Lalu apa tujuan dari salib, bagaimana kita bisa mendapatkan faedah dari padanya? Hal ini sangat mudah untuk diucapkan, tetapi tidak selalu mudah untuk dijalani, yaitu tujuan dari salib adalah untuk membawa kita kepada akhir dari semua hikmat dan kekuatan kita, dan untuk menunjukkan kepada kita bahwa semuanya itu sama sekali tidak berguna. Apa pun. Dan kita hanya bisa mulai masuk ke dalam kasih karunia Tuhan ketika kita sudah sampai pada akhir dari diri kita sendiri. Banyak dari Anda saat ini sedang mengalami masalah-masalah dan tekanan-tekanan dalam hidup Anda, dan Anda bertanya-tanya, “Apa yang sedang Tuhan lakukan?” Jawabannya adalah Tuhan dengan lembut namun tegas membawa Anda kepada akhir dari diri Anda sendiri, titik di mana hal-hal terbaik yang dapat Anda lakukan belumlah cukup. Dan Anda harus sampai kepada akhir dari semua itu, yang mana itu akan melepaskan sesuatu yang sepenuhnya berasal dari Tuhan bagi Anda, yang adalah cukup baik.

Kita kembali kepada 1 Korintus 1:22–25.

“Karena orang-orang Yahudi menuntut [atau meminta] suatu tanda, dan orang-orang Yunani mencari hikmat…”

Hal ini sama benarnya saat ini dengan ketika Paulus menuliskannya.

“Karena orang-orang Yahudi meminta suatu tanda, dan orang-orang Yunani mencari hikmat; tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan…”

Apa yang kami beritakan? Kristus disalibkan. Bukan hanya Kristus. Sangat mudah untuk memberitakan Kristus sebagai Guru Agung, Nabi, Penyembuh yang luar biasa, Orang Suci, Orang Benar, Orang Baik, tetapi hal itu tidak menyelesaikan tujuan. Kita harus memberitakan Kristus yang disalibkan.

“…bagi orang-orang Yahudi itu suatu batu sandungan [hal ini masih terjadi sampai sekarang], dan bagi orang-orang Yunani itu suatu kebodohan [hal ini masih terjadi sampai sekarang], tetapi [terima kasih Tuhan untuk tetapi] bagi orang-orang yang dipanggil, baik orang-orang Yahudi maupun orang-orang Yunani, Kristus adalah kuasa Tuhan dan hikmat Tuhan.”

Kapan kita menemukan Kristus sebagai kekuatan Tuhan dan hikmat Tuhan? Hanya ketika kita sudah sampai pada batas kekuatan dan hikmat kita sendiri.

Dan kemudian Paulus membuat pernyataan yang luar biasa ini:

“Kebodohan Tuhan lebih bijaksana dari pada manusia, dan kelemahan Tuhan lebih kuat dari manusia.”

Dalam satu kata, apa kebodohan Tuhan dan apa kelemahan Tuhan? Salib, itu benar. Salib adalah kelemahan yang paling maksimal. Anda tidak dapat memikirkan sesuatu yang lebih lemah total ketimbang seseorang yang sedang sekarat dalam kesakitan digantung di kayu salib, dan tersengal-sengal menghembuskan nafas terakhirnya. Dan benar-benar kebodohan total bahwa Tuhan mengirimkan Putra-Nya, satu-satunya Manusia sempurna, ke dalam dunia dan kemudian membiarkan Dia mati dengan cara matinya seorang kriminal. Jadi itu benar-benar lemah dan benar-benar bodoh secara total. Tetapi ketika kita sampai pada titik yang tepat dalam hidup kita, ketika kita sampai pada akhir dari seluruh kepintaran kita dan seluruh hikmat kita dan seluruh kekuatan kita dan seluruh kebenaran kita, maka kita menemukan penemuan menakjubkan bahwa salib itu lebih kuat daripada kekuatan manusia dan lebih bijaksana dari pada hikmat manusia. Ini tidak berlebih-lebihan, ini benar-benar betul. Begitulah adanya. Di kayu salib, kelemahan Tuhan lebih kuat daripada kekuatan kita dan kebodohan Tuhan lebih bijaksana daripada hikmat kita. Namun sulit bagi kebanyakan dari kita, atau memang sulit, untuk melepaskan kekuatan kita dan melepaskan hikmat kita. Kita ingin berpegang teguh pada hal-hal itu.

Kita melihat sebuah sandiwara religius kecil yang sangat indah di sini di mana seorang wanita muda ditawari pakaian baru yang indah sebagai ganti mantel tuanya yang lusuh. Dia bersedia untuk mendapatkan pakaian baru itu, tetapi dia benar-benar sangat tidak rela melepaskan mantel tuanya yang sudah lusuh. Begitulah yang terjadi pada banyak dari kita. Aku ingin hikmat Tuhan, aku ingin kekuatan Tuhan, tapi aku tetap ingin mempertahankan hikmat dan kekuatanku juga. Tuhan tidak bertindak dengan dasar itu. Kebijaksanaan dan kekuatan Anda sendiri harus berakhir sebelum Tuhan akan melepaskan kasih karunia-Nya ke dalam hidup Anda.