Jadi, apa yang sekarang menjadi syarat untuk kebenaran? Kita tidak diharuskan untuk menjaga Torah Musa. Puji Tuhan, karena tidak ada satu pun dari kita yang bisa menjaganya dalam seluruh detail-detailnya, itu sangat rumit. Itu banyak sekali tuntutan-tuntutannya. Jadi, dalam satu kata—percaya, ya, itu benar sekali. Yang dibutuhkan hanyalah iman. Anda dapat mengerti? Bukan menjaga seperangkat aturan, tetapi iman. Kita melihat ke Roma 4, mengambil contoh Abraham. Dikatakan dalam Kejadian 15:6:

“Abraham percaya kepada Tuhan, dan itu diperhitungkan kepadanya untuk kebenaran.”

Apa yang diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran? Imannya, itu benar. Dan Paulus berkata di sini pada akhir Roma 4:22 dan seterusnya:

“Dan karena itu, ITU DIPERHITUNGKAN KEPADANYA [Abraham] UNTUK KEBENARAN. Hal ini tidak ditulis untuk kepentingannya saja bahwa hal ini diperhitungkan kepadanya, tetapi juga kepada kita. Hal ini diperhitungkan kepada kita, yang percaya kepada Dia yang membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari kematian, dan yang telah diserahkan karena pelanggaran-pelanggaran kita, dan yang telah dibangkitkan karena pembenaran kita.”

Jadi, kita dalam kategori yang sama dengan Abraham jika kita mempercayai catatan dari apa yang Yesus perbuat di kayu salib. Dia diserahkan kepada kematian karena pelanggaran-pelanggaran kita. Dia membayar hukumannya dan Dia dibangkitkan dari kematian untuk pembenaran kita supaya kebenaran dapat diperhitungkan kepada kita. Maka, kebenaran diperhitungkan kepada kita berdasarkan iman kita, sama seperti yang dilakukan Abraham. Abraham tidak memperoleh kebenaran dengan menjaga perbuatan-perbuatan Torah, dia bahkan tidak berada di bawah Torah. Hal itu tidak akan diperhitungkan kepada kita karena apa yang kita perbuat, tetapi karena apa yang kita percayai. Iman adalah satu-satunya dasar kebenaran yang diterima oleh Tuhan. Sejauh yang saya pahami, Tuhan tidak mengizinkan kita menambahkan apa pun kepada persyaratan itu. Itu bukanlah iman ditambah sesuatu, bukan iman ditambah Torah, iman ditambah gereja, iman ditambah baptisan, iman ditambah perbuatan-perbuatan baik; itu iman. Dan seperti yang mereka katakan, ‘sola fide’. Tahukah Anda apa artinya? Hanya oleh iman. Itu benar-benar kebenaran besar yang dipulihkan dari Reformasi. Menurut saya, Reformasi tidak memulihkan segala sesuatu, namun Reformasi berpegang teguh pada satu fakta tersebut. Hanya oleh iman bahwa kita bisa diperhitungkan benar dengan Tuhan, karena Tuhan telah mengakhiri Torah Musa sebagai syarat untuk mencapai kebenaran. Dan Dia tidak menggantikannya dengan Torah yang lain, puji Tuhan.

Kita membuka Roma 10:4,

“Karena Kristus adalah akhir dari Torah untuk kebenaran, bagi setiap orang yang percaya.”

Ini adalah pusat kebenaran Injil. Hal yang menakjubkan adalah berapa banyak orang yang mengatakan bahwa mereka percaya Injil namun tidak memahami hal ini.

Mari kita melihat satu ayat lagi dalam Efesus 2, mulai dari ayat 14. Berbicara lagi tentang apa yang Yesus lakukan bagi kita di kayu salib:

“Karena Dia sendiri adalah damai sejahtera kita, yang telah membuat keduanya menjadi satu…”

Keduanya siapa? Yahudi dan Goyim (bukan Yahudi).

“…dan telah meruntuhkan tembok tengah pemisahan di antara kita, dengan menghapuskan di dalam daging-Nya permusuhan, yaitu Torah dari perintah-perintah yang terkandung dalam peraturan-peraturan…”

Dia menghapuskan di dalam daging-Nya melalui kematian-Nya Torah dari perintah-perintah yang terkandung dalam peraturan-peraturan—dan dengan demikian menghapuskan permusuhan. Anda lihat, Torah tidak membawa perdamaian, Torah membawa permusuhan. Pertama-tama, itu membawa permusuhan antara orang Yahudi dan Goyim (non-Yahudi). Itu berlangsung sekitar 4.000 tahun atau 3.500 tahun. Di sana orang-orang Yahudi yang melakukannya, dan mengatakan bahwa inilah yang membuat kami menjadi orang benar. Di sini kita sisanya yang tidak melakukannya, dan mengatakan bahwa kami sama baiknya dengan kalian, mungkin lebih baik. Dan kemudian Torah juga membawa permusuhan antara Tuhan dan manusia. Karena, ketika kita berada di bawah Torah dan melanggarnya, kita menjadi musuh Tuhan. Israel melanggar Torah, dan Israel menjadi musuh Tuhan.

Jadi, supaya kita bisa mencapai kebenaran, Tuhan harus mengesampingkan syarat-syarat Torah Musa. Dan di sini dikatakan Torah dari perintah-perintah yang terkandung dalam peraturan-peraturan. Anda bisa melihat terjemahan lain dari Terjemahan Baru, yang menyatakannya dengan sangat jelas.

“…sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,” (Eph 2:15)

Anda lihat, kebanyakan dari kita merasa seperti orang tenggelam yang berpegangan pada sebuah papan, yaitu Torah. Jika kita melepaskan papan itu, kita akan tenggelam. Sebenarnya, kebenaran dari hal ini adalah kita harus tenggelam dan muncul lagi, karena papan itu tidak dapat menolong Anda.

Jadi, apa kunci menjadi orang benar dalam satu kata? Iman. Dengar, ada contoh yang luar biasa tentang hal ini dalam Lukas 22 pada perjamuan terakhir. Yesus memperingatkan Petrus bahwa dia akan menyangkal Dia tiga kali malam itu. Dan Dia mengatakan ini kepada Petrus di ayat 31 dan 32:

“Simon, Simon, sesungguhnya Satan telah menuntut tentang engkau, supaya dia dapat menampi seperti gandum; tetapi Aku telah berdoa bagimu…”

Apa yang Yesus doakan? Supaya Petrus tidak akan menyangkal Dia? TIDAK.

“…supaya imanmu tidak gugur.”

Petrus, kamu akan melakukan banyak hal-hal yang buruk, tetapi jika kamu terus percaya, Aku akan melihat kamu melewatinya, Petrus. Itu kabar baik, bukan? Jika kita bisa terus menjaga untuk tetap percaya, Tuhan akan membawa kita melewatinya. Kita mungkin mempunyai masalah-masalah, kita mungkin mengalami kekalahan-kekalahan, tetapi iman kita secara terus-menerus diperhitungkan kepada kita untuk kebenaran.

Jika Anda kembali kepada kisah Abraham, sungguh menarik. Abraham melakukan banyak kesalahan-kesalahan sesudah peristiwa itu. Dia membiarkan istrinya dibawa ke harem orang Goyim. Ya, itu bukanlah hal yang baik untuk dilakukan. Tuhan tidak mengijinkan hal itu tetapi tetap saja, bahkan ketika dia melakukan hal itu, imannya masih diperhitungkan kepadanya untuk kebenaran. Anda lihat, jika Anda bisa memahami hal ini, Anda akan menarik napas lega. Saya tidak mengatakan bahwa Tuhan mendorong kita untuk melakukan hal-hal buruk, tetapi jika kita dengan sungguh-sungguh mencari untuk melakukan apa yang Dia inginkan, bahkan ketika kita melakukan beberapa hal buruk, iman kita tetap diperhitungkan kepada kita untuk kebenaran. Anda bisa bernafas lega. Anda tidak perlu berjuang keras menjaga seluruh peraturan-peraturan Torah. Hanya jagalah supaya imanmu tidak gugur, itu saja.

Dan melalui penyediaan itu, Tuhan telah memampukan kita untuk dibebaskan dari kesalahan. Satan tidak punya apa-apa lagi sehingga dia dapat mendakwa kita, oleh karena salib.