dengan mencelupkan jubah indahnya ke dalam darah kambing dan membawanya kepada bapa mereka, yang (secara keliru) menyimpulkan bahwa putranya telah dimangsa oleh binatang buas (perhatikan ironi: Yakub menipu bapanya dengan kulit-kulit kambing (Kej. 27:16), dan sekarang putra-putranya menipu dia dengan darah seekor kambing). Yakub kemudian meratapi Yusuf selama berhari-hari. Tetapi sementara itu orang-orang Midian telah menjual Yusuf kepada seorang perwira Firaun Mesir bernama Potifar, kepala pengawal.

Yehuda dan Tamar

Kisah Yusuf kemudian “diinterupsi” untuk menceritakan sebuah insiden di dalam kehidupan Yehuda, yang berpisah dari saudara-saudaranya, menikahi seorang perempuan Kanaan bernama Shua, dan memiliki tiga anak: Er, Onan dan Shelah. Ketika putra sulungnya, Er, cukup usia, Yehuda menikahkannya dengan seorang perempuan bernama Tamar. Namun, Er adakah jahat di mata YHVH dan mati tanpa anak. Yehuda kemudian menjanjikan kepadanya putra keduanya Onan (sesuai dengan adat pernikahan kerabat, yaitu, saudara lelaki dari orang yang mati tanpa anak wajib memberikan seorang anak kepada janda saudaranya, untuk dibesarkan atas nama saudaranya yang mati tersebut dengan warisan tanah milik saudaranya). Onan berdosa dengan “menumpahkan benihnya” untuk menghindari kewajiban itu, dan YHVH membunuh dia karena hal ini. Pada titik ini, Yehuda enggan memberikan anak ketiganya menikahi Tamar, tetapi (menipunya) mengatakan kepadanya bahwa ia akan memberikannya segera setelah Shelah cukup umur.

Setelah menyadari bahwa Yehuda tidak akan memenuhi janjinya untuk memberikan putranya Shelah dalam pernikahan dengannya, Tamar menyamar sebagai seorang pelacur dan merayu Yehuda sendiri. Yehuda mendengar bahwa anak menantunya telah menjadi hamil dan memerintahkan dia dibakar hidup-hidup karena pelacuran (z’nut), tetapi ketika Tamar menunjukkan jaminan pembayaran untuk “layanan”-nya, Yehuda secara terbuka mengakui bahwa dia adalah bapa dari anak yang dikandung Tamar. Tamar kemudian melahirkan putra kembar, Zerah dan Perez, yang terakhir adalah bapa leluhur Raja Daud (dan melalui dia, Yeshua sang Mesias).

Silsilah Yeshua

Menariknya, silsilah Yeshua sang Mesias mencakup:

  • Garis keturunan Lot dengan putri sulungnya, yang membawa kepada kelahiran Moab (Kej. 19:34-37), leluhur Rut yang merupakan nenek moyang Raja Daud (Rut 1:22; 4:18-22). Perlu dicatat bahwa Rut sendiri menikahi Boaz, yang merupakan keturunan Salmon (dari suku Yehuda) dan Rahab “sang pelacur” (1 Taw. 2:3-15; Rut 4:20-22; Mat. 1:5).
  • Penyatuan Yehuda dan Tamar yang membawa kepada kelahiran Perez, dari mana Raja Daud datang (Rut 4:18-22, 1 Taw. 2:5,9-15, Mat. 1:2-6, Luk. 3:32-33).
  • Penyatuan Daud dengan Batsheba (2 Sam. 12:24).

Sangat menarik untuk dicatat bahwa dalam silsilah Yeshua yang diberikan dalam Matius 1:1(-16), hanya empat perempuan (selain Maria) yang secara eksplisit disebutkan namanya: Tamar (yang merayu bapa mertuanya, dari almarhum suaminya), Rahab (seorang pelacur) , Rut (seorang Moab), dan “istri Uriah” (yaitu, Batsheba, seorang pezinah). Masing-masing perempuan ini dibenarkan karena iman mereka dalam janji-janji Elohim (Rut 1:16; 4:12; 1 Raj. 1:13-31; Ibr. 11:31; Yak. 2:25).

Catatan: Menurut Malbim, kisah Yehuda ini mewakili aksioma bahwa “Elohim menciptakan penyembuhan sebelum wabah.” Karena penjualan Yusuf menuntun kepada pengasingan ke Mesir (yang dianggap sebagai paradigma dari seluruh orang buangan), dibutuhkan untuk menanam akar dari penebusan final sebelum pengasingan dimulai. Maka sebelum “Firaun baru” dilahirkan, yang akan memperbudak Israel, maka benih Mesias, Penebus Israel, ditanam.

Setelah kisah tentang Yehuda dan Tamar ini, bagian Torah melanjutkan kisah Yusuf, yang dijual kepada Potifar (mungkin kepala algojo dari Firaun). Meskipun ketidakadilan dan pengkhianatan saudara-saudaranya, YHVH ada “bersama Yusuf” dan memberkati semua yang dilakukannya. Bahkan, segera ia dipromosikan menjadi kepala seluruh urusan rumah tangga Potifar.

Torah menggambarkan Yusuf sebagai seorang yang “cantik bentuk dan cantik penampilan” dan tak lama kemudian istri Potifar mulai meminta dia untuk melakukan perselingkuhan dengannya. Yusuf dengan tabah berulang kali menolak bujukannya, tetapi suatu hari istri Potifar menjatuhkan dirinya kepada Yusuf ketika tidak ada orang di rumah. Ketika Yusuf berusaha melarikan diri dari cengkeramannya, istri Potifar memegangnya pada pakaiannya dan menariknya sebelum dia lari dari rumah. Terhina dan merasa kalah, istri Potifar kemudian memutuskan untuk memfitnah Yusuf dan membuat tuduhan palsu bahwa dia berusaha memperkosanya kepada suaminya.

Potifar marah dan melemparkan Yusuf muda ke dalam penjara bawah tanah kerajaan, tetapi sekali lagi Elohim menunjukkan kepadanya kebaikan dan kemurahan di sana dan dia segera mendapatkan kepercayaan dan kekaguman dari para sipirnya, yang menetapkan dia untuk posisi otoritas dalam administrasi penjara. “Dan apa pun yang dia lakukan, YHVH membuatnya berhasil.”

Parashah berakhir dengan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yusuf yang akhirnya akan membawanya kepada perhatian Firaun sendiri. Ketika di dalam penjara, Yusuf bertemu dengan kepala juru minuman dan kepala juru roti Firaun, keduanya dipenjara karena bersalah kepada tuannya (menurut Rashi, seekor lalat ditemukan dalam cawan yang disiapkan oleh juru minuman, dan sebuah kerikil di dalam roti yang disajikan juru roti). Kedua laki-laki itu mendapatkan mimpi yang mengganggu yang oleh Yusuf ditafsirkan dengan benar; dalam tiga hari, dia berkata kepada mereka, juru minuman akan dibebaskan tetapi juru roti akan digantung. Yusuf kemudian meminta juru minuman untuk membela pembebasannya kepada Firaun. Ramalan Yusuf tergenapi, tetapi juru minuman melupakan semua tentang Yusuf dan tidak melakukan apa pun untuknya.

Ringkasan Bacaan Haftarah:

Amos adalah seorang gembala yang merawat pohon-pohon ara ketika dia dipanggil Elohim untuk menjadi nabi pada masa pemerintahan Yerobeam II (786-746 SM). Kerajaan Utara Israel sangat makmur pada masa itu, dan orang-orang kaya tinggal di istana-istana dan berperilaku seperti orang non-Israel, sementara orang-orang miskin dieksploitasi dan dijual sebagai budak jika mereka tidak dapat membayar hutang-hutang mereka. Kepemimpinan rakyat sepenuhnya korup dan Amos dipanggil untuk mengungkapkan kemarahan Elohim kepada orang Israel, yang tidak lagi hidup oleh mitzvot (perintah-perintah) yang diberikan dalam Torah.

Dalam bagian Haftarah ini, nubuat Amos terhadap Israel adalah klimaks dari tujuh teguran sebelumnya yang ditujukan terhadap berbnagai bangsa di sekitarnya. Nubuatnya dibuka dengan rumus: “Demikianlah firman YHVH: ‘Karena tiga pelanggaran Israel, bahkan empat, bahwa Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku….“ (Amos 2:6a).

Amos mencerca Hakim-hakim Israel karena kesediaan mereka untuk menerima suap perak, dan dengan demikian mengulangi kejahatan saudara-saudara Yusuf, “menjual orang benar untuk perak, dan orang miskin untuk sepasang sepatu” (Amos 2:6b). Hubungan kepada parashah diberikan oleh orang-orang bijak Yahudi melalui midrash. Setelah melemparkan Yusuf ke dalam sumur, saudara-saudaranya memutuskan untuk menjual dia untuk 20 keping perak – dua keping untuk masing-masing saudara (Ruben tidak ada di sana), cukup untuk membeli sepasang sepatu bagi masing-masing mereka. “Orang benar” menderita ketidakadilan yang besar – semua hanya untuk sepasang sepatu! Karena hal ini dan pengabaian keadilan dan belas kasihan yang serupa, YHVH pasti akan mendatangkan penghakiman atas Israel.

Ringkasan Brit Chadashah:

Pembacaan dari kitab Matius mengenai Benih Abraham yang Dijanjikan, Mashiach Yeshua yang terkasih, yang silsilahnya diberikan melalui garis keturunan bapa sah Yeshua (Yusuf) yang dimulai dengan Abraham, Ishak, dan Yakub, kemudian melalui Yehuda (dan putranya Perez) kepada Isai, bapa Raja Daud, dan akhirnya dari Daud ke Salomo. Matius melakukan ini untuk mendemonstrasikan bahwa Yesus benar-benar keturunan Raja Daud dan karena itu memenuhi syarat untuk menjadi Mashiach Israel.

Torah

Haftarah (Kitab Nabi-nabi)

Amos 2:

Penghakiman atas Israel

  1. “Beginilah YAHWEH berfirman: Untuk tiga pelanggaran Israel, bahkan untuk empat, Aku tidak akan berpaling dari padanya; sebab mereka telah menjual orang benar demi perak, dan orang miskin demi sepasang kasut,
  2. menginjak-injak kepala orang yang tak berdaya ke dalam debu tanah, dan akan menyesatkan jalan orang yang sederhana. Dan seorang pria serta ayahnya akan pergi menghampiri seorang gadis, sehingga mencemarkan Nama kekudusan-Ku.
  3. Dan di atas pakaian-pakaian yang digadaikan, mereka akan membaringkan diri di samping setiap mezbah. Dan mereka akan minum anggur dari orang-orang yang didenda di kuil ilah mereka.
  4. Dan Aku telah membinasakan orang Amori dari hadapan mereka, yang tingginya seperti tinggi pohon-pohon aras, dan dia kuat seperti pohon-pohon raksasa. Dan Aku merusakkan buahnya dari atas, dan akar-akarnya dari bawah.
  5. Aku juga telah memimpin kamu keluar dari Negeri Mesir, dan memimpin kamu di padang gurun selama empat puluh tahun, untuk memiliki negeriorang Amori itu.
  6. Dan Aku telah mengangkat dari antara keturunanmu sebagai nabi-nabi, dan dari antara orang-orang mudamu sebagai nazir-nazir. Bukankah itu benar, hai bani Israel? Firman YAHWEH.
  7. Namun kamu telah memberikan kepada para nazir itu anggur untuk minum, dan kamu telah memerintahkan kepada para nabi, dengan berkata: Janganlah kamu bernubuat!
  8. Lihatlah, Aku tertekan di bawah kamu seperti gerobak yang penuh dengan berkas panen yang dijejalkan.
  9. Dan orang yang tangkas tidak akan dapat melarikan diri dari tempat perlindungan, dan orang yang kuat tidak akan dapat menambah kekuatannya, dan orang yang perkasa tidak akan dapat menyelamatkan hidupnya.
  10. Dan orang yang memegang busur pun tidak akan bertahan, dan orang yang berlari cepat tidak akan dapat menyelamatkan diri, dan orang yang menunggang kuda tidak akan mampu menyelamatkan hidupnya.
  11. Juga orang yang berhati berani di antara orang-orang perkasa akan melarikan diri dengan telanjang pada saat itu. Firman YAHWEH.”

Amos 3:

Kesalahan dan Penghukuman Israel

  1. “Dengarkanlah firman ini, yang telah YAHWEH ucapkan mengenai kamu hai bani Israel: Mengenai semua kaum yang telah Aku pimpin keluar dari Negeri Mesir, dengan mengatakan:
  2. Hanya kamu yang telah Aku kenal dari antara semua kaum di bumi ini. Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu atas semua kejahatanmu.”
  3. “Apakah dua orang akan berjalan bersama-sama, kecuali jika mereka telah bersepakat?
  4. Apakah seekor singa akan mengaum di hutan, apabila di sana tidak ada mangsa baginya? Apakah seekor singa muda akan mengaum dari sarangnya, kecuali dia telah menangkap sesuatu?
  5. Apakah seekor burung akan jatuh ke dalam perangkap di tanah, sedangkan di sana tidak ada umpan baginya? Apakah sebuah perangkap akan muncul dari tanah, sedangkan sama sekali tidak ada sesuatu yang ditangkap?
  6. Jika sangkakala dibunyikan dalam sebuah kota, tidakkah orang-orang pun gemetar? Jika terjadi bencana dalam sebuah kota, apakah bukan YAHWEH juga yang telah melakukannya?
  7. Sebab Tuhan YAHWEH tidak akan melakukan apa pun, kecuali Dia telah menyatakan rahasia-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
  8. Seekor singa telah mengaum, siapakah yang tidak akan takut? Tuhan YAHWEH telah berfirman, siapakah yang tidak akan bernubuat?

Brit Chadashah (Perjanjian Baru)

Kisah 7:

  1. Dan karena iri hati, leluhur kita menjual Yusuf ke Mesir, tetapi Elohim menyertainya
  2. dan melepaskannya dari segala kesukarannya, dan Dia memberikan kepadanya anugerah dan hikmat di hadapan Firaun, raja Mesir, dan dia menetapkannya untuk menjadi Pemimpin atas Mesir dan seluruh istananya.
  3. Dan, datanglah kelaparan atas seluruh negeri Mesir dan Kanaan serta kesukaran yang besar, dan para leluhur kita tidak mendapatkan makanan.
  4. Namun Yakub, karena mendengar bahwa ada gandum di Mesir, ia mengutus para leluhur kita untuk yang pertama kali.
  5. Dan pada kedua kalinya, Yusuf membuat dirinya dikenali oleh saudara-saudaranya, dan keluarga Yusuf menjadi nyata bagi Firaun.
  6. Dan, dengan mengirim pesan, Yusuf mengundang ayahnya, Yakub, dan segenap sanak keluarganya sejumlah tujuh puluh lima jiwa.
  7. Dan turunlah Yakub ke Mesir; dan meninggallah dia dan para leluhur kita.
  8. Dan mereka dipindahkan ke Sikhem dan ditempatkan di kuburan yang Abraham telah membelinya dengan sejumlah uang perak dari anak-anak Hemor di Sikhem.

Wahyu 12:

Perempuan dan Naga

  1. Dan terlihatlah suatu tanda besar di langit, seorang wanita dengan berselubungkan matahari dan bulan di bawah kakinya dan mahkota dua belas bintang pada kepalanya.
  2. Dan ketika mengandung dalam rahimnya, dia berteriak karena menderita sakit bersalin dan karena tersiksa pada saat melahirkan.
  3. Dan terlihatlah suatu tanda lain di langit, dan lihatlah, seekor naga merah besar yang mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
  4. Dan ekornya menyeret sepertiga bintang-bintang di langit dan dia melemparkan mereka ke bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan wanita yang akan segera melahirkan itu, supaya bilamana dia telah melahirkan anaknya, naga itu dapat menelannya.
  5. Dan dia melahirkan seorang anak laki-laki yang akan segera menggembalakan segala bangsa dengan tongkat besi. Dan anak wanita itu dibawa kepada Elohim dan takhta-Nya.
  6. Dan wanita itu melarikan diri ke padang gurun, di mana dia mempunyai suatu tempat yang telah disiapkan oleh Elohim, agar di sana mereka dapat memberi makan wanita itu selama seribu dua ratus enam puluh hari.

Satan Dilemparkan ke Bumi

  1. Dan terjadilah peperangan di surga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu. Dan naga itu berperang, juga para malaikatnya,
  2.  tetapi mereka tidak mempunyai kekuatan, bahkan tidak ada lagi tempat mereka masih ditemukan di surga.
  3. Dan naga besar itu dilemparkan ke luar, yaitu si ular tua yang disebut si iblis dan Satan, yang menyesatkan seluruh dunia; dia telah dilemparkan ke bumi, dan para malaikatnya telah dilemparkan bersama dia.
  4. Dan aku mendengar suatu suara nyaring yang berkata di surga, “Sekarang keselamatan dan kuasa dan kerajaan Elohim kita dan otoritas Yang Diurapi-Nya telah tiba, karena si pendakwa saudara-saudara kita, yang menuduh mereka di hadapan Elohim siang dan malam telah dipukul roboh.
  5. Dan mereka telah menaklukkannya melalui darah Anak Domba dan melalui perkataan kesaksian mereka; mereka tidak menyayangi jiwa mereka bahkan sampai pada kematian.
  6. Sebab itu bersukacitalah surga dan mereka yang berdiam di dalamnya. Celakalah mereka yang menempati darat dan laut, karena si iblis telah turun kepadamu dengan membawa kemarahan besar, sebab mengetahui bahwa dia mempunyai waktu hanya sedikit.”
  7. Dan ketika naga itu melihat bahwa dia telah dilemparkan ke bumi, dia mengejar wanita yang telah melahirkan anak laki-laki itu.
  8. Dan kepada wanita itu telah diberikan dua sayap rajawali besar supaya dia dapat terbang menuju padang gurun, ke tempatnya, di mana di sana dia diberi makan selama satu masa dan dua masa dan setengah masa, jauh dari hadapan ular itu.
  9. Dan ular itu menyemburkan air dari mulutnya seperti sebuah sungai di belakang wanita itu, supaya air itu dapat membuat wanita itu hanyut.
  10. Dan bumi memberi pertolongan kepada wanita itu, dan bumi membuka mulutnya dan menelan sungai yang naga itu telah menyemburkan dari mulutnya.
  11. Dan naga itu menjadi marah kepada wanita itu dan dia pergi untuk melakukan peperangan dengan keturunannya yang tersisa, yaitu mereka yang memelihara perintah-perintah Elohim dan yang memiliki kesaksian YESHUA haMashiakh.

Catatan Kitab Yashar

Pasal 41

Mimpi Yoseph. Saudara-saudara Yoseph iri hati. Yoseph diutus mengunjungi saudara-saudaranya, dan rencana jahat mereka terhadap Yoseph.

  1. Pada pergantian tahun anak-anak Yaqob melakukan perjalanan dari Shekem, dan mereka datang ke Hebron, kepada ayah mereka Yitschaq, dan mereka tinggal di sana. Namun kawanan domba dan kawanan lembu mereka beri makan setiap hari di Shekem, karena di sana pada waktu itu ada tempat penggembalaan yang baik dan subur. Yaqob dan anak-anaknya dan seisi rumah mereka tinggal di lembah Hebron.
  2. Pada waktu itulah, dalam tahun itu, dalam tahun keseratus enam dari hidup Yaqob, dalam tahun kesepuluh Yaqob datang dari Paddan-aram, Leah istri Yaqob mati. Dia berumur lima puluh satu tahun ketika dia mati di Hebron.
  3. Yaqob dan anak-anaknya menguburkan dia di gua di ladang Makpelah, yaitu di Hebron, yang Abraham beli dari bani Heth, sebagai milik untuk tempat penguburan.
  4. Anak-anak Yaqob tinggal bersama ayah mereka di lembah Hebron, dan seluruh penduduk negeri itu tahu kekuatan mereka dan mereka terkenal di seluruh negeri.
  5. Dan Yoseph ben Yaqob, dan saudaranya Benyamin, anak-anak lelaki Rachel, istri Yaqob, masih muda pada waktu itu, dan tidak ikut pergi bersama saudara-saudaranya selama peperangan mereka di semua kota-kota orang Amori.
  6. Ketika Yoseph melihat kekuatan saudara-saudaranya, dan kebesaran mereka, dia memuji dan meninggikan mereka, namun dia menganggap dirinya lebih besar dari mereka, dan meninggikan dirinya sendiri di atas mereka. Dan Yaqob, ayahnya, juga menyayangi dia lebih dari semua anak laki-lakinya, karena dia adalah putra pada masa tuanya, dan karena rasa sayang kepadanya, dia membuatkannya jubah beraneka warna.
  7. Ketika Yoseph melihat bahwa ayahnya menyayangi dia lebih dari saudara-saudaranya, dia terus meninggikan dirinya di atas saudara-saudaranya, dan dia membawa kepada ayahnya berita jahat tentang mereka.
  8. Anak-anak Yaqob melihat seluruh tindakan Yoseph kepada mereka, dan bahwa ayah mereka menyayangi dia lebih dari yang lain, mereka membenci dia dan tidak mau berbicara baik-baik kepadanya sepanjang waktu.
  9. Yoseph berumur tujuh belas tahun, dan dia masih membesarkan dirinya di atas saudara-saudaranya, dan berpikir untuk mengangkat dirinya sendiri di atas mereka.
  10. Pada waktu itu dia memimpikan sebuah mimpi, dan dia datang kepada saudara-saudaranya dan mengatakan kepada mereka mimpinya. Dia berkata kepada mereka, “Aku memimpikan sebuah mimpi, dan lihatlah, kita semuanya sedang mengikat berkas di ladang, dan berkasku bangkit dan menempatkan dirinya di atas tanah dan berkas-berkasmu mengelilinginya dan sujud menyembah kepadanya.”
  11. Saudara-saudaranya menjawab dia dan berkata kepadanya, “Apa arti mimpi yang engkau mimpikan ini? Adakah engkau membayangkan dalam hatimu untuk memerintah atau berkuasa atas kami?”
  12. Dan dia terus datang, dan mengatakan hal ini kepada ayahnya Yaqob. Yaqob mencium Yoseph ketika dia mendengar perkataan ini dari mulutnya, dan Yaqob memberkati Yoseph.
  13. Ketika anak-anak Yaqob melihat bahwa ayah mereka memberkati Yoseph dan menciumnya, dan bahwa dia sangat menyayanginya, mereka menjadi iri hati kepadanya dan semakin membencinya.
  14. Setelah itu Yoseph bermimpi sebuah mimpi lain dan menceritakan mimpinya kepada ayahnya di hadapan saudara-saudaranya. Yoseph berkata kepada ayah dan saudara-saudaranya, “Lihatlah, aku memimpikan sebuah mimpi lagi, dan lihatlah, matahari dan bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku.”
  15. Ayahnya mendengar perkataan Yoseph dan mimpinya, dan melihat bahwa saudara-saudaranya membenci Yoseph karena hal ini. Karenanya Yaqob menegur Yoseph di hadapan saudara-saudaranya karena hal ini, katanya, “Apa arti mimpi yang engkau mimpikan, dan membesarkan dirimu sendiri di hadapan saudara-saudaramu yang lebih tua dari padamu?
  16. Adakah engkau membayangkan dalam hatimu bahwa aku dan ibumu dan sebelas saudaramu akan datang dan sujud menyembah kepadamu, sehingga engkau mengatakan hal-hal ini?”
  17. Saudara-saudaranya iri kepadanya karena perkataan dan mimpi-mimpinya, dan mereka terus membenci dia. Yaqob menyimpan mimpi-mimpi ini dalam hatinya.
  18. Anak-anak Yaqob pergi pada suatu hari untuk memberi makan kawanan domba ayahnya di Shekem, karena mereka masih penggembala pada waktu itu. Dan sementara anak-anak Yaqob pada hari itu menggembalakan di Shekem, mereka terlambat, dan waktu untuk pengumpulan ternak telah berlalu, dan mereka belum datang.
  19. Yaqob melihat bahwa anak-anaknya terlambat di Shekem. Yaqob berkata dalam hatinya, “Barangkali orang-orang Shekem telah bangkit untuk berperang melawan mereka, karenanya mereka terlambat datang hari ini.”
  20. Yaqob memanggil Yoseph anaknya dan memerintahkan dia, katanya, “Lihatlah, saudara-saudaramu menggembalakan di Shekem hari ini, dan lihatlah, mereka belum datang kembali. Maka sekarang pergilah dan lihatlah di mana mereka berada, dan bawalah kepadaku kabar mengenai kesejahteraan saudara-saudaramu dan kesejahteraan kawanan dombanya.”
  21. Yaqob mengirim anaknya Yoseph ke lembah Hebron. Yoseph datang untuk mencari saudara-saudaranya di Shekem, namun tidak dapat menemukan mereka. Yoseph pergi di sekitar padang yang di dekat Shekem, untuk melihat di mana saudara-saudaranya berbelok, dan dia tersesat di padang belantara, dan tidak mengetahui ke arah mana dia harus pergi.
  22. Seorang malaikat YAHWEH menemukan dia mengembara di jalan ke arah padang, dan Yoseph berkata kepada malaikat YAHWEH, “Aku mencari saudara-saudaraku. Apakah engkau mendengar di mana mereka menggembalakan?” Malaikat YAHWEH berkata kepada Yoseph, “Aku melihat saudara-saudaramu menggembala di sini, dan aku mendengar mereka berkata akan pergi menggembalakan di Dothan.”
  23. Yoseph mendengarkan perkataan malaikat YAHWEH, dan dia pergi kepada saudara-saudaranya di Dothan dan dia menemukan mereka di Dothan sedang menggembalakan kawanan domba.
  24. Yoseph menuju kepada saudara-saudaranya, dan sebelum dia datang mendekat kepadanya, mereka bermaksud untuk membunuh dia.
  25. Shimeon berkata kepada saudaranya, “Lihatlah, manusia mimpi sedang mendatangi kita hari ini, maka sekarang datanglah dan marilah kita bunuh dia dan campakkan dia dalam salah satu sumur yang ada di padang belantara. Dan ketika ayahnya menanyakan dia dari kita, kita akan mengatakan seekor binatang buas telah memangsanya.”
  26. Reuben mendengar perkataan saudaranya mengenai Yoseph, dan dia berkata kepada mereka, “Engkau tidak boleh melakukan hal ini, karena bagaimana kita akan melihat kepada ayah kita Yaqob? Campakkan dia ke dalam sumur ini supaya mati di situ, tapi janganlah mengulurkan tangan ke atasnya untuk menumpahkan darahnya.” Reuben mengatakan ini untuk melepaskan dia dari tangan mereka, untuk membawanya kembali kepada ayahnya.
  27. Ketika Yoseph datang kepada saudaranya, dia duduk di hadapan mereka. Dan mereka bangkit atasnya dan menahannya dan memukul dia ke tanah, dan melucuti jubah beraneka warna yang dia kenakan.
  28. Mereka membawanya dan melemparkan dia ke dalam sumur. Di dalam sumur itu tidak ada air, namun ular dan kalajengking. Yoseph takut kepada ular dan kalajengking yang ada di dalam sumur. Yoseph menangis dengan suara keras, maka YAHWEH menyembunyikan ular dan kalajengking di tepi sumur, dan mereka tidak menciderai Yoseph.
  29. Yoseph memanggil saudara-saudaranya dari sumur, dan berkata kepada mereka, “Apa yang telah aku lakukan kepadamu, dan dosa apa yang telah aku perbuat? Mengapa engkau tidak takut akan YAHWEH mengenai aku? Bukankah aku tulang dan dagingmu, dan tidakkah ayahmu Yaqob juga ayahku? Mengapa engkau melakukan hal ini kepadaku hari ini, dan bagaimana engkau dapat memandang ayah kita Yaqob?”
  30. Dia terus menangis dan memanggil saudara-saudaranya dari sumur, dan berkata, “Ya Yehudah, Shimeon, dan Levi, saudaraku, angkatlah aku dari tempat kegelapan di mana engkau telah menempatkan aku, dan datanglah hari ini untuk berbelas kasihan kepadaku, engkau anak-anak YAHWEH, dan putra-putra Yaqob ayahku. Dan jika aku berdosa kepadamu, tidakkah engkau anak-anak Abraham, Yitschaq, dan Yaqob? Jika mereka melihat anak yatim mereka berbelas kasihan kepadanya, atau seseorang yang lapar, mereka memberinya roti untuk dimakan, atau seorang yang haus, mereka memberinya air untuk diminum, atau seorang yang telanjang, mereka mengenakan kepadanya pakaian!
  31. Bagaimana engkau menahan belas kasihan dari saudaramu, karena aku daging dan tulangmu, dan jika aku telah berdosa kepadamu, sesungguhnya engkau akan melakukan ini karena ayahku!”
  32. Yoseph mengucapkan kata-kata ini dari sumur, dan saudara-saudaranya tidak dapat mendengar dia, maupun menyendengkan telinga mereka kepada perkataan Yoseph. Yoseph menangis dan meratap di dalam sumur.
  33. Yoseph berkata, “Ya sekiranya ayahku tahu hari ini, perbuatan yang saudara-saudaraku lakukan kepadaku, dan perkataan yang hari ini mereka ucapkan kepadaku.”
  34. Semua saudaranya mendengar tangisan dan ratapannya di dalam sumur, dan saudara-saudaranya pergi dan menyingkir dari sumur, supaya mereka tidak dapat mendengar tangisan Yoseph dan ratapannya di dalam sumur.

Pasal 42

Yoseph dijual kepada rombongan orang Midyan (Midian). Yoseph dijual kepada orang Yishmael. Yoseph dibawa ke Mizraim. Kesusahan Yoseph di jalan.

  1. Maka mereka pergi dan duduk di arah berlawanan, kira-kira sejarak sepemanah jauhnya, dan mereka duduk di sana untuk makan roti. Sementara mereka sedang makan, mereka berunding apa yang akan dilakukan kepadanya, apakah membunuh dia atau membawa dia kembali kepada ayahnya.
  2. Mereka sedang berunding, ketika mereka mengangkat mata dan memandang, dan lihatlah ada rombongan orang Yishmael datang di kejauhan di jalan ke Gilead, hendak turun ke Mesir.
  3. Yehudah berkata kepada mereka, “Apa untungnya bagi kita jika kita bunuh saudara kita? Barangkali Elohim akan menuntut dia dari kita. Maka inilah saran mengenai dia, yang harus engkau perbuat kepadanya. Lihatlah rombongan orang Yishmael yang hendak turun ke Mesir ini.
  4. Maka sekarang, marilah kita membuang dia kepada mereka, dan janganlah tangan kita ada di atasnya, dan mereka akan membawa dia bersama mereka, dan dia akan hilang di antara orang-orang negeri ini, dan kita tidak akan membunuh dia dengan tangan kita.” Dan nasihat ini memuaskan saudara-saudaranya dan mereka melakukannya sesuai perkataan Yehudah.
  5. Dan sementara mereka sedang membicarakan hal ini, dan sebelum rombongan orang Yishmael datang kepada mereka, tujuh orang pedagang Midyan melewati mereka, dan ketika sedang melintas, mereka merasa haus, dan mengangkat matanya dan melihat sumur yang di dalamnya Yoseph dipenjarakan. Mereka memandang, dan lihatlah berbagai jenis burung ada di atasnya.
  6. Orang Midyan ini berlari ke sumur untuk minum air, karena mereka berpikir bahwa itu ada airnya. Dan sebelum sampai ke sumur mereka mendengar suara Yoseph menangis dan meratap di dalam sumur. Mereka memandang ke ke dalam sumur dan memperhatikan, dan lihatlah ada seorang pemuda yang tampan dan bagus perawakannya.
  7. Maka mereka memanggil dia dan berkata, “Siapakah engkau dan siapa yang membawa engkau kemari, dan siapa yang menaruh engkau di sumur ini, di padang belantara?” Mereka semuanya menolong dan menaikkan Yoseph dan menariknya keluar, dan membawa dia ke atas dari sumur itu. Lalu membawanya dan pergi melanjutkan perjalanan mereka dan melewati saudara-saudaranya.
  8. Mereka berkata kepadanya, “Mengapa engkau melakukan ini, mengambil hamba kami dan pergi? Sesungguhnya kami menaruh pemuda ini di dalam sumur karena dia memberontak menentang kami, dan engkau datang dan mengeluarkannya dan membawa dia pergi. Maka sekarang berikan kembali hamba kami.”
  9. Orang Midyan menjawab dan berkata kepada anak-anak Yaqob, “Inikah hambamu, ataukah orang ini melayani engkau? Barangkali engkau semua pelayannya, karena dia lebih tampan dan bagus perawakannya dibandingkan engkau semuanya, dan mengapa engkau semua berbicara bohong kepada kami?
  10. Maka sekarang kami tidak akan mendengarkan perkataanmu, atau pun memperhatikan engkau, karena kami menemukan pemuda itu di dalam sumur di padang belantara, dan kami mengambilnya. Karena itu kami akan terus pergi.”
  11. Semua anak Yaqob mendekati mereka dan bangkit dan berkata kepadanya, “Berikan kembali hamba kami, dan mengapakah engkau semuanya akan mati oleh mata pedang?” Dan orang Midyan berteriak melawan mereka, dan mencabut pedangnya, dan mendekat untuk bertarung dengan anak-anak Yaqob.
  12. Dan lihatlah Shimeon bangkit dari tempat duduknya melawan mereka, dan meloncat ke tanah dan menghunus pedangnya dan mendekati orang Midyan itu. Dia berteriak dengan dahsyat kepada mereka, sehingga teriakannya terdengar sampai kejauhan. Tanah berguncang karena teriakan Shimeon.
  13. Orang Midyan ketakutan karena Shimeon dan suara teriakannya. Mereka jatuh tersungkur, dan amat sangat takut.
  14. Shimeon berkata kepada mereka, “Sesungguhnya akulah Shimeon ben Yaqob orang Ibhri, yang hanya dengan seorang saudaraku, menghancurkan kota Shekem dan kota-kota orang Amori. Jadi kiranya Elohim melakukan kepadaku, bahkan lebih lagi, jika seluruh saudara-saudaramu orang Midyan, dan juga raja-raja Kanaan datang bersamamu, mereka tidak dapat berperang melawan aku.
  15. Maka sekarang berikan kembali pemuda yang engkau bawa, supaya jangan aku berikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan binatang-binatang di bumi.
  16. Orang Midyan lebih takut lagi kepada Shimeon, dan mereka mendekati anak-anak Yaqob dengan takut dan gentar, dan dengan perkataan yang menyedihkan, berseru,
  17. “Sesungguhnya engkau berkata pemuda ini hambamu, dan bahwa dia memberontak melawan engkau, dan karenanya engkau tempatkan dia di dalam sumur. Lalu apa yang akan engkau lakukan kepada hamba yang memberontak melawan tuannya? Maka sekarang juallah dia kepada kami, dan kami akan memberikan kepadamu semua yang engkau inginkan untuk dia.” YAHWEH berkehendak melakukan ini supaya anak-anak Yaqob tidak membunuh saudara mereka.
  18. Orang Midyan melihat bahwa Yoseph sangat elok parasnya dan bagus perawakannya. Mereka menginginkan dia dalam hati mereka dan mendesak untuk membeli dia dari saudara-saudaranya.
  19. Anak-anak Yaqob mendengarkan orang Midyan dan mereka menjual saudaranya Yoseph kepada mereka dengan dua puluh keping perak. Reuben kakak mereka tidak ada bersama mereka, dan orang Midyan membawa Yoseph dan melanjutkan perjalanan mereka ke Gilead.
  20. Mereka sedang menyusuri jalan, dan orang Midyan menyesali apa yang telah mereka perbuat, dengan membeli orang muda itu. Yang seorang berkata kepada yang lain, “Apakah yang telah kita perbuat ini, dengan membawa pemuda ini dari orang Ibhri, yang sangat tampan dan bagus perawakannya.
  21. Mungkin pemuda ini diculik dari negeri orang Ibhri, dan mengapakah kita sekarang melakukan hal ini? Dan jika dia dicari dan ditemukan di tangan kita, kita semua akan mati karena dia.
  22. Sekarang sesungguhnya orang yang berani dan kuat yang telah menjual dia kepada kita, kekuatan dari salah satunya sudah engkau lihat hari ini. Mungkin mereka menculik dia dari negerinya dengan keperkasaan dan kekuatan tangan mereka, dan karenanya menjual dia kepada kita dengan harga murah seperti yang kita berikan kepada mereka.”
  23. Dan sementara mereka sedang bercakap-cakap, mereka memandang, dan lihatlah rombongan orang Yishmael yang datang pertama, yang dilihat anak-anak Yaqob, sedang bergerak menuju orang Midyan. Orang Midyan berkata satu sama lain, “Marilah kita jual pemuda ini kepada rombongan orang Yishmael yang mendatangi kita, dan kita akan mengambil untuk dia sedikit, seperti yang kita bayarkan baginya, dan kita akan lepas dari celakanya.”
  24. Maka mereka melakukannya, dan mendekati orang Yishmael. Orang Midyan menjual Yoseph kepada orang Yishmael seharga dua puluh keping perak seperti yang mereka berikan bagi dia kepada saudara-saudaranya.
  25. Orang Midyan meneruskan perjalanan mereka ke Gilead, dan orang Yishmael mengambil Yoseph dan mengijinkan dia menunggangi salah seekor unta, dan mereka membawanya ke Mesir.
  26. Yoseph mendengar bahwa orang Yishmael sedang menuju ke Mesir. Maka Yoseph meratap dan menangis karena hal ini bahwa dia dibawa begitu jauh dari tanah Kanaan, dari ayahnya. Dia menangis dengan sedihnya sementara dia menunggangi unta, dan salah seorang mengamati dia, dan membuatnya turun dari unta dan berjalan kaki. Meskipun demikian, Yoseph terus menangis dan meratap, dan berkata, “Ya bapaku, bapaku.”
  27. Salah seorang Yishmael bangkit dan menampar pipi Yoseph, namun dia terus meratap. Yoseph kelelahan di jalan, dan tidak sanggup melanjutkan perjalanan karena kesedihan hatinya. Mereka semua memukuli dia dan menyakitinya di jalan, dan membuatnya takut supaya dia berhenti meratap.
  28. Maka YAHWEH melihat hasrat Yoseph dan kesusahannya, dan YAHWEH menurunkan kepada orang-orang itu kegelapan dan kebingungan. Dan tangan setiap orang yang memukul dia menjadi lumpuh.
  29. Mereka berkata satu sama lain, “Apakah yang dilakukan Elohim kepada kita ini di jalan?” Mereka tidak tahu bahwa hal itu menimpa mereka karena Yoseph. Orang-orang itu melanjutkan perjalanannya, dan mereka melewati jalan ke Ephrathah di mana Rachel dikuburkan.
  30. Yoseph sampai ke kubur ibunya, dan Yoseph bergegas dan berlari ke kubur ibunya, dan tersungkur ke atasnya dan meratap.
  31. Yoseph menangis keras-keras di atas kubur ibunya, dan berkata, “Ya ibuku, ibuku, engkau yang melahirkan aku, bangunlah sekarang, bangkit dan lihatlah putramu, bagaimana dia dijual sebagai budak, dan tidak ada seorang pun yang mengasihani dia.
  32. Bangkit dan lihatlah putramu, menangislah bersama aku karena kesusahanku, dan lihatlah hati saudara-saudaraku.
  33. Bangkitlah ibuku, bangkit, bangunlah dari tidurmu bagi aku, dan berperanglah melawan saudara-saudaraku. Bagaimana mereka melucuti pakaianku, dan menjual aku dua kali sebagai budak, dan memisahkan aku dari ayahku, dan tidak ada seorang pun yang menghasihani aku.
  34. Bangkit dan bawalah perkaramu terhadap mereka di hadapan Elohim, dan lihatlah siapa yang akan Elohim benarkan dalam penghakiman, dan siapa yang akan Dia hukum.”
  35. Bangkitlah, ibuku, bangkit, bangunlah dari tidurmu dan lihatlah ayahku bagaimana jiwanya ada bersamaku hari ini, dan hiburkanlah dia dan tentramkanlah hatinya.”
  36. Yoseph terus mengucapkan kata-kata ini, dan Yoseph menangis keras-keras dan meratap dengan sedihnya di atas kuburan ibunya. Dia berhenti berbicara, dan karena kesedihan hatinya dia menjadi diam membatu di atas kuburan.
  37. Yoseph mendengar suatu suara berbicara kepadanya dari dalam tanah, yang menjawab dia dengan kesedihan hati, dan dengan suara ratapan dan doa dengan kata-kata ini,
  38. “Anakku, anakku Yoseph, aku telah mendengar suara tangisanmu dan suara ratapanmu. Aku telah melihat air matamu. Aku tahu kesusahanmu, putraku, dan itu mendukakan aku karena engkau, dan dukacita yang bertumpuk-tumpuk ditambahkan kepada dukacitaku.
  39. Maka sekarang putraku, Yoseph putraku, berharaplah kepada YAHWEH, dan tunggulah Dia dan janganlah takut, karena YAHWEH menyertai engkau, Dia akan melepaskan engkau dari semua kesusahan.
  40. Bangkitlah anakku, pergilah ke Mesir bersama tuanmu, dan janganlah takut, karena YAHWEH menyertai engkau, anakku.” Dia terus berbicara seperti kata-kata ini kepada Yoseph, dan akhirnya dia diam.
  41. Yoseph mendengar itu, dan dia sangat heran karenanya, namun dia terus menangis. Sesudah itu salah satu orang Yishmael memperhatikan dia menangis dan meratap di atas kuburan, dan amarahnya menyala-nyala terhadap dia, dan mengusirnya dari sana, dan memukuli dan mengutuki dia.
  42. Yoseph berkata kepada orang itu, “Semoga aku mendapatkan kemurahan di matamu dengan membawa aku kembali ke rumah ayahku, dan dia akan memberikan kepadamu kekayaan melimpah.”
  43. Mereka menjawab dia, katanya, “Apakah engkau bukan budak, dan di mana ayahmu? Dan jika engkau punya ayah, engkau tidak akan dijual dua kali sebagai budak dengan harga sangat murah.” Amarah mereka masih menyala terhadapnya, dan mereka terus memukuli dia dan menghajarnya. Yoseph menangis dengan sedihnya.
  44. Maka YAHWEH melihat penderitaan Yoseph, dan YAHWEH memukul orang-orang ini lagi, dan menghajar mereka. YAHWEH menyebabkan kegelapan meliputi mereka di bumi. Kilat menyambar-nyambar dan guntur bergemuruh, dan bumi berguncang karena suara guntur dan angin ribut. Orang-orang itu ketakutan dan tidak tahu ke mana mereka harus pergi.
  45. Binatang-binatang dan unta-unta diam berdiri. Mereka menariknya, tetapi itu tidak mau bergerak, mereka memukulinya, dan mereka merunduk ke tanah. Orang-orang itu berkata satu sama lain, “Apa yang telah dilakukan Elohim kepada kita ini? Apa pelanggaran kita, dan apa dosa kita sehingga hal ini menimpa kita?”
  46. Salah seorang dari mereka menjawab dan berkata, “Mungkin karena dosa menindas budak inilah maka hal-hal ini terjadi kepada kita hari ini. Maka sekarang mintalah kepadanya sungguh-sungguh untuk mengampuni kita, maka kita akan tahu karena siapakah malapetaka ini menimpa kita. Jika Elohim menaruh belas kasihan kepada kita, maka kita akan tahu bahwa semua ini datang kepada kita karena dosa menindas budak ini.”
  47. Orang-orang itu melakukannya, dan mereka memohon kepada Yoseph dan mendesak dia mengampuni mereka, dan berkata, “Kami telah berdosa kepada YAHWEH dan kepadamu, maka sekarang bersedialah meminta kepada Elohimmu supaya Dia menyingkirkan kematian ini dari antara kita, karena kami telah berdosa kepada Dia.”
  48. Yoseph melakukan seperti perkataan mereka, dan YAHWEH mendengarkan Yoseph. YAHWEH menyingkirkan tulah yang Dia timpakan kepada orang-orang itu karena Yoseph. Binatang-binatang itu bangkit dari tanah dan mereka menuntunnya berjalan. Badai yang mengamuk itu reda dan bumi menjadi tenang. Maka orang-orang itu melanjutkan perjalanan mereka ke Mesir, dan orang-orang itu mengetahui bahwa malapetaka ini menimpa mereka karena Yoseph.
  49. Mereka berkata satu sama lain, “Lihatlah, kita tahu bahwa karena kesusahannya maka malapetaka ini menimpa kita. Maka sekarang mengapa kita harus mendatangkan kematian ini atas nyawa kita? Marilah kita rundingkan apa yang harus dilakukan kepada budak ini.”
  50. Salah seorang menjawab dan berkata, “Sesungguhnya dia mengatakan supaya kita membawanya kembali kepada ayahnya. Maka sekarang, marilah kita bawa dia kembali dan kita akan pergi ke tempat yang akan dia katakan kepada kita, dan mengambil dari keluarganya harga yang kita bayarkan bagi dia dan kita akan pergi.”
  51. Salah seorang menjawab lagi dan berkata, “Lihatlah saran ini sangat baik, tapi kita tidak dapat melakukannya karena jalannya sangat jauh, dan kita tidak dapat meninggalkan perjalanan kita.”
  52. Salah seorang lagi menjawab dan berkata kepada mereka, “Inilah saran yang akan dilakukan, kita tidak akan menyimpang dari ini. Lihatlah, kita hari ini pergi ke Mesir, dan jika kita sudah datang di Mesir, kita akan menjual dia di sana dengan harga tinggi, dan kita akan lepas dari celakanya.”
  53. Hal ini memuaskan orang-orang itu dan mereka melakukannya. Mereka melanjutkan perjalanan mereka ke Mesir bersama Yoseph.

Pasal 43

Saudara-saudara Yoseph memperdayai ayah mereka tentang Yoseph. Kesusahan Yaqob karena kehilangan Yoseph.

  1. Ketika anak-anak Yaqob telah menjual saudara mereka Yoseph kepada orang Midyan, hati mereka terpukul karena dia, dan mereka menyesali perbuatannya. Mereka mencari dia untuk membawanya kembali, namun tidak dapat menemukannya.
  2. Reuben kembali ke sumur di mana Yoseph dimasukkan, hendak mengangkatnya keluar, dan mengembalikan dia kepada ayahnya. Reuben berdiri di pinggir sumur, dan dia tidak mendengar suara apa-apa. Dia memanggil, “Yoseph! Yoseph!” namun tidak ada yang menjawab ataupun berkata-kata.
  3. Reuben berkata, “Yoseph telah mati karena ketakutan, atau seekor ular telah menyebabkan kematiannya.” Reuben turun ke dalam sumur, dan dia mencari Yoseph tapi tidak dapat menemukan dia di sumur, maka dia kembali keluar.
  4. Reuben mengoyakkan pakaiannya dan berkata, “Anak itu tidak ada di situ, dan bagaimana aku akan menjelaskan kepada ayahku tentang dia jika dia benar-benar mati?” Maka dia pergi kepada saudara-saudaranya dan mendapati mereka berdukacita karena Yoseph, dan berunding bersama bagaimana menjelaskan kepada ayahnya mengenai dia. Reuben berkata kepada saudara-saudaranya, “Aku datang ke sumur dan lihatlah, Yoseph tidak ada di sana. Lalu apa yang akan kita katakan kepada ayah kita, karena ayahku hanya akan menanyakan anak itu dari padaku.”
  5. Saudara-saudaranya menjawab dia dengan berkata, “Begini dan begitu kami lakukan, dan hati kami kemudian terpukul karena perbuatan ini. Dan sekarang kami duduk untuk mencari dalih bagaimana kita akan menjelaskan kepada ayah kita mengenai itu.”
  6. Reuben berkata kepada mereka, “Apa yang telah engkau perbuat ini, untuk membawa uban ayah kita dalam dukacita ke alam maut? Hal ini tidak baik, apa yang telah engkau perbuat.”
  7. Reuben duduk bersama mereka, dan mereka semua bangkit dan bersumpah satu dengan yang lainnya untuk tidak mengatakan hal ini kepada Yaqob. Mereka semuanya berkata, “Orang yang akan mengatakan hal ini kepada ayah kita atau seisi rumahnya, atau siapa yang akan melaporkan hal ini kepada salah satu anak-anak negeri ini, kami semuanya akan bangkit melawan dia dan membunuhnya dengan pedang.”
  8. Anak-anak Yaqob takut satu kepada yang lainnya karena hal ini, dari yang paling muda hingga yang paling tua, dan tidak seorang pun mengucapkan sepatah kata, dan mereka menyembunyikan hal ini dalam hati mereka.
  9. Selanjutnya mereka duduk untuk menentukan dan mencari sesuatu untuk dikatakan kepada ayah mereka Yaqob mengenai semua hal ini.
  10. Yissakhar berkata kepada mereka, “Inilah pertimbangan bagimu jika baik di matamu untuk dilakukan. Ambillah jubah milik Yoseph dan sobeklah, dan bunuhlah seekor anak kambing dan celupkan itu ke dalam darahnya.
  11. Kirimkan itu kepada ayah kita dan ketika dia melihatnya dia akan berkata seekor binatang buas telah memangsanya, karena itu sobeklah jubahnya dan lihatlah, darahnya akan ada di jubahnya, dan dengan melakukan ini kita akan bebas dari persungutan ayah kita.”
  12. Saran Yissakhar memuaskan mereka, dan mereka mendengarkan dia dan melakukan seperti perkataan Yissakhar yang telah dia nasihatkan kepada mereka.
  13. Mereka bergegas dan mengambil jubah Yoseph dan menyobeknya. Mereka membunuh seekor anak kambing dan mencelupkan jubah itu ke dalam darah anak kambing, kemudian menginjak-injaknya dalam debu, dan mereka mengirimkan jubah itu kepada ayah mereka Yaqob melalui tangan Naphtali. Mereka memerintahkan dia mengatakan kata-kata ini,
  14. “Kami mengumpulkan ternak dan telah mencapai jalan ke Shekem dan lebih jauh lagi, ketika kami menemukan jubah ini di jalan di padang belantara tercelup dalam darah dan debu. Maka sekarang kenalilah apakah ini jubah anakmu atau bukan.”
  15. Naphtali pergi dan dia datang kepada ayahnya dan dia memberikan kepadanya jubah itu. Dia mengucapkan kepadanya semua kata-kata yang telah saudaranya perintahkan.
  16. Yaqob melihat jubah Yoseph dan dia mengenalinya. Dia jatuh tersungkur dengan mukanya sampai ke tanah, dan diam membatu. Selanjutnya dia bangkit dan menangis keras-keras dan meratap. Dia berkata, “Ini jubah anakku Yoseph!”
  17. Yaqob bergegas dan mengirim seorang hambanya kepada anak-anaknya, yang pergi kepada mereka dan mendapati mereka sedang menyusuri jalan bersama kawanan domba.
  18. Anak-anak Yaqob datang kepada ayah mereka kira-kira petang hari, dan lihatlah, pakaian mereka koyak-koyak dan debu ada di atas kepala mereka. Mereka mendapati ayah mereka menangis dan meratap dengan suara nyaring.
  19. Yaqob berkata kepada anak-anaknya, “Katakan kepadaku sebenarnya malapetaka apa yang hari ini tiba-tiba engkau bawa kepadaku?” Mereka menjawab ayah mereka Yaqob, katanya, “Kami sedang menyusuri jalan hari ini setelah kawanan domba dikumpulkan, dan kami tiba sejauh kota Shekem ke jalan di padang belantara. Kami menemukan jubah ini penuh darah di atas tanah, dan kami mengenalinya dan mengirimkannya kepadamu jika engkau dapat mengenalinya.”
  20. Yaqob mendengar perkataan anak-anaknya dan dia menangis dengan suara nyaring. Dia berkata, “Ini jubah anakku, seekor binatang buas telah memangsanya. Yoseph telah tercabik-cabik, karena aku mengirimnya hari ini untuk melihat apakah baik keadaanmu dan keadaan kawanan domba dan untuk membawakan aku kabar lagi dari padamu. Dan dia pergi seperti yang aku perintahkan kepadanya, dan hal ini terjadi kepadanya hari ini sementara aku berpikir putraku ada bersama kalian.”
  21. Anak-anak Yaqob menjawab dan berkata, “Dia tidak datang kepada kami, kami juga tidak melihat dia sejak waktu kami pergi dari padamu sampai sekarang.”
  22. Ketika Yaqob mendengar perkataan mereka, dia menangis lagi keras-keras, dan dia bangkit dan mengoyakkan pakaiannya. Dia memakai pakaian kabung di pinggangnya, dan dia menangis dengan sedihnya. Dia meratap dan menyaringkan suaranya untuk menangis dan berseru dan mengatakan kata-kata ini,
  23. “Yoseph anakku, oh anakku Yoseph, aku mengirim engkau hari ini mencari tahu kesejahteraan saudara-saudaramu, dan lihatlah engkau telah tercabik-cabik. Karena tanganku hal ini terjadi kepada anakku.
  24. Ini mendukakan aku karena engkau Yoseph anakku, ini mendukakan aku karena engkau. Betapa manisnya engkau bagiku selagi hidup, dan sekarang betapa sangat pahitnya kematianmu bagiku.
  25. Oh sekiranya aku mati menggantikan engkau Yoseph anakku, karena ini sangat mendukakan aku karena engkau anakku. Ya anakku, anakku. Yoseph anakku, di manakah engkau, dan ke manakah engkau telah tersingkir? Bangkit, bangkitlah dari tempatmu, dan datang dan lihatlah dukacitaku karena engkau, oh anakku Yoseph.
  26. Datanglah sekarang dan hitunglah air mata yang bercucuran dari mata ke pipiku. Bawalah itu ke hadapan YAHWEH, supaya amarah-Nya dapat beralih dari padaku.
  27. Oh Yoseph anakku, bagaimana engkau jatuh, oleh tangan seorang yang olehnya tidak seorang pun telah jatuh dari sejak permulaan dunia sampai hari ini. Karena engkau telah dibunuh dengan pukulan musuh, ditimpa dengan kejam, tapi sesungguhnya aku tahu bahwa hal ini terjadi kepadamu, karena banyaknya dosa-dosaku.
  28. Bangkitlah sekarang dan lihatlah betapa pahitnya kesusahanku karena engkau anakku, meskipun aku tidak membesarkan engkau, tidak juga membentuk engkau, maupun memberi engkau nafas dan jiwa, tapi adalah Elohim yang membentuk engkau dan membangun tulang-tulangmu dan menutupnya dengan daging. Dan menghembuskan ke dalam lubang hidungmu nafas kehidupan, dan kemudian Dia memberikan engkau kepadaku.
  29. Sesungguhnya sekarang Elohim yang memberikan engkau kepadaku, Dia telah mengambil engkau dari padaku, lalu seperti ini telah menimpa engkau.”
  30. Yaqob terus mengucapkan kata-kata ini mengenai Yoseph, dan dia menangis dengan sedihnya. Dia jatuh ke tanah dan berdiam diri.
  31. Semua anak-anak Yoseph melihat kesusahan ayah mereka, mereka menyesali apa yang telah mereka perbuat, dan mereka juga menangis dengan sedihnya.
  32. Yehudah bangkit dan mengangkat kepala ayahnya dari tanah, dan meletakkannya di pangkuannya. Dia menghapus air mata ayahnya dari pipinya. Yehudah menangis dengan tangisan yang sangat nyaring, sementara kepala ayahnya ada di atas pangkuannya, diam membatu.
  33. Anak-anak Yaqob melihat kesusahan ayahnya, dan mereka menyaringkan suara dan terus menangis. Yaqob masih berbaring di tanah dan diam membatu.
  34. Semua anak-anaknya dan hamba-hambanya dan hamba-hamba anaknya bangkit dan berdiri mengelilinginya untuk menghiburnya, tapi dia menolak untuk dihiburkan.
  35. Seisi rumah Yaqob bangkit dan meratap dengan tangisan yang nyaring karena Yoseph dan kesusahan ayahnya. Berita ini sampai kepada Yitschaq ben Abraham, ayah Yaqob, dan dia menangis dengan sedihnya karena Yoseph, dia dan seisi rumahnya. Maka dia pergi dari tempat di mana dia tinggal di Hebron, dan orang-orangnya menyertainya, dan dia menghiburkan Yaqob putranya, namun dia menolak untuk dihiburkan.
  36. Sesudah itu, Yaqob bangun dari tanah, dan air matanya bercucuran ke pipinya. Dia berkata kepada anak-anaknya, “Bangkit dan ambillah pedangmu dan busurmu. Pergilah ke padang, dan carilah apakah engkau dapat menemukan tubuh anakku dan bawalah itu kepadaku supaya aku dapat menguburkannya.
  37. Carilah juga, aku mohon, di antara binatang-binatang dan burulah mereka. Dan yang pertama kali datang ke hadapanmu tangkaplah dan bawalah kepadaku, barangkali YAHWEH pada hari ini akan mengasihani kesusahanku, dan menyiapkan di hadapanmu yang mencabik-cabik anakku, dan bawalah itu kepadaku, dan aku akan membalaskan anakku.”
  38. Anak-anaknya melakukan seperti yang diperintahkan ayah mereka. Mereka bangun pagi-pagi sekali, dan masing-masing membawa pedangnya dan busurnya di tangan, dan mereka pergi ke padang untuk memburu binatang-binatang itu.
  39. Yaqob masih terus menangis keras-keras dan meratap dan berjalan ke sana ke mari di dalam rumah, dan memukul-mukulkan tangannya, seraya berkata, “Yoseph anakku, Yoseph anakku.”
  40. Anak-anak Yaqob pergi ke padang belantara dan menangkap binatang buas. Lihatlah, seekor serigala datang menuju mereka, dan mereka menangkapnya, dan membawanya kepada ayahnya. Mereka berkata kepadanya, “Inilah yang pertama kali kami temukan, dan kami telah membawanya kepadamu seperti yang engkau perintahkan kepada kami, namun tubuh anakmu tidak dapat kami temukan.”
  41. Yaqob mengambil binatang itu dari tangan anak-anaknya, dan dia menangis keras-keras dan meratap, sambil memegang binatang itu di tangannya, dia berkata dengan pahit hati kepada binatang itu, “Mengapa engkau memangsa anakku Yoseph, dan bagaimana engkau tidak takut akan Elohim seluruh bumi, atau kesusahanku karena anakku Yoseph?
  42. Engkau memangsa anakku dengan sia-sia, karena dia tidak melakukan kekerasan, dan karena itu serahkan kepadaku siapa yang bersalah karena dia, supaya Elohim akan menuntut dia untuk dihukum.”
  43. YAHWEH membuka mulut binatang itu untuk menghiburkan Yaqob dengan kata-katanya, dan dia menjawab Yaqob dan mengucapkan kata-kata ini kepadanya,
  44. “Demi Elohim yang hidup yang menciptakan kami di bumi, dan demi hidupmu, tuanku, aku tidak melihat anakmu, tidak juga aku mencabik-cabik dia, tapi dari tempat yang jauh aku juga datang untuk mencari anakku yang pergi dari padaku hari ini, dan aku tidak tahu apakah dia hidup atau mati.
  45. Dan aku datang hari ini ke padang untuk mencari anakku, dan anak-anakmu menemukan aku, dan menangkap aku dan menambahkan kesusahanku, dan membawa aku hari ini ke hadapanmu, dan aku sekarang telah mengucapkan semua kata-kataku kepadamu.
  46. Maka sekarang, ya anak manusia, aku ada dalam tanganmu, dan perbuatlah kepadaku hari ini seperti yang baik di matamu, tapi demi hidup Elohim yang menciptakan aku, aku tidak melihat anakmu, tidak juga aku mencabik-cabiknya, tidak juga daging manusia masuk ke mulutku sepanjang umur hidupku.”
  47. Ketika Yaqob mendengar kata-kata binatang itu dia amat sangat tercengang, dan melepaskan binatang itu dari tangannya, dan dia berjalan pergi.
  48. Yaqob masih terus menangis keras-keras dan meratap karena Yoseph hari demi hari, dan dia berkabung karena anaknya berhari-hari.

Pasal 44

Yoseph dijual kepada Potiphar. Zelicah, istri Potiphar berusaha memikat Yoseph. Tuduhan Zelicah kepada Yoseph. Yoseph dimasukkan ke dalam rumah penjara.

  1. Dan anak-anak Yishmael yang membeli Yoseph dari orang Midyan, yang telah membelinya dari saudara-saudaranya, pergi ke Mesir bersama Yoseph. Mereka tiba di perbatasan Mesir, dan ketika mereka sudah dekat ke Mesir, mereka berjumpa empat orang anak-anak lelaki Medan ben Abraham, yang telah pergi dari tanah Mesir dalam perjalanan mereka.
  2. Orang Yishmael berkata kepada mereka, “Apakah engkau ingin membeli budak ini dari kami?” Mereka menjawab, “Kirimkan dia kepada kami,” dan mereka mengirimkan Yoseph kepada mereka. Mereka memandangnya, bahwa dia seorang pemuda yang sangat baik perawakannya dan mereka membelinya seharga dua puluh sheqel.
  3. Orang Yishmael melanjutkan perjalanan mereka ke Mesir dan orang Medanim juga kembali hari itu ke Mesir. Orang Medanim berkata satu sama lain, “Lihatlah, kita telah mendengar bahwa Potiphar, seorang perwira Par’oh, kepala para pengawal, mencari seorang hamba yang baik yang akan berdiri di hadapannya untuk melayaninya, dan untuk menjadikan dia pengawas atas rumahnya dan semua milik kepunyaannya.
  4. Maka sekarang marilah kita menjual dia kepadanya sesuai apa yang kita inginkan, jika dia dapat memberikan kepada kita apa yang kita inginkan darinya.
  5. Orang Medanim ini pergi dan tiba di rumah Potiphar, dan berkata kepadanya, “Kami telah mendengar bahwa engkau mencari seorang hamba yang baik untuk melayani engkau. Lihatlah, kami punya seorang hamba yang akan menyukakan engkau, jika engkau dapat memberikan kepada kami apa yang kami inginkan, maka kami akan menjual dia kepadamu.”
  6. Potiphar berkata, “Bawa dia kepadaku, dan aku akan melihatnya. Dan jika dia menyukakan aku, aku akan memberikan kepadamu apa yang engkau inginkan demi dia.”
  7. Orang Medanim pergi dan membawa Yoseph dan menempatkannya di hadapan Potiphar, dan dia melihatnya. Dia sangat menyukakan hatinya, dan Potiphar berkata kepada mereka, “Katakan kepadaku apa yang engkau inginkan demi pemuda ini?”
  8. Mereka berkata, “Empat ratus keping perak kami inginkan demi dia,” dan Potiphar menjawab, “Aku akan memberikannya kepadamu jika engkau membawa kepadaku catatan penjualannya kepadamu, dan menceritakan kepadaku riwayatnya, karena mungkin dia dicuri, karena pemuda ini bukan seorang budak, bukan juga anak budak, tapi aku perhatikan padanya penampilan orang yang baik dan tampan.
  9. Orang Medanim pergi dan membawa kepadanya orang Yishmael yang telah menjual dia kepada mereka, dan mereka berkata kepadanya, “Dia seorang budak dan kami menjual dia kepada mereka.”
  10. Potiphar mendengarkan perkataan orang Yishmael dan memberikan perak kepada orang Medanim. Orang Medanim mengambil perak itu dan melanjutkan perjalanan mereka, demikian juga orang Yishmael kembali ke tempat asalnya.
  11. Potiphar mengambil Yoseph dan membawa dia ke rumahnya supaya dia dapat melayaninya. Yoseph mendapatkan kemurahan di mata Potiphar, dan dia mempercayainya, dan menjadikan dia pengawas seluruh rumahnya, dan semua milik kepunyaannya dia serahkan ke dalam tangannya.
  12. Dan YAHWEH menyertai Yoseph dan dia menjadi orang yang berhasil. YAHWEH memberkati rumah Potiphar karena Yoseph.
  13. Potiphar menyerahkan semua yang dia miliki ke dalam tangan Yoseph. Yoseph mengatur semua yang datang dan pergi, dan segala sesuatu diatur sesuai kehendaknya di dalam rumah Potiphar.
  14. Yoseph berumur delapan belas tahun, seorang pemuda dengan mata yang indah dan perawakan yang bagus, dan seperti dia tidak ada di seluruh tanah Mesir.
  15. Pada waktu itu sementara dia di rumah tuannya, masuk dan keluar rumah dan melayani tuannya, Zelicah, istri tuannya, mengangkat matanya kepada Yoseph. Dia memandangnya, dan lihatlah, dia seorang pemuda yang tampan dan bagus perawakannya.
  16. Dia menginginkan ketampanannya di dalam hatinya, dan hatinya terpaut kepada Yoseph. Dia memikatnya hari demi hari, dan Zelicah membujuk Yoseph setiap hari, namun Yoseph tidak mengangkat matanya untuk memandang istri tuannya.
  17. Zelicah berkata kepadanya, “Sangat bagus penampilan dan perawakanmu, sungguh aku telah melihat semua budak-budak, dan tidak pernah melihat budak seindah engkau.” Yoseph berkata kepadanya, “Sesungguhnya Dia yang menciptakan aku di dalam rahim ibuku yang menciptakan seluruh umat manusia.”
  18. Dan Zelicah menjawabnya, “Betapa indahnya matamu, yang dengannya engkau telah mempesona seluruh penduduk Mesir, laki-laki dan perempuan.” Dia menjawab kembali, “Betapa indahnya mereka sementara kita hidup, namun sekiranya engkau memandang mereka di dalam kubur, sesungguhnya engkau akan menjauh dari mereka.”
  19. Zelicah berbicara lagi kepadanya, “Betapa indah dan menyenangkan semua kata-katamu. Ambillah sekarang, aku mohon, harpa yang ada di dalam rumah, dan mainkanlah dengan tanganmu dan biarlah kami mendengar kata-katamu.”
  20. Dia menjawabnya, “Betapa indah dan menyenangkan kata-kataku ketika aku mengucapkan pujian akan Elohim dan kemuliaan-Nya.” Dan Zelicah berkata kepadanya, “Betapa indahnya rambut kepalamu, lihatlah sisir emas yang ada di dalam rumah, ambillah itu aku mohon, dan ikalkanlah rambut kepalamu.”
  21. Dia menjawab kepadanya, “Berapa lama engkau akan mengucapkan kata-kata ini? Berhentilah mengucapkan kata-kata ini kepadaku, bangkitlah dan perhatikanlah urusan rumah tanggamu.”
  22. Zelicah berkata kepadanya, “Tidak ada seorang pun di rumahku, dan tidak ada yang perlu diperhatikan kecuali kata-katamu dan keinginanmu.” Namun meskipun demikian, dia tidak dapat membawa Yoseph kepadanya, tidak juga dia memandang kepadanya, namun mengarahkan matanya ke bawah.
  23. Zelicah berhasrat akan Yoseph di dalam hatinya, supaya dia tidur dengannya. Dan ketika Yoseph duduk di rumah mengerjakan pekerjaannya, Zelicah datang dan duduk di hadapannya, dan dia memikatnya setiap hari dengan percakapannya untuk tidur dengannya, atau bahkan untuk memandangnya, namun Yoseph tidak mau mendengarkan dia.
  24. Dia berkata kepadanya, “Jika engkau tidak melakukan seperti perkataanku, aku akan menghukum engkau dengan hukuman mati, dan menaruh kuk besi ke atasmu.”
  25. Yoseph berkata kepadanya, “Sesungguhnya Elohim yang menciptakan manusia melepaskan belenggu tawanan, dan Dialah yang akan melepaskan aku dari penjaramu dan dari penghukumanmu.”
  26. Ketika Zelicah tidak dapat menaklukannya, untuk membujuk dia, dan hatinya masih terpaut kepadanya, hasratnya menjadikan dia sakit yang parah.
  27. Seluruh perempuan Mesir datang untuk mengunjunginya, dan mereka berkata kepadanya, “Mengapa keadaanmu semakin merosot? Engkau tidak kekurangan apa-apa. Sesungguhnya suamimu seorang pemimpin yang besar dan terhormat di mata raja, haruskah engkau kekurangan apa-apa dari yang diinginkan hatimu?”
  28. Zelicah menjawab mereka, katanya, “Hari ini akan ditunjukkan kepadamu, dari mana penyakit ini berasal seperti yang engkau lihat padaku.” Dan dia memerintahkan hamba-hambanya perempuan untuk menyiapkan makanan bagi semua perempuan, dan dia mengadakan jamuan bagi mereka, dan semua perempuan makan di rumah Zelicah.
  29. Dia memberikan mereka pisau untuk mengupas jeruk untuk mereka makan. Dan dia memerintahkan supaya mereka memakaikan Yoseph pakaian yang mahal, dan supaya dia tampil di hadapan mereka. Maka Yoseph datang di hadapan mata mereka dan semua perempuan memandang Yoseph, dan tidak dapat mengalihkan mata mereka dari padanya. Mereka semuanya mengiris tangan mereka dengan pisau yang ada di tangannya, dan semua jeruk yang ada di tangan mereka berlumuran darah.
  30. Mereka tidak menyadari apa yang mereka perbuat namun mereka terus memandangi ketampanan Yoseph, dan tidak mengalihkan pandangan mata mereka dari dia.
  31. Zelicah melihat apa yang mereka lakukan, dan dia berkata kepada mereka, “Perbuatan apa yang telah engkau lakukan? Lihatlah, aku memberimu jeruk untuk dimakan tapi kamu semua telah mengiris tanganmu.”
  32. Dan semua perempuan melihat tangan mereka, dan lihatlah, itu penuh darah, dan darah mereka bercucuran ke pakaiannya. Mereka berkata kepadanya, “Budak di rumahmu ini telah memukau kami, dan kami tidak dapat mengalihkan mata kami dari padanya karena ketampanannya.”
  33. Dia berkata kepada mereka, “Sesungguhnya ini terjadi kepadamu pada waktu engkau memandang kepadanya, dan engkau tidak dapat menahan dirimu dari padanya. Lalu bagaimana aku dapat menahan diri jika dia terus ada di rumahku, dan aku melihat dia hari demi hari datang dan pergi dari rumahku? Lalu bagaimana aku dapat bertahan dari kemerosotan atau bahkan hancur karena hal ini?”
  34. Mereka berkata kepadanya, “Kata-katanya benar, karena siapakah yang dapat memandang keindahan tubuh di dalam rumah dan menahan diri terhadapnya. Bukankah dia budakmu dan pelayan di rumahmu, dan mengapa engkau tidak mengatakan kepadanya apa yang ada dalam hatimu, dan membiarkan jiwamu hancur karena hal ini?”
  35. Dia berkata kepada mereka, “Aku setiap hari berusaha keras untuk membujuk dia, namun dia tidak mau mengabulkan keinginanku, dan aku menjanjikan kepadanya segala sesuatu yang baik, namun aku tidak mendapatkan tanggapan dari dia. Karena itu keadaanku sekarang merosot seperti yang engkau lihat.”
  36. Zelicah menjadi sangat sakit karena hasratnya kepada Yoseph, dan dia sangat dimabuk cinta karenanya. Semua orang di rumah Zelicah dan suaminya tidak mengetahui hal ini, bahwa Zelicah sakit karena cintanya kepada Yoseph.
  37. Semua orang di rumahnya bertanya kepadanya, katanya, “Mengapa engkau sakit dan merosot, padahal tidak kekurangan apa-apa?” Dia menjawab mereka, “Aku tidak tahu, hal ini setiap hari semakin parah keadaanku.”
  38. Semua perempuan dan teman-temannya datang setiap hari untuk mengunjunginya, dan mereka berbicara dengannya, dan dia berkata kepada mereka, “Ini hanya terjadi karena cinta kepada Yoseph.” Maka mereka berkata kepadanya, “Pikatlah dia dan tangkaplah dia diam-diam, barangkali dia mau mendengarkan engkau, dan menjauhkan kematian ini dari padamu.”
  39. Zelicah menjadi semakin memburuk karena cintanya kepada Yoseph. Dia terus merosot, hingga dia tidak punya tenaga untuk berdiri.
  40. Pada suatu hari Yoseph sedang mengerjakan pekerjaan tuannya di dalam rumah. Zelicah datang sembunyi-sembunyi dan menjatuhkan diri ke atasnya. Yoseph bangkit menahan dia, karena dia lebih kuat dari padanya, dan dia menurunkannya ke lantai.
  41. Zelicah menangis karena hasrat hatinya kepadanya, dan dia memohon kepadanya dengan menangis, dan air matanya bercucuran ke pipinya. Dia berkata kepadanya dengan memohon dan dalam kesusahan hati, katanya,
  42. “Sudahkah engkau pernah mendengar, melihat atau mengenal perempuan secantik aku, atau lebih baik dari aku, yang setiap hari berbicara kepadamu, jatuh merosot karena cinta kepadamu, menyerahkan semua kehormatan ini kepadamu, namun tetap engkau tidak mau mendengarkan suaraku?
  43. Dan jika itu karena takut akan tuanmu kalau-kalau dia menghukum engkau, demi hidup raja, tidak ada celaka yang akan datang kepadamu dari tuanmu karena hal ini. Sekarang, karenanya mohon dengarkan aku, dan kabulkanlah demi kehormatan yang aku serahkan kepadamu, dan singkirkanlah kematian ini dari padaku, dan mengapa aku harus mati karena engkau?” Dan dia berhenti berbicara.
  44. Dan Yoseph menjawab dia, katanya, “Jauhlah kiranya dari padaku, dan serahkan hal ini kepada tuanku. Lihatlah, tuanku tidak mengetahui apa yang ada bersamaku di dalam rumah, karena semua yang menjadi milik kepunyaannya telah dia serahkan ke dalam tanganku, dan bagaimana aku dapat melakukan hal ini di dalam rumah tuanku?
  45. Karena dia juga sangat menghormati aku di dalam rumahnya, dan dia juga telah menjadikan aku pengawas atas rumahnya, dan dia telah meninggikan aku, dan tidak ada yang lain yang lebih besar di rumah ini daripada aku, dan tuanku tidak menahan apa pun dari padaku, kecuali engkau yang adalah istrinya. Bagaimana engkau dapat mengucapkan kata-kata ini kepadaku, dan bagaimana aku dapat melakukan kejahatan besar dan dosa ini kepada Elohim dan kepada suamimu?
  46. Maka sekarang tahanlah dirimu dari padaku, dan janganlah berbicara kata-kata seperti ini lagi, karena aku tidak akan mendengarkan kata-katamu.” Namun Zelicah tidak mau mendengarkan Yoseph ketika dia mengucapkan kata-kata ini kepadanya, tetapi dia setiap hari memikatnya untuk mendengarkan dia.
  47. Dan terjadilah sesudah itu bahwa sungai Mesir penuh digenangi seluruh sisi-sisinya, dan semua penduduk Mesir pergi keluar, dan juga raja dan para pemuka pergi keluar dengan rebana dan tari-tarian, karena itu sukacita besar di Mesir, dan suatu perayaan pada waktu digenanginya laut Sihor, dan mereka pergi ke sana untuk bersukaria sepanjang hari.
  48. Ketika orang Mesir pergi ke sungai untuk bersukacita, seperti kebiasaan mereka, seluruh orang di rumah Potiphar pergi bersama mereka, tapi Zelicah tidak mau pergi bersamanya, karena dia berkata, “Aku kurang sehat,” dan dia tinggal sendirian di rumah, dan tidak ada orang lain ada bersamanya di rumah.
  49. Dan dia bangkit dan naik ke kuilnya di dalam rumah, dan mengenakan pakaian kebesaran. Dia menaruh di kepalanya batu berharga dari batu onyx, dilapisi dengan perak dan emas, dan dia mempercantik wajah dan kulitnya dengan segala jenis cairan pembersih wanita. Dan dia mengharumkan kuil dan rumah dengan kayu teja dan kemenyan. Dia menyebarkan mur dan gaharu, lalu dia duduk di pintu masuk kuil, di jalan masuk ke rumah, yang melaluinya Yoseph lewat untuk mengerjakan pekerjaannya. Dan lihatlah, Yoseph datang dari ladang, dan memasuki rumah untuk melakukan pekerjaan tuannya.
  50. Dia tiba di tempat yang harus dia lewati, dan dia melihat semua perbuatan Zelicah, maka dia berbalik kembali.
  51. Zelicah melihat Yoseph berbalik dari padanya, maka dia memanggilnya, katanya, “Apa yang mengganggu engkau Yoseph? Datanglah ke pekerjaanmu, dan lihatlah aku akan menyiapkan ruangan bagimu hingga engkau dapat lewat ke tempat dudukmu.”
  52. Dan Yoseph kembali dan menuju ke rumah, dan lewat dari situ ke tempat duduknya. Dia duduk untuk mengerjakan pekerjaan tuannya seperti biasa. Dan lihatlah, Zelicah datang kepadanya dan berdiri di hadapannya dengan pakaian kebesaran, dan aroma pakaiannya tersebar sampai jauh.
  53. Dia bergegas dan memegangi Yoseph dan pakaiannya, dan berkata kepadanya, “Demi hidup raja, jika engkau tidak mau melakukan permintaanku engkau akan mati hari ini,” dan dia bergegas dan menarik tangan satunya dan menghunus pedang dari balik pakaiannya, dan menaruhnya di leher Yoseph. Dia berkata, “Bangkit dan lakukan permintaanku, dan jika tidak engkau akan mati hari ini.”
  54. Yoseph takut kepadanya karena perbuatannya ini, dan dia bangkit dan lari dari padanya. Namun Zelicah mencengkeram bagian depan pakaiannya, dan dalam ketakutan pelariannya, pakaian yang dicengkeram Zelicah terkoyak. Yoseph meninggalkan pakaian itu di tangan Zelicah, dia lari dan pergi keluar, karena dia ketakutan.
  55. Ketika Zelicah melihat pakaian Yoseph terkoyak, dan bahwa dia meninggalkan itu di tangannya, dan melarikan diri, dia takut akan nyawanya, kalau-kalau laporan akan tersebar mengenai dia. Maka dia bangkit dan bertindak dengan tipu daya, dan menanggalkan pakaian yang dia pakai, dan dia mengenakan pakaian yang lain.
  56. Dia mengambil pakaian Yoseph, dan dia meletakkannya di sampingnya. Dia pergi dan menempatkan dirinya di tempat di mana dia duduk dalam sakitnya, sebelum orang-orang rumahnya pergi ke sungai. Dan dia memanggil seorang anak muda yang ada di dalam rumah, dan dia memerintahkannya memanggil orang-orang rumah datang kepadanya.
  57. Dan ketika dia melihat mereka, dia berkata kepada mereka dengan suara yang nyaring dan ratapan, “Lihatlah orang Ibhri yang dibawa tuanmu kepadaku di rumah ini, karena dia datang hari ini untuk tidur dengan aku.
  58. Karena ketika engkau pergi dia datang ke rumah, dan melihat tidak ada orang di rumah, dia datang kepadaku, dan mencengkeram aku, dengan maksud untuk tidur dengan aku.
  59. Dan aku mencengkeram pakaiannya dan mengoyakkannya dan berteriak kepadanya dengan suara nyaring, dan ketika aku menyaringkan suaraku dia ketakutan akan nyawanya dan meninggalkan pakaiannya di hadapanku, dan melarikan diri.”
  60. Orang-orang di rumahnya tidak mengatakan apa-apa, namun murka mereka berkobar-kobar terhadap Yoseph, dan mereka pergi kepada tuannya dan mengatakan kepadanya kata-kata istrinya.
  61. Maka Potiphar datang ke rumah dengan murka, dan istrinya menangis kepadanya, katanya, “Apa yang telah engkau lakukan kepadaku dengan membawa hamba Ibhri ke dalam rumahku, karena dia datang kepadaku hari ini untuk mempermainkan aku. Beginilah dia perbuat kepadaku hari ini.”
  62. Potiphar mendengarkan perkataan istrinya, dan dia memerintahkan Yoseph untuk dihukum cambuk dengan keras, dan mereka melakukannya kepadanya.
  63. Dan sementara mereka memukul dia, Yoseph berseru dengan suara keras, dan dia mengangkat matanya ke surga, dan berkata, “Ya YAHWEH Elohim, Engkau tahu bahwa aku tidak bersalah dalam semua ini. Mengapa aku harus mati hari ini karena kebohongan, oleh tangan orang-orang tak bersunat yang jahat ini, yang tidak Engkau kenal?”
  64. Dan sementara orang-orang Potiphar memukuli Yoseph, dia terus menangis dan meratap, dan ada di sana seorang bayi berumur sebelas bulan. YAHWEH membuka mulut anak itu, dan dia mengucapkan kata-kata ini di hadapan orang-orang Potiphar, yang sedang memukuli Yoseph, katanya,
  65. “Apa yang engkau inginkan dari orang ini, dan mengapa engkau melakukan kejahatan ini kepadanya? Ibuku mengatakan dusta dan mengucapkan kebohongan, beginilah kejadiannya.”
  66. Anak itu mengatakan kepada mereka dengan tepat semua yang terjadi, dan semua kata-kata Zelicah kepada Yoseph hari demi hari dia nyatakan kepada mereka.
  67. Semua orang mendengarkan kata-kata anak ini dan mereka sangat takjub kepada perkataan anak ini, dan anak itu berhenti berbicara dan menjadi diam.
  68. Potiphar sangat malu karena perkataan putranya itu, dan dia memerintahkan orang-orangnya untuk tidak memukuli Yoseph lagi, dan orang-orang itu berhenti memukuli Yoseph.
  69. Potiphar membawa Yoseph dan memerintahkan supaya dia dibawa ke pengadilan di hadapan imam-imam, yang adalah hakim-hakim kepunyaan raja, untuk menghakimi dia karena hal ini.
  70. Potiphar dan Yoseph datang ke hadapan imam-imam yang merupakan hakim-hakim raja. Dia berkata kepada mereka, “Putuskanlah aku mohon, penghakiman apa yang layak bagi seorang hamba, karena demikian telah dia lakukan.”
  71. Imam-imam itu berkata kepada Yoseph, “Mengapa engkau melakukan ini kepada tuanmu?” Yoseph menjawab mereka, katanya, “Tidak demikian tuanku, beginilah kejadiannya.” Potiphar berkata kepada Yoseph, “Sesungguhnya aku mempercayakan ke dalam tanganmu semua milik kepunyaanku, dan aku tidak menahan apa pun dari padamu kecuali istriku, dan bagaimana engkau dapat melakukan kejahatan ini?”
  72. Yoseph menjawab katanya, “Tidak demikian tuanku, demi YAHWEH yang hidup, dan demi hidupmu, tuanku, perkataan yang engkau dengar dari istrimu tidak benar, karena beginilah kejadiannya hari ini.
  73. Setahun telah berlalu bagiku sejak aku ada di rumahmu. Sudahkah engkau melihat kejahatan padaku, atau apa pun yang menyebabkan engkau menuntut nyawaku?”
  74. Imam-imam berkata kepada Potiphar, “Kirimlah, kami mohon, dan biarlah mereka membawa ke hadapan kami pakaian Yoseph yang terkoyak, dan biarlah kami melihat koyakannya. Dan jika terjadi bahwa koyakannya di bagian depan pakaian, maka wajahnya pasti berhadapan dengan perempuan itu dan dia pasti memeganginya, supaya datang kepadanya, dan dengan tipu daya istrimu melakukan semua yang dia katakan.”
  75. Mereka membawa pakaian Yoseph ke hadapan imam-imam yang menghakimi, dan mereka memeriksa, dan lihatlah, koyakan itu ada di bagian depan Yoseph, dan semua imam yang menghakimi mengetahi bahwa perempuan itulah yang memaksa dia, dan mereka berkata, “Hukuman mati tidak layak bagi budak ini karena dia tidak melakukan apa-apa, namun hukumannya adalah, bahwa dia dimasukkan ke dalam rumah penjara karena laporan itu, yang karena dia telah tersebar terhadap istrimu.”
  76. Potiphar mendengarkan kata-kata mereka, dan dia memasukkannya ke dalam rumah penjara, tempat di mana tawanan-tawanan raja ditahan. Yoseph ada di dalam rumah tahanan dua belas tahun.
  77. Meskipun demikian, istri tuannya tidak berpaling dari padanya, dan dia tidak berhenti berbicara kepadanya hari demi hari supaya mendengarkan dia. Pada akhir bulan ketiga Zelicah masih terus pergi kepada Yoseph di rumah tahanan hari demi hari, dan dia memikatnya untuk mendengarkannya. Zelicah berkata kepada Yoseph, “Berapa lama engkau akan tinggal di rumah ini? Tapi dengarkanlah sekarang perkataanku, dan aku akan membawamu keluar dari rumah ini.”
  78. Yoseph menjawabnya, katanya, “Lebih baik bagiku untuk tetap di rumah ini daripada mendengarkan perkataanmu, untuk berdosa terhadap Elohim.” Dan dia berkata kepadanya, “Jika engkau tidak mau melakukan keinginanku, aku akan mencungkil matamu, membelenggu kakimu, dan menyerahkan engkau ke tangan mereka yang tidak engkau kenal sebelumnya.”
  79. Yoseph menjawab dia dan berkata, “Lihatlah, Elohim seluruh bumi sanggup melepaskan aku dari semua yang dapat engkau perbuat kepadaku, karena Dia membuka mata yang buta, dan melepaskan mereka yang terikat, dan memelihara semua orang asing yang tidak mengenal negeri itu.”
  80. 0. Ketika Zelicah tidak dapat membujuk Yoseph untuk mendengarkannya, dia berhenti memikatnya. Dan Yoseph masih tetap ditahan di rumah tahanan. Yaqob ayah Yoseph, dan seluruh saudaranya yang ada di tanah Kanaan masih berkabung dan meratap pada waktu itu karena Yoseph. Yaqob menolak dihibur karena anaknya Yoseph, dan Yaqob menangis keras-keras, dan meratap dan berkabung sepanjang hari-hari itu.

Pasal 45

Peristiwa dalam keluarga benei Yaqob.

  1. Pada suatu waktu dalam tahun itu, yaitu tahun Yoseph turun ke Mesir setelah saudara-saudaranya menjual dia, Reuben ben Yaqob pergi ke Timnah dan mengambil bagi dirinya seorang istri, Eliuram bath Avi orang Kanaan, dan dia menghampirinya.
  2. Eliuram istri Reuben mengandung dan melahirkan baginya Chanok, Pallu, Chetzron dan Karmi, empat anak laki-laki. Saudaranya Shimeon mengambil Dinah saudarinya sebagai istri, dan dia melahirkan baginya Yemuel, Yamin, Ohad, Yakin dan Zochar, lima anak laki-laki.
  3. Setelah itu dia datang kepada Bunah perempuan Kanaan, yaitu Bunah yang Shimeon ambil sebagai tawanan dari kota Shekem. Bunah ada di hadapan Dinah dan melayani dia. Shimeon menghampirinya, dan dia melahirkan baginya Shaul.
  4. Yehudah pada waktu itu pergi ke Adullam, dan dia datang kepada seorang laki-laki Adullam, namanya Hirah. Yehudah melihat di sana anak perempuan orang Kanaan, namanya Aliyath, anak perempuan Shua. Dia mengambilnya, dan menghampirinya, dan Aliyath melahirkan bagi Yehudah, Er, Onan dan Shelah, tiga anak laki-laki.
  5. Levi dan Yissakhar pergi ke negeri timur, dan mereka mengambil bagi diri mereka istri anak-anak perempuan Yobab ben Yoqtan ben Eber. Yobab ben Yoqtan punya dua orang anak perempuan, nama yang tertua Adinah, dan nama yang muda Aridah.
  6. Levi mengambil Adinah, dan Yissakhar mengambil Aridah, dan mereka pergi ke tanah Kanaan, ke rumah ayahnya. Adinah melahirkan bagi Levi, Gereshon, Qehath dan Merari, tiga anak laki-laki.
  7. Aridah melahirkan bagi Yissakhar Tola, Puah, Yob dan Shimron, empat anak laki-laki; Dan pergi ke tanah Moab dan mengambil seorang istri, Aphlaleth bath Chamudan orang Moab, dan membawanya ke tanah Kanaan.
  8. Aphlaleth mandul, dia tidak punya keturunan. Elohim kemudian mengingat Aphlaleth istri Dan, dan dia mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Dia menyebut namanya Chushim.
  9. Gad dan Naphtali pergi ke Charan dan mengambil dari sana anak-anak perempuan Amuram ben Uz ben Nahor, sebagai istri.
  10. Inilah nama-nama anak perempuan Amuram, nama yang tertua Merimah, dan nama yang muda Uzith. Naphtali mengambil Merimah, dan Gad mengambil Uzith, dan membawa mereka ke tanah Kanaan, ke rumah ayahnya.
  11. Merimah melahirkan bagi Naphtali Yahzeel, Guni, Yezer dan Shillem, empat anak laki-laki. Uzith melahirkan bagi Gad Ziphion, Chaggi, Shuni, Ezbon, Eri, Arodi dan Areli, tujuh anak laki-laki.
  12. Asher pergi dan mengambil Adon bath Aphlal ben Hadad ben Yishmael, sebagai istri, dan dia membawanya ke tanah Kanaan.
  13. Adon istri Asher mati pada waktu itu. Dia tidak punya keturunan. Setelah kematian Adon, Asher pergi ke seberang sungai dan mengambil sebagai istri Hadurah bath Abimael ben Eber ben Shem.
  14. Perempuan muda ini cantik parasnya, dan seorang wanita yang pengertian. Dia telah menjadi istri Malkiel ben Elam ben Shem.
  15. Hadurah melahirkan seorang anak perempuan bagi Malkiel, dan dia menyebut namanya Serach. Malkiel mati sesudah itu, dan Hadurah pergi dan tinggal di rumah ayahnya.
  16. Setelah kematian istrinya, Asher pergi dan mengambil Hadurah sebagai istri, dan membawanya ke tanah Kanaan. Serach putrinya juga dibawa bersama mereka, dan dia berumur tiga tahun, dan anak gadis ini dibawa ke rumah Yaqob.
  17. Anak gadis ini cantik parasnya, dan dia hidup di dalam jalan-jalan pengudusan anak-anak Yaqob. Dia tidak kekurangan apa-apa, dan YAHWEH memberinya kebijaksanaan dan pengertian.
  18. Hadurah istri Asher mengandung dan melahirkan baginya Yimnah, Yishvah, Yishvi dan Beriah, empat anak laki-laki.
  19. Zebulun pergi ke Midyan, dan mengambil sebagai istri Merishah bath Molad ben Abida ben Midyan, dan membawanya ke tanah Kanaan.
  20. Merishah melahirkan bagi Zebulun Sered, Elon dan Yahleel, tiga anak laki-laki.
  21. Yaqob mengirim orang kepada Aram ben Zoba ben Terah, dan dia mengambil bagi putranya Benyamin, Mechalia bath Aram, dan dia datang ke tanah Kanaan ke rumah Yaqob. Benyamin berumur sepuluh tahun ketika dia mengambil Mechalia bath Aram sebagai istri.
  22. Mechalia mengandung dan melahirkan bagi Benyamin Bela, Beker, Ashbel, Gera dan Naaman, lima anak laki-laki. Benyamin kemudian pergi dan mengambil sebagai istri, Aribah bath Shomron ben Abraham, sebagai tambahan bagi istri pertamanya, waktu dia berumur delapan belas tahun. Aribah melahirkan bagi Benyamin Ehi, Rosh, Muppim, Chuppim, dan Ard, lima anak laki-laki.
  23. Pada waktu itu Yehudah pergi ke rumah Shem dan mengambil Tamar bath Elam ben Shem, sebagai istri bagi anak sulungnya Er.
  24. Er menghampiri istrinya Tamar, dan dia menjadi istrinya. Dan ketika dia menghampirinya, dia menghancurkan benihnya di luar. Perbuatannya jahat di mata YAHWEH, dan YAHWEH membunuh dia.
  25. Setelah kematian Er, anak sulung Yehudah, berkatalah Yehudah kepada Onan, “Pergilah kepada istri kakakmu dan kawinilah dia sebagai kerabat terdekat, dan bangkitkan keturunan bagi saudaramu.”
  26. Onan mengambil Tamar sebagai istri dan dia menghampirinya. Onan juga melakukan seperti yang diperbuat kakaknya. Dan perbuatannya jahat di mata YAHWEH, dan Dia membunuhnya juga.
  27. Ketika Onan mati, Yehudah berkata kepada Tamar, “Tinggallah di rumah ayahmu hingga anakku Shelah telah menjadi dewasa.” Yehudah tidak berkenan lagi kepada Tamar, untuk memberikan kepadanya Shelah, karena dia berkata, “Barangkali dia juga akan mati seperti saudara-saudaranya.”
  28. Tamar bangkit dan pergi dan tinggal di rumah ayahnya. Tamar ada di rumah ayahnya untuk beberapa waktu lamanya.
  29. Pada pergantian tahun, Aliyath istri Yehudah mati. Yehudah dihiburkan karena istrinya, dan setelah kematian Aliyath, Yehudah pergi bersama temannya Hirah ke Timnah untuk menggunting bulu domba mereka.
  30. Tamar mendengar bahwa Yehudah pergi ke Timnah untuk menggunting bulu domba, dan bahwa Shelah telah dewasa, namun Yehudah tidak berkenan kepada dia.
  31. Tamar bangkit dan menanggalkan pakaian kejandaannya, dan dia mengenakan cadar, dan mengerudungi dirinya. Dia pergi dan duduk di jalanan umum, yaitu di jalan menuju Timnah.
  32. Yehudah lewat dan melihatnya dan mengambilnya dan menghampiri dia, maka dia mengandung karenanya. Dan pada waktu hendak melahirkan, lihatlah, ada anak kembar di dalam rahimnya. Dia menyebut nama yang sulung Perez dan nama yang bungsu Zerach.

Pasal 46

Yoseph menafsirkan mimpi pegawai Par’oh di dalam rumah penjara.

  1. Pada waktu itu Yoseph masih ditahan di rumah penjara di tanah Mesir.
  2. Pada waktu itu para pelayan Par’oh berdiri di hadapannya, kepala juru minuman dan kepala juru roti milik raja Mesir.
  3. Juru minuman mengambil anggur dan menyajikannya di hadapan raja untuk diminum, dan juru roti menghidangkan roti di hadapan raja untuk dimakan. Raja meminum anggur dan memakan roti, dia dan hamba-hambanya dan para pelayannya yang makan di meja raja.
  4. Sementara mereka makan dan minum, juru minuman dan juru roti tetap di sana. Pelayan-pelayan Par’oh menemukan banyak lalat di dalam anggur, yang dibawa juru minuman, dan batu-batu garam soda ditemukan dalam roti yang dibawa juru roti.
  5. Kepala para pengawal menempatkan Yoseph sebagai pelayan perwira-perwira Par’oh, dan perwira Par’oh ditahan selama satu tahun.
  6. Pada akhir tahun itu, mereka keduanya memimpikan mimpi dalam satu malam, di tempat tahanan di mana mereka berada. Dan pada pagi harinya Yoseph datang kepada mereka untuk melayani mereka seperti biasanya, dan dia memperhatikan mereka, dan lihatlah, wajah mereka muram dan sedih.
  7. Yoseph bertanya kepada mereka, “Mengapa mukamu sedih dan muram hari ini?” Mereka berkata kepadanya, “Kami memimpikan mimpi, dan tidak ada yang dapat menafsirkannya.” Yoseph berkata kepada mereka, “Ceritakanlah, aku mohon, mimpimu kepadaku, dan Elohim akan memberikan kepadamu jawaban damai sejahtera seperti yang engkau inginkan.”
  8. Dan juru minuman menceritakan mimpinya kepada Yoseph, dan dia berkata, “Aku melihat dalam mimpiku, dan lihatlah, pohon anggur yang besar ada di hadapanku, dan di atas pohon anggur itu aku melihat tiga carangnya. Pohon anggur itu berbunga dengan cepat dan mencapai ketinggian, dan tandannya ranum dan menjadi buah anggur.
  9. Dan aku mengambil anggur itu dan memerasnya dalam cawan, dan memberikannya ke tangan Par’oh dan dia meminumnya.” Yoseph berkata kepadanya, “Tiga carang yang ada pada pohon anggur adalah tiga hari.
  10. Dalam tiga hari, raja akan memerintahkan engkau dibawa keluar dan dia akan mengembalikan engkau kepada kedudukanmu, dan engkau akan memberikan kepada raja anggurnya untuk diminum sama seperti semula ketika engkau masih juru minumannya. Tapi biarlah aku mendapatkan kemurahan di matamu, supaya engkau mengingatkan aku kepada Par’oh ketika sudah baik keadaanmu. Lakukanlah kebaikan kepadaku, dan usahakanlah aku keluar dari penjara ini, karena aku telah diculik dari tanah Kanaan dan telah dijual sebagai budak di tempat ini.
  11. Juga apa yang dikatakan kepadamu mengenai istri tuanku adalah dusta, karena mereka menaruh aku dalam penjara bawah tanah ini dengan sia-sia.” Dan juru minuman menjawab Yoseph, katanya, “Jika raja melakukan apa yang baik kepadaku seperti semula, seperti yang telah engkau tafsirkan bagiku, aku akan melakukan semua yang engkau inginkan, dan membuat engkau dikeluarkan dari penjara bawah tanah ini.”
  12. Dan juru roti, melihat bahwa Yoseph dengan tepat menafsirkan mimpi juru minuman, juga mendekat, dan menceritakan seluruh mimpinya kepada Yoseph.
  13. Dia berkata kepadanya, “Dalam mimpiku aku melihat, dan lihatlah, tiga keranjang putih ada di atas kepalaku, dan aku memandang, dan lihatlah, di bagian paling atas keranjang ada segala macam daging panggang bagi Par’oh, dan lihatlah, burung-burung memakannya dari atas kepalaku.”
  14. Yoseph berkata kepadanya, “Tiga keranjang yang engkau lihat adalah tiga hari, namun dalam tiga hari Par’oh akan memenggal kepalamu, dan menggantung engkau di pohon, dan burung-burung akan memakan daging tubuhmu, seperti yang engkau lihat dalam mimpimu.”
  15. Pada waktu itu ratu akan segera melahirkan, dan pada hari itu dia melahirkan seorang anak laki-laki bagi raja Mesir. Mereka mengumumkan bahwa raja telah mendapatkan seorang putra sulung dan seluruh rakyat Mesir bersama-sama dengan para perwira dan hamba-hamba Par’oh sangat bersukacita.
  16. Pada hari ketiga kelahiran, Par’oh mengadakan sebuah perayaan bagi perwira-perwira dan hamba-hambanya, dan pasukan negeri Zoar dan tanah Mesir.
  17. Seluruh orang Mesir dan hamba-hamba Par’oh datang untuk makan dan minum bersama raja pada perayaan anaknya, dan untuk bersukaria dalam sukacita raja.
  18. Seluruh perwira raja dan hamba-hambanya bersukacita pada waktu itu selama delapan hari perayaan. Mereka bersukaria dengan segala jenis alat-alat musik, dengan rebana dan tari-tarian di rumah raja selama delapan hari.
  19. Dan juru minuman, kepada siapa Yoseph telah menafsirkan mimpinya, melupakan Yoseph, dan dia tidak menyebutkannya kepada raja seperti yang telah dia janjikan, karena hal ini berasal dari YAHWEH untuk menghukum Yoseph karena dia mempercayai manusia.
  20. Sesudah itu Yoseph tetap berada di dalam rumah penjara selama dua tahun, hingga dia telah menggenapi dua belas tahun.

Sepher haYashar

Referensi:

Bacaan Torah Setahun (Parashat)

Parashat Vayeshev – Quick Summary

Vayeshev (Parsha)

Vayeshev Commentary 2008

Vayeshev Commentary 2009

Hari TUHAN

Talmidim Yeshua HaMashiach

Kitab Henokh

Berita untuk Generasi Akhir Zaman