Apa tanda kedatangan-Mu dan berakhirnya Olam Hazeh (Akhir Zaman ini)? Matius 24:3

Dan ketahuilah ini, bahwa pada hari-hari terakhir (eschatos hemera; Akhir Zaman) akan datang waktu yang sukar (chalepos; penuh bahaya, ganas). 2 Timotius 3:1

Perhatikan bahwa pengetahuan ini bukan bersifat pilihan, karena kata kerja bahasa Yunaninya adalah perintah (yaitu, Τοῦτο δὲ γίνωσκε [touto de ginoske] – “ini kamu harus tahu …”). Untuk memperhatikan perintah ini, kita perlu memahami sebagian bahasa yang digunakan dalam ayat ini. Ungkapan bahasa Yunani “pada hari-hari terakhir” (ἐν ἐσχάταις ἡμέραις [en eschatais hemerais]) mengacu pada “Akhir Zaman” yang dinubuatkan, yang kadang-kadang juga disebut acharit hayamim (אחרית הימים) dalam bahasa Ibrani. Eschatos (ἔσχατος) merujuk pada titik akhir dari suatu rangkaian, yang mengindikasikan hasil akhir atau garis final. Dalam konteks surat Paulus kepada anak didiknya, Timotius, “hari-hari terakhir” merujuk kepada masa Kesengsaraan Besar, periode sebelum Mesias Yeshua datang kembali mendirikan Kerajaan-Nya di Zion.

Dalam eskatologi Yahudi tradisional, sejarah manusia biasanya dibagi menjadi tiga periode yang berbeda dari 2.000 tahun. Periode “tohu” (tidak berbentuk, campur baur, kosong) terjadi dari zaman kejatuhan Adam sampai kepada Abraham dipanggil; periode “Torah” terjadi dari zaman Abraham sampai waktu penghancuran Bait Suci Kedua, dan periode “Mesias” mengacu pada masa ketika Mesias dapat muncul sebelum Kerajaan didirikan di Zion.

perilous times

Menurut banyak orang bijak, periode persis sebelum kemunculan Mesias akan menjadi waktu pengujian (nisayon) di mana dunia akan mengalami berbagai bentuk kesengsaraan (tribulasi), yang disebut “chevlei Mashiach” – “sakit bersalin kelahiran Mesias” (Sanhedrin 98a; Ketubot, Bereshit Rabbah 42:4, Matius 24:8).

Dan semua ini merupakan permulaan penderitaan (odin; sakit bersalin). Matius 24:8

Ada yang mengatakan bahwa sakit bersalin kelahiran ini akan berlangsung selama 70 tahun, dimana 7 tahun terakhir akan menjadi periode kesengsaraan (tribulasi) yang paling intens – yang disebut “Waktu Kesusahan Yakub”.

Wahai! Alangkah hebatnya hari itu, sehingga tidak ada yang seperti itu. Dan inilah waktu kesusahan Yakub, tetapi dia akan diselamatkan dari padanya. Yeremia 30:7

Klimaks dari Kesengsaraan Besar disebut “Hari TUHAN” yang besar (Yom YHWH hagadol) yang menyatakan murka Elohim dicurahkan ke atas sistem dunia yang memberontak ini (Babel). Pada hari yang menentukan ini, YAHWEH akan mengguncang dengan dahsyat seluruh bumi (Yesaya 2:19) dan malapetaka-malapetaka seluruh dunia akan terjadi.

Dan mereka akan masuk ke dalam gua-gua batu-batu cadas, dan ke dalam liang-liang tanah tandus, karena kedahsyatan hadirat YAHWEH, dan karena kemuliaan keagungan-Nya, dalam kebangkitan-Nya untuk membuat bumi berguncang. Yesaya 2:19

Sebab hari besar murka-Nya telah tiba dan siapakah yang dapat bertahan?” Wahyu 6:17

Nabi Maleakhi juga mengatakan:

“Sebab lihatlah, hari itu datang menyala seperti tungku perapian, dan semua orang yang angkuh dan setiap orang yang berbuat kejahatan akan menjadi sekam; dan hari yang datang itu akan membakar mereka,” YAHWEH Tsebaot berfirman. “Hari itu tidak akan meninggalkan baik akar maupun cabangnya.” Maleakhi 4:1

Hanya sesudah bangsa-bangsa di dunia ini diadili, maka kerajaan Mesianik akan didirikan di atas bumi. Sisa-sisa Israel akan diselamatkan dan pemerintahan Raja Mesias 1000 tahun akan dimulai (Wahyu 20:4).

Perhatikan bahwa Paulus menyatakan bahwa waktu sebelum akhir zaman adalah “sukar” (χαλεπός [chalepos]). Di seluruh Perjanjian Baru, satu-satunya tempat lain di mana kata Yunani ini bisa ditemukan adalah dalam Matius 8:28, di mana itu menggambarkan aktivitas Iblis yang sangat ganas.

Adapun Dia, setelah tiba di seberang, di wilayah orang Gergesa, datanglah menemui-Nya dua orang yang dirasuk setan, yang keluar dari pekuburan dengan sangat ganas (chalepos), sehingga tidak seorang pun mampu untuk lewat melalui jalan itu. Matius 8:28

Chalepos (G5467 – χαλεπός), artinya: sukar, sulit untuk ditanggung, menyusahkan, berbahaya (penuh bahaya), kasar, keras, ganas, sangat marah, biadab.

Bahkan, kata “chalepos” (χαλεπός; berbahaya, ganas, sukar) berasal dari kata kerja bahasa Yunani “chalao” (χαλάω) yang artinya “turun dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah,” sehingga menciptakan semacam jurang “spiritual” atau retakan, yang sekali lagi menunjukkan bahwa aktivitas Satan akan meningkat pesat di atas bumi.

Ini merujuk kepada apa yang ditulis rasul Yohanes:

Dan naga besar itu dilemparkan ke luar, yaitu si ular tua yang disebut Iblis (diabolos) dan Satan (satanas), yang menyesatkan seluruh dunia; dia telah dilemparkan ke bumi, dan para malaikatnya telah dilemparkan bersama dia. Wahyu 12:9

Maka, pada “Hari-hari Akhir”, gelombang aktivitas iblisi yang ganas akan muncul di atas bumi yang akan mengancam dan meneror orang-orang.

Kata Yunani yang diterjemahkan “waktu-waktu” dalam ayat 2 Timotius 3:1 ini (καιροὶ [kairoi – kairos]) juga diterjemahkan sebagai “waktu-waktu yang ditetapkan” (מועדים [moedim]) dalam Kitab Suci. Elohim telah menetapkan suatu waktu sebagai waktu penghakiman atas bumi, dan oleh karena itu kita telah diperingatkan agar kita dapat berbicara kebenaran dan menawarkan kesembuhan kepada dunia … Elohim tidak akan pernah membiarkan atau meninggalkan kita; Dia akan berjalan bersama kita melalui air, dan melalui api.

Ketika engkau melewati air, Aku ada bersamamu dan melalui sungai, sungai itu tidak akan menenggelamkanmu. Ketika engkau berjalan di dalam api, engkau tidak akan terbakar, dan nyala api tidak akan menyambarmu. Sebab Akulah YAHWEH, Elohimmu, Yang Mahakudus Israel, Juruselamatmu, … Yesaya 43:2,3

Kita hidup di dalam dunia yang semakin rusak dan hampir mati, dan zaman kemurtadan besar akan semakin memuncak sebelum akhirnya berakhir. Rasul Paulus menuliskan daftar sembilan belas karakteristik yang akan menandai hati manusia selama periode final sejarah umat manusia ini.

Manusia akan menjadi pencinta diri sendiri, pencinta uang, pembual, sombong, penghujat, tidak patuh kepada orang tua, tidak tahu berterima kasih, tidak kudus, tidak tahu mengasihi, tidak suka berdamai, suka memfitnah, tidak bisa mengendalikan diri, ganas, benci akan kebaikan, pengkhianat, ceroboh, angkuh, mencintai kenikmatan lebih daripada mencintai Elohim, mengenakan suatu bentuk kesalehan tetapi memungkiri kuasanya; 2 Timotius 3:2-5

Penting untuk diperhatikan dari rangkaian ini adalah fenomena yang bisa disebut “kasih yang salah arah.” Orang-orang akan “mencintai diri mereka sendiri,” “mencintai uang,” “mencintai kenikmatan lebih daripada mencintai Tuhan,” dan “pembenci kebaikan.” Mencintai diri sendiri tanpa kasih akan menjadi “norma”…. Dan meskipun seseorang itu profetik (yaitu, berbicara tentang Akhir Zaman), rasul Paulus menghubungkan sembilan belas middot ra’ot (atribut jahat) ini dengan karakter guru-guru palsu yang saat ini ada di dalam gereja, dan memperingatkan anak didiknya, Timotius, bahwa Satan bisa menyamar sebagai “malaikat terang”. Oleh karena itu, kita tidak boleh berhubungan dengan orang-orang yang memutarbalikkan pesan Injil (2 Timotius 3:5). Guru-guru palsu ini akan berakhir seperti “Yanes dan Yambres” (Paulus mengutip midrash tentang identitas dua penyihir Mesir yang berdiri menentang Musa dan yang tongkat-tongkat mereka ditelan oleh tongkat Harun dalam Keluaran 7:11- 12).

Paulus kemudian mendorong Timotius untuk “tetap mengikuti jalur yang benar” dan menolak menerapkan “toleransi” palsu sehubungan dengan kondisi-kondisi ini.

Sekarang ini, lebih daripada sebelumnya, kita harus tinggal di dalam kebenaran dan menolak untuk mengkompromikan pesan Injil. Kita tidak boleh melupakan fakta dan kepastian bahwa Yeshua segera datang kembali. Dalam kata-kata yang kemungkinan adalah yang terakhir yang dituliskan oleh Paulus, dia menulis:

Oleh karena itu, aku dengan sungguh-sungguh memerintahkan engkau di hadapan Elohim dan Tuhan Yeshua Mesias, yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati sesuai dengan penampakan-Nya dan kerajaan-Nya: beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, tempelaklah, tegurlah, nasihatilah dengan segenap kesabaran dan pengajaran! Sebab waktunya akan tiba, ketika orang-orang tidak dapat menerima pengajaran yang sehat (didaskalia), tetapi akan mengumpulkan guru-guru bagi diri mereka untuk menggelitik telinga mereka yang gatal sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Mereka akan berpaling dari pendengaran akan kebenaran dan berbalik kepada dongeng-dongeng. 2Timotius 4:1-4

Ungkapan “memiliki telinga yang gatal” mungkin merupakan idiom untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka – mereka “gatal” untuk mendengarkan sesuatu, dengan kata lain, yang menarik bagi panca indera mereka ketimbang membereskan masalah hati yang paling mendasar … Mereka mungkin tertarik secara dangkal terhadap doktrin, tapi hanya karena itu memuaskan keinginan mereka untuk “tahu” tentang hal-hal religius terbaru, dsb.

Merupakan dua hal yang sangat berbeda antara “bermain-main” dengan hal-hal kerohanian, dan untuk dibuat hancur oleh teguran Firman Tuhan dan melakukan teshuvah (pertobatan) sejati …

Banyak orang bisa berpura-pura hidup dalam kebenaran, mengucapkan pengakuan iman, melakukan hal-hal agamawi, namun pada akhirnya merupakan tanggung jawab masing-masing orang untuk membuat komitmen iman yang otentik.

Karya Thomas Aquinas yang paling penting adalah Summa Theologiae atau ‘Ringkasan Theologi,’ sebuah buku besar yang berusaha mensistematisasikan semua theologi Kristen. Dia mengerjakannya dari tahun 1266 sampai 1273, tapi ketika dia hampir selesai, dia mengalami pengalaman yang begitu hebat sehingga, seperti yang dia jelaskan sendiri, semua yang dia tulis menjadi “seperti jerami.” Dia kemudian berhenti menulis tentang theologi sesudah dia berhadapan dengan Realitas itu sendiri.

Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi YAHWEH menimbang hati. Amsal 21:2

Ada sangat banyak jalan dimana orang-orang bisa tertipu. Doa yang sungguh-sungguh dari orang benar, besar kuasa dan manfaatnya, karena itu adalah cara yang melaluinya kita dapat melepaskan diri dari kepura-puraan dan memohon kepada YAHWEH untuk pertolongan. Kita harus menjadi “pelaku” Firman, dan bukan sekedar pendengar saja, karena iman tanpa perbuatan adalah mati. Hanya orang-orang yang menjalani dan hidup dalam iman mereka yang akan diberkati dalam perbuatan-perbuatan mereka (Yakobus 1:25). Ini mencerminkan pernyataan Yeshua,

“Jika kamu mengetahui hal-hal itu, berbahagialah kamu jika kamu melakukannya.” Yohanes 13:17

“Ujilah dirimu sendiri kalau-kalau kamu berada di dalam iman; periksalah dirimu sendiri. Tidakkah kamu mengenali dirimu sendiri, bahwa Yeshua Mesias ada di dalam dirimu, kecuali kamu adalah orang yang dibuang.” 2 Korintus 13:5

Berita tentang Mesias Yeshua adalah pusat, karena Yeshua adalah Aleph dan Tav (awal dan akhir). Kesimpulannya, percaya kepada kurban kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yeshua sebagai kebenaran pribadi Anda di hadapan Bapa adalah perintah pusat di dalam seluruh Kitab Suci …

Karena Injil itu adalah kuasa Elohim untuk keselamatan bagi setiap orang yang percaya, pertama-tama untuk orang Yahudi, kemudian juga untuk orang non-Yahudi … Roma 1:16

Terkait:

Waktu Penganiayaan yang Akan Datang

Sakit Bersalin Kedatangan Mesias dan Berakhirnya Zaman Ini

“Akulah Aleph dan Tav”:  Tanda Tangan Yeshua di Seluruh Kitab Suci

Referensi:

The Essence of Torah

Acharit Hayamim – Perilous Times

Parashat Eikev – Yom Adonai