Prinsip yang sama dinyatakan oleh Salomo dalam Amsal 3:9–10. Kata kunci yang perlu Anda perhatikan dalam seluruh bagian ini adalah kata pertama. Dan itu juga terdapat di sini. Amsal 3:9–10:

“Muliakanlah YHVH dengan hartamu dan dengan yang pertama dari segala penghasilanmu…”

Segala sesuatu yang Anda hasilkan, pendapatan Anda, sisihkan pertama-tama untuk Tuhan. Dan dengan melakukan itu, Anda menghormati Tuhan. Camkanlah, bahwa kita dapat menghormati Tuhan dengan cara kita mengelola keuangan kita. Dan karena kita bisa menghormati Tuhan, hal yang sebaliknya juga bisa terjadi, kita bisa saja tidak menghormati Tuhan. Kerelaan hati menghormati Tuhan, tetapi hati yang pelit tidak menghormati Tuhan. Mendahulukan kebutuhan-kebutuhan dan urusan-urusan kita di atas kerajaan Tuhan berarti tidak menghormati Tuhan. Jadi, itu prinsipnya. Muliakanlah Tuhan dengan hartamu, harta bendamu, dan dengan buah-buah sulung dari segala penghasilanmu. Sekarang, apa hasilnya?

“… dan gudang-gudang penyimpananmu akan diisi kelimpahan, dan tempat-tempat pemerasan anggur akan meluap dengan air anggur baru.”

Apa yang meluap? Kelimpahan. Itu kata persisnya. Anda tidak akan bisa menampung apa yang Tuhan berikan kembali kepada Anda.

Sekarang Anda harus memutuskan apakah Anda percaya itu atau tidak. Bagi saya, saya harus berkata: Aku percaya itu. Aku percaya ini berhasil, aku percaya ini dapat dipraktekkan, aku tidak percaya ini semua khayalan, aku tidak percaya ini hanya angan-angan saja. Aku percaya Yesus adalah Guru pengajar yang paling praktis yang pernah ada di dunia. Pribadi yang paling praktis di dunia saat ini adalah Roh Kudus. Jika suatu hal tidak praktis, tidak dapat dipraktekkan, percayalah, itu tidak spiritual. Roh Kudus tidak pernah mengajarkan sesuatu yang tidak menghasilkan. Dan ini sesuatu yang dapat Anda praktekkan, dan itu menghasilkan.