Pada tahun 586 SM, orang-orang Yahudi dibuang dari Yudea ke Babel. Yeremia (Yeremia 25:11-12) menubuatkan bahwa pembuangan itu akan berlangsung selama 70 tahun. Yesaya bernubuat, sekitar 150 tahun sebelum pembuangan itu terjadi, bahwa seorang penguasa bernama Koresh (Yesaya 44:28) akan menjadi instrumen pemulihan. Dia akan membebaskan orang-orang buangan (Yesaya 45:13), membangun kembali Yerusalem (Yesaya 44:28, 45:13), dan membangun kembali Bait Suci (Yesaya 45:13).

Presiden Trump, pada tahun ke-50 sejak Yerusalem kembali sepenuhnya ke tangan Israel (tahun 1967), telah berdiri mendukung Israel sama seperti halnya presiden AS Harry S. Truman. Truman adalah pemimpin dunia pertama yang mengakui kelahiran kembali bangsa Israel pada tahun 1948. Presiden Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota abadi Israel dan berjanji untuk memindahkan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem pada ulang tahun ke-70 Israel, 14 Mei 2018. Banyak suara-suara profetik telah mengakui Donald Trump sebagai tipikal Koresh.

Jadwal Profetik Elohim

Ketika Yeshua memberi tahu para murid-Nya dalam Kisah Para Rasul 1, bahwa Bapa memiliki waktu yang sempurna untuk pemulihan Israel (Kisah 1:7), Dia juga mengatakan kepada mereka bahwa fokus murid-murid, untuk saat ini, tidak harus berada di Israel, tetapi memberitakan Injil sampai ke ujung bumi.

Jadi ketika mereka berkumpul bersama-sama, mereka bertanya kepada-Nya, “Tuhan, akankah Engkau pada waktu ini memulihkan kerajaan bagi Israel?”

Yeshua berkata kepada mereka, “Bukan bagianmu untuk mengetahui chronos (waktu) dan kairos (musim) yang ditetapkan Bapa dalam otoritas-Nya sendiri. Tetapi ketika Roh Kudus datang ke atasmu, kamu akan menerima kuasa, dan kamu akan menjadi saksi-saksi-Ku baik di Yerusalem, dan di seluruh Yudea, dan Samaria, dan sampai ke ujung bumi” (Kisah 1:6-8).

2 Hari Sama Seperti 2000 Tahun

Dalam Yohanes 4, Yeshua meninggalkan orang-orang Yahudi Yerusalem untuk pergi menjangkau orang-orang Yahudi di Galilea. Namun, dalam perjalanan, Ia dengan sengaja melewati wilayah Goyim Samaria. Beberapa orang mengajarkan bahwa orang-orang Samaria adalah separuh Yahudi, tetapi sebenarnya bukan. Ya, beberapa memang kawin dengan orang-orang Israel, tetapi mereka datang dari kerajaan Ashur setelah 10 suku utara ditaklukkan.

Mujizat Yeshua mengubah air menjadi anggur yang terbaik sesungguhnya bersifat profetik. YHWH sedang berkata bahwa Yeshua, sang mempelai laki-laki, menyimpan anggur terbaik — kebangunan rohani — untuk akhir zaman. Itu bahkan akan lebih besar dari apa yang kita baca dalam Kisah Para Rasul. Dalam Yohanes 4, Yeshua meninggalkan komunitas orang-orang Israel – membawa kebangunan rohani ke sebuah kota Goyim Samaria dan tinggal bersama-sama mereka selama dua hari – dan kemudian Ia kembali kepada orang-orang Yahudi di Galilea.

Petrus memberi tahu kita bahwa, “Di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun seperti satu hari” (2 Petrus 3:8). Kitab Yobel memberi tahu kita kesaksian yang sama, “Karena seribu tahun sama seperti satu hari di dalam kesaksian surgawi” (Yobel 4:30).

Kemudian, tatkala orang-orang Samaria itu datang kepada-Nya, mereka meminta-Nya untuk tinggal bersama mereka. Dan Dia tinggal di sana dua hari. Yohanes 4:40

Tuhan Yeshua tinggal dua hari bersama-sama Goyim (orang-orang bukan Yahudi), atau secara simbolis 2000 tahun.

Tetapi kemudian, Dia kembali ke Galilea, dan meskipun orang-orang Yahudi menolak Dia di masa lampau, dikatakan bahwa mereka pada akhirnya menyambut Dia.

Oleh karena itu, ketika Dia tiba di Galilea, orang-orang Galilea itu menyambut-Nya. Yohanes 4:45

Arti Profetik

Mungkinkah ini merupakan bayangan bahwa Yeshua memulai dengan orang-orang Yahudi, tetapi kemudian fokus pemberitaan Injil Kerajaan Elohim beralih kepada segala bangsa (Goyim) selama 2000 tahun, dan kemudian kembali lagi kepada orang-orang Yahudi, yang pada akhirnya akan menyambut Dia?

Ya, karena ini persis seperti yang dikatakan Alkitab!

Yeshua memberi tahu orang-orang Yahudi di Yerusalem, “Karena Aku berkata kepadamu, kamu tidak akan melihat Aku lagi sampai kamu berkata, “בָּרוּךּ הַבָּא בְֹּשֵם יְהוָה – Barukh haba beshem Adonai (Diberkatilah Dia yang datang dalam nama YHWH).”

Dalam bahasa Ibrani, kalimat ini, “Diberkatilah dia yang datang,” adalah tradisi bagaimana kita menyambut orang, bahkan sampai hari ini. Yeshua berkata, “Sampai kamu — orang-orang Yahudi — menyambut Aku, Aku tidak akan datang kembali.”

Selanjutnya, kita memiliki janji ini dalam Roma 11 yang memberi tahu kita bahwa, hanya sesudah tuaian Goyim (bangsa-bangsa non Yahudi) secara besar-besaran, maka kebangunan rohani akan datang ke Israel.

Saudara-saudara, aku tidak mengharapkan bahwa kamu tidak mengetahui rahasia ini, supaya kamu tidak menganggap diri bijaksana, sebab kekerasan hati sebagian Israel telah berlangsung sampai jumlah yang masuk dari Goyim (bangsa-bangsa non Yahudi) menjadi genap. Dengan demikian seluruh Israel akan diselamatkan. Roma 11:25-26

Paulus menyebut pewahyuan ini sebagai misteri dan memperingatkan orang-orang Romawi bahwa mereka dapat kehilangan itu karena membanggakan diri mereka sendiri atas Israel (Roma 11:19-21).

Dan inilah misterinya: kita mendekati atau sudah mendekati kegenapan zaman Goyim (bangsa-bangsa non Yahudi).

Sementara Israel merayakan ulang tahunnya yang ke-70 sejak kelahiran kembali, pemindahan kedubes AS ke Yerusalem diyakini akan membuat kawasan ini semakin mendidih dan memasuki waktu kesusahan Yakub. Pada akhirnya Elohim akan membawa Israel kepada pertobatan dan pengakuan nasional bahwa Yeshua adalah Mesias mereka.

Haleluyah! Elohim adalah perancang chronos dan kairos, dan Dia telah menenun mosaik yang indah yang akan menghasilkan tuaian besar akhir zaman di Israel dan bangsa-bangsa lain.

בָּרוּךּ הַבָּא בְֹּשֵם יְהוָה – Barukh haba beshem Adonai!

Referensi:

Mimpi Profetik Pastor TD Hale Tentang Kehancuran di Bukit Bait Suci Israel, Meterai Elohim, dan Perang Besar

Kebangkitan Tentara Akhir Zaman Digambarkan Nubuat dari Tahun 1961

Tanda-tanda Profetik Kedatangan Segera Yesus Kristus

The Deep Prophetic Meaning of Modern Israel’s 70th Birthday