“Lihatlah! Aku akan membuat Yerusalem cawan yang memusingkan bagi semua bangsa sekelilingnya, dan itu akan juga terhadap Yehuda, pada saat pengepungan terhadap Yerusalem. Dan pada hari itu Aku akan membuat Yerusalem sebuah batu beban bagi segala bangsa; semua yang mengangkatnya akan tersayat-sayat. Dan segala bangsa di bumi akan dikumpulkan melawan dia. Zakharia 12:2-3 (AI)

Di pusat konflik yang tidak pernah berakhir antara Israel dan bangsa mitos Palestina, terletak sebidang tanah yang paling banyak diperebutkan, yang pernah disaksikan dunia ini. Itu disebut Yerusalem. Nama Yerusalem tercatat 814 kali di dalam 767 ayat Alkitab, dan 0 (nol) kali di dalam Alquran Muslim. Dalam Alkitab, Yerusalem dijanjikan kepada orang-orang Yahudi sebagai ibu kota abadi mereka, dan nubuatan mengatakan bahwa Mesias Yeshua akan kembali pada Kedatangan Kedua dan mendirikan Pemerintahan Kerajaan 1000 Tahun-Nya di dalam damai sejahtera dan keadilan yang sempurna dari Takhta Daud di Yerusalem.

Dan inilah sebabnya mengapa tidak ada hal lain selain konflik atas status Yerusalem. Ini adalah pertempuran spiritual, dan ini sudah dimulai sekarang ini, baik di dalam dimensi spiritual maupun dimensi fisik.

Benih dari konflik ini ada dalam tulisan nabi Yesaya di pasal 14.

Yesaya 14:12-14 (AI) “Betapa engkau telah jatuh dari surga, hai Lucifer, putra fajar (Heylel, ben Sachar)! Engkau ditebang ke bumi, engkau melemahkan bangsa-bangsa. Sebab engkau berkata dalam hatimu: Aku akan naik ke surga; aku akan meninggikan takhtaku di atas bintang-bintang El, dan aku akan duduk di gunung pertemuan, di ujung sebelah utara. Aku akan naik mengatasi ketinggian awan-awan; aku akan menyamai Elyon (Yang Mahatinggi).”

Murid-murid Alkitab tahu bahwa Elohim menciptakan Lucifer, yang dalam bahasa Ibrani, namanya adalah Heylel, artinya “pembawa terang”, atau “yang bersinar”. Lucifer adalah yang paling berkuasa dan indah dari seluruh makhluk-makhluk ciptaan Elohim. Lucifer memulai eksistensinya sebagai “malaikat baik” yang menjaga Ruang Takhta Elohim, dia adalah kerub yang menudungi, dan memiliki instrumen-instrumen musik yang terpasang di dalam tubuhnya, sehingga ketika dia membuka mulutnya, suara simfoni surgawi memuji kepada El-Shadday.

Yehezkiel 28:13-15 (AI) “Engkau pernah ada di Eden, taman Elohim. Setiap batu berharga menjadi selubungmu: yaspis merah, krisolit, dan berlian, batu pirus, krisopras, nefrit, lazurit, batu darah dan malakit, dan emas; kepiawaian tamborinmu dan serulingmu di dalam dirimu. Pada hari engkau diciptakan, itu telah dipersiapkan. Engkau adalah kerub yang menudungi dengan bentangan sayap-sayapmu, dan Aku telah menempatkanmu di gunung Elohim yang kudus, tempat engkau berada. Engkau berjalan naik dan turun di tengah-tengah batu-batu api. Engkau sempurna di dalam jalan-jalanmu sejak hari engkau diciptakan, sampai kefasikan ditemukan di dalammu.”

Tapi Lucifer tidak puas hanya menjadi makhluk ciptaan yang paling berkuasa, ambisinya mencapai lebih tinggi lagi daripada itu. Lucifer melihat kepada Ketuhanan – Bapa, Anak dan Roh Kudus – dan memutuskan bahwa dia menginginkan apa yang Mereka miliki.

Kuil Satan di Atas Bait Suci Elohim

Lucifer tidak hanya menginginkan Takhta Surgawi Elohim, tapi dia juga menginginkan untuk menduduki tempat di mana Bait Elohim berada di Bukit Bait Suci, Yerusalem.

Usaha pertamanya terjadi pada tahun 167 SM, ketika Antiochus IV Ephiphanes menyerang Yerusalem.

Antiochus IV (175-164 SM), adalah penguasa ke-8 kerajaan Seleukus. Dia menggelari dirinya sendiri “Theos Epiphanes” yang artinya “inkarnasi Tuhan”, bahwa dia dan dewa Zeus adalah identik. Dia bertindak sebagai Zeus, dan orang-orang memanggilnya “Epimanes” yang artinya “orang gila”.

Dalam masa pemerintahannya, Antiochus IV menjadi raja pertama yang mengeluarkan uang logam dimana dia memproklamirkan dirinya sebagai Tuhan. Dia digambarkan sebagai Zeus bertakhta dengan inskripsi, “Raja Antiochus. Manifestasi Tuhan, Menyandang Kemenangan”.

Antiochus IV ingin menyatukan kerajaannya di bawah agamanya, penyembahan dewa Yunani, Zeus. Dia sangat benci kepada orang-orang Yahudi, dan bertekad untuk memusnahkan mereka dan agama mereka. Pada tahun 168 SM, dia mengirim jendralnya, Apollonius, dengan 20.000 pasukan tentara di bawah perintahnya untuk merebut Yerusalem pada hari Shabbat. Ia menajiskan Bait Suci, dengan mendirikan patung Zeus (Satan), dan mencemarkan mezbah Bait Suci dengan mengurbankan babi di atasnya. Peristiwa ini dikenal oleh orang-orang Yahudi sebagai ‘kejijikan yang membinasakan’, (Daniel 11:31), yang merupakan bayangan dari kejijikan yang membinasakan di masa depan yang akan dipasang di tempat kudus di Yerusalem, yang akan terjadi pada hari-hari terakhir (lihat nubuat akhir zaman Yeshua dan Paulus dalam Matius 24:15 dan 2 Tesalonika 2:4).

Antiochus IV melarang penyunatan dengan ancaman hukuman mati, menjual ribuan keluarga Yahudi ke dalam perbudakan, menghancurkan semua salinan Kitab Suci yang dapat ditemukan, dan membantai semua orang yang didapati memiliki salinan Torah semacam itu, dan menggunakan setiap penyiksaan yang memungkinkan untuk memaksa orang-orang Yahudi meninggalkan agama mereka. Hal ini menyebabkan pemberontakan Maccabee, salah satu prestasi paling heroik dalam sejarah Yahudi.

  • Zeus (atau Jupiter) adalah personifikasi Satan. Ini ditegaskan oleh perkataan Tuhan Yeshua kepada jemaat Pergamus, dimana dikatakan bahwa mereka tinggal di tempat di mana takhta Satan berada.

Wahyu 2:13 (ILT) Aku tahu perbuatanmu, serta tempat di mana engkau tinggal, yaitu takhta Satan; dan engkau tetap memegang Nama-Ku dan engkau tidak menyangkali iman-Ku, bahkan pada masa ketika Antipas, saksi-Ku yang setia yang telah dibunuh di hadapanmu di tempat Satan tinggal.

  • Di kota Pergamus inilah terletak Altar Besar Zeus, raja dewa-dewa Yunani, yang disebut dalam Kitab Wahyu sebagai Takhta Satan. Antipas adalah uskup Pergamus yang diangkat oleh rasul Yohanes. Dia dihukum mati di Altar Zeus. Nama Romawi untuk Zeus adalah Jupiter.

Sesudah penghancuran Bait Suci pada tahun 70 M oleh Titus, Hadrian menjadi Kaisar selama tahun 117-138 M. Dia mengulangi perbuatan pendahulunya yang menajiskan Bait Suci, Antiochus IV Ephiphanes, dan mendirikan Kuil Jupiter di atas Bukit Bait Suci.

Kaisar Hadrian tidak hanya menjadikan dirinya sebagai dewa di kuil ini, namun menjadikan Yerusalem sebagai ibukota dunia Romawi kuno untuk penyembahan Jupiter (Satan).

Hadrian juga membangun sebuah kuil untuk Jupiter di Baalbek, Lebanon yang masih berdiri sampai sekarang. Hadrian menipu orang-orang Yahudi untuk percaya bahwa dia sedang membangun kembali Bait Suci dengan damai, padahal sebenarnya dia sedang membangun markas besar dunia “Kuil Jupiter”. Seiring pembangunan dimulai, orang-orang Yahudi bahkan membantu dengan ucapan syukur dan memuji Hadrian.

Tetapi ketika orang-orang Yahudi pada akhirnya mengetahui maksud Hadrian yang sebenarnya, mereka memberontak dan sebuah perang besar terjadi pada tahun 132 M di mana 85 kota besar Yahudi dihancurkan dan 580.000 orang Yahudi terbunuh. Janji-janji perdamaian palsu Hadrian menghasilkan bencana besar bagi orang-orang Yahudi. Israel masuk ke tanah perjanjian dengan sekitar 600.000 orang, dan mereka akhirnya diusir dari tanah perjanjian dengan sekitar 600.000 orang yang mati dibunuh Hadrian.

Kuil Jupiter selesai dibangun di Bukit Bait Suci pada tahun 135 M dan menjadi Jupiter Capitolinus, yang merupakan Kuil Jupiter yang paling penting di dunia. Sementara orang-orang Yahudi pada zaman Hadrian mengharapkan hasil akhir kemenangan yang sama seperti kisah Maccabee, Hadrian tampaknya juga mengingat peristiwa Maccabee yang sama, dan memastikan hasil akhirnya berbeda.

Kuil Jupiter memiliki dua bangunan: “Kuil” berbentuk segi empat, dan “pelataran depan” berbentuk heksagon (segi enam) di ujung lain di sebuah area terbuka lebar yang ditopang dengan pilar marmer besar. Hadrian membangun lebih dari satu Kuil Jupiter. Inilah rencana dasar Kuil Jupiter yang bisa Anda kunjungi hari ini di Baalbek, Lebanon. Hadrian mengikuti pola dasar yang sama saat membangun Kuil Jupiter di atas Bukit Bait Suci Yerusalem.

baalbek-jupiter-2

Daniel 9:27; 11:31; Matius 24:15; Lukas 21:20 adalah nubuat-nubuat khusus bahwa “kejijikan yang membinasakan yang menyebabkan kurban-kurban dihentikan” di Bait Suci Yahudi, telah digenapi sepenuhnya dalam penghancuran Yerusalem pada tahun 70 M.

Tapi ada dua bayangan lain atau penggenapan anti-tipikal dari nubuat yang sama ini. Pertama di tahun 167 SM oleh Antiochus IV Epifanes, dan yang kedua pada tahun 117 M oleh kebangkitan Hadrian untuk berkuasa. Sementara Antiochus hanya mempersembahkan pengorbanan kepada Zeus di Bait Suci Yahudi, Hadrian membangun kuil Jupiter (Satan) terbesar di dunia di tempat Bait Suci Elohim berada.

Kita tahu bahwa Hadrian ingin menjadikan dirinya objek penyembahan di dalam Kuil Jupiter di Yerusalem, dan dia mendirikan sebuah patung dirinya sedang mengendarai kuda di Bukit Bait Suci di atas mata air El-Kas.

baalbek-jupiter

el-kas-fountain

Kuil Jupiter berdiri sejak tahun 135 M sampai naiknya pengganti Hadrian yang terakhir, Constantine pada tahun 325 M. Dia menghancurkan sama sekali Kuil Jupiter Hadrian di Bukit Bait Suci. Kuil Jupiter di Bukit Bait Suci, menjadi reruntuhan selama hampir 350 tahun sampai akhirnya orang-orang Muslim datang.

Eusebius pada tahun 325 M mencatat: Ketika Constantine tiba di Bukit Bait Suci di Yerusalem, dia menghancurkan kuil Jupiter yang dibangun pada tahun 135 AD oleh Hadrian. Dalam membangun “Gereja Makam Suci” pada tahun 325 M, Eusebius mencatat bagaimana Constantine menyingkirkan tanah di tempat itu dan membuangnya jauh-jauh. Hadrian membangun sebuah kuil Venus di lokasi tersebut, dan Constantine menghancurkan dan menyingkirkan setiap jejak penyembahan berhala ini. Namun pada tahun 400 M, Jerome mencatat bahwa patung Hadrian yang menunggang kuda masih berdiri di Bukit Bait Suci Yahudi.

Pada tahun 325, Constantine membangun setidaknya tiga gereja oktagonal (segi delapan). Gereja Kelahiran di Betlehem. Lokasi gereja “Mary’s Rock” di dekat Betlehem, dan yang lainnya di Bukit Bait Suci di mana bangunan masjid oktagonal (segi delapan) “Dome of the Rock” saat ini berada. Ada gereja oktagonal lainnya yang dibangun Constantine. Eusebius mencatat bahwa denah lantai asli gereja Makam Suci berbentuk oktagon. Kesamaan bentuk antara masjid “Dome of the Rock” (Kubah Batu) dan gereja “Mary’s Rock” (Batu Maria) sangat mencengangkan. Keduanya memiliki ukuran dasar sama. Keduanya berbentuk oktagonal (8 sisi) dan keduanya dibangun di atas batu karang!

constantine-church-of-marys

Pada tahun 622 M, orang-orang Muslim menduduki Bukit Bait Suci. Orang-orang Muslim melihat sisa-sisa fondasi dua bangunan di Kuil Jupiter di atas Bukit Bait Suci dan keliru mengasumsikan bahwa “pelataran depan” berbentuk heksagon (segi enam) itu adalah Bait Suci Yahudi. Sebenarnya, bangunan yang lebih suci di Kuil Jupiter adalah bangunan “kuil” berbentuk persegi panjang. “Pelataran depan” berbentuk segi enam itu kurang penting. Mereka benar-benar tidak tahu di mana Bait Suci Elohim itu pernah berdiri, tapi membangun masjid “Dome of the Rock” lebih dahulu, pada lokasi yang nampaknya seperti Bait Suci.

“Dome of the Rock” itu unik di seluruh dunia Islam, dan mereka tidak membangun lagi yang secara arsitektural berbentuk seperti itu di mana pun. Namun, dapat disaksikan replika yang hampir persis di kuil Jupiter di Baalbak, Lebanon. Nampak jelas, orang-orang Muslim menggali batu fondasi Kuil Jupiter Hadrian dan menggunakannya sebagai cetak biru untuk “Dome of the Rock” karena berpikir itu adalah Bait Suci Yahudi. Islam mengajarkan bahwa “Dome of the Rock” dibangun persis di lokasi dari Bait Suci Yahudi. Muhammad pada awalnya menginstruksikan para pengikutnya untuk berdoa menghadap ke Bait Suci (Baitul Maqdis), sampai dia menyadari bahwa orang-orang Yahudi tidak akan masuk Islam, maka dia mengubah kiblat dan mengarahkan semua doa-doa ke Mekkah. Jadi, Bait Suci Yahudi itu penting pada tahap awal Islam.

baalbek-al-aqsa

“Di Yerusalem dia [Hadrian] mendirikan sebuah kota di tempat di mana itu dulunya dihancurkan, menamainya Aelia Capitolina, dan di situs bait suci Elohim dia mendirikan sebuah kuil baru kepada Jupiter. Ini mendatangkan perang yang tidak sepele atau hanya berlangsung singkat, karena orang-orang Yahudi menganggapnya tidak dapat ditoleransi bahwa ras asing bermukim di kota mereka dan ritual-ritual agama asing dijalankan di sana.” (Sejarah Romawi, Cassius Dio, Buku 68:12, 229 M, Terjemahan Earnest Cary hal. 425-467)

Namun, “Dome of the Rock” lebih cenderung mengikuti pola gereja oktagonal (segi 8) Constantine yang dia bangun di situs Bait Suci. Ketika orang-orang Muslim datang pada tahun 685 M, kemungkinan ini adalah gereja oktagon Constantine dan bukan kuil heksagon (segi enam) Jupiter Hadrian, yang orang-orang Muslim salah duga sebagai Bait Suci Yahudi yang asli.

Pada tahun 685 M, mereka memulai pembangunan “Dome of the Rock” dengan asumsi keliru bahwa fondasi “pelataran depan” kuil Jupiter Hadrian sebagai Bait Suci Yahudi. Kemudian pada tahun 705 M, orang-orang Muslim membangun masjid Al-Aqsa di atas fondasi sebenarnya bangunan “Kuil” di Kuil Jupiter.

baalbek-temple-mount

Inilah inskripsi Hadrian dari patung yang dia tempatkan di Kuil Jupiter. Constantine menghancurkan kuil Jupiter dan membuang puing-puing itu, beserta patung-patungnya jauh dari area Bukit Bait Suci. Kemudian, orang-orang Muslim menemukan batu-batu buangan dari kuil Jupiter ini dan menggunakannya kembali untuk membangun “Dome of the Rock”, masjid Al-Aqsa. Batu inskripsi Hadrian digunakan sebagai pengganti batu yang hancur. Itu terpasang terbalik, persis di sebelah kanan atas pintu gerbang Huldah (gerbang ganda).

huldah-gate

Inskripsi Hadrian terbaca:
TITO AEL HADRIANO 
ANTONINO AUG PIO 
P P PONTIF AUGUR
D D
Terjemahan dari Latin:
Kepada Titus Ael[ius] Hadrianus
Antoninus Aug[ustus] Pius
B[apa] dari negeri, pontif[ex], augur.
D[itetapkan] oleh D[ecurions]

(huruf dalam kurung melengkapi singkatan)

hadrian-inscription-huldah-

Untuk sejumlah alasan, penyelidikan Tuvia Sagiv mengenai lokasi Bait Suci Herodian, seperti yang terlihat di bawah, adalah lokasi yang paling mungkin untuk Bait Suci. Terlihat tiga struktur pada gambar di bawah ini: Biru adalah kuil Jupiter Hadrian. Hitam adalah “Dome of the Rock” dan masjid Al Aqsa yang mereka bangun menurut pola Kuil Jupiter. Merah adalah Bait Suci Herodian, tempat di mana Yeshua dan para Rasul berkhotbah dan mengajar.

temple-jupiter-al-aqsa-temp

Penyelidikan Tuvia Sagiv menempatkan Bait Suci Herodian di Bukit Bait Suci seperti yang dilihat sekarang ini:

tuvia-sagiv-temple-mount

Kerajaan Antikristus dan Kerajaan Kristus

Lucifer tidak hanya ingin menduduki Bait Suci Elohim, namun juga ingin merampas Kerajaan Mesias, kerajaan yang akan didirikan di bumi pada “hari itu” ketika Mesias Yeshua akan datang kembali untuk berkuasa dan memerintah, kerajaan yang telah dipersiapkan sejak dasar dunia diletakkan.

Matius 25:34 (AI) “Kemudian Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai yang diberkati Bapa-Ku, warisilah kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak peletakan dasar dunia.”

Dalam kitab Wahyu, Elohim menunjukkan kepada kita bahwa Yerusalem adalah tempat di mana Yeshua akan kembali sebagai Raja, kemudian akan mendirikan pemerintahan-Nya di dunia selama seribu tahun, secara nyata, aktual, dan fisik.

Wahyu 20:4 (AI) “Dan aku melihat takhta-takhta, dan mereka duduk di atasnya. Dan penghakiman diberikan kepada mereka, dan jiwa-jiwa mereka yang dipenggal karena kesaksian Yeshua, dan karena firman YAHWEH, dan siapa pun yang tidak menyembah binatang itu maupun patungnya, dan tidak menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya. Dan mereka hidup dan memerintah bersama Mesias selama seribu tahun.”

Sebagian besar nubuat Perjanjian Lama memberi kesaksian akan pemerintahan dunia Mesias Yeshua. Bahkan, jika kita melihat tema utama keseluruhan Alkitab, itu adalah Kedatangan Kembali dan Yeshua sebagai Raja menerima Kerajaan yang telah menantikan Dia sejak dasar dunia diletakkan. Iblis menginginkan apa yang akan diterima oleh Yeshua, dia menginginkan Kerajaan Elohim, dia ingin menguasai seluruh dunia sebagai Raja, bersama Antikristus dan nabi palsunya (Unholy Trinity). Ini adalah pertempuran yang sesungguhnya bagi Yerusalem.

Nabi Zakharia menunjukkan ini kepada kita dalam detail yang sangat gamblang dalam pasal 10 sampai 14. Kita melihat Antikristus mendirikan kerajaannya atas seluruh bumi, dan kemudian mengumpulkan pasukannya untuk berperang melawan Mesias Yeshua di Yerusalem!

Wahyu 16:13-16 (AI) “Dan aku melihat tiga roh najis seperti katak keluar dari mulut naga (Iblis), dan dari mulut binatang (Antikristus), dan dari mulut nabi palsu itu. Karena mereka adalah roh-roh setan yang melakukan tanda-tanda, yang pergi kepada raja-raja bumi, bahkan seluruh penduduk dunia untuk mengumpulkan mereka kepada peperangan hari itu, hari besar El Shadday. Dan mereka mengumpulkan mereka di tempat yang disebut dalam bahasa Ibrani, Har-Megiddo.”

Peperangan atas siapa yang akan mengklaim Yerusalem telah beribu-ribu tahun dipersiapkan, ini adalah peristiwa terbesar dalam sejarah dunia.

Zakharia 12:8,9 (AI) “Pada hari itu YAHWEH akan melindungi sekeliling mereka yang tinggal di Yerusalem. Dan akan terjadi, orang yang lemah di antara mereka pada hari itu akan menjadi seperti Daud, dan keluarga Daud akan seperti Elohim, seperti Malaikat YAHWEH di hadapan mereka. Dan akan terjadi pada hari itu, Aku akan berusaha menghancurkan semua bangsa yang datang melawan Yerusalem.

Sekarang Anda bisa melihat akar penyebab sesungguhnya “konflik” antara Israel dan Palestina. Firman Tuhan berjanji bahwa Elohim sekali-kali tidak akan pernah membuang umat-Nya, orang Yahudi, dan tanah suci-Nya, Israel.

Sayangnya, banyak orang Kristen yang mengatakan bahwa orang-orang Yahudi sekarang ini sudah bukan bangsa pilihan Tuhan lagi, dan bahwa orang-orang Israel sekarang ini adalah sama seperti “bangsa-bangsa lain”. Namun Alkitab menyatakan hal-hal yang sebaliknya.

Elohim Memilih Orang Yahudi sebagai Umat-Nya

“Karena kamulah umat yang kudus bagi YAHWEH, Elohimmu. YAHWEH, Elohimmu, telah memilih kamu untuk menjadi harta milik-Nya dari semua bangsa di muka bumi. YAHWEH tidak menetapkan kasih-Nya kepadamu atau memilih kamu karena kamu lebih banyak daripada semua bangsa-bangsa lain, karena kamu adalah yang terkecil dari semua bangsa. Tetapi karena YAHWEH mengasihi kamu, dan karena Dia memegang janji yang telah Dia ikrarkan kepada leluhurmu, YAHWEH telah membuat kamu keluar dengan tangan yang kuat, dan menebus kamu dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.” Ulangan 7:6-8 (AI)

Elohim Memberikan Tanah Israel kepada Orang Yahudi Selamanya

“Dan Aku akan mendirikan perjanjian-Ku antara Aku dan engkau, dan keturunanmu sesudah engkau dalam generasi-generasi mereka, sebagai perjanjian kekal, untuk menjadi Elohim bagimu, dan bagi keturunanmu sesudah engkau. Dan Aku akan memberikan kepadamu dan kepada keturunanmu sesudah engkau, tanah tempat kediamanmu, seluruh negeri Kanaan, sebagai milik yang kekal, dan Aku akan menjadi Elohim mereka.” Kejadian 17:7,8 (AI)

Elohim Telah Memilih Yerusalem sebagai Kota Milik-Nya di Bumi

“Dan dia akan memiliki satu suku, oleh karena hamba-Ku Daud, dan oleh karena Yerusalem, kota yang telah Aku pilih dari seluruh suku Israel.” 1 Raja 11:32 (AI)

“Dan Aku akan memberikan satu suku kepada anaknya, supaya ada pelita bagi hamba-Ku, Daud di hadapan-Ku sepanjang waktu di Yerusalem, kota yang telah Aku pilih bagi-Ku sendiri, untuk menempatkan Nama-Ku di sana.” 1 Raja 11:36 (AI)

“Di dalam bait ini, dan di Yerusalem, yang telah Aku pilih dari seluruh suku Israel, Aku akan menempatkan Nama-Ku untuk selama-lamanya.” 2 Tawarikh 33:7 (AI)

“Beginilah perkataan Koresh, raja Persia: YAHWEH, Elohim di surga telah mengaruniakan kepadaku semua kerajaan di bumi. Dan Dia telah menetapkan aku untuk mendirikan bagi-Nya sebuah bait di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk seluruh umat-Nya? Elohimnya menyertai dia, dan biarlah dia naik ke Yerusalem, yakni yang di Yehuda, dan mendirikan bait YAHWEH, Elohim Israel. Dialah Elohim, yang ada di Yerusalem.” Ezra 1:2-3 (AI)

Jadi sementara Anda menyaksikan peristiwa-peristiwa tersingkap menyusul pengakuan Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel, perlu dipahami bahwa: Konflik ini tidak akan pernah bisa diselesaikan, bahkan hingga sesudah kebangkitan Antikristus, dan sampai sesudah seluruh periode 7 tahun Masa Kesusahan Yakub. Sebaliknya, konflik ini akan mencapai klimaksnya sebelum Mesias Yeshua datang kembali bersama pasukan malaikat surgawi untuk berperang melawan gabungan kekuatan duniawi Antikristus pada Perang Harmagedon (Gog dan Magog).

“Dan aku melihat surga terbuka. Dan lihatlah! Seekor kuda putih, dan Dia yang duduk di atasnya disebut Setia dan Benar. Dan Dia menghakimi dan berperang dalam kebenaran. Dan mata-Nya seperti nyala api, dan di atas kepala-Nya ada banyak mahkota dengan banyak nama tertulis padanya, dan satu dari nama-nama yang telah tertulis, tidak seorang pun mengetahui, kecuali Dia sendiri; dan mengenakan jubah yang telah dicelup dalam darah. Dan Nama-Nya disebut “Firman YAHWEH.” (Yesaya 63:2,3) Dan seluruh pasukan di Surga mengikuti Dia di atas kuda-kuda putih, dengan mengenakan linen halus, putih dan murni.” Wahyu 19:11-14 (AI)

Keputusan Donald Trump menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, pada akhirnya akan memicu peristiwa-peristiwa yang akan menjadi penggenapan nubuatan Alkitab. Bagi Gereja, mungkin ini adalah saat-saat terakhir menuju permulaan Masa Kesusahan Yakub.

Terkait:

3 Jam Terakhir Sebelum Kedatangan Messias, Penglihatan Seorang Wanita Yahudi

Obama Telah Memulai Perang Gog dan Magog (?!)

Geografi Paranormal Tanah Israel: Pusat Peperangan Gelap Melawan Terang

Referensi:

Harmageddon: Perang Gog dan Magog

Perang Final YAHWEH vs Dewa-dewa di Harmageddon

The Temple in Jerusalem over the threshing floor which is presently under the Al Kas fountain.

JERUSALEM IS A ‘CUP OF TREMBLING’ BECAUSE BOTH THE DEVIL AND JESUS CHRIST CLAIM IT FOR THEIR KINGDOMS

The Heresy of Replacement Theology

The Evil of Replacement Theology

Should Replacement Theology be Labeled as Heresy?

What is replacement theology?

Should Replacement Theology be Labeled as Heresy?

The Temples of Mount Moriah

Aelia Capitolina

Antiochus IV – Epiphanes

Antiochus IV Epiphanes Bust

Antiochus IV Epiphanes

THE MYSTERY OF THE SACRED GOBLET AND THE DOME OF THE ROCK

Temple Update: New Discovery

The Seat of Satan: Ancient Pergamum