Lihat, keseluruhan Alkitab mempunyai satu pesan yang konsisten. Hanya ada satu penyembuh untuk dosa, — yaitu kurban. Dan setiap kurban dalam Perjanjian Lama secara profetik menanti-nantikan kurban Yesus di kayu salib. Namun dengan satu kurban itu, Dia menghapus dosa selamanya. Sungguh, sangat penting dalam konteks ini untuk mempelajari surat Ibrani. Penulis kitab Ibrani mengatakan tentang kurban-kurban dalam Perjanjian Lama, dalam kurban-kurban itu ada pengingat yang dibuat setiap tahun akan dosa-dosa. Tetapi kurban-kurban itu tidak bisa menghapus dosa. Ambil contoh, kurban utama umat Israel, kurban pada Hari Pendamaian: Yom Kippur, Hari Penutupan Pendamaian. Kurban itu hanya berlaku selama satu tahun. Ia tidak menghapus dosa, ia hanya menutupi dosa. Itu menutupi dosa untuk tahun itu sampai tiba waktunya kurban tahun berikutnya. Dalam artian tertentu, itu adalah pengingat akan dosa. Setiap tahun mereka diingatkan bahwa Anda harus berurusan dengan masalah dosa. Mereka hanya bisa berurusan dengan dosa untuk satu tahun.

Namun kemudian penulis kitab Ibrani berkata bahwa Yesus menghapus dosa melalui kurban diri-Nya sendiri. Oleh karena itu, tidak diperlukan lagi kurban untuk dosa. Paulus menjelaskan ini dalam 2 Korintus 5:21. Banyak orang Kristen yang membaca ayat tersebut dalam Perjanjian Baru tidak akan langsung mengerti bahwa Paulus mengutip Yesaya 53:10. Anda hanya akan memahaminya ketika Anda menyadari bahwa menurut hukum kurban-kurban Perjanjian Lama, hewan yang dikurbankan diidentikkan dengan dosa orang yang mengurbankannya. Jadi, ketika Yesus dikurbankan di kayu salib, Dia diidentikkan dengan dosa kita. Dan Paulus mengungkapkannya seperti ini dalam 2 Korintus 5:21:

“Sebab Tuhan menjadikan Dia yang tidak mengenal dosa menjadi dosa bagi kita, supaya kita dapat menjadi kebenaran Tuhan di dalam Dia.”

Anda melihat pertukaran yang sangat sederhana namun sangat mendalam. Tuhan membuat Yesus menjadi dosa dengan keberdosaan kita, agar sebagai akibatnya kita dapat dijadikan benar dengan kebenaran-Nya. Ini adalah penyembuh yang Tuhan berikan untuk dosa, tidak ada yang lain.

Saya pikir ini akan memberkati kita dan membantu kita semua jika kita memperkatakan hal ini. Jika Anda percaya pada Alkitab, percaya kepada Yesus, baik Anda pernah menyadarinya sebelumnya atau tidak, kata-kata ini benar adanya. Kita akan memperkatakannya kata demi kata bersama-sama. Apakah Anda siap?

“Tuhan membuat Yesus menjadi dosa dengan keberdosaan kita, supaya kita dapat dibuat benar dengan kebenaran-Nya.”

Baik, sekarang bersyukurlah kepada Tuhan untuk itu. Terimakasih Tuhan.

Sekarang mari kita lihat satu pernyataan Paulus lainnya dalam Roma 8:31 dan seterusnya. Sekali lagi, Paulus menekankan segala kecukupan dari kurban Yesus. Roma 8:31 dan seterusnya.

“Jika demikian, apa yang harus kita katakan mengenai hal-hal ini? Jika Tuhan di pihak kita, siapa yang bisa melawan kita? Dia yang tidak menyayangkan Putra-Nya sendiri, tetapi menyerahkan Dia bagi kita semua, bagaimana mungkin Dia tidak akan memberikan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia dengan cuma-cuma?”

Jadi, itulah yang diberikan melalui kurban Yesus. Tuhan, yang telah memberikan Yesus, tidak menahan apa pun, tetapi bersama-sama Dia juga memberikan segala sesuatu kepada kita dengan cuma-cuma. Saya akan mengatakan ini sekali lagi karena ini adalah pemikiran yang menakjubkan. Juga bersama-sama Dia memberikan kepada kita segala sesuatu dengan cuma-cuma. Jadi, satu kurban Yesus telah melepaskan keseluruhan kelimpahan belas kasihan dan penyediaan Tuhan. Kita tidak membutuhkan dasar lain. Faktanya, tidak ada dasar lain. Ini adalah satu-satunya dan hanya satu-satunya dasar dari segala kecukupan untuk pelepasan belas kasihan dan anugerah Tuhan. Amat sangat penting untuk memahami hal ini, karena jika Anda datang kepada Tuhan untuk mendapatkan belas kasihan dan anugerah dengan dasar apa pun selain kurban Yesus di kayu salib, Tuhan tidak akan menjumpai Anda karena itu adalah dasar yang salah, itu tidak benar. Dan Tuhan adalah Tuhan kebenaran. Kita tidak dapat datang kepada-Nya atas dasar perbuatan-perbuatan baik kita, atau atas dasar religiusitas kita, atau atas dasar latar belakang status keluarga kita, atau atas dasar kebangsaan kita, atau atas dasar talenta-talenta kita, karena Tuhan tidak terkesan dengan hal-hal tersebut. Itu semuanya tidak melepaskan belas kasihan dan anugerah Tuhan. Satu-satunya hal yang melepaskan belas kasihan dan anugerah Tuhan adalah fakta bahwa Yesus dijadikan dosa dengan keberdosaan kita, mati menggantikan kita dan bangkit kembali dari kematian. Saya ingin mendorong Anda untuk tidak melewatkan satu hari pun tanpa merenungkan hal ini. Jangan pernah menyingkirkan kebenaran ini dari pusat pikiran-pikiran, perkataan-perkataan, dan kehidupan Anda. Karena begitu salib itu bergeser, tersingkirkan, Anda akan mendapati bahwa Anda tidak lagi menikmati kelimpahan kasih karunia Tuhan. Anda akan mendapati diri Anda berjuang keras, Anda akan mendapati diri Anda kacau, kebingungan. Dan sering kali Anda akan mendapati diri Anda merasa bersalah. Anda tidak akan mengerti apa yang terjadi dalam hidup Anda, mengapa hal-hal berjalan tidak seharusnya. Jawabannya adalah: apa yang terjadi dalam hidup Anda adalah bahwa salib itu telah tergeser dari pusatnya.